Love, Decoded by Jennifer Yen | Book Review

 


Love, Decoded is a young adult contemporary book about Gigi Wong, a high school student with ambitious goals and a need to be the best at everything. She's from a rich family and wants to be a matchmaker, being involved in her family's matchmaking business. Things get interesting when she starts making a matchmaking app for a school project. Her app ends up in a contest where the winner gets a summer internship.

(Love, Decoded adalah buku young adult kontemporer tentang Gigi Wong, seorang siswa sekolah menengah dengan tujuan ambisius dan keinginan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Dia berasal dari keluarga kaya dan ingin menjadi seorang matchmaker, dan terlibat dalam bisnis perjodohan keluarganya. Segalanya menjadi menarik ketika dia mulai membuat aplikasi perjodohan untuk proyek sekolah. Aplikasinya disertakan dalam kontes di mana pemenangnya akan mendapat magang musim panas.)


BOOK INFORMATION

Title                       : Love, Decoded 

Author                  : Jennifer Yen 

Publisher             : Razorbill 

Language             : English 

Length                  : 320 pages

Released               : March 8, 2022

Read                     : September 29-30, 2023

GR Rating            : 3.50

My rating            : 4.25


BOOK REVIEW

Love, Decoded by Jennifer Yen explores the theme of ambition and the intense pressure that young people feel to do well in school and in their relationships. The main character, Gigi, is introduced as a very ambitious young woman who is constantly trying to be perfect in every aspect of her life. She works hard to meet the expectations of her family and society and tries to maintain a flawless image. However, as the story unfolds, we see Gigi change. She begins to realize that trying to be perfect all the time is impossible and not healthy. 

Gigi comes from a rich and privileged background, which means she has a lot of advantages because of her family's money and social status. At first, she doesn't understand the challenges faced by people from different backgrounds, like her friend Etta. But as the story goes on, Gigi's interactions with Etta and her growing awareness of the differences in social status lead to a big change in how she sees the world. She becomes more empathetic and gains a deeper understanding of the privilege she has.

Gigi's journey to finding herself ties in with her struggle to be perfect. The book dives into how chasing perfection affects her sense of who she really is. Eventually, she learns to embrace her flaws and be true to herself, which is a big takeaway from the story.

A fascinating aspect of the book is how it shows that we don't always see ourselves the same way others do. It's a reminder to take a good look in the mirror and think about who we really are. Our own view of ourselves might not line up with how others see us, which makes human connections pretty complicated.

(Love, Decoded oleh Jennifer Yen mengeksplorasi tema ambisi dan tekanan kuat yang dirasakan kaum muda untuk berprestasi di sekolah dan dalam hubungan mereka. Karakter utamanya, Gigi, diperkenalkan sebagai seseorang yang sangat ambisius yang terus berusaha menjadi sempurna dalam setiap aspek kehidupannya. Dia bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi keluarga dan masyarakat dan berusaha mempertahankan citranya yang sempurna. Namun, seiring berjalannya cerita, kita dapat melihat Gigi mulai berubah. Dia mulai menyadari bahwa berusaha menjadi sempurna sepanjang waktu adalah hal yang mustahil dan tidak sehat. 

Gigi berasal dari latar belakang yang kaya raya dan istimewa, yang berarti ia memiliki banyak keuntungan karena uang dan status sosial keluarganya. Awalnya, dia tidak memahami tantangan yang dihadapi orang-orang dari latar belakang berbeda, seperti temannya Etta. Namun seiring berjalannya cerita, interaksi Gigi dengan Etta dan meningkatnya kesadarannya akan perbedaan status sosial membawa perubahan besar dalam caranya memandang dunia. Dia menjadi lebih berempati dan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang hak istimewa yang dimilikinya.

Perjalanan Gigi untuk menemukan dirinya terkait dengan perjuangannya untuk menjadi sempurna. Buku ini menyelami bagaimana mengejar kesempurnaan memengaruhi perasaannya tentang siapa dirinya sebenarnya. Akhirnya, dia belajar menerima kekurangannya dan jujur pada dirinya sendiri, yang merupakan pelajaran penting dari cerita ini.

Aspek yang menarik dari buku ini adalah bagaimana hal ini menunjukkan bahwa kita tidak selalu memandang diri kita sendiri dengan cara yang sama seperti orang lain. Ini adalah pengingat untuk melihat baik-baik ke cermin dan memikirkan siapa diri kita sebenarnya. Pandangan kita tentang diri kita sendiri mungkin tidak sejalan dengan pandangan orang lain terhadap kita, sehingga membuat hubungan antarmanusia menjadi cukup rumit.)


THE FAVORITES

■It explores self-discovery, friendship, romance, ambition, and self-image. These themes are the heart of the book and are relatable to readers, especially young adults who may be going through similar challenges in their lives. 

■One of the things I appreciated most about the book is the writing style. The writing flows smoothly, making it great for anyone, even if English isn't their first language or if they just want a fun read without complicated words. 

■The story keeps you interested from start to finish with its easy-breezy pace. It's light and enjoyable, perfect for breezing through on lazy afternoons. If you're looking for a book to dive into and finish in no time, this is it.

■One of the most valuable aspects of Love, Decoded is the positive message it conveys. Learning to accept yourself and your flaws is empowering, especially for young adults. Gigi's journey shows how embracing who you really are can lead to major personal growth and happiness. It's a message that makes this book so heartwarming and fun.

(■Buku ini mengeksplorasi penemuan diri, persahabatan, romance, ambisi, daBelajar menerima diri sendiri dan kekurangan Anda adalah hal yang memberdayakan, terutama bagi orang dewasa muda. Perjalanan Gigi menunjukkan bagaimana menerima diri Anda yang sebenarnya dapat menghasilkan pertumbuhan dan kebahagiaan pribadi yang besar. Pesan itulah yang membuat buku ini begitu mengharukan dan menyenangkan.n citra diri. Tema-tema ini adalah inti dari buku yang dapat diterima oleh pembaca, terutama kaum muda yang mungkin mengalami tantangan serupa dalam hidup mereka. 

■Salah satu hal yang paling aku sukai dari buku ini adalah gaya penulisannya. Tulisannya mengalir dengan lancar, sehingga cocok untuk siapa saja, meskipun bahasa Inggris bukan bahasa pertama mereka atau jika mereka hanya ingin bacaan yang menyenangkan tanpa kata-kata yang rumit. 

■Ceritanya membuat kita tetap tertarik dari awal hingga akhir dengan alurnya yang santai. Ringan dan menyenangkan, cocok untuk bersantai di sore hari yang santai. Jika kamu sedang mencari buku untuk dibaca dan diselesaikan dalam waktu singkat, ini dia bukunya.

■Salah satu aspek penting dari Love, Decoded adalah pesan positif yang disampaikannya. Belajar menerima diri sendiri dan kekurangan adalah hal yang memberdayakan, terutama bagi pembaca young adult. Perjalanan Gigi menunjukkan bagaimana menerima diri sendiri yang sebenarnya dapat menghasilkan pertumbuhan dan kebahagiaan pribadi yang besar. Pesan itulah yang membuat buku ini begitu heartwarming dan menyenangkan.)


CONCLUSION

Love, Decoded is a young adult book that dives into ambition, friendship, figuring out who you are, and feeling the pressure to be perfect. It's a story that lots of people can relate to and get into. Jennifer Yen's writing is easy to follow, and the story moves along at a good pace, so it's a fun read for anyone, even if English isn't their first language. The message about accepting yourself and your flaws is important, especially for young adults trying to figure themselves out. Gigi's journey from trying to be perfect to embracing her imperfections makes the story even more interesting. 

(Love, Decoded adalah buku young adult yang menyelami ambisi, persahabatan, mencari tahu siapa diri kita, dan merasakan tekanan untuk menjadi sempurna. Ini adalah kisah yang dapat dipahami dan diikuti oleh banyak orang. Tulisan Jennifer Yen mudah diikuti, dan ceritanya berjalan dengan kecepatan yang baik, sehingga menyenangkan untuk dibaca oleh siapa saja, meskipun bahasa Inggris bukan bahasa pertama mereka. Pesan tentang menerima diri sendiri dan kekurangan kita sangatlah penting, terutama bagi pembaca young adult yang mencoba memahami diri sendiri. Perjalanan Gigi dari berusaha menjadi sempurna hingga menerima ketidaksempurnaannya membuat ceritanya semakin menarik.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.