Basic Skincare : Sunscreen



NOTE :
For English version, click this link : BASIC SKINCARE : SUNSCREEN (English Ver.)


BASIC SKINCARE : SUNSCREEN (Bahasa Indonesia)

“Kulitku tidak mudah gosong, tidak perlu pakai sunscreen”
“Tidak perlu pakai sunscreen, toh sedang mendung”

Sinar matahari merupakan aliran gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari yang umumnya berupa infrared (IR), visible light dan ultraviolet (UV). UV merupakan jenis cahaya yang tidak terlihat yang membawa energi yang besar. UV terbagi menjadi : UVA punya kekuatan paling lemah namun panjang gelombang terpanjang, disusul oleh UVB dan UVC. UVC memiliki kekuatan paling besar dan paling merusak namun sebelum sampai di permukaan bumi, UVC sudah diserap oleh ozon di lapisan stratosfer. Sedangkan sebagian dari UVB ada yang terserap ozon, dan sisanya masuk ke bumi, yaitu sekitar 1% saja atau kurang, namun UVB ini memiliki kekuatan yang lebih besar dari UVA. 

UVA

Meski memiliki panjang gelombang yang berbeda, UVA dan UVB sama-sama berbahaya bagi kulit. UVA bisa masuk ke dalam lapisan dermis kulit menyebabkan tanning, kerusakan DNA (yang merupakan penyebab kanker kulit) dan photoaging. UVA yang merupakan 95% dari radiasi UV yang sampai ke bumi, tidak memiliki kemampuan sebesar UVB untuk secara langsung merusak DNA, namun UVA mampu memicu pembentukan radikal oksigen yang menyebabkan oksidasi pada DNA.  Menurut studi yang dilakukan oleh NYU School of Medicine menyebutkan bahwa UVA merusak DNA dalam melanosit, menyebabkan mutasi DNA dan memicu melanoma. Melanosit memproduksi melanin yang melindungi kulit dari radiasi UV dengan memproduksi pigmen gelap pada kulit. Dalam kondisi paparan UV yang berlebihan, melanosit akan lebih cepat rusak karena dia tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri secara penuh  jika dibandingkan sel lain dalam tubuh manusia. 

UVB

UVB hanya mencapai lapisan terluar kulit (epidermis) yang biasanya merupakan penyebab kulit jadi terbakar atau kemerahan (burning) dan kerusakan DNA. Meski hanya sampai di lapisan epidermis, namun energi dari UVB sebesar 1% dari total radiasi UV yang sampai ke bumi, dapat menyebabkan perubahan susunan rantai DNA. UVB menyebabkan pembentukan dimer yang bisa menyebabkan perubahan DNA dari bentuk aslinya, yang tentu saja membuat sel tidak bisa bekerja sesuai fungsinya. Setiap sel yang terekspos UVB bisa membentuk hingga 100 dimer. Jika dalam suatu sel terdapat terlalu banyak dimer, maka kemungkinan sel tersebut akan mati atau menjadi sel kanker yang pertumbuhannya tidak bisa dikontrol. Biasanya kematian sel disebabkan oleh akumulasi dari dimer dalam DNA. 

UVA and UVB effects on skin

Baik UVA dan UVB punya kemampuan membentuk Squamous Cell Carcinoma (SCC) dan Basal Cell Carcinoma (BCC) yang merupakan 2 jenis kanker kulit yang paling sering ditemukan pada kulit manusia.

Nah, jika kita sudah menggunakan serangkaian produk skincare untuk mengatasi jerawat, tekstur kulit, aging, maupun bekas jerawat, namun tanpa melindunginya dari UVA dan UVB tentu akan membuat produk yang kita gunakan kurang efektif bahkan bisa menyebabkan kondisi kulit semakin parah, misalnya penggunaan acid yang meningkatkan sensitivitas kulit. Bukannya kondisi semakin membaik, malah menambah masalah baru. 


Tweet this : Semahal atau sepanjang apapun skincare routine yang kamu lakukan tiap malam, tanpa sunscreen semua itu tidak akan bekerja maksimal pada kulit #WearYourSunscreen @lailivingroom


UV Index

Menurut FDA (Food and Drug Administration), besarnya radiasi UV yang diterima manusia tergantung beberapa faktor seperti : geografis, ketinggian, waktu, cuaca dan pantulan cahaya. Radiasi UV terkuat ada di daerah ekuator, daerah bersalju, daerah beraspal, dan daerah yang banyak air. Kita disarankan untuk menggunakan pelindung jika UV Index sudah mencapai 3 (untuk kulit yang mudah terbakar, disarankan menggunakan sunscreen meski UV Index mencapai angka 1 atau low), yaitu sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore, baik di saat hari cerah maupun berawan, karena UVA mampu menembus kaca dan awan.

UV Index (Ultraviolet Index) pertama kali diperkenalkan di Kanada pada 1992, kemudian dikembangkan tahun 1994 oleh National Weather Service (NWS) dan US Environmental Protection Agency (EPA) untuk membantu perencanaan kegiatan outdoor dan mengurangi paparan berlebihan dari radiasi UV yang berkaitan dengan kesehatan. 
Kategori :
1-2          : LOW
3-5          : MODERATE
6-7          : HIGH
8-10        : VERY HIGH
11+         : EXTREME

Bagaimana kita melindungi kulit dari UVA dan UVB?

Pakai sunscreen broad spectrum, atau yang mencantumkan angka SPF dan PPD / UVAPF / PA di kemasannya. Sunscreen adalah substansi yang diaplikasikan pada kulit yang ditujukan untuk melindungi kulit dari bahaya UV seperti penuaan pada kulit yang meliputi munculnya kerutan dan bercak hitam pada kulit, serta kerusakan DNA yang bisa menyebabkan kanker kulit. Selain itu, sunscreen merupakan skincare terbaik yang bisa kita gunakan untuk mencegah berbagai masalah kulit menjadi lebih buruk misalnya jerawat dan bekas jerawat.

Baca juga : Skincare Myths Around Me

SPF (Sun Protection Factor)

SPF (Sun Protection Factor) adalah besarnya kemampuan sunscreen melindungi kulit dari UVB (burning). Jika kulit kita normalnya akan terbakar / kemerahan oleh sinar matahari dalam 15 menit, maka SPF 50 dalam sunscreen artinya bisa memperpanjang masa ini menjadi 15 x 50 = 750 menit. Tentu saja jika digunakan dengan jumlah yang cukup pada kulit. 
Apakah artinya kita bisa berdiri di bawah sinar matahari selama 750 menit? Tentu tidak. SPF hanya melindungi kita dari UVB saja. 
Persentase perlindungan terhadap UVB :
SPF 15 memberi 93% perlindungan, yang artinya masih ada 7%  foton yang lewat
SPF 30 memberi 97% perlindungan, yang artinya masih ada 3%  foton yang lewat
Menurut Ayaz Mahmood Dar dalam bukunya Cosmetic Chemistry, sunscreen dengan SPF lebih tinggi misalnya SPF 75 juga tidak memberi 100% perlindungan, yang artinya masih ada foton dari UVB yang lewat. Jadi bisa dikatakan, SPF memberikan perlindungan agar tidak terjadi sunburn dan meminimalisir UVB yang bisa lewat.

PA (Protection Grade of UVA)

PA pertama kali dibuat di Jepang yang diadaptasi dari PPD (Persistent Pigment Darkening) dimana dalam metode ini menggunakan UVA yang menyebabkan darkening atau tanning pada kulit. Dalam tes ini, sunscreen dengan PPD 10 mampu melindungi kulit dari UVA sebesar 10x lebih besar dari keadaan tanpa sunscreen. 
PPD 2-4                : PA+                     ( some protection )
PPD 4-8                : PA++                   ( moderate protection )
PPD 8-16              : PA+++                 ( high protection )
PPD > 16              : PA++++               ( extremely high protection )
Kelemahan dari PA adalah karena hanya menggunakan + dalam simbolnya, maka PPD diatas 16 baik 17 atau 20 akan sama-sama diberi label PA++++ sebagai level paling tinggi dalam metode ini.

UVAPF (Ultraviolet A Protection Factor)

UVAPF (Ultraviolet A Protection Factor) sebenarnya sejenis dengan SPF namun khusus untuk UVA, yang sebelumnya digunakan di Eropa. Metode yang digunakan disebut Colipa UVA Method yang dilakukan dengan menghitung energi dari UVA yang melewati lapisan dari sunscreen yang diaplikasikan pada plastik, bukan kulit manusia.

Broad Spectrum

Sedangkan untuk produk yang berasal dari US dan Kanada, biasanya berlabel Broad Spectrum untuk menunjukkan bahwa produk sunscreen tersebut mencakup perlindungan UVA dan UVB. untuk mendapatkan label ini, 90% dari total UV yang diserap oleh sebuah produk sunscreen harus berkisar di bawah 370 nanometer. Namun perhitungan ini disebut kurang efektif karena semua sunscreen yang mampu melindungi dari UVA bisa masuk dalam kategori ini meskipun kemampuannya tergolong lemah.

Sunscreen mana yang harus kita pilih?

Mana saja boleh, yang nyaman untuk kulit dan membuat kita rajin pakai sunscreen setiap hari. Perlu diketahui bahwa kita tidak hanya harus berfokus pada besarnya SPF yaitu untuk perlindungan terhadap UVB namun juga memastikan bahwa sunscreen yang kita gunakan juga bisa melindungi kita dari UVA. 

Inorganic Sunscreen

Inorganic sunscreen atau biasanya disebut physical sunscreen atau mineral sunscreen adalah sunscreen yang tidak mengandung ikatan karbon dalam UV filternya, yaitu Zinc Oxide dan Titanium Dioxide. 

Organic Sunscreen

Organic sunscreen atau biasanya disebut chemical sunscreen adalah sunscreen yang mengandung ikatan karbon dalam UV filternya yaitu selain Zinc Oxide dan Titanium Dioxide, seperti Avobenzone, Homosalate, Octinoxate, Tinosorb S, Tinosorb M, Uvinul A dan lain-lain

organic vs inorganic sunscreen


Sebenarnya penggunaan nama chemical dan physical menurut ahli kimia kurang tepat, karena yang disebut physical sunscreen sebenarnya juga merupakan jenis chemical (bahan kimia) dan yang disebut chemical sunscreen sebenarnya juga membentuk physical layer untuk perlindungan kulit. Tapi karena sudah hits seperti itu, kita tidak perlu pusing dengan penyebutan namanya. 

Baik inorganic maupun organic sunscreen bekerja dengan menyerap UV. Bedanya, inorganic filter menyerap sebagian dan memantulkan sebagian yang lain. Sedangkan organic filter menyerap dan mengubah UV menjadi energi panas dan menonaktifkannya. Jenis organic filter baru seperti Tinosorb M punya kemampuan untuk memantulkan sebagian UV seperti yang dilakukan oleh inorganic filter. Sehingga kita tidak bisa judge sebuah sunscreen apakah dia 'hanya menyerap' atau 'hanya memantulkan' ultraviolet.

Jenis Sunscreen Berdasarkan Wujudnya :

1. Cream
2. Lotion / Milk 
3. Gel 
4. Stick
5. Spray 
6. Powder

Tips memilih sunscreen berdasarkan jenis kulit :

Kulit Sensitif :

1. Hindari sunscreen dengan PABA (p-Aminobenzoic Acid), Benzophenone, fragrance dan oil di dalamnya
2. Biasanya berlabel hypoallergenic, for sensitive skin, soothing, mild dan lain sebagainya
3. Untuk lebih aman, bisa memilih jenis mineral atau inorganic sunscreen yang mengandung Titanium Dioxide dan Zinc Oxide di dalamnya
4. Bisa memilih produk yang mengandung bahan yang menenangkan seperti Aloe Vera

Kulit Berminyak :

1. Produk untuk kulit berminyak biasanya berkonsistensi gel atau water based (meski tidak semua)
2. Hindari produk yang mengandung oil dan fragrance
3. Biasanya berlabel for oily skin atau non-comedogenic

Kulit Kering :

1. Bisa memilih sunscreen yang disertai dengan fungsi melembabkan atau dengan konsistensi cream
2. Di ingredient list biasanya ada Glycerin, Hyaluronic Acid dan lain-lain
3. Cari label untuk dry skin atau moisturizing pada kemasannya

Baca juga : Tips Memilih Produk Skincare untuk Pemula

Saran Penggunaan :

1. Gunakan 15-20 menit sebelum keluar rumah, baik dalam keadaan cerah atau mendung
2. Re-apply setiap 2-3 jam untuk kegiatan sehari-hari terutama outdoor, atau 40 menit setelah kontak dengan air misalnya berenang. Baca petunjuk dan saran penggunaan pada masing-masing produk untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
3. Untuk penggunaan acne spot treatment, dianjurkan untuk menunggu 20 menit sebelum mengaplikasikan sunscreen
4. Jumlah yang disaran untuk penggunaan sunscreen agar mendapatkan perlindungan sesuai dengan label adalah 2 mg/cm2 atau sekitar ¼ sendok teh untuk seluruh wajah. Penggunaan sunscreen di bawah jumlah yang disarankan bisa membuat kita tidak mendapatkan perlindungan sesuai dengan label produk. Misalnya, jika kita mengaplikasikan sunscreen dengan SPF 30 dengan jumlah setengah dari yang direkomendasikan, maka kita diperkirakan hanya mendapatkan perlindungan SPF 5.5 saja.

Favorite Sunscreen Products :

My skin type : combination skin
Disclaimer : products mentioned are not sponsored, PR, nor gifts 



Jadi, tidak peduli kulit kita bisa terbakar matahari atau tidak, perlindungan dari UVA dan UVB tetap kita butuhkan, karena fungsi sunscreen bukan hanya sebatas melindungi kita dari kegosongan atau sejenisnya, namun lebih besar dari itu.
Nah, produk sunscreen apa yang jadi favorit kalian? Atau menemukan kesalahan terutama dalam penulisan istilah kimia dalam post ini? Share di kolom komentar di bawah ini ya. 

Jangan lupa cintai dirimu, pakai sunscreen tiap hari~

Baca juga : A Friendly Reminder to Love Yourself


Sumber :
1. UVA & UVB. SkinCancer.org (https://www.skincancer.org/prevention/uva-and-uvb )
2. Sun Damage and Cancer : How UV Radiation Affects Our Skin. The Conversation (https://theconversation.com/sun-damage-and-cancer-how-uv-radiation-affects-our-skin-34538 )
3. The UV Index : Definition, Distribution and Factors Affecting It. Fioletov V, Kerr JB,Fergusson A (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21033538 )
4. Inorganic and Organic UV Filters : Their Role in Efficacy in Sunsreen and Suncare Products. Nick Serpone, Daniele Dondi, Angelo Albini
5. Mineral vs Synthetic Sunscreen Ingredients. Paula’s Choice
6. Sunscreen : How to Help Protect Your Skin from The Sun. FDA 
7. Ultraviolet Radiation Exposure and  Its Impact on Skin Cancer Risk. Meg Watson, Dawn M. Holman, Maryellen Maguiere-Eisen (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5036351/ )
8. UVA Radiation Damages DNA in Human Melanocyte Skin Cells and Can Lead to Melanoma. ScienceDaily (https://www.sciencedaily.com/releases/2010/07/100701103415.htm )
9. Sunscreen applied at ≥ 2 mg cm-2 during a sunny holiday prevents erythema, a biomarker of ultraviolet radiation-induced DNA damage and suppression of acquired immunity. Narbutt J, Philipsen PA, Harrison GI, Morgan KA, Lawrence KP, Baczynska KA, Grys K, Rogowski-Tylman M, Olejniczak-Staruch I, Tewari A, Bell M, O'Connor C, Wulf HC, Lesiak A, Young AR. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30307614 )
10. Cosmetic Chemistry : An Instant Approach. Ayaz Mahmood Dar.

Title picture and infographic by lailiving
Title background by SOCIALCUT
Tweet Service by Click to Tweet

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.