7 Kesalahan pada Kulit yang Saya Lakukan Saat Remaja

skincare mistakes lailiving



Beberapa hari lalu saya menonton sebuah video mengenai tips mengatasi jerawat yang dibagikan oleh seorang remaja berusia sekitar 15-16 tahun. Yang jadi fokus saya bukan mengenai konten yang ditampilkan dalam video tersebut atau produk skincare yang dia gunakan, namun video tersebut membuat saya mengingat kembali apa yang saya lakukan di usia remaja saya untuk merawat diri sendiri. Dari situ saya menyadari bahwa di masa itu, saya sudah melakukan banyak hal yang mungkin mengiritasi kulit dan menyakiti kulit saya, berakibat pada munculnya jerawat yang sepertinya tidak ada habisnya, blackheads, whiteheads, dark spot, kulit kemerahan, milia dan kulit kusam.

Akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan hal-hal apa saja yang saya lakukan tersebut di blog ini sebagai pembelajaran, agar siapapun yang membaca blog ini bisa merawat dan mencintai kulitnya dari sekarang tanpa melakukan hal-hal berbahaya yang bisa menyakiti kulit.

Baca juga : Skincare Routine Guide -The Basic-

1. Tidak Pernah Pakai Cleanser

Karena saya tidak pernah dikenalkan dengan produk skincare terutama cleanser, tentu saja hasilnya kulit saya kusam, meski kulit saya waktu itu termasuk kulit yang terang. Namun, setiap saya melihat ke cermin, rasanya seperti ada yang menutupinya.
Ya, debu, kotoran, polusi, sel kulit mati dan minyak semuanya menumpuk disana membuat kulit kusam dan berjerawat. Jerawat saya sudah muncul sejak kelas 5 SD, dan ukurannya rata-rata tidak nyantai. Begitu satu jerawat mulai kering, muncul jerawat lainnya. Hingga saya merasa lumayan tertekan karena kondisi kulit yang tidak saya pahami saat itu.

2. Pakai Sabun Mandi untuk Mencuci Wajah

Sebelum kenal face cleanser, saya pakai sabun mandi untuk mencuci wajah. Saya pikir akan sama saja hasilnya, toh sama-sama sabun dan berbusa dan wangi, serta untuk kulit. Hal ini seperti tidak mengatasi masalah kulit kusam dan berjerawat saya, malah memunculkan dry patch di beberapa area wajah saya.
Tentu saja, sabun mandi memang tidak didesain untuk kulit wajah yang lebih sensitif dari kulit lain di tubuh kita. Bahan seperti Sodium Lauryl Sulphate, fragrance dan teman-temannya bakal kita temui di sabun mandi yang tidak dibarengi dengan bahan-bahan yang melembabkan, tentu saja bisa membuat kulit jadi kering setelah mencuci wajah, dan ujung-ujungnya jadi meningkatkan produksi minyak di area tertentu, dan menambah jumlah jerawat.

3. Tidak Pakai Sunscreen

Yang lebih parah lagi, saya juga tidak kenal sunscreen. Saya baru kenal sunscreen saat kuliah, setelah ospek, itu pun melalui day cream dengan SPF 15 saja. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana saya ospek seminggu bersama bapak-bapak tentara, mendaki gunung lewati lembah, berguling guling , berbaris dan berkeringat di bawah sinar matahari, tanpa sunscreen. Ditambah lagi saat itu saya pakai produk face cleanser yang mengeksfoliasi kulit. Kemudian waktu kuliah saya kadang malas pakai day cream tersebut karena greasy dan tidak nyaman. Lengkap sudah penderitaan kulit saya. Huhu.
Akibat yang bisa saya lihat dari tidak menggunakan sunscreen adalah munculnya bercak-bercak gelap di wajah yang kadang kalau di kamera bakal terlihat jelas, yang masih jadi resolusi saya hingga tahun ini untuk menghilangkannya. 

Baca juga : Basic Skincare : Sunscreen

4. Menggunakan DIY Skincare

DIY skincare bukan sebuah kesalahan, namun harus dilakukan dengan pengetahuan yang cukup mengenai bahan-bahan yang kita gunakan. Saya dulu menganggap bahwa semua yang natural itu baik untuk kulit, maka saya pun mencoba menggunakan masker tomat, air jeruk dan mentimun dan bahkan semangka. Jadi sebelum produk Watermelon Mask hits, saya sudah main templok semangka di muka saya. Hihi. Namun, ternyata saya salah. Bahan seperti tomat dan air jeruk malah membuat keadaan kulit saya jadi kemerahan parah dan muncul tanda-tanda iritasi.
Tentu saja tidak semua bahan alami bisa cocok dengan kulit. Tingkat keasaman atau pH, enzim, dan faktor lain yang berperan dalam membentuk buah tersebut bisa jadi menyebabkan ketidakseimbangkan pada kulit.

5. Makan Makanan Tinggi Penyedap, Gula dan Garam

Kita semua mengetahui bahwa makanan cepat saji, makanan instan, makanan kaleng, makanan olahan, makanan tinggi gula, tinggi garam, dan juga tinggi bahan aditif buatan bisa mempengaruhi kondisi tubuh terutama pencernaan. Yang biasanya gangguan dalam sistem tubuh ini dimunculkan dalam bentuk jerawat, baik karena yang berakibat langsung pada produksi minyak di kulit maupun yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Biasanya reaksi alergi tubuh juga bisa dimunculkan dalam bentuk jerawat di wajah.

6. Ingin Hasil Instan

Produk skincare didesain untuk merawat dan memperbaiki dalam jangka waktu panjang. Masih ingat krim pemutih yang hits di masa lalu? Teman-teman saya waktu kelas 10, banyak yang menggunakannya, hasilnya kulit langsung putih dan glowing. Namun setelah produk habis, akan kembali ke warna kulit asli bahkan beberapa mengalami breakout parah.
Saya, meski tidak menggunakan krim pemutih tersebut, seringkali merasa tidak sabar dengan hasil produk yang saya gunakan, sehingga membuat saya menggunakan beberapa produk bedak dengan klaim tertentu, yang di kulit saya yang sudah tidak sehat, tentu bakal tidak semulus seperti iklan-iklan di televisi.
Untuk melihat efek cocok tidaknya sebuah produk skincare umumnya kita harus menunggu hingga 1-2 bulan untuk melihat reaksi kulit, meski beberapa jenis bahan bakal menimbulkan reaksi baik positif maupun negatif yang langsung beberapa saat setelah dipakai. Untuk produk seperti produk eksfoliasi  atau produk anti-aging, kita tidak bisa langsung melihat hasilnya keesokan harinya begitu kita bangun tidur.


7. Pakai Pasta Gigi untuk Mengeringkan Jerawat

Karena jerawat saya datang silih berganti, saya tentunya ingin solusi instan untuk mengeringkan jerawat dengan cepat. Akhirnya saya menemukan cara bahwa menggunakan pasta gigi bisa ampuh mengatasi jerawat dalam semalam. Cara ini memang bekerja dengan baik, mayoritas jerawat saya yang ukurannya tidak nyantai dan terasa nyut-nyutan di kulit, bisa langsung mengering dalam semalam (meski beberapa jerawat lain tidak). Namun ternyata, bekas jerawatnya jadi lebih sulit hilang. Bahkan ada beberapa yang masih tertinggal di kulit saya hingga sekarang. Karena pasta gigi merupakan produk yang ditujukan untuk membersihkan lapisan enamel gigi yang tentu saja lebih kuat daripada kulit.



Itu tadi ketujuh kejahatan kulit yang saya lakukan selama remaja yang membuat saya belajar banyak hal dan jadi lebih bersemangat dalam mempelajari produk-produk skincare untuk mencari produk terbaik mana yang sesuai dengan kulit saya.


Kulit manusia adalah organ yang pintar, dia tidak akan pernah lupa untuk menjaga kita dari kejahatan di luar sana. Bahkan melakukan apapun untuk melindungi kita, seperti memunculkan jerawat sebagai sinyal bahwa kita harus berhenti makan makanan tidak sehat, atau memunculkan dry patch sebagai tanda dehidrasi, atau munculnya dark spot karena kulit ingin melindungi tubuh dari kerusakan DNA akibat sinar matahari dengan memproduksi melanin besar-besaran. Dalam hal ini, kita tentunya tidak bisa terus-terusan mengandalkan kemampuan alami kulit untuk melindungi kita, karena seiring waktu kemampuan itu akan berkurang. Untuk itulah produk skincare diciptakan. Untuk membantu kita. Meski begitu, kita wajib tahu produk apa saja yang kita gunakan, agar niat kita untuk ‘membantu’ tidak berakhir pada masalah kulit lainnya.

Jika kalian masih remaja dan merasa selalu ingin hasil yang instan hingga menumpuk banyak produk di kulit, belum terlambat untuk memperbaiki rutinitas skincare yang mungkin terlalu menyakitkan bagi kulit untuk kembali  ke rutinitas yang sederhana. Atau jika kalian sudah tidak lagi remaja namun tidak pernah pakai skincare apapun, belum terlambat juga untuk memulainya sekarang, meski dengan sekedar menggunakan cleanser dan sunscreen saja.

Mari membantu kulit dan menyayanginya.


Title picture by lailiving
Photo by Team Easil

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.