lailiving
lailiving
  • Home
  • Personal
  • About
  • Features
    • Beauty
    • Health
    • Learning
    • Support
    • Documentation
      • Privacy Policy
      • Disclaimer
      • Comment Policy
      • Archives
  • Contact Us
negative contents decluttering


Decluttering atau membuang hal-hal yang tidak lagi memberikan manfaat bagi kita, atau kalau menurut Marie Kondo sebagai something which doesn't spark joy, tidak hanya mengenai barang-barang fisik seperti pakaian dan barang-barang yang ada di rumah lainnya, namun juga hal-hal yang secara fisik tidak nampak namun sudah menjadi bagian dari hidup kita seperti konten-konten yang kita dapat di dunia maya.

Jika sebelumnya saya membahas mengenai menghemat energi dengan mengabaikan hal-hal negatif di sekitar kita, kali ini saya akan membahas mengenai konten negatif yang ada di internet. Mengapa mereka ada dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengeliminasi konten tersebut dari kehidupan kita. 

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali informasi yang disampaikan dalam berbagai bentuk seperti tulisan, video maupun audio yang bermuatan negatif. Saat ini kita bisa menemukan banyak komentar negatif di bawah post instagram atau video yang kita temukan di youtube, kita bahkan bisa mendapatkan artikel-artikel baik dari portal besar maupun blog pribadi yang bermuatan negatif baik berbahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Kenapa ada konten seperti ini?

Kemungkinannya adalah memang si pembuat artikel sedang berpikiran negatif atau sedang mengalami kejadian tidak menyenangkan, sehingga tulisannya condong ke arah negatif, biasanya kita menemukannya pada blog atau akun pribadi yang tujuannya untuk curhat.

Atau kemungkinan lain adalah memang pekerjaan orang yang membuat konten tersebut adalah menyebarkan hal-hal negatif dan hoax. Dia dibayar untuk membuat konten kontroversial dan mungkin membuat pembacanya kesal, karena memang tujuannya adalah menarik sebanyak-banyaknya orang untuk mengklik artikel, membaca dan kemudian meninggalkan komentar di sana. 
Semakin banyak klik, pengunjung dan komentar serta jumlah share dari link tersebut maka akan semakin tinggi popularitas halaman artikel tersebut dan tentu saja iklan-iklan yang ditanam di halaman tersebut akan lebih tinggi kemungkinannya untuk dilihat dan mungkin tidak sengaja di-klik oleh pengunjung, yang artinya tentu saja uang.

Sama halnya dengan komentar negatif di akun media sosial terutama akun public figure, ada orang-orang yang memang dibayar untuk hanya mengirimkan hal-hal negatif kepada siapapun yang menjadi target dari pekerjaannya. Tentu saja si pemberi komentar tidak akan peduli dengan reaksi user lain, yang penting dia sudah menjalankan tugasnya dan mendapatkan sejumlah uang. Jika kemudian komentar yang dia berikan menjadi viral karena banyak yang menanggapi tentu saja popularitas akun pemberi komentar tersebut akan meningkat, sehingga bisa jadi semakin banyak pekerjaan serupa yang akan dia terima. 

Beberapa waktu lalu saya menemukan beberapa artikel kontroversial dimana si penulis artikel mencoba mengadu domba 2 pihak melalui judul yang menarik perhatian pembaca untuk mengklik artikel tersebut. Dan sesuai dugaan, banyak sekali pengunjung yang kesal, share link artikel bahkan meninggalkan komentar di akun pembuat artikel tersebut. Menurut saya, sekesal apapun kita karena konten yang kita temukan sangat menyebalkan, kita tidak perlu memberikan reaksi sama sekali terhadap konten tersebut. Kekesalan itu pasti ada, namun dengan memberikan komentar dan membagikan tautan menuju artikel tersebut, kita sudah membantu mereka untuk mewujudkan tujuannya : mendapatkan uang dari kekesalan pembaca.

Bukan berarti saya menyalahkan pembaca yang sudah bereaksi terhadap artikel tersebut, karena memang masih banyak orang di luar sana yang memang tidak mengetahui hal-hal seperti ini. Sehingga melalui blog post kali ini, saya mengajak siapapun yang membaca tulisan ini untuk mengabaikan konten-konten kontroversial, yang menyebar kebencian atau membuat kita tidak nyaman, dengan tidak memberikan reaksi apapun. Kita cukup tahu saja. 

Ignore them, they don’t have place in your life.


Jadi mau bagaimanapun reaksi kita terhadap konten negatif yang kita temukan, mau kita marah-marah, kita memberi tahu kebenaran atau sekadar mengingatkan si pembuat konten, semua itu akan membuat si pembuat konten diuntungkan. Semakin banyak reaksi, semakin tinggi popularitas, semakin tinggi pula uang yang dihasilkan. 

Jika kita sudah terlanjur 'mengonsumsi' konten-konten negatif di internet dan menjadikannya bagian dari kehidupan kita yang baik secara langsung maupun tidak telah mempengaruhi kehidupan kita, maka saatnya kita melakukan bersih-bersih.

Nah, apa yang bisa kita lakukan?

1. Abaikan

Tentu saja mengabaikan dan tidak memberikan reaksi adalah tindakan terbaik yang bisa kita lakukan. Saat kita bereaksi atau memikirkan konten negatif dengan serius, kita sudah menerima konten tersebut sebagai bagian dari hidup kita. Sebagian dari kita mungkin akan terluka, sebagian yang lain akan terpancing untuk melakukan sesuatu seperti marah-marah online. Namun, saat kita memberikan reaksi dalam bentuk apapun, pembuat konten yang memang pekerjaannya seperti itu tidak akan dirugikan atau peduli pada kita. 

2. Manfaatkan fitur yang ada

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah mute, block dan report akun yang menyebarkan konten negatif tersebut. Mute dan block bertujuan agar kita tidak bisa berinteraksi maupun melihat akun yang bersangkutan. Report bertujuan untuk melaporkan konten yang tidak pantas, biasanya fitur ini ada pada media sosial, sehingga akun tersebut bisa di-suspend atau dinonaktifkan. Untuk akun-akun besar, memang sulit untuk di-report, karena memang engagement mereka sudah tinggi dan bahkan mungkin sudah dianggap akun yang dipercaya, sehingga yang bisa kita lakukan adalah hanya mute dan block saja agar update dari akun tersebut tidak bisa kita lihat. Selain itu kita bisa unfollow akun-akun yang membuat atau share konten yang membuat kita tidak nyaman dan kontroversial, sehingga timeline kita lebih bersih.

3. Jangan kepo

Tidak perlu penasaran atau kepo terhadap sesuatu yang kontroversial kalau kita merasa sesuatu itu bakal menimbulkan reaksi negatif pada diri kita. Cintai diri kita dengan menghindari konten-konten yang membuat kita kesal atau marah, atau sekedar untuk membuktikan bahwa si pembuat konten melakukan kesalahan. Jangan sampai karena kita terlalu fokus kepada satu hoax atau perdebatan yang sebenarnya tidak penting yang beredar di dunia maya, kita jadi ikut berpikiran negatif, tidak fokus dan mungkin juga merasa tidak nyaman.

4. Pilih konten positif

Beralihlah pada konten-konten bermanfaat yang bisa menaikkan level kehidupan kita. Daripada kita meng-quote, meretweet, atau berkomentar pada tweet yang kontroversial, lebih baik kita mem-follow, meretweet akun-akun yang menyebarkan kebaikan, serta membalas tweet mereka sebagai ucapan terima kasih. Pembuat konten tersebut akan senang jika konten yang dibuatnya bisa bermanfaat bagi orang lain dan mendapatkan feedback. Selain itu, dengan share link artikel atau me-retweet konten yang bermanfaat, mungkin kita sudah membantu orang-orang yang memfollow kita. Siapa tahu ada follower kita yang seharian merasa banyak sekali masalah, namun kemudian jadi terinspirasi karena konten yang kita share atau kita retweet tersebut. 

Lakukan apapun untuk menghemat energi kita dan menggunakannya untuk kegiatan yang esensial. Jangan sampai kita menanggapi konten negatif di internet kemudian menguras energi kita, sehingga kita jadi tidak fokus bekerja, kita kena marah bos atau kita ditegur dosen, atau anggota keluarga kita terluka karena kelalaian kita. Gunakan energi yang kita miliki untuk kebaikan kita dan orang-orang di sekeliling kita, untuk mendukung rekan-rekan kita yang selalu membagikan konten positif, bukan sebagai alat untuk membantu orang asing yang tidak kita kenal untuk mendapatkan popularitas dan uang lewat hal-hal tidak baik yang melukai. 

Nah, apakah kalian pernah menemukan konten-konten yang membuat tidak nyaman? Bagaimana kalian menanggapinya dan langkah kalian untuk mengeliminasinya dari kehidupan kalian? Share di kolom komentar ya.



title picture by lailiving
background photo by Kate Torline



Sebelumnya saya sudah membahas mengenai basic dari skincare yang meliputi cleanse - moisturize - protect yang merupakan kebutuhan dasar kulit pada umumnya. Namun, seiring waktu, kulit kita bisa mengalami masalah tertentu sehingga kita memerlukan bahan-bahan tertentu untuk mengatasinya melalui produk-produk yang termasuk dalam kategori suplemen skincare.

Sebenarnya saya sendiri bingung mau menggunakan istilah apa untuk produk-produk ini, mengingat banyak sekali istilah atau penamaan produk skincare yang bahkan bisa berbeda-beda di tiap negara. Kebetulan saya menemukan satu post instagram dari acidskincare yang menyebutkan kebutuhan kulit secara keseluruhan yang bisa dipenuhi dalam 5 tahap skincare. Kelima tahapan itu adalah cleanse - exfoliate - repair - moisturize - protect. Sehingga 2 tahapan yaitu exfoliate dan repair termasuk dalam kategori suplemen dalam rutinitas skincare.

Baca juga : Skincare Routine Guide - The Basic

Kapan menambah suplemen?

Kapan saja saat kulit kita membutuhkannya. Tergantung kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing. Jika ada satu hari dimana kulit kita terasa kurang bersih padahal sudah menggunakan cleanser atau berada dalam kondisi dimana sel-sel kulit mati dan kotoran menumpuk atau kulit terlihat kusam, kemungkinan kita membutuhkan proses eksfoliasi. Sedangkan untuk masalah-masalah kulit seperti bekas jerawat, redness, garis-garis halus dan jerawat kita membutuhkan tahapan yang disebut repair.

Bentuk produknya bisa bermacam-macam dengan istilah yang berbeda-beda tiap brand dan tiap negara. 

Exfoliate

Secara umum eksfoliasi ada 2 macam yaitu physical dan chemical. Physical menggunakan komponen tertentu dalam produk skincare yang punya kemampuan eksfoliasi seperti scrub. Namun saya sendiri kurang menyukai physical exfoliating ini, karena jika butiran scrubnya terlalu besar atau terlalu kasar bisa membuat kulit perih setelahnya, terutama jika jenis kulit kita sensitif. 
Jenis kedua yaitu chemical exfoliating. Jenis ini menggunakan bahan aktif yang memang berfungsi untuk melakukan eksfoliasi seperti AHA, BHA dan PHA. 

Repair

Tahapan ini diperlukan ketika kita merasa ada sesuatu yang perlu diperbaiki pada kulit kita. Produk-produk yang termasuk repairing bisa dalam berbagai macam wujud seperti essence, booster, spot treatment dan serum. 

Dengan banyaknya produk yang dijual, kita mungkin kebingungan mau pakai produk yang mana, ditambah lagi masalah kulit kita banyak sekali. Kita ingin produk yang multi in 1 yang bisa menyelesaikan semuanya dalam sekejap. Namun, menurut saya semua hal butuh proses, dan jangan sampai kita dibutakan iklan dan klaim produk tanpa membaca kandungan bahan di dalam produk yang akan kita gunakan. Meski daftar ingredients dalam produk tidak menjamin semuanya, namun secara garis besar kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam produk tersebut.

Products :

Kedua tahapan dalam kategori suplemen ini bisa menggunakan produk-produk apapun yang punya bahan aktif yang kita butuhkan. 

skincare order


1. Toner

Penyebutan toner sendiri biasanya berbeda-beda tiap brand dan tiap negara, seperti kalau di Jepang penyebutannya menggunakan istilah conditioner seperti produk milik Hatomugi,  lotion seperti yang bisa kita temui pada produk hada labo serta softener seperti pada produk Shiseido. Sedangkan di Korea menggunakan istilah skin refiner, water, skin dan banyak lainnya, meski tidak sedikit juga brand yang memberikan nama toner seperti COSRX, Pyunkang Yul, dan dear Klairs.  
Selain itu, istilah mist juga kerap digunakan untuk toner yang memiliki sifat calming dan hydrating serta menggunakan spray dalam pengaplikasiannya, seperti yang bisa kita temukan pada produk Heimish dan Missha. Meski beberapa produk yang menggunakan istilah mist bisa berupa apapun seperti pre-serum dan serum itu sendiri.
a. Hydrating toner
Yang disebut hydrating toner adalah toner yang digunakan setelah proses cleansing yang ditujukan untuk mengembalikan kelembaban kulit dan keseimbangan pH kulit jika cleanser yang digunakan terlalu alkali.
b. Exfoliating toner
Jenis toner yang digunakan setelah proses cleansing yang menggunakan bahan acid biasanya berupa AHA, BHA atau PHA yang fungsinya mengangkat sel-sel kulit mati secara kimiawi. Sebenarnya tidak hanya ketiga bahan ini yang berfungsi untuk melakukan eksfoliasi, retinoic acid juga punya kemampuan untuk melakukan eksfoliasi, namun biasanya keluarga retinoic acid ini digunakan dalam moisturizer dan serum, meski ada juga yang digunakan dalam toner seperti gokujyun alpha milik hada labo. Sedangkan exfoliating toner milik hada labo sendiri menggunakan acid yang lebih mild yaitu jenis PHA.

2. Pre-serum 

Pre-serum biasanya merupakan produk yang mengandung fermented ingredients dan probiotik, dengan konsistensi lebih kental dari toner dan lebih encer dari serum. Banyak sekali istilah yang diberikan untuk produk yang digunakan untuk memaksimalkan fungsi serum atau dikenal dengan istilah pre-serum, ada Activating Serum yang tentu saja digunakan sebelum serum, seperti contohnya produk milik Sulhwasoo. Ada pula yang dinamakan Concentrate seperti yang dimiliki oleh Shiseido. Ada pula istilah Treatment Lotion seperti yang digunakan oleh Estee Lauder, serta Essence Lotion seperti yang dipakai oleh Clinique. Istilah lain yang digunakan yang lebih familiar yaitu Treatment Essence / Essence / Micro Essence dan Booster. Meski terkadang nama yang diberikan berbeda, namun jika digunakan sebelum serum atau konsistensinya lebih light daripada serum, maka produk tersebut termasuk pre-serum.

3. Serum dan Ampoule

Serum dan ampoule adalah produk yang menargetkan masalah kulit tertentu secara spesifik. Kandungan bahan aktif dalam serum dan ampoule jauh lebih besar daripada produk-produk sebelumnya seperti pre-serum dan toner, sehingga efektivitasnya pun lebih terlihat. Jika serum memiliki kandungan bahan aktif yang tinggi, maka ampoule punya persentase yang lebih tinggi dari serum, sehingga disarankan penggunaan ampoule ini tidak untuk setiap hari. Masalah yang umum diatasi oleh serum dan ampoule bisa berupa apapun, seperti bekas jerawat, aging, dry skin hingga jerawat. Tidak jarang pula saya menemukan serum dengan kandungan AHA/BHA yang tentu saja ditujukan untuk eksfoliasi, yang kandungan AHA/BHA nya jauh lebih tinggi dari toner yang biasa kita gunakan.

4. Emulsion

Emulsion merupakan istilah yang digunakan untuk versi water-based dan light dari moisturizer. Fungsinya ada mengunci kelembaban yang sudah kita dapatkan dari produk-produk sebelumnya, namun tidak seperti moisturizer yang bersifat occlusive, emulsion tidak diam di atas kulit, sehingga kita masih membutuhkan moisturizer setelahnya. Produk emulsion ini bisa kita temukan pada brand Mamonde, Etude House, SKII, COSRX dan lain-lain.

5. Face oil

Face oil ada bermacam-macam, secara umum ada face oil dengan kandungan oleic acid lebih tinggi dan ada yang dengan kandungan linoleic acid lebih tinggi. Untuk jenis kulit berminyak dan acne-prone biasanya akan lebih cocok dengan face oil yang mengandung linoleic acid lebih tinggi atau yang konsistensinya lebih light, seperti jojoba oil, rosehip seed oil atau grapeseed oil. Sedangkan untuk dry skin bisa memilih jenis face oil yang lebih rich atau dengan kandungan oleic acid lebih tinggi seperti Almond Oil dan Marula Oil. Urutan penggunaannya pun tergantung fungsinya, ada yang digunakan sebelum moisturizer dan ada pula yang setelah moisturizer. Ada yang digunakan untuk seluruh wajah, ada yang digunakan sebagai spot treatment.

6. Mask

Masker ada 3 macam berdasarkan bentuknya. Wash-off mask yang mengharuskan kita untuk membasuh wajah setelah penggunaan masker, biasanya digunakan setelah proses cleansing. Selain itu ada sheet mask yang biasanya mengandung essence, sehingga biasa digunakan sebelum serum. Kemudian ada overnight / sleeping mask yang digunakan semalaman, yang menurut saya bisa jadi moisturizer juga dan juga pelengkap moisturizer saat kulit kita kurang kelembaban.

7. Spot Treatment

Spot treatment yang biasa kita temukan biasanya digunakan untuk masalah kulit seperti jerawat, yang penggunaannya biasanya setelah moisturizer. Sesuai judulnya, spot treatment tidak digunakan untuk seluruh wajah, namun hanya area-area yang bermasalah saja yang ditotol dengan produk spot treatment ini. Spot treatment pun tidak terbatas pada produk cream dan gel saja, namun bisa berupa face oil seperti tamanu oil.

Selain produk-produk untuk kulit wajah, biasanya produk untuk area mata dan bibir seperti eye cream dan lip balm maupun lip mask juga termasuk dalam kategori ini. Sama seperti ketujuh produk yang saya sebutkan sebelumnya, penggunaan produk untuk area mata dan bibir ini juga sesuai kebutuhan. Seperti saat bibir saya terasa lebih kering maka di malam hari saya juga kembali menggunakan lip sleeping mask, selain lip balm di siang hari. 

Dengan begitu banyaknya produk yang dijual dan dikembangkan oleh tiap-tiap brand, pastinya bisa membuat kita bingung mau menggunakan produk yang mana dengan urutan bagaimana. Yang terpenting adalah saat kita melakukan rutinitas skincare, kita menggunakan produk dengan konsistensi lebih encer atau light terlebih dulu baru kemudian yang lebih kental hingga yang bersifat occlusive atau mengunci kelembaban dan mencegah trans-epidermal water loss selama kita tidur.

Saya sendiri pun tidak menggunakan semua produk dalam step repairing dalam satu routine, hanya produk-produk yang saya butuhkan saja, selain saya tidak ingin menggunakan terlalu banyak produk, saya juga ada hari-hari dimana saya sangat mager untuk melakukan rutinitas yang panjang, hihi. 

Sebenarnya rutinitas skincare saya pun akan berubah sesuai kebutuhan dan kondisi, seperti ketika udara di daerah saya menjadi agak hangat dari sebelumnya, saya kembali mengganti skincare routine saya dari yang fokus pada moisturizing ke produk-produk yang lebih calming, sehingga rutinitas pagi dan malam pun hampir sama. Di pagi hari saya menggunakan hydrating toner - serum - moisturizer - sunscreen, di malam hari saya menggunakan cleanser - exfoliating toner (2-3 x seminggu) - hydrating toner - serum - moisturizer - lip mask (saat bibir terasa lebih kering). Saya rasa sudah cocok dengan rutinitas ini untuk saat ini, sehingga kemungkinan saya tidak akan menambah produk lagi untuk sementara. Produk-produk yang saya gunakan akan saya update di blog post terpisah. Produk-produk yang saya pakai ini akan saya ubah lagi saat kondisi dan kebutuhan kulit saya berubah lagi.

Baca juga : Kenapa Skincare Berhenti Berfungsi?

Nah, jadi bagaimana rutinitas skincare kalian selama ini dengan menggunakan tahapan exfoliating dan repairing ini? Share di kolom komentar ya!


Title picture by lailiving
Background photo by The Honest Company



Sebelumnya saya pernah membahas mengenai menghentikan distribusi konten-konten negatif dalam Hentikan Saja di Kamu. Secara garis besar, menghentikan segala hal yang bermuatan negatif dengan tidak menyebarkannya. Mengapa? Alasannya adalah untuk melindungi, terutama melindungi diri sendiri.

Apakah kita pernah merasa pekerjaan tidak kunjung usai namun kita sudah terlalu lelah? Atau kita merasa kurang fokus dalam kegiatan sehari-hari? Atau kita kerap merasakan perasaan negatif yang kita sendiri tidak tahu penyebabnya? Kemungkinan karena energi negatif yang mungkin secara tidak kita sadari sudah kita terima menjadi bagian hidup kita.

Tiap hal mengandung energi. Hal-hal baik mengandung energi baik yang bisa membuat kita merasa nyaman, sebaliknya hal-hal tidak baik mengandung energi negatif yang bisa membuat kita merasa tidak nyaman. 

Perkataan negatif mengandung energi negatif. Komentar negatif mengandung energi negatif. Meskipun hanya perkataan dan komentar, saat kita memutuskan untuk ‘menerima’ hal tersebut sebagai bagian dari hidup kita, misalnya dengan menanggapi atau memikirkannya terus menerus, energi negatif akan mempengaruhi kita.

Kabar baiknya, kita punya pilihan untuk menerima atau menolak hal-hal yang ditawarkan kepada kita, sehingga kita bisa melakukan kustomisasi timeline kehidupan kita.

Masih ingat kata-kata Rhonda Byrne dalam The Power yang sudah saya share di How to Feel Better? Tinggalkan hal-hal yang tidak kita suka, yang tidak membuat kita nyaman tanpa memberikan perasaan apapun kepadanya. Mereka tidak punya tempat di kehidupan kita, tinggalkan saja.

Memang agak sulit membayangkan bagaimana cara meninggalkan hal-hal yang bermuatan negatif tersebut tanpa memberikan reaksi atau perasaan apapun. Jika belum terbiasa melakukan hal ini, akan sulit rasanya, kita akan kepikiran sepanjang hari mengenai satu kalimat negatif yang kita temukan di timeline media sosial kita misalnya. Namun, kita perlu mencobanya, tidak hanya satu atau dua kali, namun setiap kali menemukan hal-hal yang tidak membuat nyaman, kita bisa mengabaikannya. Katakan pada diri sendiri bahwa hal tersebut tidak punya tempat di kehidupan kita, kemudian lakukan kegiatan lain dengan fokus. 

Dengan meninggalkan hal-hal negatif tersebut, kita melindungi energi baik yang sudah kita dapatkan melalui kegiatan-kegiatan positif yang sudah kita lakukan sebelumnya. Saat kita berada dalam kondisi yang baik, kita bisa melihat segala sesuatu melalui lensa yang jernih. Sedangkan dalam kondisi sebaliknya, saat kita menerima hal-hal negatif sebagai bagian dari kehidupan kita, energi kita pun mungkin sudah menjadi negatif, dan kita jadi kesulitan melihat segala sesuatu karena lensa kita sedang buram.

Contohnya, saat kita menemukan sebuah komentar negatif di media sosial, kemudian kita menerimanya, kita akan bereaksi dan memberikan perasaan kepada komentar tersebut. Reaksi dan perasaan ini tergantung keputusan kita, mau jadi reaksi dan perasaan seperti apa. Saat kita berada dalam kondisi auto, maka kita akan bereaksi negatif pula, yang mungkin bisa membuat kita membalas komentar tersebut dengan kata-kata negatif juga. 

Komentar negatif akan selalu ada, karena memang ada orang-orang berenergi negatif di sekeliling kita yang memang entah mereka dibayar untuk memberikan dislike maupun komentar negatif. Atau mungkin memang ada orang-orang yang selalu seperti itu yang meski tidak dibayar, karena memang ingin mendapatkan perhatian tertentu misalnya untuk membuat akun buatannya viral atau banyak orang terpancing untuk memberikan komentar pada konten yang dibuatnya agar terkenal. 

Namun perlu kita ingat, bahwa ada hal-hal yang bisa kita ubah, ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Ada hal-hal yang akan berjalan sesuai rencana kita, ada pula yang berjalan di luar kendali kita. Saat kita menemukan hal-hal yang tidak bisa kita ubah atau hal-hal yang bekerja di luar kendali kita, biarkan saja. Mereka akan terus seperti itu apapun reaksi kita. Kita bereaksi positif, negatif atau tidak mempedulikannya sama sekali, hal-hal tersebut akan tetap seperti itu.

Begitu pula orang-orang yang memang memanfaatkan media untuk mencari uang dengan menyebarkan konten kontroversial, merupakan hal-hal yang ada di luar kendali kita. Daripada kita menghabiskan energi untuk memberikan perhatian dan menanggapi konten tersebut, lebih baik kita menggunakan energi kita untuk kegiatan lain yang penting dan esensial dalam kehidupan kita.

Kita tidak ingin menjadi se-negatif orang yang menyebarkan konten negatif, bukan? Yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan dan tidak mempedulikannya. Sekali lagi, mungkin memang agak sulit untuk menjadi tidak peduli pada hal-hal seperti ini, namun saat kita membiasakan diri untuk melakukan kegiatan tidak peduli ini, kita lama-lama akan punya mode auto-abaikan konten bermuatan negatif yang lewat di timeline kehidupan kita.

Bagaimana caranya untuk menghindari konten negatif?

1. Mulailah dengan Pikiran Positif
2. Modifikasi Feed Kehidupan kita
3. Untuk media sosial, kita bisa memanfaatkan fitur mute dan block. Di twitter misalnya, kita bisa menggunakan fitur mute untuk menyembunyikan keyword dan akun tertentu yang membuat kita tidak nyaman sehingga tidak akan muncul di timeline maupun di tab notifikasi. Di instagram kita bisa mematikan fitur komentar, agar tidak ada komentar yang masuk. Instagram juga punya fitur mute dan block untuk menyembunyikan akun tertentu agar tidak muncul. Di Youtube, kita bisa memilih opsi not interested untuk konten kontroversial yang mungkin muncul di feed kita.
4. Jangan kepo untuk mencari lebih banyak mengenai hal-hal yang kontroversial atau gosip mengenai keburukan orang lain
5. Tunjukkan ketidaktertarikan pada konten yang kontroversial. Misalnya saat kita diajak menggosip hal-hal tidak baik, mungkin kita tidak perlu memberikan tanggapan negatif pula atau kita bisa mengubah topik pembicaraan.
6. Jika kita sudah terlanjur menerima konten negatif tersebut misalnya lewat broadcast message, delete saja dan tidak perlu membahasnya atau membagikannya di media sosial lain.
7. Berada di sekitar orang-orang yang punya energi baik
8. Membaca tulisan baik dalam bentuk buku maupun konten online yang bermuatan positif



Simpanlah energi yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang menjadi kegiatan penting dalam kehidupan kita. Sayangi dirimu dengan memberikan cinta dan kebaikan setiap hari. Kita tidak perlu menunggu meninggal dunia untuk bisa rest in peace alias berada dalam kedamaian, kita pun bisa live in peace kalau kita mau dengan cara menggunakan energi kita untuk hal-hal positif dan tidak memberi tempat untuk hal-hal negatif dalam kehidupan kita.


Don't wait for a rest in peace. Let yourself live in peace


Jadi, apa yang kalian lakukan saat menemukan konten negatif di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari? Share di kolom komentar ya. 




Title picture by lailiving
Background photo by Jo Jo


Saat pertama kali memutuskan untuk mengenal skincare lebih banyak, tidak banyak informasi yang bisa saya temukan di internet. Saya mencoba beberapa produk dengan berdasarkan iklan dan klaim produk tersebut, namun rasanya kulit saya selalu memberikan reaksi penolakan setelahnya. Sehingga saya sempat merasa sepertinya saya punya kulit yang berbeda.

Tak menunggu terlalu lama, ternyata topik kecantikan terutama skincare bisa saya temukan dengan mudah di internet. Banyaknya informasi yang saya temukan di internet bisa membuat saya kebingungan. Beberapa blogger mengatakan produk A membuat breakout, namun pada blogger lainnya produk tersebut malah jadi holy grail. Beberapa website menyediakan banyak sekali DIY skincare yang bisa dibuat sendiri di rumah, namun beberapa website lain menyebutkan bahan-bahan natural tersebut untuk tidak boleh digunakan dalam DIY skincare. Begitu pula YouTube, sangat banyak beauty channel yang memberikan review produk skincare, tips cepat mengatasi masalah kulit, dan juga dos & don’ts dalam dunia skincare, yang semuanya bisa berbeda antara satu channel dengan channel yang lain.

Mengapa bisa berbeda? 

Kemungkinan terbesar adalah karena memang kulit tiap orang berbeda. Ada jenis kulit yang memang biasa saja, tidak sensitif sama sekali, ada yang sangat reaktif di waktu tertentu, dan ada pula yang memang tipe kulit sensitif sehingga perlu produk yang lebih gentle. Biasanya blogger atau youtuber akan menceritakan pengalaman pribadi mereka, karena bersifat personal maka bisa berbeda-beda, sehingga kadang satu tips yang bekerja dengan baik bisa berefek negatif pada orang lain. 

Tweet this : A reminder : Be gentle to your skin #AllTimeBestSkincareTips 


Dari sekian banyak tips mengenai skincare yang saya temukan selama ini, ada 7 tips yang hingga saat ini menjadi dasar saya dalam melakukan rutinitas skincare, yang menurut saya adalah 7 tips skincare terbaik untuk kulit saya, alias All Time Best Skincare Tips buat saya.

Kulit saya adalah kulit yang menurut saya sangat berbeda dengan kulit teman-teman saya pada umumnya. Produk-produk skincare maupun make-up yang disukai banyak orang terutama yang mudah ditemukan di sekitar kita, di kulit saya sering kali tidak cocok.



Jadi, untuk kalian yang mungkin masih belum menemukan produk skincare yang cocok, atau merasa sepertinya punya kulit yang berbeda dari orang kebanyakan, jangan bersedih. Jika produk di sekitar kita tidak bisa mengatasi, masih ada produk-produk yang diciptakan untuk orang-orang di negara lain. Bukan berarti saya mengajak kalian untuk menggunakan produk luar negeri atau menganggap produk lokal tidak bagus. Hanya gunakan produk yang cocok dengan kulit kita, tidak peduli produk lokal atau tidak, produk drugstore atau high-end, atau mau menggunakan 20 lapis produk atau hanya pakai 3 produk saja. Semua itu tergantung kulit masing-masing. Yang enak bagaimana, begitu deh. 

Tweet this : Skincare is personal. Choose the best one you can enjoy everyday #AllTimeBestSkincareTips 


Nah, jadi apa saja ketujuh skincare tips terbaik yang saya temukan dan saya gunakan hingga saat ini? Check this out!

1. Hydrate! Hydrate! 

Meskipun kulit saya jenis kulit kombinasi yang saat udara dingin bakal kering, dan saat udara panas bakal berminyak sekali terutama di area T-zone, namun hidrasi sangat penting di berbagai kondisi. Jika banyak yang berpikir kalau saat kulit berminyak adalah saat dimana kulit kelebihan hidrasi dan harus diatasi dengan produk yang mengeringkan, itu salah. Kulit menjadi berminyak karena kulit merasa kekurangan kelembaban sehingga dia memproduksi oil yang berlebihan untuk membuat kulit jadi lembab. Saat kita pakai produk yang membuat kulit kering seperti produk khusus acne, biasanya beberapa saat kemudian kulit kita jadi lebih oily.
Solusinya tentunya adalah menggunakan produk yang tepat untuk menghidrasi. Saya sendiri merasa kalau saya hanya menggunakan hydrating toner sebelum sunscreen, maka di siang hari, kulit saya sudah jadi kilang minyak. Maka, saya pun menambahkan moisturizer sebelum menggunakan sunscreen.
Kulit yang mengalami kekeringan bisa memicu masalah kulit seperti jerawat, tekstur kulit, kulit yang terlihat kusam, kulit terlihat tidak sehat hingga produksi minyak berlebihan di wajah. Salah satu youtuber korea yang saya lupa namanya, menyarankan kita untuk menggunakan produk-produk yang memberikan hidrasi yang cukup pada wajah, sehingga kulit bisa tampak lebih sehat dan glowing alami.

2. Don’t over-exfoliate

Efek utama dari eksfoliasi terutama saat kita baru saja menggunakan produk eksfoliasi adalah kulit jadi lebih cerah dan warnanya merata. Namun, jangan sampai hasil yang indah ini membuat kita jadi terlalu rajin melakukan eksfoliasi hingga jadi over-exfoliate, yang nantinya bisa merusak skin barrier yang bisa menyebabkan masalah baru.
Jika sudah pakai produk eksfoliasi dalam bentuk toner, maka disarankan untuk tidak menggunakan produk eksfoliasi dalam step selanjutnya seperti serum dan moisturizer yang konsentrasi bahan untuk eksfoliasinya biasanya lebih tinggi, kecuali dalam kondisi tertentu seperti saat pengobatan jerawat. Selain itu, kalau memang dirasa cukup dengan melakukan eksfoliasi 2-3 kali seminggu, ya sudah segitu saja, dan memang idealnya tidak dilakukan setiap hari.

3. Don’t skip sunscreen

Apapun yang terjadi jangan pernah melewatkan sunscreen. Sunscreen adalah skincare terbaik yang bisa kita gunakan. Dulu di masa sekolah, waktu olahraga saya sering mendengar kata-kata ‘jangan takut matahari, matahari tidak membuatmu mati’ dari guru olahraga. Maksudnya sih agar murid-murid lebih aktif, tidak bermalas-malasan waktu olahraga. Namun menurut saya, perlu diberitahu juga ‘Ayo lebih aktif, jangan lupa pakai sunscreen ya’. Dengan begitu, kami pun jadi sadar untuk aktif di bawah sinar matahari namun tetap terlindungi.
Tanpa sunscreen, semahal apapun skincare yang kita pakai di malam hari, maka tidak akan bekerja dengan baik. Bisa dibilang, produk skincare terbaik yang bisa kita gunakan adalah sunscreen. Ada banyak sekali produk sunscreen yang bisa kita pilih, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Pilih produk yang membuat kita bersemangat menggunakannya setiap hari.

Baca juga : Basic Skincare : Sunscreen

4. Eat for your tummy and skin


Makanan juga berpengaruh terhadap kondisi kulit. Jerawat yang muncul di wajah pun bisa merupakan pertanda ada gangguan dalam tubuh kita, misalnya jerawat di sekitar mulut bisa dikaitkan dengan gangguan pencernaan, seperti yang sering saya alami di masa lalu. Saat kita memakan makanan yang seimbang, hormon dalam tubuh kita pun akan seimbang, tidak akan ada yang over-produced atau ter-nonaktifkan. Seperti misalnya saat kita banyak mengkonsumsi makanan dengan angka indeks glikemik tinggi akan dengan mudah menaikkan gula darah. Saat gula darah naik, insulin naik, begitu pula androgen. Hormon androgen berkontribusi sebagai penyebab jerawat karena dalam kondisi ini dia mampu meningkatkan pertumbuhan sel kulit dan produksi sebum. 

5. Be gentle to your acne

Jika selama ini produk yang ditujukan untuk jerawat atau anti acne cenderung bersifat mengeringkan jerawat yang mungkin bisa membuat kulit wajah jadi kering, maka sebaiknya kita meminimalisir produk-produk anti jerawat yang kita gunakan, misalnya hanya untuk spot treatment saja. Kondisi kulit yang kering karena rangkaian skincare untuk jerawat yang bersifat drying, bisa memicu produksi oil berlebihan dan juga membuat kulit wajah kita disukai bakteri penyebab jerawat. Pastikan setelah menggunakan produk untuk acne treatment, kita juga menggunakan produk yang melembabkan sehingga kulit kita tidak kehausan.

6. Skin is smart


Kulit kita adalah organ yang pintar, dia akan melakukan apapun untuk melindungi kita. Saat kita muncul jerawat atau mungkin hiperpigmentasi, pasti ada pesan yang disampaikan oleh kulit, misalnya karena kita makan makanan tidak sehat atau karena kita tidak pakai sunscreen.
Ingredients seperti hyaluronic acid tidak bisa masuk sampai lapisan dermis, karena molekul yang dimiliki terlalu besar. Kalau toner atau serum hyaluronic acid yang kita pakai ternyata masih terlalu besar, bisa bayangkan seperti apa saringan dalam lapisan kulit kita?
Sedangkan ingredient tertentu yang mungkin asing bagi kulit terutama karena secara alami tidak terdapat dalam kulit juga tidak bisa sepenuhnya terpenetrasi ke dalam kulit, karena kecanggihan kulit kita tersebut.
Mungkin selama ini kita khawatir atau ketakutan bagaimana cara merawat kulit sehingga kita menggunakan banyak sekali produk di kulit kita, yang bahkan kita tidak mengetahui fungsinya untuk apa. Kulit kita pintar, berikan bantuan dengan rasa senang, dan biarkan dia bekerja sesuai fungsinya. Jangan sampai kita melakukan skincare routine kita dengan perasaan takut karena menganggap kulit kita tidak mampu sama sekali. Memang, seiring waktu kemampuan sel-sel kulit kita seperti halnya sel-sel tubuh kita yang lain akan mengalami penurunan, sehingga kita perlu menyesuaikan produk yang kita pilih sesuai usia dan kebutuhan kulit yang mengalami perubahan tersebut. 

7. Don’t let the trend hurt your skin

Dalam dunia skincare pun ada trend tertentu dimana hampir semua brand mengikutinya, misalnya beberapa waktu lalu centella asiatica sempat menjadi trend, sehingga kita dengan mudah menemukan banyak brand menggunakan ingredients ini dalam produk-produknya. Bukan berarti saya mengatakan centella tidak bagus. Centella adalah salah satu ingredients yang cucok buat kulit saya, karena termasuk bahan yang calming. Namun, saat kita tidak membutuhkan satu produk dengan bahan tertentu yang sedang menjadi trend, kita tidak perlu menggunakannya. Prioritaskan produk-produk yang memang kita butuhkan.
Seperti ingredients, biasanya dalam beberapa waktu ada brand-brand tertentu yang hype dan sepertinya dipakai hampir semua orang mulai dari beauty blogger, youtuber, hingga selebritis. Kalau kita sedang tidak membutuhkannya atau tidak ingin menggunakannya, kita tidak perlu memaksakan diri untuk membeli produk-produk yang sedang hype tersebut. Jangan sampai kita melukai kulit dan dompet kita sendiri hanya karena ingin mengikuti trend.



Nah itu tadi ketujuh skincare tips terbaik yang saya dapat selama ini yang selalu jadi semacam reminder saya biar tidak kalap beli produk-produk skincare dan agar saya menjadi konsumen yang baik tanpa membuang-buang skincare karena saking banyaknya produk dan keduluan expired.
Skincare routine yang kita lakukan bukanlah sebuah beban atau ada karena kebencian atas masalah-masalah kulit yang saya alami, namun sesuatu yang dengan senang hati kita lakukan seperti saat kita makan setiap hari. Rutinitas ini adalah bentuk terima kasih dan bantuan kita terhadap kulit kita.
Lakukan dengan senang dan berikan yang terbaik.

Baca juga : A Friendly Reminder to Love Yourself

Tweet this : You are beautiful, no matter how many acne or dark spots you have. You are beautiful because you let your imperfection be part of your life #AllTimeBestSkincareTips 


Jadi apakah kalian punya tips skincare yang menjadi favorit hingga saat ini? Share di kolom komentar ya.



Pictures edited by lailiving
Background photos by :
- lailiving
- Foto T
- Kim Daniels
- Christian Newman
- Annie Spratt


Sudah masuk bulan baru lagi. Di bulan lalu saya berfokus pada mengubah tatanan kamar agar lebih rapi dan agak luas dan juga tetap berfokus pada produk-produk skincare yang melembabkan, sehingga bencana kekeringan kulit tidak terjadi pada saya. Produk-produk yang saya rutin saya pakai sudah saya sebutkan di post Winter Skincare Routine, sedangkan sisanya seperti serum untuk bekas jerawat dan first cleanser saya masih mencoba-coba produk dalam bentuk sampel / travel / mini size, jadi tidak saya ikut sertakan. Di bulan Juli rasanya udara agak lebih hangat dari sebelumnya, sehingga saya ganti Laneige Cream Skin Refiner di pagi hari dengan overnight mask COSRX saja sebelum menggunakan sunscreen.


Di pertengahan bulan Juli saya secara random menonton video di Youtube mengenai zodiak di bulan Juli, dan mbak-mbak astrologernya mengatakan hal-hal yang memang sedang saya lakukan di bulan Juli seperti bersih-bersih dan self-care. Cukup menarik karena mbak-mbak tersebut kata-katanya positif, jadi saya ambil sebagai motivasi dan reminder. Inti dari video yang saya tonton tersebut adalah tidak hanya kita saja yang mendapatkan tantangan atau masalah, semua orang punya konflik dan cerita tersendiri dalam hidupnya, kita tidak sendirian. Ya, kita tidak sendirian. Setiap orang menghadapi tantangan dan konflik mereka masing-masing. Tidak hanya kita saja.

1. Bingkisan dari Blogger Perempuan

Setelah hadiah dari sponsor yang tiba di bulan lalu, saya akhirnya menerima bingkisan dari BPN setelah mengikuti challenge 30 hari. Bingkisannya berisi kaos dan stiker BPN yang menggemaskan, membuat saya jadi tidak tega menggunakannya, huhu. Selain bingkisan, seperti biasa BPN juga memberikan e-certificate yang merupakan sertifikat pertama yang saya terima untuk blog ini. Di usia blog saya yang 4 bulan, sudah bisa mengikuti challenge seru dan dapat bingkisan, sebuah kemajuan jika dibandingkan blog-blog saya sebelumnya. 

2. Twitter Baru

Twitter lama saya ter-suspend karena memfollow orang terlalu banyak (mungkin), saya akhirnya memutuskan untuk membuat akun twitter baru. Karena masih baru, jadi sepi, namun sepertinya ini yang saya inginkan, bisa fokus pada konten-konten yang ingin saya lihat saja. Saya pun sudah memutuskan untuk membuat monthly thread mulai bulan ini di twitter saya, yang semuanya tentang hal-hal yang saya sukai. Semoga saya tidak mager bikin thread, hihi.

3. Playlist : GreenGreen, Journey of Life, The Brightest Sky

Lagu-lagu favorit saya bulan Juli terasa lebih segar dari bulan-bulan sebelumnya. GreenGreen adalah lagu baru dari duo Yuzu yang menurut saya lagunya membuat saya seperti berada di padang rumput hijau. Journey of Life adalah album baru dari KAIKI sekaligus judul salah satu lagu favorit saya dari album tersebut. Lagunya sendiri santai dan membuat saya ingin bersantai di pantai Hawaii. Hihi. The Brightest Sky adalah salah satu lagu dari album A New Me oleh Lisa Halim. Lagu ini sebagian liriknya berbahasa Inggris yang merupakan part favorit saya. The blemishes you say you have are beauty spots that make you special, don't cover up, you are enough the way you are.

4. The Power by Rhonda Byrne

Saya kembali membaca salah satu buku favorit saya berjudul The Power oleh Rhonda Byrne. Saat saya merasa terpengaruh oleh hal-hal tidak baik di sekitar saya yang membuat saya tidak nyaman, saya membaca buku ini. Secara keseluruhan, buku ini membahas mengenai cinta. Cinta merupakan kekuatan terbesar yang dimiliki manusia. Oh iya, cinta yang dimaksud adalah cinta universal, cinta kepada diri sendiri, sesama umat manusia, lingkungan dan bahkan makhluk hidup lain. Salah satu hal yang saya suka dari buku ini adalah kita bisa memilih hal-hal yang kita suka dan tidak kita suka. Tinggalkan hal-hal yang tidak kita suka tanpa memberikan perasaan apapun sehingga hal-hal tersebut tidak akan mempengaruhi kita, dan membuat perasaan kita lebih baik.

Baca juga : How to Feel Better
Baca juga : A Friendly Reminder to Love Yourself

5. Blogging Target

Di bulan Juni saya menargetkan untuk bisa menulis 2 blog post setiap minggu di bulan Juli, sehingga di akhir bulan bisa ada sekitar 8 blog post. Namun ternyata tidak bisa. Setelah pulang kerja, saya sudah lelah, kemudian tidur. Pekerjaan yang datang silih berganti bahkan menambah daftar tumpukan pekerjaan dengan deadline yang hampir bersamaan, sempat membuat saya pusing. Sebenarnya tidak hanya saya saja, namun orang-orang di tempat kerja saya juga merasakan hal serupa. Namun karena kami semua merasakan hal yang sama, pada akhirnya kami jadi lebih santai. Bahkan hingga hari ini meski project baru terus datang, beberapa project lama masih belum selesai juga. Hihi.


6. Pernikahan

Kabar baik saya dapat dari teman kuliah saya yang mengirimkan undangan pernikahan beberapa hari lalu. Saya kira minggu sebelumnya dia bercanda waktu bilang minta diberi hadiah animasi saat menikah nanti, malah saya suruh minta tolong bikinkan ke teman saya yang jago animasi dong. Saya tidak tahu kalau dia benar-benar mau menikah bulan ini. Hihi. Dasar saya, tidak peka. Jadi, ada yang mau menikah di bulan ini juga?


Di bulan Juli ini meski rasanya di pagi hari udaranya masih cukup dingin, namun di siang hari panasnya pun cukup membuat kepala saya pusing. Bahkan di sore hari warna sinar mataharinya terlihat aesthetic, hihi. Sehingga rasanya saya masih bisa merasakan musim panas di siang hari. Ya, menurut aplikasi cuaca di handphone saya musim panas di Sapporo - Hokkaido suhunya kurang lebih seperti suhu di kota saya. Mau liburan musim panas di Sapporo? Datang saja ke Kota Malang, hihi.

Di tempat lain ada yang dilanda kemarau, musim panas bahkan kekeringan. Apapun musimnya, jangan lupa untuk selalu minum air dan memakai sunscreen ya.

Nah, jadi bagaimana bulan Juli kalian? Apakah banyak tantangan yang datang menambah to-do-list? Ceritakan di kolom komentar ya.


Title picture edited by lailiving
Background photo by Mohamed Nashah
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT ME

Contact | Collaboration |

Hey there! I’m Lala. Welcome to lailiving, my little corner of the internet where I share things I love such as books I ca't stop thinking about, songs that are always on repeat, bullet journaling, and random musings about life. I write in Bahasa Indonesia and English, so you’ll find a mix of both here! I’m always up for fun collaborations, creative projects, or anything that aligns with my interests. If you’re looking for someone to review products, share experiences, or create engaging content, let’s chat! You can find my contact links around this blog. Also, don’t be shy, drop a comment and let’s talk!.

Professional Reader

Reviews Published
Web Hosting
Web Hosting
Foods
Self Growth

Add to Reading List

POPULAR POSTS

  • Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash: Favorit Sejak 2015
  • Review Jujur Pakai Iconnet di Malang Setelah 1 Tahun: Worth It?
  • 100+ Buku Gratis di British Council Library via Libby App
  • Cara Mudah Menggunakan Aplikasi Libby untuk Baca Buku Gratis
  • Review Wardah Lightening Oil-Infused Micellar Water: Kulit Bersih, Lembap, dan Kalem
  • Blood Over Bright Haven by M. L. Wang | Book Review
  • Fairy King vs. Mere Mortal: Ultimate Red Flag Checklist
  • Cara Membuat E-Card British Council Library untuk Pinjam Buku di Libby
Blogger Perempuan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates

DMCA.com Protection Status