Begini Cara Baca Buku Buat Ibu Super Sibuk dengan Me-Time Minim

cara ibu sibuk rutin baca buku

Pernah nggak sih kangen sama masa-masa dulu, di mana baca buku tiap hari itu hal biasa? Dulu bisa duduk santai sambil menikmati cerita, sekarang bisa bernapas tanpa teriakan toddler aja udah syukur. Anak selalu nempel, rumah berantakan, cucian numpuk, belum lagi masak dan urus ini-itu. Rasanya waktu buat diri sendiri itu cuma mitos. Pengen cari tips baca buku tiap hari tapi yang ada cuma buat orang-orang yang kayak karyawan atau pelajar.

Kalau kamu merasa relate sama situasi ini, tenang, kamu nggak sendirian! Banyak ibu-ibu (dan juga pekerja dengan jadwal ngaco) yang punya impian sederhana yaitu bisa baca buku tiap hari, walau cuma sebentar. Artikel ini bakal kasih tips gimana caranya tetap membaca meskipun me time aja rasanya hampir nggak ada. Sudah siap bisa baca buku lagi? Yuk, lanjut!


A. MANFAAT MEMBACA TIAP HARI

Di tengah kesibukan urus rumah dan anak, mungkin baca buku terasa seperti kemewahan atau unreachable destination gitu ya bund. Tapi sebenarnya, membaca tiap hari, walaupun cuma 5–10 menit, punya banyak manfaat, baik untuk otak maupun kesehatan mental.

1. Mengurangi stres

Sebuah studi dari University of Sussex menemukan bahwa membaca selama 6 menit saja bisa mengurangi stres hingga 68% yang lebih efektif dibanding mendengarkan musik atau minum teh. Ketika membaca, tubuh jadi lebih rileks, detak jantung melambat, dan ketegangan otot berkurang. Jadi, kalau hari terasa kacau, baca buku sebentar bisa bantu menenangkan pikiran.

Aku juga punya challenge baca buku 6 menit tiap hari, ibu-ibu bisa berpartisipasi juga nih.

2. Meningkatkan fungsi otak dan memori

Berdasarkan sebuah studi tahun 2021, orang yang rutin membaca mengalami penurunan kognitif yang lebih lambat saat menua dibanding yang jarang membaca, meski berasal dari latar belakang pendidikan rendah. Otak itu seperti otot, kalau sering dipakai berpikir, akan tetap kuat dan tajam lebih lama.

3. Menambah empati dan pemahaman sosial

Studi tahun 2013 menemukan bahwa membaca fiksi, terutama cerita dengan karakter yang kompleks, bisa meningkatkan empati dan pemahaman terhadap perasaan orang lain. Ini berguna banget buat ibu-ibu yang tiap hari menghadapi drama anak-anak dan butuh lebih banyak kesabaran.

4. Membantu tidur lebih nyenyak

Membaca sebelum tidur bisa membantu tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur. Tapi ingat, lebih baik baca buku fisik atau e-reader tanpa cahaya biru, karena layar HP justru bisa mengganggu produksi melatonin dan bikin sulit tidur.

5. Meningkatkan fokus dan konsentrasi

Di era notifikasi dan distraksi digital, fokus kita jadi lebih pendek. Membaca buku tiap hari bisa melatih otak untuk lebih fokus. Membaca buku bisa meningkatkan koneksi antar-neuron di otak, yang berdampak pada kemampuan berpikir lebih dalam dan konsentrasi yang lebih baik.

6. Memberi momen me time yang berkualitas

Kadang, ibu-ibu sibuk nggak butuh liburan mahal buat merasa lebih baik. Bisa menikmati waktu santai dan membaca tanpa gangguan sudah cukup jadi self-care sederhana yang bikin hari lebih ringan. Membaca buku juga bisa jadi pelarian sehat dari rutinitas yang melelahkan.


C. PENGALAMAN PRIBADI

Dulu aku kira ngurus anak bakal mirip kayak waktu bantuin ibu ngurus adik-adikku dulu. Ternyata aku salah besar. Kalau dulu capek tinggal kasih ke orang tua, kalau sekarang? Orang tuanya aku. Aku yang harus selalu ada, nggak bisa cuti kalau udah lelah.

Awalnya kupikir seiring waktu akan lebih ringan. Oh, ternyata tidak, saudari-saudariku tercinta. Begitu anak masuk fase toddler, waktu tidurnya berkurang, energinya bertambah, dan jadwalnya lebih padat kayak makan, snack, main, mandi, main kotor lagi, ya mandi lagi, belum lagi kalau dia makannya lama banget atau maunya main di luar terus. Harus terus diawasi, karena anak kecil tuh suka tiba-tiba masukkan benda random ke mulut. Boro-boro baca buku, makan dengan tenang aja susah.

Kenapa aku kangen baca buku tiap hari? Karena setelah melahirkan, aku merasa nggak baik-baik saja. Banyak pikiran, ketakutan, dan hal-hal yang sulit dijelaskan. Bahkan buat ke dokter aja rasanya butuh effort besar. Aku cuma pengen diem di pojokan, nggak ada yang ganggu. Aku nggak tahu apakah itu depresi atau bukan, karena aku juga nggak periksa. Aku terlalu lelah untuk bergerak, apalagi cerita ke orang lain.

Sampai akhirnya aku kepikiran buat mulai baca buku lagi. Bukan novel berat, karena otakku nggak sanggup. Aku mulai dari manga, Yona of the Dawn. Dan ternyata itu pilihan yang tepat. Aku pelan-pelan bisa menikmati cerita lagi, dan bisa merasa ada hal menyenangkan di luar sana. Dari manga, aku mulai bisa baca novel lagi, dan dari situ, aku bisa bangkit perlahan dari pojokan gelap itu.

(Peringatan: kalau situasi kalian mirip kayak aku, buku mungkin bukan solusi. Dalam kasusku, membaca manga sangat membantu. Bantuan konseling ke profesional lebih disarankan ya.)

Tapi gimana caranya aku bisa baca buku di tengah hidup yang penuh ketidakpastian ini? (Kalau lihat update Instagram atau StoryGraph, mungkin kelihatan normal ya, padahal yaaa...) Bentar lagi aku share tipsnya. Dan jujur, aku juga nggak selalu bisa melakukan semua tips ini, karena hidup ibu-ibu memang sering tidak bisa ditebak.


D. TIPS MEMBACA DI TENGAH KESIBUKAN

Buat ibu-ibu, bisa baca buku tiap hari itu bukan cuma soal niat, karena ibu-ibu hanya bisa niat dan berencana, tapi Tuhan toddler yang menentukan. Kadang, udah siap baca, eh anak tiba-tiba teriak minta cemilan, jatuhin sesuatu, atau ngajak main. Tapi sebelum masuk ke tips teknis, ada satu hal yang harus diingat dulu: jangan terlalu menuntut diri sendiri.

Nggak ada cara yang benar atau salah buat bisa baca di tengah kesibukan. Kadang berhasil, kadang gagal, dan itu wajar. Yang penting, baca buku itu tetap jadi sesuatu yang menyenangkan, bukan beban.

1. Mindset

a. Jangan bandingkan diri sendiri dengan masa lalu

Dulu sebelum punya anak, mungkin bisa baca 100 buku setahun. Sekarang? Bisa baca satu bab aja udah prestasi. Nikmati prosesnya, karena tiap fase hidup beda tantangannya.

b. Baca buku itu untuk diri sendiri, bukan untuk target

Nggak perlu maksa harus baca sekian halaman per hari atau kejar challenge tertentu. Yang penting bisa menikmati waktu baca, meskipun cuma 5 menit.

c. Semua buku itu sah untuk dibaca

Lagi nggak kuat baca novel tebal? Gak apa-apa! Manga, webtoon, artikel pendek, bahkan buku anak juga bisa dihitung sebagai bacaan. Yang penting ada asupan bacaan yang bikin senang.

d. Jangan ngerasa bersalah kalau hari ini nggak sempat baca

Ada hari-hari di mana baca buku terasa mustahil. Itu wajar. Nggak usah stres kalau hari ini nggak sempat baca, besok masih bisa lanjut lagi.

2. Format dan Jenis Buku

a. Gunakan audiobook atau TTS (Text-to-Speech)

Lagi menyusui atau gendong bayi? Coba dengerin audiobook atau pakai fitur text-to-speech di Kindle/e-reader. Bisa sambil nyusuin, tidurin bayi, atau beres-beres ringan.

b. Baca buku digital di HP

Pegang buku fisik kadang ribet kalau tangan harus standby buat bayi. Solusinya? Baca e-book di HP atau e-reader yang ringan. Bahkan bisa baca pakai satu tangan waktu nyusuin atau tidurin bayi.

c. Pilih bacaan yang ringan dan bisa dibaca sebentar-sebentar

Buku yang babnya pendek atau bisa dibaca lepas (kayak kumpulan cerita atau manga) lebih cocok di fase ini. Misalnya, manga, webtoon, atau novel ringan yang nggak bikin pusing.

3. Waktu Membaca

a. Baca bareng bayi

Bisa mulai bacain buku buat anak, sekalian nyelipin waktu baca buat diri sendiri. Pilih buku anak yang gambarnya menarik biar anak ikut antusias.

b. Manfaatkan momen duduk tenang

Kalau anak bisa duduk tenang sebentar (misalnya lagi ngemil finger food atau main sesuatu yang aman), bisa selipin baca 1–2 halaman.

c. Baca saat menunggu anak

Baca e-book di HP atau e-reader buat momen-momen tunggu anak (misalnya pas dia lagi ngemil, pasang sepatu, atau lagi berendam di bak mandi).

d. Baca saat bayi tidur, tapi jangan paksa kalau lagi capek

Kalau bayi tidur dan energi masih ada, bisa nyempetin baca dikit. Tapi kalau badan udah lelah banget, mending istirahat aja dulu. Jangan sampai baca malah bikin tambah stres.

e. Baca sebelum tidur (kalau masih ada energi)

Setelah anak tidur, ini momen emas buat baca lebih banyak. Tapi kalau badan udah capek banget, boleh juga baca yang ringan atau dengerin audiobook aja.

4. Cara Membaca

a. Ciptakan waktu tenang (meskipun cuma 10 menit)

Biasakan ada waktu tenang di rumah, misalnya sebelum tidur siang atau sore hari. Anak bisa main sendiri atau lihat buku, sementara ibu bisa baca juga.

b. Punya buku yang bisa diselipkan di mana-mana

Letakkan buku di tempat strategis: meja makan, dapur, ruang tamu. Jadi kalau ada waktu senggang sebentar, langsung bisa ambil dan baca.

d. Baca di luar rumah

Kalau anak suka main di luar, bisa dengar audiobook sambil ngawasin dia. Misalnya di taman atau halaman rumah.


E. REKOMENDASI BUKU UNTUK IBU SIBUK

Nggak semua buku cocok dibaca dalam kondisi sibuk. Makanya, di sini ada rekomendasi buku yang lebih ringan atau punya cerita yang bisa dinikmati meskipun cuma sempat baca sebentar-sebentar. Dari manga, kumpulan cerpen, middle-grade, sampai novel dewasa dan nonfiksi, pilih yang paling sesuai dengan selera dan keadaan!

1. Manga dan graphic novel

Yona of the Dawn by Mizuho Kusanagi

Stories of the Island by Clar Angkasa 

Ink Girls by Marieke Nijkamp, Sylvia Bi

The Tea Dragon Society by K. O'Neill

The Sprite and The Gardener by Joe Whitt, Rii Abrego

Saving Sunshine - Saadia Faruqi, Shazleen Khan

The Prince and The Dressmaker by Jen Wang

Mamo by Sas Milledge

Unfamiliar by Haley Newsome

Anne of Green Gables (edisi manga) 

Kitchen Princess - Natsumi Ando

Keeper of the Lost Cities by Shannon Messenger (edisi graphic novel)


2. Buku puisi

Kuharap Kau Menemukan Bulan - Alois A. Nugroho

Menghardik Gerimis - Sapardi Djoko Damono 

Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi - Theoresia Rumthe, Weslly Johannes


3. Kumpulan cerpen

Toko Jajanan Ajaib Zenitendo - Reiko Hiroshima 

Yeonnamdong's Smiley Laundromat - Kim Jiyun 

What Are You Looking For Is In The Library - Michiko Aoyama

Before The Coffee Gets Cold / Funiculi Funicula - Toshikazu Kawaguchi

The Kamogawa Food Detectives - Hisashi Kashiwai

The Full Moon Coffee Shop / Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama - Mai Mochizuki

Life Ceremony - Sayaka Murata (khusus buat yang suka cerita cerita absurd dan bikin mual)

The Lantern of Lost Memories - Sanaka Hiiragi 

We'll Prescribe You A Cat - Syou Ishida


4. Middle-grade 

Le Petit Prince / Pangeran Cilik / The Little Prince - Antoine de Saint-Exupéry 

Na Willa - Reda Gaudiamo

Na Willa dan Rumah Dalam Gang by Reda Gaudiamo

Matilda - Roald Dahl (basically semua buku beliau pendek-pendek dan bergambar)

Mata di Tanah Melus - Okky Madasari 

Kiki's Delivery Service - Eiko Kadono 

A Galaxy of Whales - Heather Fawcett 

AfterMath - Emily Barth Isler 

Temple Alley Summer - Sachiko Kashiwaba 


5. Young adult

A Taste For Love - Jennifer Yen

Love, Decoded - Jennifer Yen

From Little Tokyo, With Love - Sarah Kuhn

Howl's Moving Castle - Diana Wynne Jones 

I Hope This Doesn't Find You - Ann Liang

If You Could See The Sun - Ann Liang

I Am Not Jessica Chen - Ann Liang


6. Adult

Convenience Store Woman - Sayaka Murata 

The Old Man and the Sea - Ernest Hemingway 

Thousand Cranes - Yasunari Kawabata

And Every Morning The Way Home Gets Longer and Longer - Fredrik Backman

Dial A for Aunties - Jesse Q. Sutanto 

The Cybernetic Tea Shop - Meredith Katz

Perempuan Rok Ungu - Natsuko Imamura 

This is Amiko, Do You Copy? - Natsuko Imamura 

Animal Farm - George Orwell 

If I Loved You Less - Aamna Qureshi 

A Magical Girl Retires - Park Seolyeon 

The Red Palace - June Hur 


7. Nonfiksi

Empowered ME (Mother Empowers): Ibu Berdaya Dimulai dari Diri Sendiri - Puty Puar

The Book You Wish Your Parents Had Read - Philippa Perry

Letters to A Young Poet - Rainer Maria Rilke 

A Velocity of Being: Letters to A Young Reader edited by Maria Popova, Claudia Bedrick


Bisa baca buku setiap hari bukan karena niat yang kuat, tapi juga waktu luang yang tersedia. Apakah kita masih kuat membaca setelah seharian kejar-kejaran dengan toddler? Kadang bisa baca 1 halaman novel, kadang bisa satu bab buku cerpen, atau malah cuma sempat nikmatin blurb di cover belakang manga. Semua tetap dihitung sebagai membaca!

Jadi, daripada membandingkan diri sendiri dengan masa lalu yang bisa baca ratusan buku dalam setahun, fokus aja sama apa yang bisa dinikmati sekarang. Setiap halaman yang terbaca itu udah pencapaian lho.

Entah kamu ibu-ibu atau orang super sibuk yang punya tips atau rekomendasi buku lain yang cocok, bisa share di kolom komentar, ya! Gimana pengalamanmu dalam nyelipin waktu baca di tengah kesibukan sehari-hari? Let’s share and support each other!


Referensi:

Chang, Y.-H., Wu, I.-C., & Hsiung, C. A. (2021). Reading activity prevents long-term decline in cognitive function in older people: Evidence from a 14-year longitudinal study. International Psychogeriatrics, 33(1), 63-74.

Bal, P. M. and Veltkamp, M. (2013). How does fiction reading influence empathy? An experimental investigation on the role of emotional transportation PLoS ONE 8(1): e55341.

Finucane, E., O’Brien, A., Treweek, S., Newell, J., Das, K., Chapman, S., Wicks, P., Galvin, S., Healy, P., Biesty, L., Gillies, K., Noel-Storr, A., Gardner, H., O’Reilly, M. F., & Devane, D. (2021). Does reading a book in bed make a difference to sleep in comparison to not reading a book in bed? The People’s Trial—an online, pragmatic, randomised trial. Trials, 22(873)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.