lailiving
lailiving
  • Home
  • Personal
  • About
  • Features
    • Beauty
    • Health
    • Learning
    • Support
    • Documentation
      • Privacy Policy
      • Disclaimer
      • Comment Policy
      • Archives
  • Contact Us



Skincare merupakan bagian dari self-love dan self-care. Dengan merawat diri sendiri, maka kita sedang berinvestasi jangka panjang terhadap kesehatan di masa depan. Misalnya penggunaan sunscreen yang ditujukan untuk menangkal efek buruk UVA dan UVB yang bisa mencegah timbulnya kanker kulit. Pengunaan produk yang menghidrasi untuk kulit yang dehidrasi tentunya akan menyelamatkan kita dari ketidaknyamanan seperti dry patch dan kulit kasar. Produk skincare yang terbuat dari bahan anti-inflamasi seperti centella asiatica dan green tea bisa menenangkan kulit yang berjerawat. Namun, terkadang beberapa statement yang tidak jelas darimana asalnya dan menyebar melalui perkataan satu orang ke orang lain, bisa membuat kita ragu bahkan ketakutan untuk merawat kulit.

Nah, kali ini saya akan membagikan beberapa mitos yang sering saya temui di sekitar saya selama ini mengenai perawatan kulit dan juga produk skincare.


1. Skincare membuat ketagihan

Satu hal yang hingga hari ini saya temui adalah pernyataan bahwa sabun wajah hanya membuat iritasi dan ketergantungan terhadap produk tersebut. Hal itu juga diutarakan oleh teman saya sendiri waktu sekolah, saat saya sadar untuk mulai pakai the right face cleanser. Menurutnya, kulit kita akan kembali ke asal jika kita tidak lagi menggunakan produk cleanser tersebut seumur hidup.  Terdengar menakutkan ya.
Faktanya, mencuci adalah kegiatan yang pasti kita lakukan seperti mandi. Kita melakukannya seumur hidup. Apakah kita bisa mandi tanpa sabun mandi? Bisa, jika kita mau. Tujuan diciptakan sabun mandi adalah membantu membersihkan kotoran dan bakteri yang tidak bisa dibersihkan oleh hanya air saja. Begitu juga face cleanser.  Hanya saja, karena untuk wajah, maka bahan-bahan yang digunakan adalah lebih kalem.
Mungkin ketakutan akan produk-produk ini dikarenakan di masa lalu sering beredar produk-produk dengan kemampuan instan, seperti memutihkan warna kulit, atau dikarenakan penggunaan alcohol-based toner seperti yang dilakukan ibu saja yang berakibat pada iritasi dan breakout pada kulit. Jika dibandingkan masa lalu, pengetahuan mengenai skincare dan informasi mengenai produk yang tepat sesuai jenis kulit bisa dengan lebih mudah kita dapatkan melalui internet, melalui sumber terpercaya seperti dermatologist dan ahli kimia. Selain itu, kini sudah banyak pilihan produk dengan bahan yang mild dan calming, serta tidak jarang kita temukan brand yang mengusung tema organik dan natural.

2. Skincare haram karena mengandung alkohol

Alkohol adalah istilah yang digunakan untuk semua senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada salah satu atom karbon. Sehingga menganggap alkohol haram adalah sesuatu yang sangat membatasi kita. Glycerol salah satu bagian dari alkohol, merupakan bagian dari trigliserida yang merupakan jenis lemak (lipid) yang biasa ditemukan dalam tubuh manusia seperti dalam darah, dan minyak yang melembabkan kulit. Jadi tidak tepat jika kita mengasosiasikan alkohol dengan haram. Selain itu, tidak semua skincare mengandung alkohol. Sama seperti bahan lainnya, jika memang tidak dibutuhkan maka sebuah produk tidak akan menggunakan alkohol di dalamnya.
Sebuah tulisan yang sangat bermanfaat dari Muhammad Abduh Tuasikal, MSc dalam websitenya Rumaysho berjudul Salah Kaprah dengan Alkohol dan Khomr, bisa membantu kita menghilangkan statement negatif tentang alkohol. Penjelasannya pun mudah dipahami dan menggunakan sisi science dan agama di dalamnya.

3. Skincare bagian dari tabarruj

Sebelumnya, mari kita memahami makna tabarruj berikut ini  dari The Concept of Tabarruj in the Qur’an According to Muslim Commentators (Mirna Wati, Hasep Saputra) dan A Reflection on Women Attire in the Qur’an : Study on Ayat Al-Hijab (Angraini binti Ramli, Radwan Jamal Elatrash)

A Reflection on Women Attire in the Qur’an : Study on Ayat Al-Hijab

The Concept of Tabarruj in the Qur’an According to Muslim Commentators

Skincare diciptakan untuk membantu. Skin adalah kulit, care adalah merawat. Jadi sudah jelas tujuannya merawat kulit. Sama seperti kita makan makanan bergizi karena ingin merawat tubuh kita.
Tentu saja dari definisi ini tidak ada yang masuk dalam konsep tabarruj yang dikemukakan di atas. Menurut saya, tabarruj lebih ke niat masing-masing orang. Kita bisa saja sama-sama menggunakan sunscreen. Satu orang menggunakan sunscreen dengan tujuan melindungi kulit dan menjaga kesehatan kulit, sedangkan satu orang lain menggunakan sunscreen dengan tujuan agar terlihat wow di depan lawan jenis (meskipun yang sering saya jumpai adalah produk sunscreen yang membuat kinclong berminyak seperti kilang minyak).

4. Skincare dari bahan alami lebih aman dan murah

Tidak juga. Produk DIY skincare yang resepnya kita bisa dapatkan di internet tidak sepenuhnya aman bagi kulit. Bahan seperti air lemon dan tomat berpotensi mengiritasi kulit. Air lemon mengandung properti yang menyebabkan tingkat sensitivitas kulit terhadap sinar matahari jadi meningkat. Selain itu, kandungan vitamin dan zat bermanfaat dalam bahan alami konsentrasinya lebih sedikit dan sebagian kecil saja yang bisa masuk ke dalam lapisan kulit terdalam, sehingga kita mungkin membutuhkan lebih banyak bahan alami seperti lemon dan tomat tersebut untuk memenuhi kebutuhan zat tertentu bagi kulit kita.  Jika dibandingkan dengan sebotol skincare dengan ekstrak tanaman tertentu yang sudah diolah sehingga menghasilkan kemampuan maksimal, maka membeli berkilo-kilo bahan alami untuk DIY skincare tentu saja bakal lebih mahal.

5. Pakai sunscreen atau moisturizer membuat tidak nyaman

Hal ini juga dulu alasan saya malas pakai moisturizer dan sunscreen, karena beberapa produk yang pernah saya coba menimbulkan efek greasy di kulit dan membuat wajah saya jadi seperti kilang minyak, bahkan rasanya terlalu berat di kulit. Namun, penggunaan sunscreen dan moisturizer tentunya harus sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit. Ada kalanya kulit kita memang kekurangan minyak (dry skin) sehingga produk seperti moisturizer yang kaya akan face-oil  bisa mengatasinya. Namun jika kulit kita kekurangan air (dehidrasi), kita butuh produk yang water-based atau yang berbentuk gel yang biasanya juga ditujukan untuk pemilik oily skin.

Baca juga : Kenapa Skincare Berhenti Berfungsi?

6. Bahan kimia dalam skincare berbahaya untuk kulit

Pernyataan ini yang juga menimbulkan anggapan bahwa bahan natural lebih aman untuk kulit. Sesungguhnya di dunia ini berisi bahan kimia seperti H2O, CO2, C6H12O6 dan lain-lain. Bahkan makanan yang kita konsumsi sebenarnya berasal dari proses kimia yaitu fotosintesis. Bahan dari alam maupun yang dihasilkan oleh manusia sama-sama ada yang berbahaya dan yang bermanfaat, bahkan ada bahan-bahan yang bermanfaat namun bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu. Sama seperti saat kita makan udang. Udang adalah bahan dari alam yang lezat untuk masakan dan tentunya disukai banyak orang, namun bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu. Bahkan bahan seperti pisang pun bisa menimbulkan reaksi alergi lho. Jadi menyamaratakan semua bahan kimia sebagai bahan berbahaya atau menimbulkan reaksi alergi bagi semua orang tidaklah tepat.

7. Skincare hanya menghabiskan uang

Kini sudah banyak sekali pilihan produk skincare lokal maupun drugstore yang bagus dan terjangkau, bahkan bisa kita dapatkan di swalayan sekitar kita. Selain itu, jika kita menggunakan rangkaian produk yang sederhana atau yang penting saja bagi kulit, tentunya tidak akan menghabiskan banyak uang seperti jika kita menerapkan rutinitas skincare yang panjang. Jika memang sangat terbatas, kita tidak harus memaksakan diri membeli semua produk skincare sebanyak yang dimiliki para beauty blogger atau vlogger yang sedang hits. Sebutuhnya kita saja. Menurut saya, yang paling penting adalah produk yang membersihkan (face cleanser) dan melindungi (sunscreen), sedangkan yang lain-lain seperti masker, serum, atau essence bisa menyusul di kemudian hari.

8. Skincare itu tanda kita tidak bersyukur

Malah justru melakukan perawatan dan memberikan perlindungan kepada kulit adalah salah satu cara saya untuk berterima kasih kepada tubuh saya yang sudah setiap hari tak pernah bolos, meski panas hujan dan keadaan sakit tetap bekerja keras melindungi saya. Cara berterima kasih saya adalah dengan membantu dan melindungi. Kita pun tidak punya wewenang untuk menghakimi seseorang tersebut bersyukur atau tidak melalui produk-produk yang dia gunakan. Karena sesungguhnya rasa syukur dan terimakasih itu hanya diketahui yang memiliki perasaan tersebut.

9. Melihat efektivitas skincare dalam waktu singkat

Sebagai manusia kadang kita khawatir saat produk yang kita gunakan tidak memberikan efek apapun terhadap kulit kita. Ini wajar, karena kita selalu menginginkan perubahan. Beberapa bahan dalam skincare terutama yang bersifat exfoliating atau anti-aging tidak bisa memberikan efek dengan cepat. Kita lantas tidak bisa bangun tidur dengan kulit seperti anak berusia 5 tahun, setelah menggunakan produk anti-aging. Produk untuk hiperpigmentasi juga biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk memperlihatkan hasilnya.
Sedangkan untuk produk yang melembabkan adalah produk yang bisa kita lihat hasilnya setelah pemakaian, misalnya jika kulit kita malah kering setelah menggunakan moisturizer tertentu maka saatnya kita menghentikan penggunaan produk.
Sehingga kita tidak bisa menyamaratakan semua produk meski berasal dari brand yang sama, untuk memberikan efek dalam waktu yang bersamaan.

10. Skincare hanya untuk wanita

Jika merawat dan melindungi tubuh hanyalah kegiatan yang boleh dilakukan wanita, maka tentunya kegiatan mandi dan keramas pun juga milik kaum wanita saja. Seperti yang saya sebutkan di atas, skincare adalah untuk merawat dan melindungi, bahkan untuk mengatasi masalah tertentu seperti jerawat. Tentunya terkena polusi, bakteri dan masalah kulit sangatlah manusiawi, tidak terbatas pada gender tertentu. Saya pernah dengar curhatan teman kuliah saya, laki-laki : "Jerawat banyak dibully, pakai sabun wajah malah dibilang gak manly". Lalu kalau begini, serba salah bukan?
Jika khawatir menggunakan produk skincare yang kemasannya terlalu girly, sudah ada beberapa brand yang memang meluncurkan produk yang khusus laki-laki dengan packaging yang 'keren'. Namun, menurut saya brand apapun kini sudah banyak yang menggunakan packaging yang netral seperti menggunakan konsep minimalis, sehingga siapapun bisa menggunakannya tanpa khawatir dihakimi macam-macam.

11. Wanita yang suka pakai skincare itu tidak cerdas

Anggapan bahwa wanita yang merawat wajah akan mengabaikan aspek lain seperti pendidikan bukanlah sesuatu yang tepat. Untuk dapat menggunakan skincare dan mendapatkan manfaat secara tepat, kita perlu pengetahuan yang cukup mengenai produk, bahan-bahan dalam produk hingga tak jarang banyak yang belajar ilmu kimia dan biologi. Produk skincare diciptakan sedemikian rupa melalui berbagai penelitian dan kerja keras para ahli kimia untuk mengatasi masalah kulit dan merawatnya. Jadi, apakah hasil penemuan dan kerja keras ini pada akhirnya kita anggap sebagai indikator ketidakcerdasan seseorang?

Nah, itu tadi beberapa mitos mengenai skincare yang saya jumpai di sekitar saya. Pernah menemukan hal-hal 'menakutkan' seputar skincare? Share di kolom komentar ya.
skincare mistakes lailiving



Beberapa hari lalu saya menonton sebuah video mengenai tips mengatasi jerawat yang dibagikan oleh seorang remaja berusia sekitar 15-16 tahun. Yang jadi fokus saya bukan mengenai konten yang ditampilkan dalam video tersebut atau produk skincare yang dia gunakan, namun video tersebut membuat saya mengingat kembali apa yang saya lakukan di usia remaja saya untuk merawat diri sendiri. Dari situ saya menyadari bahwa di masa itu, saya sudah melakukan banyak hal yang mungkin mengiritasi kulit dan menyakiti kulit saya, berakibat pada munculnya jerawat yang sepertinya tidak ada habisnya, blackheads, whiteheads, dark spot, kulit kemerahan, milia dan kulit kusam.

Akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan hal-hal apa saja yang saya lakukan tersebut di blog ini sebagai pembelajaran, agar siapapun yang membaca blog ini bisa merawat dan mencintai kulitnya dari sekarang tanpa melakukan hal-hal berbahaya yang bisa menyakiti kulit.

Baca juga : Skincare Routine Guide -The Basic-

1. Tidak Pernah Pakai Cleanser

Karena saya tidak pernah dikenalkan dengan produk skincare terutama cleanser, tentu saja hasilnya kulit saya kusam, meski kulit saya waktu itu termasuk kulit yang terang. Namun, setiap saya melihat ke cermin, rasanya seperti ada yang menutupinya.
Ya, debu, kotoran, polusi, sel kulit mati dan minyak semuanya menumpuk disana membuat kulit kusam dan berjerawat. Jerawat saya sudah muncul sejak kelas 5 SD, dan ukurannya rata-rata tidak nyantai. Begitu satu jerawat mulai kering, muncul jerawat lainnya. Hingga saya merasa lumayan tertekan karena kondisi kulit yang tidak saya pahami saat itu.

2. Pakai Sabun Mandi untuk Mencuci Wajah

Sebelum kenal face cleanser, saya pakai sabun mandi untuk mencuci wajah. Saya pikir akan sama saja hasilnya, toh sama-sama sabun dan berbusa dan wangi, serta untuk kulit. Hal ini seperti tidak mengatasi masalah kulit kusam dan berjerawat saya, malah memunculkan dry patch di beberapa area wajah saya.
Tentu saja, sabun mandi memang tidak didesain untuk kulit wajah yang lebih sensitif dari kulit lain di tubuh kita. Bahan seperti Sodium Lauryl Sulphate, fragrance dan teman-temannya bakal kita temui di sabun mandi yang tidak dibarengi dengan bahan-bahan yang melembabkan, tentu saja bisa membuat kulit jadi kering setelah mencuci wajah, dan ujung-ujungnya jadi meningkatkan produksi minyak di area tertentu, dan menambah jumlah jerawat.

3. Tidak Pakai Sunscreen

Yang lebih parah lagi, saya juga tidak kenal sunscreen. Saya baru kenal sunscreen saat kuliah, setelah ospek, itu pun melalui day cream dengan SPF 15 saja. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana saya ospek seminggu bersama bapak-bapak tentara, mendaki gunung lewati lembah, berguling guling , berbaris dan berkeringat di bawah sinar matahari, tanpa sunscreen. Ditambah lagi saat itu saya pakai produk face cleanser yang mengeksfoliasi kulit. Kemudian waktu kuliah saya kadang malas pakai day cream tersebut karena greasy dan tidak nyaman. Lengkap sudah penderitaan kulit saya. Huhu.
Akibat yang bisa saya lihat dari tidak menggunakan sunscreen adalah munculnya bercak-bercak gelap di wajah yang kadang kalau di kamera bakal terlihat jelas, yang masih jadi resolusi saya hingga tahun ini untuk menghilangkannya. 

Baca juga : Basic Skincare : Sunscreen

4. Menggunakan DIY Skincare

DIY skincare bukan sebuah kesalahan, namun harus dilakukan dengan pengetahuan yang cukup mengenai bahan-bahan yang kita gunakan. Saya dulu menganggap bahwa semua yang natural itu baik untuk kulit, maka saya pun mencoba menggunakan masker tomat, air jeruk dan mentimun dan bahkan semangka. Jadi sebelum produk Watermelon Mask hits, saya sudah main templok semangka di muka saya. Hihi. Namun, ternyata saya salah. Bahan seperti tomat dan air jeruk malah membuat keadaan kulit saya jadi kemerahan parah dan muncul tanda-tanda iritasi.
Tentu saja tidak semua bahan alami bisa cocok dengan kulit. Tingkat keasaman atau pH, enzim, dan faktor lain yang berperan dalam membentuk buah tersebut bisa jadi menyebabkan ketidakseimbangkan pada kulit.

5. Makan Makanan Tinggi Penyedap, Gula dan Garam

Kita semua mengetahui bahwa makanan cepat saji, makanan instan, makanan kaleng, makanan olahan, makanan tinggi gula, tinggi garam, dan juga tinggi bahan aditif buatan bisa mempengaruhi kondisi tubuh terutama pencernaan. Yang biasanya gangguan dalam sistem tubuh ini dimunculkan dalam bentuk jerawat, baik karena yang berakibat langsung pada produksi minyak di kulit maupun yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Biasanya reaksi alergi tubuh juga bisa dimunculkan dalam bentuk jerawat di wajah.

6. Ingin Hasil Instan

Produk skincare didesain untuk merawat dan memperbaiki dalam jangka waktu panjang. Masih ingat krim pemutih yang hits di masa lalu? Teman-teman saya waktu kelas 10, banyak yang menggunakannya, hasilnya kulit langsung putih dan glowing. Namun setelah produk habis, akan kembali ke warna kulit asli bahkan beberapa mengalami breakout parah.
Saya, meski tidak menggunakan krim pemutih tersebut, seringkali merasa tidak sabar dengan hasil produk yang saya gunakan, sehingga membuat saya menggunakan beberapa produk bedak dengan klaim tertentu, yang di kulit saya yang sudah tidak sehat, tentu bakal tidak semulus seperti iklan-iklan di televisi.
Untuk melihat efek cocok tidaknya sebuah produk skincare umumnya kita harus menunggu hingga 1-2 bulan untuk melihat reaksi kulit, meski beberapa jenis bahan bakal menimbulkan reaksi baik positif maupun negatif yang langsung beberapa saat setelah dipakai. Untuk produk seperti produk eksfoliasi  atau produk anti-aging, kita tidak bisa langsung melihat hasilnya keesokan harinya begitu kita bangun tidur.

Baca juga : 5 Hal yang Sering Dilupakan Saat Pakai Skincare

7. Pakai Pasta Gigi untuk Mengeringkan Jerawat

Karena jerawat saya datang silih berganti, saya tentunya ingin solusi instan untuk mengeringkan jerawat dengan cepat. Akhirnya saya menemukan cara bahwa menggunakan pasta gigi bisa ampuh mengatasi jerawat dalam semalam. Cara ini memang bekerja dengan baik, mayoritas jerawat saya yang ukurannya tidak nyantai dan terasa nyut-nyutan di kulit, bisa langsung mengering dalam semalam (meski beberapa jerawat lain tidak). Namun ternyata, bekas jerawatnya jadi lebih sulit hilang. Bahkan ada beberapa yang masih tertinggal di kulit saya hingga sekarang. Karena pasta gigi merupakan produk yang ditujukan untuk membersihkan lapisan enamel gigi yang tentu saja lebih kuat daripada kulit.


Baca juga : Cara Aman Mengatasi Jerawat

Itu tadi ketujuh kejahatan kulit yang saya lakukan selama remaja yang membuat saya belajar banyak hal dan jadi lebih bersemangat dalam mempelajari produk-produk skincare untuk mencari produk terbaik mana yang sesuai dengan kulit saya.

Baca juga : 8 Tips Memilih Skincare untuk Pemula

Kulit manusia adalah organ yang pintar, dia tidak akan pernah lupa untuk menjaga kita dari kejahatan di luar sana. Bahkan melakukan apapun untuk melindungi kita, seperti memunculkan jerawat sebagai sinyal bahwa kita harus berhenti makan makanan tidak sehat, atau memunculkan dry patch sebagai tanda dehidrasi, atau munculnya dark spot karena kulit ingin melindungi tubuh dari kerusakan DNA akibat sinar matahari dengan memproduksi melanin besar-besaran. Dalam hal ini, kita tentunya tidak bisa terus-terusan mengandalkan kemampuan alami kulit untuk melindungi kita, karena seiring waktu kemampuan itu akan berkurang. Untuk itulah produk skincare diciptakan. Untuk membantu kita. Meski begitu, kita wajib tahu produk apa saja yang kita gunakan, agar niat kita untuk ‘membantu’ tidak berakhir pada masalah kulit lainnya.

Jika kalian masih remaja dan merasa selalu ingin hasil yang instan hingga menumpuk banyak produk di kulit, belum terlambat untuk memperbaiki rutinitas skincare yang mungkin terlalu menyakitkan bagi kulit untuk kembali  ke rutinitas yang sederhana. Atau jika kalian sudah tidak lagi remaja namun tidak pernah pakai skincare apapun, belum terlambat juga untuk memulainya sekarang, meski dengan sekedar menggunakan cleanser dan sunscreen saja.

Mari membantu kulit dan menyayanginya.


Title picture by lailiving
Photo by Team Easil



Menjelang lebaran atau Idul Fitri, biasanya kita tidak hanya ingin tampil sebagai pribadi yang baru dengan mengenakan make-up dan/atau pakaian yang berbeda dari biasanya. Bisa dengan membeli item baru atau memodifikasi pakaian yang sudah lama kita miliki. Hal lain yang bisa memberikan kesan ‘baru’ adalah dengan membersihkan. Seperti di tempat kerja saya, kami biasanya bersih-bersih secara detail dan menyeluruh hanya waktu menjelang libur Idul Fitri, hihi. Jadi kebayang kan berapa banyak debu yang tersembunyi di balik lemari atau noda yang menempel di mesin-mesin besar yang sudah menumpuk selama setahun. Namun sebenarnya tidak hanya bangunan seperti rumah dan kantor yang bisa kita bersihkan lho.

1. Rumah

Rumah menjadi fokus saat kita melakukan kegiatan bersih-bersih menjelang lebaran, karena rumah adalah tempat kita tinggal dan juga menyambut tamu yang akan berkunjung. Bersih-bersih rumah bisa dimulai dengan tiap anggota keluarga membersihkan kamar atau ruangan masing-masing, mengumpulkan barang-barang yang perlu dibuang dan juga mungkin menata ulang perabot agar rumah terlihat berbeda dan lebih segar. Kegiatan bersih-bersih rumah biasanya juga diikuti dengan kegiatan mengecat ulang rumah, mengganti gorden dan taplak meja, menambahkan item baru seperti tanaman, dan juga menata toples-toples kue kering.

2. Kantor

Biasanya di tempat kerja saya, wajib bersih-bersih sebelum liburan Idul Fitri. Tiap orang punya kewajiban membersihkan areanya sendiri, mengumpulkan barang-barang yang mungkin bisa dikirim ke tempat daur ulang, dan juga memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Setelah proses bersih-bersih selesai, perabot bakal dibungkus semuanya, mulai dari etalase, meja, komputer, printer dan mesin lainnya, agar saat masuk nanti debu yang menempel tidak terlalu parah.

3. Perangkat

Perangkat seperti handphone dan komputer atau laptop juga perlu dibersihkan lho. Saya merasa terutama sebulan ini, handphone dan laptop saya sudah mulai berantakan isinya. Seperti kata mbak Marie Kondo bahwa semua item harus punya rumah, atau buang saja. Maka kali ini saya mulai mengelompokkan file-file ke dalam folder-folder sebagai rumahnya, dan menghapus file yang dobel atau sudah tidak dipakai lagi. Biasanya saya ikuti dengan kegiatan meng-uninstal aplikasi yang sudah tidak lagi saya gunakan dan juga membersihkan inbox yang biasanya isinya terlalu random mulai dari banyak promo provider hingga pemberitahuan perpanjangan layanan atau langganan tertentu.

4. Akun

Akun terutama media sosial juga perlu saya bersihkan, terutama jika kita selama ini sudah memfollow akun-akun yang menyebarkan hal-hal negatif. Maka saatnya kita mengunfollow semua akun tersebut agar timeline kita kinclong. Selain akun media sosial, saya biasanya mengecek email, dimana saya biasanya subscribe ke website tertentu. Saya akan unsubscribe jika saya sudah beberapa kali melewatkan untuk tidak membaca newsletter mereka, sehingga inbox email saya lebih bersih.
Bersih-bersih akun juga biasanya diikuti dengan mengupdate informasi atau profil akun seperti website, foto profil atau bio. Untuk email, biasanya akan ada permintaan konfirmasi nomor telepon yang baru jika nomor yang lama sudah tidak digunakan.

5. Diri sendiri

Selain mandi dan keramas, bersih-bersih diri sendiri juga mencakup hal-hal tidak terlihat atau yang ada dalam diri kita. Bersih-bersih hati dan pikiran mungkin terdengar lebih mudah daripada prakteknya, namun intinya kita perlu merelakan hal-hal negatif dalam diri kita terutama negative self-talk untuk pergi dari kehidupan kita. Tidak bisa langsung sih, perlu waktu dan kebiasaan baru untuk meninggalkan sebuah kebiasaan lama. Namun semua itu bisa dimulai sejak sekarang, dimulai dari berhenti berpikir hal-hal negatif, mengatakan hal-hal negatif kepada diri sendiri yang mungkin membuat kita mundur dan tidak mau melakukan aksi untuk mewujudkan tujuan dan keinginan kita. Orang-orang di sekitar kita mungkin juga berkontribusi dalam hal-hal negatif yang kita pikirkan, menjadikan kegiatan bersih-bersih ini jadi sulit untuk dilakukan. Namun bukan berarti tidak mungkin. Dalam kasus saya, saya harus ‘jahat’ yaitu dengan tidak peduli.
Misalnya saya, ingin mencoba menjadi blogger, namun ada yang bilang : buat apa nulis-nulis blog, buang-buang waktu, gak dapat uang. Sementara orang yang mengatakan hal tersebut bukan blogger dan tidak tahu apa-apa soal blog, saatnya kita pencet tombol ignore terhadap kata-kata tersebut. Mungkin agak susah melakukannya karena kondisi dan karakter setiap orang bakal berbeda-beda, yang agak susah kalau orang-orang terdekat saya yang mengatakannya. Pokoknya kita harus pintar-pintar menyaring mana yang hanya kekhawatiran tak beralasan, dan mana yang benar-benar berdasarkan pengalaman atau merupakan fakta yang baru bagi kita.

Nah itu tadi kelima hal yang bisa kita bersihkan dalam menyambut Idul Fitri setiap tahun, tidak hanya tahun ini. Jadi, punya hal lain yang biasa kalian bersihkan atau punya kebiasaan seru saat bersih-bersih? Share di kolom komentar ya.


Title picture edited by lailiving, background photo by Daiga Ellaby




Wah tidak terasa sudah bulan baru lagi. Itu artinya saya harus membuat Monthly Highlight untuk bulan Mei yang sudah saya lalui. Kali ini, untuk menyesuaikan jadwal challenge, maka highlight bulan Mei saya sudah termasuk momen terbaik Ramadhan tahun ini sekaligus, agar tidak ada 2 post yang serupa dengan judul berbeda.

Hayo siapa yang bulan Mei ini kerja lembur bagai kuda? Tenang, saya juga kok. Untung masih sempat membuat 2 blog post bulanan yaitu Monthly Highlight di blog ini dan Songs of the Month di blog satunya lagi, hihi. Benar-benar berasa kuda lembur nih bulan ini. Tapi asal tidak lupa orang tua ya, hihi.

1. Challenge #30HariKebaikanBPN

Highlight pertama bulan Mei adalah tentu saja challenge yang diadakan oleh Blogger Perempuan dimana kita harus membuat blog post setiap hari selama 30 hari sesuai tema yang ditentukan. Challenge yang menarik karena bulan puasa tahun ini saya jadi lebih produktif, tidak lagi tidur di pagi hari dan bisa bangun sahur lebih awal.
Lewat challenge ini pun saya berkesempatan untuk mencoba produk baru yang saya kira tidak akan saya suka seperti Skippy dan Wardah, yang ternyata keduanya berbeda dari perkiraan saya selama ini. Selain itu, saya juga jadi berkesempatan untuk membuat nasi goreng ala saya sendiri di siang bolong agar fotonya bagus, hihi.  Meski tidak setiap hari saya bisa mengepos setiap tema, namun saya usahakan untuk maksimal mengepos hanya 2 blog post sehari, sehingga tidak terlalu banyak menumpuk.
Melalui challenge ini juga blog ini jadi menambah beberapa sub-topik baru diantaranya Inspiration, Source of Happiness dan Recipe.

Baca juga : [ Recipe ] Lala Lala Chahan
Baca juga : [ Recipe ] Tahu Bumbu Praktis Skippy
Baca juga : [  Review ] Wardah Instaperfect Gloss Chic Lip Crayon 03

2. Flu

Flu adalah salah satu hal yang saya hindari dan saya berusaha untuk tidak tertular meskipun orang-orang di sekitar saya kena flu semua. Namun, apa daya, saya ditakdirkan untuk kena flu meski saya sudah mencoba untuk hidup sehat, hihi. Flu kali ini parah, obat yang minum seperti tidak mempan. Sisi positifnya adalah saya jadi rajin baca research paper atau jurnal mengenai kesehatan, yang membawa saya pada satu cara untuk meredakan flu dengan bahan-bahan di sekitar saya. Dan berhasil.


3. COSRX AHA/BHA Clarifying Toner


Karena exfoliating toner saya yaitu Hada Labo Tamagohada Mild Peeling Lotion saya habis dan penjualnya sedang liburan, saya jadi harus memilih produk lain yang sejenis dengan produk favorit saya ini. Setelah melalui kegalauan akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada produk toner dari COSRX ini, yang saya pilih karena konsentrasi AHA dan BHAnya kalem buat saya yang baru coba produk ini. Efeknya melembabkan dan ringan di kulit, tidak membuat iritasi. Bisa dijadikan alternatif untuk yang baru pakai produk AHA/BHA dengan harga lebih terjangkau yaitu sekitar 140 ribuan untuk ukuran 150 ml. Kemasannya adalah botol spray yang menurut saya lebih praktis namun juga bisa cepat habis karena pemakaiannya menggunakan kapas. Saya sudah menggunakannya sekitar sebulan lebih 2 mingguan, dan hasilnya tidak kenapa-kenapa, bekerja dengan baik sesuai klaimnya untuk refresh, soothe dan soften skin.

4. Playlist : Speechless, A Mother Like You

Dua lagu yang paling mengena di hati saya di bulan Mei adalah Speechless (Naomi Scott) dan A Mother Like You (JJ Heller).  Keduanya adalah lagu yang liriknya membuat saya terharu. Speechless merupakan pernyataan tegas mengenai wanita yang tidak lagi harus diam, bersembunyi dan lemah. Sedangkan A Mother Like You adalah lagu tentang ibu yang liriknya terdengar sederhana namun kesederhanaan dalam liriknya membuat saya tersentuh, seperti : the world would be better if everyone had a mother like you. Kabar baiknya, kedua lagu luar biasa ini bisa didengarkan di Spotify.

5. Aplikasi Lintas Device

Karena challenge kali ini, saya memaksimalkan fungsi aplikasi yang bisa digunakan lintas device seperti Google Docs, Google Keep dan Trello. Di bulan puasa ini rasanya saya jadi semakin sibuk bekerja lembur bagai kuda menjadi lebih terbantu dengan adanya aplikasi-aplikasi ini untuk tetap mengikuti challenge kali ini dan melakukan perencanaan untuk hari-hari berikutnya.

Baca juga : Aplikasi Produktivitas untuk Blogging

6. Disqus

Mulai bulan lalu saya mengubah kolom komentar saya, menggunakan Disqus. Karena saya menemukan beberapa komentar spam, yang waktu saya ingin blok, tidak fitur seperti itu di komentar bawaan google, sehingga saya memutuskan untuk menggunakan Disqus. Sejauh ini saya baik-baik saja menggunakan Disqus, meski kadang saat internet tidak stabil jadi agak lambat untuk load kolom komentarnya.

7. Radio Program

Tepat seminggu lalu, radio favorit saya ada pembahasan mengenai penyampaian pesan, yang intinya adalah timing dan diksi yang digunakan. Saya pun jadi berusaha membuat konten blog yang lebih baik dengan memperhatikan timing, misalnya kalau lebaran, saya buat konten yang nyambung dengan lebaran yang mungkin bisa membantu orang-orang di saat lebaran. Serta diksi, kata-kata yang saya pilih untuk blog ini harus yang mudah dipahami meski pikiran saya sangat njelimet menurut saya yang kadang saya sendiri sulit sekali menuangkannya dalam kata-kata. 

Itu tadi ketujuh highlight saya bulan Mei kali ini sekaligus tujuh momen terbaik di bulan Ramadhan kali ini. Ada banyak hal positif yang membuat hidup saya lebih nyaman dan kalem, salah satunya adalah dengan berhenti sejenak di tengah kesibukan pekerjaan hanya untuk sekedar melihat dedaunan yang berguguran indah di jalanan depan tempat kerja saya, atau melihat bapak-bapak tua dan cucunya yang naik sepeda motor menawarkan jasa perbaikan kompor.  Mungkin terlihat sepele, namun saat kita mau memperhatikan, kita akan mampu melihat satu keindahan.

Bulan Mei sudah berlalu dengan indah, meninggalkan pembelajaran yang berharga. Saya yakin bulan Juni pun akan berisi hal-hal indah yang berbeda lagi. Nah, punya hal seru apa di bulan Mei atau momen seru saat Ramadhan tahun ini? Bagikan di kolom komentar ya.




Hari libur ideal saya selama ini adalah tidak melakukan apa-apa, tidak keluar rumah, tidak mengerjakan apapun, hanya bersantai di rumah. Namun, berbeda dengan hari libur saat bulan Ramadhan tahun ini. Dimana saya mengikuti challenge dari Blogger Perempuan untuk menulis blog selama 30 hari penuh setiap hari.

Saya yang biasanya bermalas-malasan seperti beruang kutub, ditambah lagi cuaca di pagi hari di Malang lebih seringnya dingin dan membuat mengantuk, kali ini hingga hari ini saya malah merasa cukup dengan hanya tidur dari jam 11 hingga jam 3 pagi, tanpa tidur siang dan tidur lainnya di hari libur. Saya juga heran kenapa. Tapi rasanya garis mata saya semakin mirip Itachi Uchiha di serial Naruto, mungkin setelah bulan puasa saya akan kembali ke rutinitas tidur 7 jam setiap hari, hihi.

Setiap minggu saya membuat daftar hal yang ingin saya kerjakan dalam satu minggu tersebut, dan kemudian semuanya saya distribusikan ke 7 hari yang saya punya. Sehingga tiap pagi saya tinggal menambahkan daftar kegiatan yang mungkin akan saya kerjakan hari itu. Jadi, setiap hari saya ada kegiatan yang saya kerjakan. Berikut ini kegiatan yang biasa saya lakukan di hari libur selama puasa :

1. Skincare Routine

Setelah mandi pagi, saya lanjutkan dengan kegiatan menghidrasi kulit. Meskipun libur, saya tetap melakukan rutinitas skincare saya agar kulit tetap sehat dan terjaga meski tidak sedang pergi keluar rumah. Rutinitas skincare ini nanti akan saya bahas di post terpisah ya.

2. Blogging

Kegiatan ini meliputi membuat draft, mempublish blog post sesuai tema, dan juga membalas komentar serta blogwalking. Sebenarnya kegiatan ini sendiri bisa memakan waktu hingga pukul 1 siang jika saya kebetulan belum menulis tema di hari sebelumnya, seperti yang terjadi pada hari libur tanggal 30 kemarin.

3. Mengedit foto

Jika saya kebetulan belum mengedit untuk title picture, maka saya edit juga di hari itu. Atau saya buat title picture untuk tema-tema yang sudah saya rencanakan di Trello menggunakan Adobe Spark Post (jika mengedit di handphone) atau jika saya pakai laptop saya pakai software seperti Adobe Photoshop atau Corel DRAW. Foto-foto dalam ruangan yang kurang cahaya pun biasanya saya edit juga. Jika ada masukan melalui komentar atau pesan, akan saya kerjakan sekalian. Seperti waktu mengerjakan foto keterangan untuk ombre lips di postingan saya sebelumnya

Baca juga : Make-up Natural untuk Lebaran
Baca juga : Aplikasi Produktifitas Selama Ramadhan

4. Mengambil foto

Jika kondisi alam sedang bagus, yaitu matahari sedang bersinar, maka saatnya saya mengambil foto-foto produk atau foto tertentu yang mungkin saya butuhkan. Dengan pencahayaan yang bagus, saya bisa menghasilkan foto yang bagus, tanpa perlu banyak diedit. Seperti waktu memasak nasi goreng spesial Lala Lala Chahan, cahayanya sedang bagus sekali di siang hari.

Baca juga : [ Recipe ] Lala Lala Chahan

5. Yoga

Yoga sudah menjadi kegiatan saya setiap hari. Meskipun bukan yoga yang sulit, saya berusaha melakukan yoga ringan di pagi hari agar lebih segar. Selain itu, saya berhenti sejenak untuk melakukan peregangan di tengah-tengah kegiatan blogging yang saya lakukan hingga berjam-jam agar tidak sakit pinggang.

6. Membaca Al-Qur’an

Sudah tidak perlu dijelaskan lagi kenapa saya membaca Al-Qur’an, haha. Satu tips bermanfaat yang saya temukan di instagram mengenai khatam Al-Qur’an selama 30 hari adalah dengan membagi-baginya, selembar setiap selesai sholat wajib. Cara seperti ini juga digunakan saat kita merasa overwhelmed by the tasks, kita potong-potong tugasnya jadi kecil-kecil kemudian dikerjakan satu per satu.

7. Menonton YouTube

TED merupakan salah satu channel YouTube favorit saya, karena tentu saja banyak sudut pandang baru dan motivasi yang disampaikan oleh para pembicaranya. Tidak hanya topik umum mengenai self-development dan inspirasi dari para tokoh, namun juga ada pembahasan mengenai Al-Qur’an dan hijab lho.

8. Membaca buku

Saya membaca buku untuk inspirasi, selain untuk memenuhi target baca buku di goodreads, hihi. Namun belakangan ini saya sedang rajin baca-baca jurnal mengenai kecantikan dan kesehatan, yang salah satunya sangat berguna saat saya praktekkan buat saya di bulan Ramadhan ini.

9. Berlatih Bahasa Jepang

Saya sebenarnya sudah membagi-bagi ingin belajar apa bulan ini, namun karena saya ikut challenge dan jam kerja yang semacam dimampatkan, maka saya tidak bisa mengambil online course baru, sehingga yang saya lakukan adalah mereview kanji yang sudah saya pelajari di bulan sebelumnya.

Semua kegiatan ini tidak selalu saya kerjakan tiap hari libur, tergantung kegiatan blogging dan editing foto yang bisa lebih cepat atau sebaliknya. Pokoknya hal inti yang harus saya kerjakan di hari itu selesai.

Bagaimana? Punya kegiatan seru setiap hari libur di bulan Ramadhan ini? Share di kolom komentar ya.


Title picture edited by lailiving, background photo by Plush Design Studio



Dari polling sebelumnya yang saya buat, sebagian besar responden (kalau bisa memilih) menyukai berbuka bersama keluarga. Namun karena berbagai hal misalnya merantau, berbuka bersama keluarga tidak bisa dilakukan. Namun, kalau kita punya kesempatan berbuka puasa bersama keluarga, makanan apa yang paling kita sukai?

Kadang ibu saya sendiri bingung mau memasak apa untuk berbuka puasa, yang mungkin juga dialami ibu-ibu lain di penjuru dunia. Karena kami hampir tidak pernah makan di luar, berbuka puasa di rumah bersama-sama selalu kami lakukan. Jadi kali ini saya bakal membagikan beberapa menu masakan favorit saya selama berbuka puasa bersama keluarga di rumah. Semuanya masakan buatan rumah lho. Jadi bisa dijadikan inspirasi untuk makanan berbuka puasa di hari-hari terakhir menjelang lebaran ini.

1. Bakso

Ini hidangan yang paling sering kami makan untuk berbuka puasa. Sebelum puasa, ibu membuat bakso sapi cukup banyak untuk stok selama Ramadhan, yang disimpan dalam freezer. Jadi, kalau mau makan bakso, tinggal buat kuahnya dari kaldu sapi yang juga sudah jadi, bawang putih goreng dan bumbu lain seperti garam, gula dan lada. Tinggal menambahkan mie dan tahu, kalau sempat kadang membuat siomay goreng juga.

Hidangan ini yang jadi hidangan terfavorit di rumah, terutama disukai oleh adik saya yang paling kecil. Biasanya langsung bersemangat kalau tahu ada menu Bakso.

2. Tahu Bumbu

Tahu bumbu adalah menu cepat yang biasa dibuat kalau sedang tidak ada ide. Tahu bumbu ini biasanya berupa potongan tahu putih yang digoreng bersama adonan telur, kemudian disajikan dengan saus kacang dan taoge rebus. Saus kacangnya terbuat dari kacang, kecap, gula merah, garam dan bawang yang dihaluskan bersama kemudian direbus. Nah, untuk versi saya, ada yang lebih cepat menggunakan Skippy, bisa dicek resepnya di link di bawah ini.

Baca juga : [ Recipe ] Tahu Bumbu Praktis Skippy

3. Ayam Bakar

Ayam bakar juga merupakan hidangan favorit karena baunya gurih. Tenang, kita tidak perlu menyalakan api unggun untuk membuat hidangan ini. Ayamnya sendiri biasanya dibumbui dengan bumbu balado, bumbu merah, bumbu kecap atau bumbu kacang, baru dibakar (atau dipanggang?) menggunakan double pan, yang tentu saja lebih praktis dan tidak perlu menyalakan api unggun.

4. Ayam Goreng Laos

Biasanya kalau ada hidangan ayam, maka ayam itulah yang jadi tokoh utamanya. Lain halnya dengan Ayam Goreng Laos, menu ayam goreng yang diberi bumbu dominan laos alias lengkuas ini yang saya paling suka adalah suwiran laosnya, gurih dan sedap. Saya juga suka ayamnya, tapi paling suka laosnya. Huhu.

5. Sambal Goreng Telur Puyuh

Sambal goreng telur puyuh juga merupakan hidangan favorit di rumah, tentu saja karena telur puyuhnya. Isian sambal goreng ini macam-macam, mulai dari kentang, tempe, tahu, wortel dan berbagai sayuran lainnya. Cara masaknya pun lebih praktis karena ibu sudah menemukan sebuah bumbu sambal goreng yang rasanya pas. Hihi.

6. Soto Ayam

Soto ayam beberapa kali jadi hidangan berbuka dan sahur kami sekeluarga. Kata ibu, biar bersemangat makannya. Soto ayam ibu waktu puasa selalu komplit dengan berbagai pelengkap, seperti yang saya bagikan di link di bawah ini.

Baca juga : [ Recipe ] Soto Ayam Komplit Ala Ibu

7. Nasi Goreng

Kalau saya boleh jujur, saya paling suka nasi goreng buatan saya sendiri. Haha. Nasi goreng buatan ibu saya memang enak, dan selalu enak. Namun, nasi goreng saya punya tekstur yang saya sukai dan pas buat saya sendiri. Berbagai bumbu sudah saya coba untuk membuat nasi goreng sendiri yang sebenarnya tekniknya memakai teknik memasak nasi goreng Jepang rumahan. Tapi nasi goreng buatan siapapun, saya bakal tetap makan dong. Untuk versi sederhana dan cepat dari nasi goreng buatan saya, bisa dicek resepnya di link di bawah ini ya.

Baca juga : [ Recipe ] Lala Lala Chahan

8. Nasi Campur

Karena namanya nasi campur, pasti isinya nasi dan berbagai macam lauk yang dicampur. Lauknya pun suka-suka. Biasanya di rumah, isiannya berupa urap sayuran yaitu sayuran kukus yang dibumbui kelapa parut, tempe-tahu bumbu merah, bihun goreng dan oseng kacang panjang. Kadang juga diberi tambahan telur bumbu bali dan tumisan wortel dan sawi.

9. Ayam Bumbu Kari

Karena judulnya bukan Kari Ayam, maka ini beda tentunya. Kalau Kari Ayam, biasanya berkuah dan bersantan, maka Ayam Bumbu Kari tanpa kuah dan santan. Semacam ayam bumbu lainnya, namun kali ini pakai bumbu kari. Ayam yang sudah disuwir-suwir dimasak bersama bumbu kari dengan sedikit air. Sehingga kita akan mendapatkan kari ayam tanpa kuah dan santan, dan ayamnya sudah disuwir-suwir sehingga tinggal hap.

Menurut saya, kesempatan bisa berbuka puasa bersama keluarga atau teman atau siapapun adalah kesempatan baik untuk saling bercerita. Kadang kita perlu makanan atau cemilan untuk memulai sebuah curhatan. Namun jika saat ini kita diberi kesempatan untuk berbuka puasa sendirian, kita dapat kesempatan untuk lebih santai dan nyaman bersama diri sendiri.

Adakah yang punya menu makanan atau hidangan berbuka puasa favorit? Jangan lupa share di kolom komentar ya, siapa tahu saya bisa kasih tahu ibu saya untuk ide masakan selanjutnya, hihi.


Title picture edited by lailiving, background photo by Elevate
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT ME

Contact | Collaboration |

Hey there! I’m Lala. Welcome to lailiving, my little corner of the internet where I share things I love such as books I ca't stop thinking about, songs that are always on repeat, bullet journaling, and random musings about life. I write in Bahasa Indonesia and English, so you’ll find a mix of both here! I’m always up for fun collaborations, creative projects, or anything that aligns with my interests. If you’re looking for someone to review products, share experiences, or create engaging content, let’s chat! You can find my contact links around this blog. Also, don’t be shy, drop a comment and let’s talk!.

Professional Reader

Reviews Published
Web Hosting
Web Hosting
Foods
Self Growth

Add to Reading List

POPULAR POSTS

  • Cara Mudah Menggunakan Goodreads
  • Review Jujur Pakai Iconnet di Malang Setelah 1 Tahun: Worth It?
  • Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash: Favorit Sejak 2015
  • Snowglobe by Soyoung Park | Book Review
  • Fairy King vs. Mere Mortal: Ultimate Red Flag Checklist
  • 100+ Buku Gratis di British Council Library via Libby App
  • 15 Buku Fiksi yang Cocok Jadi Kado (Karena Temanmu Butuh Baca Ini, Literally or Sarcastically)
  • Cara Membuat E-Card British Council Library untuk Pinjam Buku di Libby
Blogger Perempuan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates

DMCA.com Protection Status