lailiving
lailiving
  • Home
  • Personal
  • About
  • Features
    • Beauty
    • Health
    • Learning
    • Support
    • Documentation
      • Privacy Policy
      • Disclaimer
      • Comment Policy
      • Archives
  • Contact Us



Hari libur ideal saya selama ini adalah tidak melakukan apa-apa, tidak keluar rumah, tidak mengerjakan apapun, hanya bersantai di rumah. Namun, berbeda dengan hari libur saat bulan Ramadhan tahun ini. Dimana saya mengikuti challenge dari Blogger Perempuan untuk menulis blog selama 30 hari penuh setiap hari.

Saya yang biasanya bermalas-malasan seperti beruang kutub, ditambah lagi cuaca di pagi hari di Malang lebih seringnya dingin dan membuat mengantuk, kali ini hingga hari ini saya malah merasa cukup dengan hanya tidur dari jam 11 hingga jam 3 pagi, tanpa tidur siang dan tidur lainnya di hari libur. Saya juga heran kenapa. Tapi rasanya garis mata saya semakin mirip Itachi Uchiha di serial Naruto, mungkin setelah bulan puasa saya akan kembali ke rutinitas tidur 7 jam setiap hari, hihi.

Setiap minggu saya membuat daftar hal yang ingin saya kerjakan dalam satu minggu tersebut, dan kemudian semuanya saya distribusikan ke 7 hari yang saya punya. Sehingga tiap pagi saya tinggal menambahkan daftar kegiatan yang mungkin akan saya kerjakan hari itu. Jadi, setiap hari saya ada kegiatan yang saya kerjakan. Berikut ini kegiatan yang biasa saya lakukan di hari libur selama puasa :

1. Skincare Routine

Setelah mandi pagi, saya lanjutkan dengan kegiatan menghidrasi kulit. Meskipun libur, saya tetap melakukan rutinitas skincare saya agar kulit tetap sehat dan terjaga meski tidak sedang pergi keluar rumah. Rutinitas skincare ini nanti akan saya bahas di post terpisah ya.

2. Blogging

Kegiatan ini meliputi membuat draft, mempublish blog post sesuai tema, dan juga membalas komentar serta blogwalking. Sebenarnya kegiatan ini sendiri bisa memakan waktu hingga pukul 1 siang jika saya kebetulan belum menulis tema di hari sebelumnya, seperti yang terjadi pada hari libur tanggal 30 kemarin.

3. Mengedit foto

Jika saya kebetulan belum mengedit untuk title picture, maka saya edit juga di hari itu. Atau saya buat title picture untuk tema-tema yang sudah saya rencanakan di Trello menggunakan Adobe Spark Post (jika mengedit di handphone) atau jika saya pakai laptop saya pakai software seperti Adobe Photoshop atau Corel DRAW. Foto-foto dalam ruangan yang kurang cahaya pun biasanya saya edit juga. Jika ada masukan melalui komentar atau pesan, akan saya kerjakan sekalian. Seperti waktu mengerjakan foto keterangan untuk ombre lips di postingan saya sebelumnya

Baca juga : Make-up Natural untuk Lebaran
Baca juga : Aplikasi Produktifitas Selama Ramadhan

4. Mengambil foto

Jika kondisi alam sedang bagus, yaitu matahari sedang bersinar, maka saatnya saya mengambil foto-foto produk atau foto tertentu yang mungkin saya butuhkan. Dengan pencahayaan yang bagus, saya bisa menghasilkan foto yang bagus, tanpa perlu banyak diedit. Seperti waktu memasak nasi goreng spesial Lala Lala Chahan, cahayanya sedang bagus sekali di siang hari.

Baca juga : [ Recipe ] Lala Lala Chahan

5. Yoga

Yoga sudah menjadi kegiatan saya setiap hari. Meskipun bukan yoga yang sulit, saya berusaha melakukan yoga ringan di pagi hari agar lebih segar. Selain itu, saya berhenti sejenak untuk melakukan peregangan di tengah-tengah kegiatan blogging yang saya lakukan hingga berjam-jam agar tidak sakit pinggang.

6. Membaca Al-Qur’an

Sudah tidak perlu dijelaskan lagi kenapa saya membaca Al-Qur’an, haha. Satu tips bermanfaat yang saya temukan di instagram mengenai khatam Al-Qur’an selama 30 hari adalah dengan membagi-baginya, selembar setiap selesai sholat wajib. Cara seperti ini juga digunakan saat kita merasa overwhelmed by the tasks, kita potong-potong tugasnya jadi kecil-kecil kemudian dikerjakan satu per satu.

7. Menonton YouTube

TED merupakan salah satu channel YouTube favorit saya, karena tentu saja banyak sudut pandang baru dan motivasi yang disampaikan oleh para pembicaranya. Tidak hanya topik umum mengenai self-development dan inspirasi dari para tokoh, namun juga ada pembahasan mengenai Al-Qur’an dan hijab lho.

8. Membaca buku

Saya membaca buku untuk inspirasi, selain untuk memenuhi target baca buku di goodreads, hihi. Namun belakangan ini saya sedang rajin baca-baca jurnal mengenai kecantikan dan kesehatan, yang salah satunya sangat berguna saat saya praktekkan buat saya di bulan Ramadhan ini.

9. Berlatih Bahasa Jepang

Saya sebenarnya sudah membagi-bagi ingin belajar apa bulan ini, namun karena saya ikut challenge dan jam kerja yang semacam dimampatkan, maka saya tidak bisa mengambil online course baru, sehingga yang saya lakukan adalah mereview kanji yang sudah saya pelajari di bulan sebelumnya.

Semua kegiatan ini tidak selalu saya kerjakan tiap hari libur, tergantung kegiatan blogging dan editing foto yang bisa lebih cepat atau sebaliknya. Pokoknya hal inti yang harus saya kerjakan di hari itu selesai.

Bagaimana? Punya kegiatan seru setiap hari libur di bulan Ramadhan ini? Share di kolom komentar ya.


Title picture edited by lailiving, background photo by Plush Design Studio



Dari polling sebelumnya yang saya buat, sebagian besar responden (kalau bisa memilih) menyukai berbuka bersama keluarga. Namun karena berbagai hal misalnya merantau, berbuka bersama keluarga tidak bisa dilakukan. Namun, kalau kita punya kesempatan berbuka puasa bersama keluarga, makanan apa yang paling kita sukai?

Kadang ibu saya sendiri bingung mau memasak apa untuk berbuka puasa, yang mungkin juga dialami ibu-ibu lain di penjuru dunia. Karena kami hampir tidak pernah makan di luar, berbuka puasa di rumah bersama-sama selalu kami lakukan. Jadi kali ini saya bakal membagikan beberapa menu masakan favorit saya selama berbuka puasa bersama keluarga di rumah. Semuanya masakan buatan rumah lho. Jadi bisa dijadikan inspirasi untuk makanan berbuka puasa di hari-hari terakhir menjelang lebaran ini.

1. Bakso

Ini hidangan yang paling sering kami makan untuk berbuka puasa. Sebelum puasa, ibu membuat bakso sapi cukup banyak untuk stok selama Ramadhan, yang disimpan dalam freezer. Jadi, kalau mau makan bakso, tinggal buat kuahnya dari kaldu sapi yang juga sudah jadi, bawang putih goreng dan bumbu lain seperti garam, gula dan lada. Tinggal menambahkan mie dan tahu, kalau sempat kadang membuat siomay goreng juga.

Hidangan ini yang jadi hidangan terfavorit di rumah, terutama disukai oleh adik saya yang paling kecil. Biasanya langsung bersemangat kalau tahu ada menu Bakso.

2. Tahu Bumbu

Tahu bumbu adalah menu cepat yang biasa dibuat kalau sedang tidak ada ide. Tahu bumbu ini biasanya berupa potongan tahu putih yang digoreng bersama adonan telur, kemudian disajikan dengan saus kacang dan taoge rebus. Saus kacangnya terbuat dari kacang, kecap, gula merah, garam dan bawang yang dihaluskan bersama kemudian direbus. Nah, untuk versi saya, ada yang lebih cepat menggunakan Skippy, bisa dicek resepnya di link di bawah ini.

Baca juga : [ Recipe ] Tahu Bumbu Praktis Skippy

3. Ayam Bakar

Ayam bakar juga merupakan hidangan favorit karena baunya gurih. Tenang, kita tidak perlu menyalakan api unggun untuk membuat hidangan ini. Ayamnya sendiri biasanya dibumbui dengan bumbu balado, bumbu merah, bumbu kecap atau bumbu kacang, baru dibakar (atau dipanggang?) menggunakan double pan, yang tentu saja lebih praktis dan tidak perlu menyalakan api unggun.

4. Ayam Goreng Laos

Biasanya kalau ada hidangan ayam, maka ayam itulah yang jadi tokoh utamanya. Lain halnya dengan Ayam Goreng Laos, menu ayam goreng yang diberi bumbu dominan laos alias lengkuas ini yang saya paling suka adalah suwiran laosnya, gurih dan sedap. Saya juga suka ayamnya, tapi paling suka laosnya. Huhu.

5. Sambal Goreng Telur Puyuh

Sambal goreng telur puyuh juga merupakan hidangan favorit di rumah, tentu saja karena telur puyuhnya. Isian sambal goreng ini macam-macam, mulai dari kentang, tempe, tahu, wortel dan berbagai sayuran lainnya. Cara masaknya pun lebih praktis karena ibu sudah menemukan sebuah bumbu sambal goreng yang rasanya pas. Hihi.

6. Soto Ayam

Soto ayam beberapa kali jadi hidangan berbuka dan sahur kami sekeluarga. Kata ibu, biar bersemangat makannya. Soto ayam ibu waktu puasa selalu komplit dengan berbagai pelengkap, seperti yang saya bagikan di link di bawah ini.

Baca juga : [ Recipe ] Soto Ayam Komplit Ala Ibu

7. Nasi Goreng

Kalau saya boleh jujur, saya paling suka nasi goreng buatan saya sendiri. Haha. Nasi goreng buatan ibu saya memang enak, dan selalu enak. Namun, nasi goreng saya punya tekstur yang saya sukai dan pas buat saya sendiri. Berbagai bumbu sudah saya coba untuk membuat nasi goreng sendiri yang sebenarnya tekniknya memakai teknik memasak nasi goreng Jepang rumahan. Tapi nasi goreng buatan siapapun, saya bakal tetap makan dong. Untuk versi sederhana dan cepat dari nasi goreng buatan saya, bisa dicek resepnya di link di bawah ini ya.

Baca juga : [ Recipe ] Lala Lala Chahan

8. Nasi Campur

Karena namanya nasi campur, pasti isinya nasi dan berbagai macam lauk yang dicampur. Lauknya pun suka-suka. Biasanya di rumah, isiannya berupa urap sayuran yaitu sayuran kukus yang dibumbui kelapa parut, tempe-tahu bumbu merah, bihun goreng dan oseng kacang panjang. Kadang juga diberi tambahan telur bumbu bali dan tumisan wortel dan sawi.

9. Ayam Bumbu Kari

Karena judulnya bukan Kari Ayam, maka ini beda tentunya. Kalau Kari Ayam, biasanya berkuah dan bersantan, maka Ayam Bumbu Kari tanpa kuah dan santan. Semacam ayam bumbu lainnya, namun kali ini pakai bumbu kari. Ayam yang sudah disuwir-suwir dimasak bersama bumbu kari dengan sedikit air. Sehingga kita akan mendapatkan kari ayam tanpa kuah dan santan, dan ayamnya sudah disuwir-suwir sehingga tinggal hap.

Menurut saya, kesempatan bisa berbuka puasa bersama keluarga atau teman atau siapapun adalah kesempatan baik untuk saling bercerita. Kadang kita perlu makanan atau cemilan untuk memulai sebuah curhatan. Namun jika saat ini kita diberi kesempatan untuk berbuka puasa sendirian, kita dapat kesempatan untuk lebih santai dan nyaman bersama diri sendiri.

Adakah yang punya menu makanan atau hidangan berbuka puasa favorit? Jangan lupa share di kolom komentar ya, siapa tahu saya bisa kasih tahu ibu saya untuk ide masakan selanjutnya, hihi.


Title picture edited by lailiving, background photo by Elevate



Salah satu hal yang penting dari masa anak-anak saya adalah ajakan berpuasa dari orang tua saja. Seingat saya, dulu tidak ada adegan pemaksaan agar saya puasa dan lain sebagainya. Yang ada, saya sering lupa ketika saya merasa haus langsung menyeruput air putih, dan orang tua saya tidak tahu. Hihi.

Kali ini saya akan bagikan hal-hal yang saya ingat dari masa kecil saya saat orang tua saya mengajak untuk berpuasa, yang masih juga diterapkan kepada adik bontot saya yang sekarang kelas 3 SD yang juga ikut berpuasa meski sekolahnya tidak libur.

1. Bertahap

Awal saya puasa adalah puasa setengah hari, karena bagi anak-anak mungkin tidak makan sejak pagi hingga maghrib terlihat menakutkan, karena pasti lapar dan haus kemudian lemas. Dan memang benar, saat saya dapat berpuasa setengah hari rasanya lebih ringan dan saya jadi berpikir “saya hanya harus menunggu hingga jam makan siang”.

2. Contoh dari Orang Tua dan Sekitar

Kalau tidak dapat contoh dari orang tua saya, saya mungkin tidak mau berpuasa. Bagaimana saya mau disuruh melakukan satu hal yang tidak dilakukan orang tua saya. Anak-anak melihat orang tua dan anggota keluarganya sebagai panutan. Seperti saat adik bontot saya berpuasa juga, kami berusaha memberikan contoh untuk tetap berpuasa,  meski kami sedang  tidak berpuasa. Karena menurut saya, anak-anak akan merasa ketakutan dan tidak senang kalau melakukan sesuatu yang baru sendirian, dia butuh teman seperjuangan.

3. Puasa Itu Menyenangkan

Di rumah, orang tua saya menciptakan kondisi yang menyenangkan terutama menghindarkan kata-kata negatif saat berpuasa. Dan memang benar, di hari biasa saja saya sudah merasa tidak enak kalau mendengar kata-kata negatif dari orang-orang sekitar saya, apalagi kalau anak-anak yang baru belajar untuk berpuasa harus mendengar kata-kata yang tidak baik. Maka, suasana yang menyenangkan sangat penting untuk membuat anak-anak yang baru mengenal puasa merasa nyaman melakukannya.

4. Ajakan untuk Berpartisipasi

Saat bulan puasa, karena saya libur sekolah, saya jadi lebih sering ikut ibu belanja dan ‘berpetualang’ ke tempat belanja baru. Selain berbelanja, saya juga boleh ikut memasak makanan berbuka yang merupakan kegiatan yang asik bagi saya seperti mencampur bahan, mencabuti ujung taoge, menyiangi sayuran dan mengupas bawang. Kalau ibu saya mau bikin kue, saya ikut membentuk adonan juga.

5. Hadiah

Sebenarnya saya tidak pernah diberikan hadiah barang untuk apapun yang saya lakukan seperti puasa. Mungkin orang tua saya tidak ingin saya jadi berpuasa untuk mendapatkan hadiah. Begitu pula hingga adik-adik saya, saat kami ingin menghargai usaha kerasnya berpuasa, kami mengatakan hal-hal positif kepadanya seperti “Kamu hebat bisa puasa penuh, kamu berarti sehat dan kuat”

6. Biarkan Tidur

Saat puasa dulu, saya boleh tidur selama apapun yang saya mau, bahkan saya kadang tidak ikut tarawih di masa anak-anak saya karena saya gampang mengantuk. Namun orang tua saya tidak memarahi saya. Lambat laun, sesuai kebutuhan saya bisa menyesuaikan waktu yang saya miliki untuk tidur, bekerja atau sekolah, dan beribadah.

7. Tidak Perlu Memaksa

Karena dulu saya tipe yang kalau dilarang akan tetap melakukan, dan kalau dipaksa malah tidak mau melakukan, jadi tidak ada adegan pemaksaan di masa anak-anak saya dalam hal memulai puasa. Orang tua saya hanya memberi tahu mengenai puasa dan kenapa kita melakukannya. Karena saya jenis anak yang gampang kepo dan banyak bertanya, maka saya disuruh melakukannya sendiri kalau mau tahu rasanya. “Udah ikut puasa aja, kamu pasti tahu rasanya”

8. Ada Hari Raya

Kalau kata ibu saya, Hari Raya bukan hanya bacaan takbir dimana-mana, namun hari raya yang sebenarnya kita dapat setelah sebulan berpuasa dengan ikhlas, dan selalu ada kebaikan tersendiri yang datang kepada tiap-tiap orang yang berpuasa. Hari raya adalah hari pertama saat kita selesai proses resetting untuk menjadi kita yang baru, yang menjadi penanda kita terlahir menjadi satu orang yang baru.

Karena cara di atas bekerja dengan baik bagi saya dan adik-adik saya, bukan berarti akan bisa digunakan kepada semua anak, mengingat setiap anak punya karakter berbeda-beda. Orang tua masing-masing yang paling mengetahui kondisi anak-anaknya, sehingga satu cara yang bekerja untuk anak-anak lain mungkin bisa tidak bekerja pada satu anak. Karena anak juga manusia, unik dan berbeda-beda.

Meskipun sebagian orang sudah memulai puasa Ramadhan sejak anak-anak, namun saat kita  tidak memulainya sejak anak-anak karena hal-hal tertentu, kita bisa memulainya sejak sekarang. Tidak ada kata terlambat.

Kita tidak akan pernah tahu rasanya jika hanya berasumsi, memperkirakan dan melihatnya saja tanpa melakukannya sendiri. Dan, jangan khawatir, puasa adalah perbuatan baik. Jadi, meski kita tidak bisa melihatnya, kebaikan itu selalu ada bersama orang-orang yang berbuat baik.




Title picture edited by lailiving, background photo by Sophie Elvis



Karena saya bukan full-time blogger dan harus pergi bekerja setiap hari maka saya mengandalkan beberapa aplikasi smartphone untuk menunjang kegiatan blogging saya terutama untuk membuat blog draft dan merencanakan konten. Nah, karena bulan puasa tahun ini saya mengikuti challenge dari BPN selama sebulan penuh, maka saya akan membagikan beberapa aplikasi yang saya pakai untuk mengikuti challenge ini hingga akhir, yang tentu saja sebenarnya hampir semua saya pakai di luar bulan puasa.

Photo editing

1. Adobe Spark Post

Cukup mudah menggunakan aplikasi ini, ditambah berbagai stock photo dari Adobe yang bisa dijadikan pilihan. Saya biasanya menggunakan foto yang saya ambil sendiri, kemudian menggunakan aplikasi ini untuk me-resize ukuran untuk berbagai media sosial terutama instagram post dan story. Berbagai font yang ditawarkan juga bisa saya gunakan untuk memberi watermark pada foto.

2. Adobe Lightroom

Aplikasi cihuy dari Adobe juga. Aplikasi ini meski butuh space agak besar dan lebih berat dari aplikasi lain, namun menawarkan fitur editing foto yang cukup bagi pengguna android. Yang saya suka dari aplikasi ini, kita bisa mengedit tone gambar secara keseluruhan maupun warna tertentu saja sehingga tidak mempengaruhi warna lain dalam foto. Saya menggunakan aplikasi ini saat hasil foto yang saya dapat kurang sekali pencahayaan dan tidak bisa ditangani oleh Snapseed.

3. Snapseed

Aplikasi sejuta umat dari Google. Free, ringan dan komplit. Snapseed lebih sering saya gunakan untuk koreksi background yang kotor, sharpening maupun sekedar meratakan cahaya yang belang belang di foto. Kadang saya hanya pakai Snapseed untuk mengedit foto kemudian baru diresize instagram fit di Spark Post.

Inspiration

1. YouTube

Saya biasanya mencari pencerahan di YouTube melalui berbagai video motivasi terutama TED yang meski tidak semua memberi saya inspirasi untuk tulisan blog saya, namun bisa memberikan semangat positif dan sudut pandang baru bagi saya. YouTube juga berguna untuk sekedar menonton video kucing gemas yang bisa membuat bahagia.

2. iPusnas

Aplikasi Perpustakaan Nasional ini sangat berguna bagi saya untuk membaca buku dengan gratis, secara online dan tidak harus kemana-mana. Meski untuk beberapa buku, saya harus mengantri, ada lumayan banyak koleksi buku bermanfaat yang bisa kita baca. Buku-buku yang sudah selesai kita ‘pinjam’, historynya masih ada di semacam library akun kita, sehingga bisa kita pinjam lagi di kemudian hari.

3. Spotify

Di Spotify selain mendengarkan musik, juga kita bisa mendengarkan podcast. Saya jarang mendengarkan podcast lewat Spotify, namun saya suka rekomendasi lagu-lagu baru di Spotify terutama lagu yang memberikan semangat dan empowering for women. Baik lagu-lagu dan podcast, semuanya bisa memberikan inspirasi buat saya untuk menulis blog.

Blogging

1. Google Docs

Saya yang awalnya menggunakan Word dari Microsoft untuk mengetik di waktu senggang, sekarang lebih memilih Google Docs, karena bisa kita edit dan buka di device lain dengan cepat dan ringan. Selain itu karena ini produk Google, tentu saja open-source dan free. Ada fitur offline juga yang memungkinkan user membaca dan mengedit dokumen tanpa koneksi internet.

2. Trello

Ada versi free untuk personal use dan versi berbayar untuk team. Saya menggunakan versi free karena fiturnya sudah cukup lengkap dan saya juga bekerja sendiri. Trello buat saya berguna untuk salah satunya planning konten blog. Selain itu, saya bisa menggunakannya di berbagai device yang berbeda sehingga saya bisa fokus di satu device saja saat bekerja.

3. Google Keep

Google keep banyak fungsinya terutama untuk membuat notes dan to do list, namun buat saya aplikasi ini saya gunakan untuk bookmark lintas device yang bisa menyimpan berbagai link berguna yang kita temukan saat browsing di kantor dan akan saya baca saat di rumah di komputer atau handphone milik saya. Selain itu, ada fitur pin yang bisa menempelkan link-link dan catatan paling penting di deretan paling atas, dan juga fitur untuk mengkategorikan link dan memberi deskripsi.


Karena beberapa aplikasi bisa terintegrasi ke device berbeda, hal ini sangat membantu saya yang berpindah-pindah perangkat mulai dari komputer, laptop hingga handphone, sehingga kegiatan blogging saya tetap jalan dimanapun saya berada ( asal ada koneksi internet, hihi ).

Bagaimana? Punya aplikasi yang selalu dipakai saat mengikuti blogging challenge Ramadhan ini? Share di kolom komentar ya




Title picture edited by lailiving, background photo by Emma Matthews
All the screenshots above are by lailiving



Pernahkah kalian merasa bahwa dalam satu merasa banyak sekali kebaikan yang mendatangi kalian?Atau sebaliknya, pernahkah kalian merasa dalam satu hari banyak sekali hal-hal tidak baik yang datang? Kebaikan maupun keburukan sama-sama akan menarik hal serupa dalam kehidupan kita. Satu kebaikan akan menarik kebaikan yang lainnya. Begitu pula sebaliknya. Jika dalam kehidupan kita tidak diisi kebaikan, maka hal sebaliknya lah yang akan menghampiri kita. Sama seperti pikiran kita, saat kita tidak bisa berpikir positif, maka yang mengisi pikiran kita adalah hal negatif.

Kali ini saya tidak akan membahas berapa banyak pahala yang akan kita dapat kalau melakukan perbuatan baik di bawah ini. Berbuat baik sudah pasti akan memberikan manfaat dan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Semua perbuatan baik atau buruk adalah benih yang kita tanam, yang pada akhirnya kita akan bisa memanennya di kemudian hari. Jadi, jangan khawatir.

1. Membantu

Membantu dalam kebaikan tentunya. Membantu ada banyak jenisnya, pokoknya apapun kegiatan yang bisa meringankan kesulitan orang lain atau mempermudah kegiatan orang lain dalam kebaikan. Ada banyak cara untuk membantu, bisa dalam bentuk apapun yang kita miliki.
a. Membangunkan anggota keluarga untuk makan sahur
b. Menyiapkan makanan untuk berbuka puasa
c. Memberi petunjuk arah bagi pengguna jalan yang kesulitan
d. Membuang sampah pada tempatnya, yang bisa membantu petugas kebersihan dan pengguna tempat umum untuk menggunakan fasilitas umum dengan nyaman
e. Mendengarkan curhatan teman. Meski sedikit membingungkan, kadang tidak semua orang ingin dibantu dengan saran, ada beberapa orang yang hanya dengan didengar saja sudah merasa terbantu.
f. Mentaati rambu-rambu lalu lintas. Berhenti pada saat lampu merah, tidak menggunakan trotoar untuk kendaraan umum, belok pada tempatnya maupun parkir dengan tertib adalah bentuk bantuan kita untuk orang lain sesama pengguna jalan secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun hal ini termasuk kewajiban, namun bagi saya berbuat yang seharusnya sesuai peraturan adalah bentuk bantuan yang paling mudah yang bisa kita lakukan kepada orang yang lebih banyak.
g. Meletakkan kembali barang swalayan yang tidak jadi dibeli pada tempatnya
h. Membawa tas belanja sendiri yang tentu membantu program mengurangi penggunaan plastik dan juga membantu lingkungan secara umum
i. Membaca blog post sesama blogger dan meninggalkan komentar atau feedback
j. Memberikan support berupa saran konstruktif atau bahkan dalam bentuk partisipasi tertentu untuk karya/usaha seseorang
k. Mengikuti survey yang diadakan mahasiswa untuk proyek tugas akhir/skripsi
l. Membantu untuk share link website atau media sosial rekan yang sedang membangun usaha online


2. Belajar

Belajar adalah proses seumur hidup, bisa mempelajari hal-hal mengenai kehidupan maupun hal-hal baru seperti pengetahuan umum dan bahasa asing. Belajar adalah bentuk pengembangan diri yang tentu saja sangat membantu diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Kegiatan proses belajar paling mudah yang bisa kita ikuti adalah dengan melihat segala sesuatu yang terjadi pada kita sebagai sebuah proses pembelajaran dimana kita akan mendapatkan sesuatu yang baru untuk membuat kita jadi lebih baik. Misalnya kita belajar sabar dengan tidak menyerobot antrian. Kita juga bisa belajar untuk lebih rileks saat terkena macet di jalan.

Kalau kalian masih bersekolah atau kuliah, maka gunakan kesempatan ini untuk  mempelajari hal-hal baru di sekolah atau kampus yang menurut saya selain akademik, ada banyak hal non-akademik yang juga bisa didapat dari sini.

3. Diam

Diam adalah perbuatan baik juga lho. Diam untuk tidak membicarakan keburukan, diam untuk mengatakan hal-hal negatif kepada diri sendiri, serta diam untuk tidak membuat kebencian melalui media sosial. Kita perlu diam untuk mendengarkan orang lain, membuka pikiran pada sudut pandang yang berbeda, melihat lebih dekat sebuah perbedaan. Kita juga perlu diam untuk mengintrospeksi diri. Kita juga perlu diam untuk menyerap ilmu dan informasi baru. Kita perlu diam untuk menghargai orang lain. Jadi, ada banyak hal baik yang bisa kita lakukan dengan hanya diam. Daripada menghabiskan energi untuk hal-hal tidak baik, lebih baik kita diam.


Baca juga : Save Your Energy

4. Berterima Kasih

Setiap hari kita punya kesempatan untuk berterima kasih, terutama kepada diri sendiri dengan berbagai cara seperti tidur dengan cukup, makan makanan sehat, berolahraga, dan lain sebagainya. Berterima kasih kepada orang lain bisa kita lakukan misalnya kepada mbak mbak kasir swalayan, atau kepada mas-mas kurir yang sudah mengantar paket kita. Berterima kasih tidak hanya dengan mengucapkan terima kasih, namun bisa juga dengan point pertama yaitu membantu. Kita berterima kasih kepada ibu dengan membantu ibu berbelanja, atau juga berterima kasih kepada driver ojek dengan memberikan review yang baik. Kita juga bisa berterima kasih atas tempat tinggal yang kita miliki dengan membersihkan, mengecat dan merapikannya kembali. Tidak lupa, kita pun berterima kasih kepada Sang Pencipta atas kehidupan yang kita dapat dengan menggunakan kesempatan untuk hidup ini untuk terus berbuat baik.

Baca juga : Mulailah dengan Pikiran Positif

Meskipun bagi kita kebaikan kecil yang kita lakukan seperti tidak bermakna dan biasa saja, bisa jadi bagi orang lain sangat berguna dan berharga. Sekecil apapun kebaikan, tidak akan pernah sia-sia.

Nah itu tadi 4 point yang bisa kita lakukan mulai sekarang. Seperti yang selalu saya sebutkan bahwa, kebaikan akan menarik kebaikan yang lebih banyak. Maka kapanpun dimanapun kita berada, kita bisa memulai sebuah kebaikan dari hal yang paling sederhana yang ada di sekitar kita.

Nah, punya ide kebaikan yang belum disebutkan dalam blog post ini? Yuk bagikan di kolom komentar, siapa tahu kita bisa mengajak lebih banyak orang lagi untuk berbuat baik.






Title picture edited by lailiving, background photo by rocknwool
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT ME

Contact | Collaboration |

Hey there! I’m Lala. Welcome to lailiving, my little corner of the internet where I share things I love such as books I ca't stop thinking about, songs that are always on repeat, bullet journaling, and random musings about life. I write in Bahasa Indonesia and English, so you’ll find a mix of both here! I’m always up for fun collaborations, creative projects, or anything that aligns with my interests. If you’re looking for someone to review products, share experiences, or create engaging content, let’s chat! You can find my contact links around this blog. Also, don’t be shy, drop a comment and let’s talk!.

Professional Reader

Reviews Published
Web Hosting
Web Hosting
Foods
Self Growth

Add to Reading List

POPULAR POSTS

  • Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash: Favorit Sejak 2015
  • Review Jujur Pakai Iconnet di Malang Setelah 1 Tahun: Worth It?
  • Fairy King vs. Mere Mortal: Ultimate Red Flag Checklist
  • Review Wardah Lightening Oil-Infused Micellar Water: Kulit Bersih, Lembap, dan Kalem
  • 100+ Buku Gratis di British Council Library via Libby App
  • Snowglobe by Soyoung Park | Book Review
  • Cara Mudah Menggunakan Aplikasi Libby untuk Baca Buku Gratis
  • March 2023 Reading Plans | Monthly TBR
Blogger Perempuan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates

DMCA.com Protection Status