You are What You Love



"I wanna be defined by the things that I love
Not the things I hate
Not the things I'm afraid of
The things that haunt me in the middle of the night,
I just think that you are what you love"
- Taylor Swift - Daylight 

Karena minggu lalu sedang terjadi sesuatu yang membuat saya tidak bisa mempublish blog post baru, maka minggu ini saya harus membuat 2 blog post baru, hihi. Meskipun sudah ada beberapa draft mengenai skincare, saya memilih judul ini, yang rasanya lebih related pada keadaan saya yang sekarang. Menyambung tema bulan Agustus, di bulan September ini sepertinya masih bertema sama, sehingga blog post yang ini lebih cocok ya.

Ya, quote di atas adalah bagian akhir lagu Daylight milik Taylor Swift yang menjadi favorit saya langsung sejak pendengaran pertama. Buat yang penasaran lagunya, bisa cek di Spotify atau channel Youtube Taylor Swift, semuanya ada disitu, termasuk London Boy yang jadi favorit saya bulan lalu

Saat kita tidak mengetahui siapa diri kita sebenarnya atau kita merasa tidak bisa melihat kemampuan diri kita atau kita ingin mencintai diri sendiri namun kita tidak tahu hal apa yang bisa kita cintai dari diri kita, lihatlah apa saja hal-hal yang kita sukai. You are what you love.


What We See in Others is A Reflection

Salah satu post dari Miracles are Brewing menyebutkan bahwa apapun hal yang kita lihat dari sekeliling kita adalah pencerminan diri kita. Sekeliling kita termasuk orang-orang di dalamnya adalah cermin, sehingga baik hal positif atau negatif yang kita lihat adalah sebenarnya hal-hal yang kita miliki sendiri baik kita sadari maupun tidak. Semua itu memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat lebih dekat dan mengenal diri kita yang sebenarnya. Di artikel tersebut juga dijelaskan bahwa setiap hal negatif yang kita lihat mungkin juga kita miliki dalam diri kita, sehingga kita punya kesempatan untuk memperbaikinya, jika kita siap.

Jika kita tidak mengerti atau memang clueless mengenai hal negatif yang ada dalam diri kita, tidak perlu pusing, lebih baik kita berfokus pada hal-hal yang kita sukai.
Misalnya, kita tidak menyukai seorang public figure karena menurut kita punya kualitas yang buruk kemudian kita mengirimkan komentar-komentar negatif di akun public figure tersebut, maka hal-hal negatif yang kita benci dan kita lontarkan tersebut sebenarnya ada di dalam diri kita. Kita punya pilihan untuk mengabaikan kebencian kita atau melihat lebih dekat siapa diri kita yang sebenarnya punya sisi negatif yang kita benci tersebut dan memperbaikinya. Begitu pula saat kita menyukai seorang tokoh karena kemampuannya yang luar biasa dan sifatnya yang baik, maka kualitas tersebut sebenarnya kita miliki dalam diri kita namun tidak kita sadari.

light quotes


Salah satu instagram post yang saya share beberapa hari lalu yang related dengan topik ini adalah the same light you see in others is shining within you too. Saat kita melihat kebaikan dari seseorang, maka sebenarnya kita punya kebaikan tersebut dalam diri kita. Cahaya yang sama yang kamu lihat pada orang lain sebenarnya ada di dalam dirimu juga. 

Mungkin terkadang kita merasa tidak bisa apa-apa, tidak punya kemampuan khusus, namun bukan begitu yang sebenarnya. Kita hanya belum menemukannya, kita belum mengenal siapa diri kita sebenarnya. Maka salah satu caranya adalah dengan mengetahui hal-hal apa saja yang kita sukai dan mengapa kita menyukainya. Nilai baik yang kita sukai dari hal-hal itu adalah nilai baik yang juga kita miliki. 

Kita punya cahaya itu. 

rumi quotes


Satu quote populer dari Rumi yang juga merupakan favorit saya juga berbicara mengenai hal ini. Keindahan yang mampu kita lihat dari seseorang sebenarnya adalah keindahan yang juga kita miliki, secara kita sadari atau tidak. Mungkin kita merasa seperti butiran debu, tidak ada apa-apanya dibandingkan tokoh A, namun saat kita memberikan cinta karena mampu melihat keindahan dari A, sebenarnya kita punya keindahan itu juga dalam diri kita. Begitu pula saat kita merasakan perasaan negatif seperti minder atau iri karena A lebih pintar atau lebih cantik dari kita, perasaan negatif akan membunuh kualitas diri kita karena secara tidak langsung kita mengatakan pada diri kita seperti : si A aslinya memang pintar, aku memang sudah dari sananya bodoh.

Kata-kata yang secara konsisten kita katakan pada diri kita itu akan membentuk siapa diri kita, maka dari itu penting untuk berfokus pada perasaan suka. Meskipun topiknya sama-sama kecantikan A, namun bisa menimbulkan tanggapan dan perasaan yang berbeda bagi tiap orang, baik negatif maupun positif. Kita bisa memilih untuk menanggapinya dengan positif atau negatif. 

Bagaimana kalau sudah mentok kita tetap tidak menyukai hal atau orang itu?

Abaikan saja, jangan berfokus pada hal-hal yang tidak kita sukai. Gunakan energi kita untuk hal-hal yang kita sukai, bukan untuk menanggapi hal-hal yang tidak kita sukai atau yang membuat kita kesal. Kita hanya perlu memberikan tempat itu pada hal-hal yang kita sukai saja. Apa ruginya mengabaikan hal-hal yang tidak kita sukai? Kita akan merasa lebih ringan dan bahagia hanya dengan berfokus pada hal-hal yang kita sukai.

Baca juga : Save Your Energy

taylor swift daylight


Saya teringat masa sekolah dimana saya selalu mengingat teman-teman saya karena kesukaannya, hal itu membuat mereka senang dan bersemangat ketika mendengarnya. “Kamu kan suka nasi goreng ini” “Kamu yang suka nonton Naruto kan” “Kamu suka warna pink”. Begitu pula sebaliknya, saya pun senang sekali saat teman-teman saya mengingat saya karena hal-hal yang saya sukai, bukan hal-hal yang tidak saya sukai. 

Meskipun kita menyukai sesuatu yang sesederhana bau hujan pertama setelah kemarau panjang yang kita sendiri tidak tahu apa nilai dari bau hujan tersebut yang ada di dalam diri kita, tidak perlu pusing memikirkannya. Karena sesuatu yang kita sukai tersebut pasti memunculkan perasaan yang membuat kita bahagia, jadi mungkin saja kita juga punya kualitas untuk membuat sekeliling kita menjadi bahagia dengan kehadiran kita.

Journaling

Hal-hal yang kita cintai bisa berupa apapun, benda, waktu, orang, hewan peliharaan, atau apapun yang ada di sekeliling kita. Mulai hari ini mari kita coba untuk mengingat hal-hal apa saja yang kita cintai dan berfokus pada hal-hal tersebut. Salah satunya adalah dengan menuliskannya di jurnal. Dengan menuliskannya kita akan merasa senang. Mengingat-ingat hal-hal yang kita sukai juga bisa menjadi salah satu cara untuk membuat perasaan jadi lebih baik. 

Baca juga : How to Feel Better

Orang-orang yang ada di sekitar kita maupun orang-orang yang menarik perhatian kita biasanya memiliki sesuatu yang sama yang juga kita miliki. Jika kalian punya satu sosok idola, tuliskan hal-hal apa saja yang dimiliki sosok tersebut yang membuat kalian tertarik dan mengaguminya. Kualitas yang dimiliki oleh sosok tersebut bisa jadi adalah kualitas yang juga kita miliki namun tidak kita sadari.

Berikut ini adalah contoh salah satu halaman my favorites di jurnal yang saya buat sebelumnya. Tidak perlu benda-benda yang sulit dibayangkan atau sesuatu yang mahal, hal-hal seperti bau hujan, angin yang sejuk, langit, bau deterjen saat mencuci baju dan juga sosok orang yang kita sukai misalnya karena sifatnya yang menyenangkan atau karena karyanya.

favorite list journal


Tidak ada yang mengetahui siapa seseorang sebenarnya selain orang itu sendiri. Seseorang bisa terlihat tidak baik padahal kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya, atau memang seseorang itu pernah melakukan perbuatan tidak baik, namun semua orang punya kesempatan untuk berubah jadi lebih baik kan.

Setiap orang punya kemampuan untuk menjadi guru kehidupan kita.

Kita selalu punya pilihan.

Begitu pula orang yang menyukaimu adalah mungkin seseorang yang muncul sebagai inspirasi atau guru kehidupanmu, yang bisa memberimu kesempatan menjadi versi terbaik dari dirimu.

You are what you love 

Jadi siapa kalian?
Apa saja hal yang kalian cintai? 
Mari berkenalan di kolom komentar




Title picture & editing by lailiving
Photo by :
- lailiving
- Tirza van Dijk
- Tomoko Uji
- Sebastien Gabriel
- Carli Jeen

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.