Dial A for Aunties by Jesse Q. Sutanto | Book Review

 


Dial A for Aunties is a hilarious novel that follows the misadventures of Meddelin Chan, a wedding photographer whose life takes an unexpected turn. When a blind date goes awry and ends in an accidental death, Meddelin turns to her overeager family of aunties for help. These aunties are a lively bunch, each with their own quirks and traditions.

As they attempt to cover up the mishap, a series of comical and chaotic situations ensue. Amid the chaos, Meddelin navigates love, family dynamics, and cultural clashes between her Indonesian-Chinese heritage and her modern American life. The story is a delightful blend of romance, family bonds, cultural insights, and uproarious humor.

Throughout the book, the characters' interactions, unexpected twists, and the clash between traditional beliefs and modern situations create a unique and heartwarming narrative. Dial A for Aunties is not just a story of mishaps; it's a journey of self-discovery, love, and the beauty of family ties, all wrapped up in a charming and unforgettable tale.

(Dial A for Aunties adalah novel yang heboh yang mengikuti kesialan Meddelin Chan, seorang fotografer pernikahan yang hidupnya berubah secara tak terduga. Ketika kencan buta menjadi serba salah dan berakhir dengan kematian yang tidak disengaja, Meddelin meminta bantuan para bibinya yang terlalu bersemangat. Bibi-bibinya adalah sekumpulan bibi yang lincah, yang masing-masing dengan keunikan dan tradisinya sendiri.

Saat mereka berusaha menutupi kecelakaan itu, serangkaian situasi lucu dan kacau pun terjadi. Di tengah kekacauan, Meddelin menghadapi masalah cinta, dinamika keluarga, dan benturan budaya Indonesia-Tiongkok dan kehidupan Amerika modernnya. Kisah ini adalah perpaduan romance, ikatan keluarga, wawasan budaya, dan humor yang heboh.

Di sepanjang buku ini, interaksi para karakter, liku-liku tak terduga, dan benturan antara kepercayaan tradisional dan kebiasaan modern menciptakan narasi yang unik dan heartwarming. Dial A for Aunties bukan hanya kisah tentang kesialan; ini adalah perjalanan penemuan diri, cinta, dan indahnya ikatan keluarga, yang semuanya terbungkus dalam kisah yang menarik dan tak terlupakan.)

 

BOOK REVIEW

Dial A for Aunties is a delightful and entertaining read from start to finish. Within its pages, readers are treated to a tapestry of family bonds and relationships, sprinkled with humor and complexity. The heartwarming yet occasionally chaotic dynamics between the aunties bring a sense of authenticity and familiarity to the story. Their interactions are so vividly portrayed that you can't help but feel like part of the quirky family.

Amid the mishaps and hilarious moments, the theme of love and romance takes center stage. The book deftly navigates the tricky and rewarding aspects of relationships. It showcases that love isn't always smooth sailing; it's a journey filled with ups and downs, laughter and tears. 

The novel's allure is further enriched by the infusion of cultural influences. The Indonesian and Chinese traditions woven throughout the narrative add a unique and flavorful touch. The depiction of ceremonies, beliefs, and daily customs provides an engaging window into these rich cultures. 

But what truly sets Dial A for Aunties apart is its knack for turning unexpected situations into uproarious chaos. The element of surprise is masterfully wielded, leaving readers giggling and gasping as the story takes sudden turns. The way these situations spiral into hilarious outcomes showcases the author's skill in crafting comedy that feels both authentic and genuinely side-splitting.

(Dial A for Aunties adalah buku yang menyenangkan dan menghibur dari awal hingga akhir. Di dalam halaman-halamannya, pembaca disuguhi ikatan dan hubungan keluarga, yang ditaburi humor dan kompleksitas. Dinamika yang heartwarming namun terkadang kacau di antara para auntie membawa kesan keaslian dan keakraban ke dalam cerita. Interaksi mereka digambarkan dengan sangat jelas sehingga kita tidak bisa tidak merasa seperti bagian dari keluarga yang unik.

Di tengah kesialan dan momen kocak, tema cinta dan asmara menjadi pusat perhatian. Buku ini menavigasi aspek hubungan yang sulit dan perjuangan yang membuahkan hasil. Hal ini menunjukkan bahwa cinta tidak selalu mulus, namun perjalanan yang penuh dengan suka dan duka, tawa dan air mata. 

Daya pikat novel ini semakin diperkaya dengan pengaruh budaya. Tradisi Indonesia dan Tionghoa yang terjalin di sepanjang narasi menambah sentuhan unik dan kaya. Penggambaran upacara, kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari memberikan pengetahuan yang menarik mengenai budaya yang kaya ini. 

Yang membedakan Dial A for Aunties adalah kemampuannya untuk mengubah situasi tak terduga menjadi kekacauan yang heboh. Elemen kejutan digunakan untuk membuat pembaca tertawa dan terkejut saat ceritanya tiba-tiba berubah. Cara bagaimana situasinya berubah menjadi kejadian yang menghebohkan, menunjukkan keahlian penulis dalam membuat komedi yang terasa otentik dan benar-benar menghibur.)

 

THINGS I LOVE

1. Unique premise: The book's premise is fresh! A dead date and a bunch of overeager aunties – that's a recipe for a one-of-a-kind story that keeps me hooked. It's not your everyday plot, and that's what makes it so intriguing and memorable.

2. Rich cultural elements: The cultural insights in the book hit close to home for you as an Indonesian reader. The way the story delves into Indonesian and Chinese traditions, from the delicious foods to the deep-rooted customs, is like a warm hug from your own heritage. It's like the author perfectly captured the essence of what makes your culture special.

3. Humor: The humor in the story is like a magical ingredient that adds zest to the narrative. It's a mood lifter that turns even the most chaotic situations into sources of laughter. The quirky characters feel like people you could meet in your own life, and their humorous antics make you connect with them on a personal level.

4. Seamless blend of elements: The book's ability to weave together humor, emotion, and cultural insights is truly a work of art. It's as if the author found the perfect harmony between these elements, creating a story that's not just entertaining, but also thought-provoking and heartwarming. 

(1. Premis unik: Premis buku ini fresh. Pasangan kencan yang tewas dan sekelompok bibi yang terlalu bersemangat – adalah resep untuk cerita unik yang membuat kita ketagihan. Hal ini bukan plot yang biasa kita temui, dan itulah yang membuatnya begitu menarik dan berkesan.

2. Kaya akan unsur budaya: Wawasan budaya dalam buku ini sangat menyentuh bagi kita sebagai pembaca Indonesia. Cara bagaimana ceritanya menggali tradisi Indonesia dan Tionghoa, mulai dari makanan lezat hingga adat istiadat yang mengakar, terasa familiar. Penulis dengan sempurna menangkap esensi dari apa yang membuat budaya ini terasa istimewa.

3. Humor: Humor dalam cerita seperti ramuan magis yang menambah semangat dalam narasi yang mengangkat mood dengan mengubah situasi paling kacau sekalipun menjadi sumber tawa. Karakter-karakter uniknya terasa seperti orang yang dapat kita temui dalam dunia nyata, dan tingkah jenaka mereka membuat kita dapat terhubung dengan mereka secara pribadi.

4. Perpaduan elemen yang pas: Kemampuan buku ini untuk menggabungkan humor, emosi, dan wawasan budaya berhasil menciptakan sebuah karya seni. Penulis menemukan perpaduan yang pas antara elemen-elemen ini, yang menciptakan sebuah cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran dan menghangatkan hati.)

 

CONCLUSION

Dial A for Aunties is a book that weaves together a unique premise, rich cultural elements, heartfelt humor, and a seamless blend of emotions. With its fresh and engaging premise involving a family of overeager aunties and a dead date, the story is a delightful rollercoaster of unexpected twists and hilarious chaos. As an Indonesian reader, the relatability of Indonesian and Chinese traditions adds a special layer of connection, making the cultural elements a source of comfort and familiarity. The humor scattered throughout the narrative serves as a constant companion, lifting the mood, and infusing the quirky characters with relatable charm. What truly sets this book apart is its remarkable balance between humor, emotion, and cultural insights. These elements harmoniously coexist, enhancing the reading experience by evoking laughter, provoking thought, and tugging at heartstrings.

(Dial A for Aunties adalah buku yang menyatukan premis unik, elemen budaya yang kaya, humor yang menyentuh hati, dan perpaduan emosi yang pas. Dengan premisnya yang segar dan menarik yang melibatkan para bibi yang terlalu bersemangat dan pasangan kencan yang sudah tewas, kisah ini adalah rollercoaster yang menyenangkan dari belokan tak terduga dan kekacauan yang lucu. Sebagai pembaca Indonesia, keterkaitan tradisi Indonesia dan Tionghoa menambah lapisan keterhubungan, yang menjadikan elemen budaya sebagai sumber kenyamanan dan keakraban. Humor yang tersebar di seluruh narasi berfungsi sebagai pendamping konstan, yang mengangkat suasana hati, dan memasukkan karakter unik dengan daya tarik yang bisa diterima. Yang benar-benar membedakan buku ini adalah keseimbangannya yang luar biasa antara humor, emosi, dan wawasan budaya. Unsur-unsur ini hidup berdampingan secara harmonis, yang meningkatkan pengalaman membaca dengan membangkitkan tawa, memancing pemikiran, dan menarik hati.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.