Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama by Mochizuki Mai, Sakurada Chihiro | Book Review
Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama by Mochizuki Mai is a heartwarming and magical tale that invites readers to a whimsical coffee shop, where a giant cat serve as an astrologer and guests are treated to delightful treats. The story revolves around relatable characters who grapple with different aspects of their lives.
(Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama oleh Mochizuki Mai adalah kisah yang heartwarming dan ajaib yang mengundang pembaca ke kedai kopi unik, di mana seekor kucing besar berperan sebagai astrolog dan para tamu disuguhi suguhan yang menyenangkan. Ceritanya mengenai karakter yang relatable yang bergelut dengan berbagai aspek kehidupan mereka.)
BOOK INFORMATION
Title : Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama
Japanese Title : 満月珈琲店の星詠み
Author : Mochizuki Mai
Illustrator : Sakurada Chihiro
Translator : Ribeka Ota
Language : Indonesian
Length : 288 pages
Released : July 15, 2022
Read : July 21-25, 2023
GR Rating : 4.01
My rating : 3.50
SYNOPSIS
Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama by Mochizuki Mai takes readers on a heartwarming and magical journey to a unique coffee shop that appears in various locations at will. This coffee shop is known as "Kedai Kopi Bulan Purnama," and is not your typical cafe. It is managed by a giant cat and talking feline companions who serve delightful and special treats to their guests.
The story follows the life of Serikawa Mizuki, a middle-aged female TV drama scriptwriter who once experienced success but now faces a decline in her career. After a recent setback, she received a business card of "Kedai Kopi Bulan Purnama." Intrigued, she visits the cafe located on the banks of the Kamo River. There, she is served delectable treats and receives an astrological reading from the master, a three-striped giant cat.
Later we are introduced to other characters—Akari, Satsuki, Megumi, and Mizumoto—who also encounter the magical coffee shop during different stages of their lives. Each of them has their own struggles and dilemmas that they bring to the cafe. Throughout their visits, they receive guidance and insight from the master cat and its feline companions, helping them understand themselves better.
(Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama oleh Mochizuki Mai membawa pembaca dalam perjalanan yang heartwarming dan ajaib ke kedai kopi unik yang muncul di berbagai lokasi sesuka hati. Kedai kopi ini dikenal sebagai "Kedai Kopi Bulan Purnama", dan bukanlah kedai biasa. Kedai ini dikelola oleh seekor kucing besar dan teman-teman kucingnya yang bisa berbicara yang menyajikan suguhan yang menyenangkan dan istimewa untuk tamu mereka.
Cerita awalnya mengenai kehidupan Serikawa Mizuki, seorang wanita paruh baya penulis naskah drama TV yang pernah mengalami kesuksesan namun kini mengalami penurunan dalam karirnya. Setelah mengalami kegagalan baru-baru ini, dia mendapat kartu nama "Kedai Kopi Bulan Purnama". Karena penasaran, dia mengunjungi kedai yang terletak di tepi Sungai Kamo. Di sana, dia disuguhi suguhan lezat dan menerima pembacaan astrologi dari sang master, yang merupakan seekor kucing besar belang tiga.
Berikutnya kita diperkenalkan dengan karakter lain — Akari, Satsuki, Megumi, dan Mizumoto — yang juga menemukan kedai kopi ajaib selama berbagai tahap kehidupan mereka. Masing-masing memiliki perjuangan dan dilema sendiri yang mereka bawa ke kedai. Sepanjang kunjungan mereka, mereka menerima bimbingan dan pengetahuan dari kucing besar dan teman-teman kucingnya, yang membantu mereka memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.)
BOOK REVIEW
Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama by Mochizuki Mai is a heartwarming story that sends readers to a world where a coffee shop is managed by a giant cat. Throughout the narrative, the book explores various themes that touch upon self-discovery, friendship, resilience, and astrology.
The story follows the lives of characters who related to each other, each struggling with different aspects of their lives. From Serikawa Mizuki, a scriptwriter facing career challenges, to Nakayama Akari, Ayukawa Satsuki, Mizumoto Takashi, and Hayakawa Megumi, who are all connected by the enchanting "Kedai Kopi Bulan Purnama." As they visit the coffee shop, they encounter talking cats who offer them astrological readings through natal charts, guiding them towards self-awareness and personal growth.
One of the things I love most about this book is the heartwarming and magical atmosphere created by the presence of the talking cats and the mystical coffee shop. The characters' interactions with these cats and the delightful treats served throughout the story add an interesting touch to the story.
The characters' struggles and dilemmas are highly relatable, making it easy for readers to connect with them on a deeper level. Each character's journey of self-discovery and growth imparts valuable life lessons, encouraging readers to embrace their true selves and find support in the power of friendship.
The introduction of astrology through natal chart readings provides a fascinating dimension to the story. Readers are introduced to the concept of astrology and its influence on the characters' lives, opening the door to understanding fate and destiny. As someone who has learned a little bit of astrology and natal chart, I found the interpretation offered in this book completing my previous insight about these subjects.
However, there are a few things that I disliked in the book. The inconsistency in the time setting was a bit confusing, as the main character mentioned it was spring holiday for elementary school, yet later, she met a student who had just come from school. Additionally, the language and translation at times proved challenging, with some sentences being unmatched in terms of relatability to the others.
I also wished for more focus on the cats, as the title suggests, since they are the astrologers running the coffee shop. Although the characters' stories are heartwarming and meaningful, a more prominent emphasis on the cats and their magical involvement could have heightened the overall enchantment of the narrative.
(Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama oleh Mochizuki Mai adalah kisah yang heartwarming dan ajaib yang mengirim pembaca ke dunia di mana ada sebuah kedai kopi yang dikelola oleh seekor kucing besar. Sepanjang narasinya, buku ini mengeksplorasi berbagai tema yang menyentuh penemuan jati diri, persahabatan, keteguhan, serta astrologi.
Kisahnya mengikuti kehidupan para karakter yang saling berkaitan satu sama lain, yang masing-masing berjuang dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dari Serikawa Mizuki, seorang penulis naskah yang menghadapi tantangan dalam karir, hingga Nakayama Akari, Ayukawa Satsuki, Mizumoto Takashi, dan Hayakawa Megumi, yang semuanya terhubung oleh "Kedai Kopi Bulan Purnama" yang ajaib. Saat mereka mengunjungi kedai kopi, mereka bertemu dengan kucing-kucing yang bisa berbicara yang menawarkan pembacaan astrologi melalui natal chart, yang membimbing mereka menuju kesadaran dan pengembangan diri.
Salah satu hal yang paling aku sukai dari buku ini adalah atmosfir yang heartwarming dan magis yang diciptakan oleh kehadiran para kucing yang bisa berbicara dan kedai kopi mistis. Interaksi para karakter dengan kucing-kucing ini dan suguhan unik yang disajikan di sepanjang cerita menambah daya tarik buku ini.
Perjuangan dan dilema yang dialami karakter sangat relatable, yang memudahkan pembaca untuk terhubung dengan mereka lebih dalam. Perjalanan penemuan jati diri dan perkembangan setiap karakter memberikan pelajaran hidup yang berharga, yang mendorong pembaca untuk menerima diri mereka yang sebenarnya dan menemukan dukungan dalam kekuatan persahabatan.
Pengenalan astrologi melalui pembacaan natal chart memberikan dimensi yang menarik bagi cerita ini. Pembaca diperkenalkan dengan konsep astrologi dan pengaruhnya terhadap kehidupan karakter, yang membuka pintu untuk memahami nasib dan takdir. Sebagai pembaca yang sudah mempelajari sedikit mengenai astrologi dan natal chart, interpretasi yang dihadirkan di dalam buku ini mampu melengkapi pengetahuan yang sudah aku dapat sebelumnya.
Namun, ada beberapa hal yang kurang aku sukai dari buku ini. Perbedaan pengaturan waktu agak membingungkan, karena tokoh utama menyebutkan bahwa ini adalah liburan musim semi untuk sekolah dasar, namun kemudian, dia bertemu dengan seorang siswa SD yang baru saja pulang dari sekolah. Selain itu, bahasa dan terjemahan terkadang agak sulit diikuti, dengan beberapa kalimat yang kurang cocok kaitannya satu sama lain.
Aku juga ingin lebih banyak fokus pada karakter para kucing, seperti judulnya, karena mereka adalah astrolog yang menjalankan kedai kopi. Meskipun cerita para karakter menghangatkan hati dan bermakna, penekanan yang lebih menonjol pada kucing dan aspek magisnya dapat meningkatkan daya tarik narasi secara keseluruhan.)
THINGS I LOVE
■Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama captivated me with its enchanting and heartwarming atmosphere. The magical coffee shop, which appears in different locations and is run by talking cats, added a whimsical touch to the narrative. It felt like stepping into a fantastical world where anything was possible. The presence of the cats and their mystical abilities added a unique charm to the story.
■The characters in the book were beautifully portrayed and relatable. Each of them faced their own struggles and dilemmas in life, making them feel like real individuals with genuine emotions. Their experiences and the lessons they learned resonated with me, making the story all the more meaningful and impactful.
■The brief introduction of astrology through natal chart readings was a fascinating aspect of the book. It provided a glimpse into the characters' personalities, strengths, and weaknesses based on their astrological signs. This added depth to their individual stories and emphasized the role of fate and self-awareness in their lives.
■One of the most delightful aspects of the book was the cats who ran the coffee shop. Their wisdom, care, and ability to communicate with the guests added a magical and endearing touch to the narrative. They were not just mystical beings but also genuine friends and guides to the characters, offering advice and insights to help them navigate their challenges.
■The mouthwatering descriptions of various desserts and beverages served throughout the story were a treat for the senses. The delightful treats mentioned, such as Trifle Aquarius, Fondant au Chocolat with ice cream of the full moon, Soda Float Merkurius, and Sampanye Float Cahaya Bulan, made my mouth water with each description. It would have been even cooler if the book had included the recipes to try these delectable concoctions at home, allowing readers to experience a taste of the magical coffee shop themselves.
(■Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama menarik perhatian dengan suasananya yang ajaib dan heartwarming. Kedai kopi ajaib, yang muncul di lokasi berbeda dan dijalankan oleh kucing yang bisa berbicara, menambahkan sentuhan ajaib pada narasinya. Kehadiran para kucing dan kemampuan mistis mereka menambah daya tarik cerita yang unik.
■Karakter dalam buku itu digambarkan dengan indah dan sangat relatable. Masing-masing menghadapi perjuangan dan dilema mereka sendiri dalam hidup, membuat mereka terasa seperti individu nyata dengan emosi yang tulus. Pengalaman dan pelajaran yang mereka pelajari cocok dengan aku, yang membuat cerita menjadi lebih bermakna dan berdampak.
■Pengenalan singkat astrologi melalui pembacaan natal chart merupakan aspek yang menarik dari buku ini. Hal ini memberikan gambaran sekilas tentang kepribadian, kekuatan, dan kelemahan karakter berdasarkan astrologi mereka. Aspek ini menambah kedalaman cerita dan menekankan peran takdir dan kesadaran diri dalam hidup.
■Salah satu aspek paling menyenangkan dari buku ini adalah kucing-kucing yang mengelola kedai kopi. Kebijaksanaan, kepedulian, dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan para tamu menambahkan sentuhan magis dan menarik pada narasinya. Mereka bukan hanya makhluk mistis tetapi juga teman sejati dan pemandu bagi para karakter, yang memberikan nasihat dan wawasan untuk membantu mereka mengatasi tantangan.
■Deskripsi menggiurkan dari berbagai makanan penutup dan minuman yang disajikan di sepanjang cerita sangat memanjakan indra. Suguhan lezat yang disebutkan, seperti Trifle Aquarius, Fondant au Chocolat dengan es krim bulan purnama, Soda Float Merkurius, dan Sampanye Float Cahaya Bulan, membuat aku ngiler dengan deskripsinya. Akan lebih keren lagi jika buku ini menyertakan resep agar pembaca bisa mencoba hidangan lezat ini di rumah, yang memungkinkan mereka untuk merasakan sendiri memu kedai kopi ajaib ini.)
THINGS I DISLIKE
■One of the notable issues was the inconsistency of the time setting in the story. At one point, the main character mentioned that it was spring holiday for elementary school, which led me to assume that the characters were on vacation. However, later on, she encounters a student who had just come from school and expresses admiration for the child's independence in taking the train home alone. This inconsistency in the time setting created slight confusion for me.
■Another aspect that hindered my reading experience was the language and translation problem. There were some sentences that I found difficult to understand due to the word choices in the translation.
■One additional aspect that left me slightly disappointed was the title's suggestion of a strong focus on the astrologer cats. While the presence of the cats and their mystical abilities was undeniably charming, I couldn't help but wish for more significant involvement from them in the narrative. The title, Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama or Star Readers at the Full Moon Coffee Shop, implied a central role for the cats in the story. However, as the plot progressed, the cats' prominence seemed to take a backseat to the human characters and their individual journeys.
(■Salah satu hal penting adalah ketidakkonsistenan pengaturan waktu dalam cerita. Pada satu titik, tokoh utama menyebutkan bahwa saat ini adalah liburan musim semi untuk sekolah dasar, yang membuat aku berasumsi bahwa para tokoh sedang berlibur. Namun, kemudian, dia bertemu dengan seorang siswa yang baru saja pulang dari sekolah dan mengungkapkan kekagumannya atas kemandirian anak tersebut dalam naik kereta pulang sendirian. Ketidakkonsistenan latar waktu ini agak menimbulkan kebingungan buat aku.
■Aspek lain yang agak menghambat adalah masalah bahasa dan terjemahan. Ada beberapa kalimat yang sulit aku pahami karena pemilihan kata pada terjemahannya.
■Satu aspek tambahan yang membuat aku agak kecewa adalah implikasi dari judul buku tentang fokus yang kuat pada para kucing astrologer. Sementara kehadiran kucing dan kemampuan mistik mereka sangat menarik, aku ingin kemunculan mereka yang lebih signifikan dalam narasinya. Judul, Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama menyiratkan peran sentral kucing dalam cerita tersebut. Namun, seiring berjalannya plot, peran kucing tampaknya hanya berada di belakang layar dari para karakter manusia dan perjalanan individu mereka.)
CONCLUSION
Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama is a delightful read that touches upon valuable life lessons. It weaves themes of self-discovery, friendship, and astrology into a heartwarming story. Despite some language and consistency issues, the book provides an enjoyable and insightful experience.
(Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama adalah bacaan yang menyenangkan yang menyentuh pelajaran hidup yang berharga. Buku ini menggabungkan tema penemuan jati diri, persahabatan, dan menjadi kisah yang heartwarming. Terlepas dari beberapa masalah bahasa dan konsistensi, buku ini memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendalam.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.