The Old Man and the Sea (Lelaki Tua dan Laut) by Ernest Hemingway | Book Review



The Old Man and the Sea is a classic short book by Ernest Hemingway, written way back in 1952. It's about this old Cuban fisherman named Santiago, who's had a streak of bad luck, 84 days without catching a fish. But one day, Santiago heads out to sea all by himself and finally hooks a huge marlin. He struggles like crazy to reel it in, battling with the fish for days. 

(The Old Man and the Sea adalah buku klasik karya Ernest Hemingway, yang ditulis pada tahun 1952. Berkisah tentang seorang nelayan tua asal Kuba bernama Santiago, yang mengalami serangkaian nasib buruk, 84 hari tanpa menangkap ikan. Namun suatu hari, Santiago pergi ke laut sendirian dan akhirnya menangkap seekor ikan marlin besar. Dia berjuang mati-matian untuk menariknya, bertarung dengan ikan tersebut selama berhari-hari.)

 

BOOK INFORMATION

Title                        : Lelaki Tua dan Laut

Original title           : The Old Man and the Sea

Author                    : Ernest Hemingway

Translator               : -

Publisher               : Penerbit Kakatua

Language              : Indonesian

Length                   : 122 pages

Released                : Januari 2022

Read                      : July 31, 2023

GR Rating              : 3.80

My rating                : 3.00

 

BOOK REVIEW

The Old Man and the Sea by Ernest Hemingway is a deep book that talks about never giving up, facing life's tough moments, and learning to roll with the punches. It follows Santiago, an old Cuban fisherman, who shows us what it means to keep going, even when things get really hard.

This story is about showing grit and determination. Santiago goes through a crazy battle with a massive fish, and Hemingway uses it to show how strong people can be when they're up against tough odds. It's a reminder to never back down from a challenge, no matter how tough it gets.

As Santiago deals with getting older and facing obstacles, Hemingway makes us think about how life can be pretty fragile. But even as things change, Santiago teaches us to accept what comes our way and keep pushing forward. 

The book also talks about accepting defeat. Santiago has to deal with losing his prized catch to sharks, but instead of giving up, he learns to accept things he can't control.

Throughout the story, the sea plays a big role, representing both a friend and a foe. It's where Santiago finds his livelihood but also where he faces his biggest challenges. Hemingway uses the sea to show the powerful connection between humans and nature.

And those sharks are more than just predators in the story, they represent the tough moments in life that can knock us down. But Santiago's fight against them shows that we can stand up to anything life throws at us, no matter how scary it might seem.

Being alone at sea also changes Santiago, both physically and mentally. It's a big part of his journey and makes us think about how being isolated can mess with our heads. As we follow Santiago's thoughts and feelings, we see how tough it can be to stay strong when you're all by yourself.

(The Old Man and the Sea oleh Ernest Hemingway adalah buku yang berbicara tentang pantang menyerah, menghadapi momen-momen sulit dalam hidup, dan belajar menghadapi tantangan. Kisah ini mengenai Santiago, seorang nelayan tua asal Kuba, yang menunjukkan kepada kita apa artinya terus maju, bahkan ketika keadaan menjadi sangat sulit.

Kisah ini tentang menunjukkan ketabahan dan tekad. Santiago mengalami pertarungan gila-gilaan dengan ikan raksasa, dan Hemingway menggunakannya untuk menunjukkan betapa kuatnya seseorang saat menghadapi rintangan berat. Ini adalah pengingat untuk tidak pernah mundur dari sebuah tantangan, tidak peduli betapa sulitnya tantangan itu.

Saat Santiago menghadapi usianya yang semakin tua dan menghadapi rintangan, Hemingway membuat kita berpikir tentang betapa hidup bisa menjadi sangat rapuh. Namun meski keadaan berubah, Santiago mengajarkan kita untuk menerima apa yang menghadang dan terus maju. 

Buku ini juga berbicara tentang menerima kekalahan. Santiago harus menghadapi kehilangan hasil tangkapannya yang berharga akibat serangan hiu, namun alih-alih menyerah, dia belajar menerima hal-hal yang tidak dapat dia kendalikan. 

Sepanjang cerita, laut memainkan peran besar, mewakili teman dan musuh. Di sinilah Santiago menemukan penghidupannya dan juga tempat dia menghadapi tantangan terbesarnya. Hemingway menggunakan laut untuk menunjukkan hubungan yang kuat antara manusia dan alam.

Dan hiu-hiu tersebut lebih dari sekadar predator dalam cerita, mereka mewakili momen-momen sulit dalam hidup yang dapat menjatuhkan kita. Namun perjuangan Santiago melawan hal-hal tersebut menunjukkan bahwa kita mampu menghadapi apa pun yang terjadi dalam kehidupan, tidak peduli betapa menakutkannya hal tersebut.

Sendirian di laut juga mengubah Santiago, baik secara fisik maupun mental. Ini adalah bagian besar dari perjalanannya dan membuat kita berpikir tentang bagaimana isolasi dapat mengacaukan pikiran kita. Saat kita mengikuti isi pikiran dan perasaan Santiago, kita melihat betapa sulitnya untuk tetap kuat saat kita sendirian.)

 

THINGS I LIKE

■The book shows the sea as both a friend and a foe, which makes us think about how tricky nature can be. It's where Santiago gets his food, but it's also where he faces big challenges. The sea's deeper meaning makes us think about how humans and nature are connected.

■Santiago's battle with the marlin helps us see how tough it is to be a fisherman, especially as you get older. Watching him fight so hard to catch a fish makes us appreciate all the hard work fishermen do to put seafood on our plates. It makes us realize that getting fish isn't as easy as just buying it from the store.

(■Buku ini menunjukkan laut sebagai teman sekaligus musuh, yang membuat kita berpikir betapa rumitnya alam. Di sinilah Santiago mendapatkan makanannya, sekaligus tempat ia menghadapi tantangan besar. Makna laut yang lebih dalam membuat kita berpikir tentang bagaimana manusia dan alam saling terhubung.

■Pertarungan Santiago dengan ikan marlin membantu kita melihat betapa sulitnya menjadi seorang nelayan, terutama seiring bertambahnya usia. Melihatnya berjuang keras untuk menangkap ikan membuat kita mengapresiasi kerja keras para nelayan untuk menyajikan seafood di piring kita. Hal ini menyadarkan kita bahwa mendapatkan ikan tidak semudah hanya membelinya di toko.)

 

THINGS I DISLIKE

■The book mostly just follows Santiago's adventure out at sea, which might start to feel a bit boring. Since it's mostly about him trying to catch the marlin, it can feel like you're seeing the same thing over and over again, especially during the long parts of the fish battle.

■Santiago's never-give-up attitude might bug you a bit. Even when he's hurt and things are super tough, he keeps going after that fish like his life depends on it. It can feel like he's being too stubborn, and his refusal to quit might make you tired just watching him.

(■Buku ini sebagian besar hanya mengikuti petualangan Santiago di laut, yang mungkin mulai terasa sedikit membosankan. Karena sebagian besar tentang dia yang mencoba menangkap ikan marlin, kita merasa seperti melihat hal yang sama berulang-ulang, terutama selama pertarungan panjang dengan ikan tersebut.

■Sikap Santiago yang pantang menyerah sedikit membuat frustasi. Bahkan ketika dia terluka dan keadaan menjadi sangat sulit, dia terus mengejar ikan itu seolah hidupnya bergantung padanya. Sepertinya dia terlalu keras kepala, dan penolakannya untuk berhenti membuat kita lelah hanya dengan melihatnya.)

 

CONCLUSION

The Old Man and the Sea by Ernest Hemingway talks about important stuff like never giving up, how determined people can be, and the connection between us and nature. Santiago's fight and how the sea is both helpful and scary give you a lot to think about. But, the book can also feel a bit boring because it mainly focuses on Santiago's adventure and spends a lot of time on his battle with the marlin. This makes it feel like you're seeing the same thing over and over, which can make it hard to stay interested. Even though the story's message about staying strong through tough times is still awesome, the repetitive parts and how some characters are shown can make it tough to get really into the story.

(The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway berbicara tentang hal-hal penting seperti pantang menyerah, seberapa besar tekad manusia, dan hubungan antara kita dan alam. Pertarungan Santiago dan betapa laut dapat membantu sekaligus menakutkan memberi kita banyak hal untuk dipikirkan. Namun, buku ini juga bisa terasa sedikit membosankan karena sebagian besar berfokus hanya pada petualangan Santiago dan menghabiskan banyak waktu dalam pertarungannya dengan marlin. Hal ini membuat kita merasa seperti melihat hal yang sama berulang-ulang, sehingga sulit untuk tetap tertarik pada cerita. Meskipun pesan cerita tentang tetap kuat dalam melewati masa-masa sulit ini mengagumkan, bagian yang berulang dan cara beberapa karakter ditampilkan dapat membuat kita sulit untuk benar-benar masuk ke dalam cerita.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.