The Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry | Book Review

 

(This book review will be in English and Indonesian, so it's longer than usual. Review buku ini dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, sehingga lebih panjang dari biasanya.)

Parenting is like a rollercoaster of emotions. No matter how well-intentioned, all parents make mistakes along the way, and wish there was a manual to help them out. Today, we're talking about a book called The Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry. It talks about the complexities of parenting and how to build strong bonds with your children.

In this blog post, we'll check out the advice Philippa Perry gives in her book. As a therapist and a parent herself, Perry talks about what makes effective parenting, making us think about how we were raised, how we communicate to our children, and our emotional dynamics.

I also made a video on my YouTube channel where I talk about The Book You Wish Your Parents Had Read. You should check it out because it complements what I'm saying here. Plus, it's got subtitles in English and Indonesian.

(Mengasuh anak ibarat rollercoaster emosi. Tidak peduli seberapa baik niatnya, semua orang tua selalu melakukan kesalahan, dan berharap ada panduan untuk membantu mereka. Hari ini, kita berbicara tentang buku berjudul The Book You Wish Your Parents Had oleh Philippa Perry. Buku ini berbicara tentang kompleksitas mengasuh anak dan bagaimana membangun ikatan yang kuat dengan anak-anak kita.

Dalam postingan blog ini, kita akan melihat saran yang diberikan Philippa Perry dalam bukunya. Sebagai seorang terapis dan orang tua, Perry berbicara tentang apa yang membuat pengasuhan menjadi efektif, membuat kita berpikir tentang bagaimana kita dibesarkan, bagaimana kita berkomunikasi dengan anak-anak kita, dan dinamika emosional kita.

Aku juga membuat video di channel YouTube aku di mana aku berbicara tentang The Book You Wish Your Parents Had. Silakan menonton videonya karena melengkapi hal-hal yang aku sebutkan di sini. Ditambah lagi, ada subtitle dalam bahasa Inggris dan Indonesia di video tersebut.)

 

BOOK INFORMATION

Publisher                     : Reneebook

Translator                   : Leinovar

Length                          : 377 pages

Date released                : October 1, 2022

Date read                       : May 4 - 28, 2023

Goodreads rating         : 4.11

My rating                       : 4.50

Keywords                       : non-fiction, parenting, psychology

Where to read               : physical book

Where to buy       : reneturos official store or gramedia (for Indonesian edition), periplus official store (for English edition)

 

PHYSICAL BOOK REVIEW

The Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry, translated into Indonesian by Leinovar and published by Reneebook in October 2022, gives great advice on parenting and relationships. But, the translation sometimes feels a bit off and takes extra effort to understand. I even had to re-translate some parts back to English to get the meaning.

Plus, there are a few typos and mistakes scattered throughout, which can be annoying and make it harder to enjoy. Sometimes, the lack of proper punctuation makes things confusing too.

On the bright side, the book is easy to hold and read thanks to its floppy binding. It's also great for jotting down notes and marking important parts. The font, spacing, and layout are all well-done, making it easy on the eyes for long reading sessions. But, the paper can bleed through if you use strong highlighter colors.

There are also boxes throughout the book for exercises and case examples. They help you focus on the important parts and get involved in what you're reading.

Overall, despite its flaws, the book is super helpful with lots of useful content and exercises for personal growth and reflection.

(The Book You Wish Your Parents Had Read oleh Philippa Perry, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Leinovar dan diterbitkan oleh Reneebook pada Oktober 2022, memberikan nasihat bagus tentang pengasuhan anak dan hubungan. Tapi, terjemahannya kadang terasa agak aneh dan membutuhkan usaha ekstra untuk memahaminya. Aku bahkan harus menerjemahkan ulang beberapa bagian ke dalam bahasa Inggris untuk memahami maknanya.

Ditambah lagi, ada beberapa typo dan kesalahan yang tersebar, yang dapat mengganggu dan membuat lebih sulit untuk menikmatinya. Terkadang, kurangnya tanda baca yang tepat juga membuat bingung.

Sisi baiknya, buku ini mudah dipegang dan dibaca berkat penjilidannya yang floppy. Ini juga enak untuk mencatat dan menandai bagian-bagian penting. Font, spasi, dan tata letak semuanya dibuat dengan baik, sehingga nyaman dilihat untuk sesi membaca yang lama. Namun, kertasnya bisa tembus jika menggunakan warna highlighter yang kuat.

Ada juga kotak-kotak di seluruh buku untuk latihan dan contoh kasus. Kotak-kotak tersebut membantu kita fokus pada bagian-bagian penting dan mempraktikkan apa yang kita baca.

Secara keseluruhan, terlepas dari kekurangannya, buku ini sangat membantu dengan banyak konten dan latihan bermanfaat untuk pertumbuhan dan refleksi pribadi.)




REVIEW

The Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry is a really helpful guide for parents who want to strengthen their bond with their children. Perry, who's both a therapist and a parent, shares her own experiences and professional knowledge to talk about parenting.

She talks a lot about how important it is for parents to understand their own emotional baggage as parents and their past experiences during childhood, and how they influence their behavior and interactions with their children. By dealing with their unresolved issues, parents can make home life better for their children. Perry also stresses the importance of empathy and communication with your children. She gives practical tips on how to listen and connect with them, respecting their feelings and needs. Lastly, the book reminds us that children are individuals with their own thoughts and feelings. 

(The Book You Wish Your Parents Had Read oleh Philippa Perry merupakan panduan yang sangat berguna bagi para orang tua yang ingin mempererat ikatan dengan anak-anak mereka. Perry, yang merupakan seorang terapis dan orang tua, berbagi pengalaman dan pengetahuan profesionalnya untuk berbicara tentang mengasuh anak.

Dia banyak berbicara tentang betapa pentingnya bagi orang tua untuk memahami beban emosional mereka sebagai orang tua dan pengalaman masa lalu mereka selama masa kanak-kanak, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka dengan anak-anak mereka. Dengan mengatasi masalah mereka yang belum terselesaikan, orang tua dapat membuat kehidupan rumah tangga menjadi lebih baik bagi anak-anak mereka. Perry juga menekankan pentingnya empati dan komunikasi dengan anak-anak. Dia memberikan tips praktis tentang cara mendengarkan dan berhubungan dengan mereka, menghargai perasaan dan kebutuhan mereka. Terakhir, buku ini mengingatkan kita bahwa anak adalah individu yang memiliki pikiran dan perasaannya masing-masing.)

 

IMPORTANT POINTS

1. Upbringing

Perry talks a lot about how our own upbringing shapes the way we parent. She wants us to think back to when we were kids and how our families looked like and treated us. By understanding our own past and dealing with any old issues, we can break negative cycles and make things better for our own children.

2. Empathy and effective communication

Being able to understand and talk openly with our kids is important. The book shows the significance of truly listening to our children, acknowledging and validating their feelings. By creating a safe space for open dialogue, we build trust, mutual respect, and deeper connections.

3.  Setting boundaries with love and understanding

Instead of just laying down strict rules and punishments, Perry suggests a gentler approach. She argues it's better to explain why certain rules are in place and help kids learn to make good choices on their own. By treating them with love and respect, we build a happier and more cooperative family.

4. Nurturing emotional well-being

Perry talks a lot about how important it is for both parents and children to feel good emotionally. Parents need to take care of themselves first, so they can be there for their children. Perry also gives tips on how to help children understand and deal with their feelings, and create a safe and supportive environment for them.

5. Modern parenting challenges

Parenting nowadays comes with its own set of challenges, especially with the technology, social media, and fast-paced lifestyles. Perry knows this and gives practical tips for handling it all. She says parents should be mindful of how much time they spend on screens, create spaces for quality family time without phones, and encourage face-to-face communication.

6. Breaking generational patterns

One of the most powerful aspects of this book is its focus on breaking generational patterns. Perry explores how our own upbringing affects the way we raise our children, and how we can change that for the better. We need to be aware of our past, acknowledge our own flaws and limitations, and making conscious choices, then we can break free from the patterns we inherited.

7. Praise and criticism

Perry offers guidance on how to give feedback to children. She advices it's better to give constructive criticism instead of just pointing out what they did wrong. And when we praise them, it's important to include specific and meaningful recognition. This helps children feel good about themselves and understand what their strengths and weaknesses.

8. Letting go of perfectionism

Perry wants parents to know it's okay not to be perfect. We all make mistakes sometimes, and that's normal. The important thing is to learn from our mistakes and keep growing. By being honest and accepting our flaws, we create a loving space where children know they're accepted no matter what.

9. Dealing with adolescence

Navigating the teen years can be tough, but Perry has some tips. She talks about the importance of communication, reasonable rules, and let them start making their own choices while still providing guidance and support.

(1. Pengasuhan yang diterima selama anak-anak

Perry berbicara banyak tentang bagaimana pola asuh yang kita dapatkan membentuk cara kita menjadi orang tua. Dia ingin kita mengingat kembali saat kita masih kecil dan bagaimana keadaan keluarga kita dan bagaimana mereka memperlakukan kita. Dengan memahami masa lalu kita dan mengatasi masalah lama apa pun, kita dapat memutus siklus negatif dan membuat segalanya lebih baik bagi anak-anak kita.

2. Empati dan komunikasi yang efektif

Mampu memahami dan berbicara secara terbuka dengan anak-anak kita adalah hal yang penting. Buku ini menunjukkan pentingnya mendengarkan anak-anak kita dengan sungguh-sungguh, mengakui dan memvalidasi perasaan mereka. Dengan menciptakan ruang aman untuk dialog terbuka, kita membangun kepercayaan, saling menghormati, dan hubungan yang lebih dalam.

3. Menetapkan batasan dengan cinta dan pemahaman

Daripada hanya menetapkan aturan dan hukuman yang ketat, Perry menyarankan pendekatan yang lebih lembut. Dia berpendapat lebih baik menjelaskan mengapa aturan tertentu diberlakukan dan membantu anak-anak belajar membuat pilihan yang baik sendiri. Dengan memperlakukan mereka dengan cinta dan hormat, kita membangun keluarga yang lebih bahagia dan kooperatif.

4. Memelihara kesehatan emosional

Perry berbicara banyak tentang betapa pentingnya bagi orang tua dan anak-anak untuk merasa baik secara emosional. Orang tua perlu menjaga dirinya terlebih dahulu agar bisa mendampingi anak-anak. Perry juga memberikan tips bagaimana membantu anak memahami dan mengatasi perasaannya, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka.

5. Tantangan pengasuhan modern

Mengasuh anak saat ini memiliki tantangan tersendiri, terutama dengan adanya teknologi, media sosial, dan gaya hidup yang serba cepat. Perry mengetahui hal ini dan memberikan tips praktis untuk menangani itu semua. Dia mengatakan orang tua harus memperhatikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar, menciptakan ruang untuk waktu keluarga yang berkualitas tanpa ponsel, dan mendorong komunikasi tatap muka.

6. Memutus siklus generasional

Salah satu aspek paling kuat dari buku ini adalah fokusnya dalam mematahkan pola generasi. Perry mengeksplorasi bagaimana pola asuh yang kita dapatkan memengaruhi cara kita membesarkan anak, dan bagaimana kita dapat mengubahnya menjadi lebih baik. Kita perlu menyadari masa lalu kita, mengakui kekurangan dan keterbatasan kita sendiri, dan membuat pilihan secara sadar, sehingga kita bisa melepaskan diri dari pola yang kita warisi.

7. Pujian dan kritik

Perry menawarkan panduan tentang bagaimana memberikan umpan balik kepada anak-anak. Ia berpesan, lebih baik memberikan kritik yang membangun daripada hanya menunjukkan kesalahan yang mereka lakukan. Dan ketika kita memuji mereka, penting untuk menyertakan pengakuan yang spesifik dan bermakna. Hal ini membantu anak-anak merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan memahami apa kekuatan dan kelemahan mereka.

8. Meninggalkan perfeksionisme

Perry ingin orang tua tahu bahwa tidak apa-apa jika tidak menjadi sempurna. Kita semua terkadang melakukan kesalahan, dan itu normal. Yang penting adalah belajar dari kesalahan kita dan terus berkembang. Dengan bersikap jujur dan menerima kekurangan kita, kita menciptakan ruang penuh kasih sayang di mana anak-anak tahu bahwa mereka diterima, apa pun yang terjadi.

9. Menghadapi masa  remaja 

Menavigasi masa remaja bisa jadi sulit, tetapi Perry punya beberapa tips. Dia berbicara tentang pentingnya komunikasi, aturan-aturan yang masuk akal, dan membiarkan mereka mulai membuat pilihan sendiri sambil tetap memberikan bimbingan dan dukungan.)

 

THINGS I LOVE

■I really like how this book gives us practical advice we can actually use in everyday parenting situations. Philippa Perry's ideas are easy to relate to, and she gives us clear strategies we can try out to make things better with our children.

■One thing I love about this book is how it talks about the importance of empathy in parenting. Perry's kind-hearted approach reminds us to see our children as individuals with their own feelings and needs. 

■This book makes us think about our own childhoods and how they shape the way we parent. By looking back and learning from our own experiences, we can break free from old habits and make things better for our children. 

■The most important thing about this book is that it's not preachy or judging. Perry gets that every family and child is different, and there's no one right way to parent. By being chill and non-judgy, she gives us space to figure out our own parenting dilemmas and find what works for us.

■Perry mixes her professional smarts with personal stories, which makes it easy for us to understand with what she's saying. These add authenticity and credibility to the advice and insights provided.

■This book talks about contemporary issues we're dealing with right now, like technology overload, setting rules without punishment, and surviving the teenage years. By tackling these modern issues, it feels relatable for readers who are going through the same struggles.

(■Aku suka bagaimana buku ini memberi kita nasihat praktis yang dapat kita gunakan dalam situasi mengasuh anak sehari-hari. Ide-ide Philippa Perry mudah untuk dipahami, dan dia memberi kita strategi jelas yang dapat kita coba untuk membuat segalanya lebih baik bagi anak-anak kita.

■Satu hal yang aku sukai dari buku ini adalah buku ini berbicara tentang pentingnya empati dalam mengasuh anak. Pendekatan Perry yang lembut mengingatkan kita untuk memandang anak-anak kita sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhannya masing-masing.

■Buku ini membuat kita berpikir tentang masa kecil kita dan bagaimana masa kecil itu membentuk cara kita menjadi orang tua. Dengan melihat ke belakang dan belajar dari pengalaman kita sendiri, kita dapat melepaskan diri dari kebiasaan lama dan menjadikan segalanya lebih baik bagi anak-anak kita.

■Hal terpenting tentang buku ini adalah bahwa buku ini tidak bersifat menceramahi atau menghakimi. Perry memahami bahwa setiap keluarga dan anak berbeda, dan tidak ada satu cara yang tepat untuk menjadi orang tua. Dengan bersikap santai dan tidak menghakimi, dia memberi kita ruang untuk memikirkan dilema kita sendiri dalam mengasuh anak dan menemukan apa yang cocok untuk kita.

■Perry memadukan kemampuan profesionalnya dengan kisah-kisah pribadi, yang memudahkan kita memahami apa yang dia katakan. Hal ini menambah keaslian dan kredibilitas saran dan pengetahuan yang diberikan.

■Buku ini berbicara tentang isu-isu kontemporer yang kita hadapi saat ini, seperti teknologi yang berlimpah, menetapkan aturan tanpa hukuman, dan menghadapi masa remaja. Dengan mengatasi masalah-masalah modern ini, rasanya buku dapat diterima oleh pembaca yang mengalami masalah yang sama.)

 

WHO MIGHT LOVE THIS BOOK

■Parents (pregnant mothers, single parent, new parents, parents with older kids)

■People who are not parents but planning to in the future

■People who don't want to be parents but need to learn about their childhood and its effects on them and create a better life

■People who are interested in parenting books

(■Orang tua (ibu hamil, orang tua tunggal, orang tua baru, orang tua dengan anak yang lebih besar)

■Orang yang bukan orang tua tetapi berencana untuk masa depan

■Orang yang tidak ingin menjadi orang tua tetapi ingin belajar tentang masa kecil mereka dan pengaruhnya terhadap mereka serta menciptakan kehidupan yang lebih baik

■Orang yang tertarik dengan buku parenting)

 

FAVORITE QUOTES (FROM INDONESIAN TRANSLATED EDITION)

"Jika manusia diibaratkan tanaman, maka hubungan adalah tanahnya. Hubungan akan mendukung, memelihara, memungkinkan pertumbuhan—atau menghambatnya."

"Begitu banyak hal yang kita warisi ternyata berada di luar kesadaran kita. Inilah yang terkadang membuat kita sulit mengetahui apakah reaksi kita terhadap anak saat itu sudah sesuai pada situasi saat ini atau cenderung berakar dari masa lalu kita."

"... orang yang paham dan beritikad baik sekalipun bisa tergelincir ke dalam momen-momen yang emosional dan tanpa sadar bereaksi terhadap masa lalunya."

"Ketika Anda marah atau bereaksi emosi yang berlebihan menghadapi anak, begitulah cara yang Anda pelajari untuk membela diri dari perasaan yang Anda rasakan ketika seusia mereka."

"Sangat mudah bagi kita untuk berasumsi bahwa perasaan kita berkaitan dengan kejadian saat ini, bukan sekadar reaksi terhadap kejadian di masa lampau."

" ... lantaran tidak mau dijuluki sebagai "orang tua yang buruk", kita malah berpura-pura tidak pernah melakukan kesalahan."

"Pasalnya, jauh lebih mudah untuk fokus pada perilaku anak-anak kita daripada memeriksa bagaimana anak-anak memengaruhi kita, atau kita memengaruhi mereka."

"Sebagai orang tua, Anda mungkin tahu betapa sulitnya melihat penderitaan anak Anda. Bahkan semakin sulit menerima, mungkin Andalah penyebab penderitaan tersebut."

"Anggaplah emosi yang kurang mengenakkan itu sebagai lampu peringatan di dasbor. Tanggapan kita terhadap lampu peringatan bensin yang berkedip saat kosong seharusnya bukan dengan melepas bohlam agar tidak berkedip, tetapi memberikan apa yang mobil butuhkan."

"Ketika perasaan tidak enak, kita tidak butuh orang lain untuk meluruskan keadaan. Kita hanya ingin mereka merasakan yang kita rasakan, alih-alih mengatasinya bersama."

"Orang tua cenderung menganggap apa yang membuat mereka bahagia tentu akan membuat anak-anak mereka bahagia."

"Tuntutan untuk berbahagia akan mengerdilkan kehidupan."

"Anda melahirkan seseorang untuk dicintai, bukan suatu karya seni."

"Ada keyakinan yang sering kali dijejalkan bahwa pria harus 'kuat'. Menurut saya, itu bukan hal yang baik, tetapi berbahaya."

"Bagaimana pun perilaku Anda, itulah yang Anda ajarkan kepada anak, termasuk perilaku yang tidak Anda sukai."

 

CONCLUSION

The Book You Wish Your Parents Had Read gives a new and gentle view on parenting. It talks about important topics like thinking back on how we were raised, understanding our children's feelings, communication, setting reasonable rules, dealing with modern issues, and taking care of our own emotions. This book is a game-changer for anyone raising kids, showing us that with love, listening, and looking inward, we can make our homes a happy and supportive place for our children to grow up in. 

(The Book You Wish Your Parents Had Read memberikan pandangan baru dan lembut tentang mengasuh anak. Buku ini berbicara tentang topik-topik penting seperti memikirkan kembali bagaimana kita dibesarkan, memahami perasaan anak-anak kita, komunikasi, menetapkan aturan yang masuk akal, menangani isu-isu modern, dan menjaga emosi kita sendiri. Buku ini adalah sebuah terobosan bagi siapa pun yang membesarkan anak-anak, menunjukkan kepada kita bahwa dengan cinta, mendengarkan, dan melihat ke dalam, kita dapat membuat rumah kita menjadi tempat yang bahagia dan mendukung pertumbuhan anak-anak kita.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.