How to Quiet Down Your Inner Critic




How to Quiet Your Inner Critics


Most of us have a constant stream of thoughts running through our heads, like background noise we hardly notice. But hidden in this mental chatter is something burdensome: the inner critic. It's like a mean voice that loves to point out our flaws, making us feel lousy about ourselves.

This inner critic is unnerving. It knows just how to make us feel even worse when we're already down, and it loves to make us doubt ourselves. Dealing with it might seem tough, like we're in a never-ending fight with our own thoughts, but it's totally doable.

A good way to deal with the inner critic is to simply notice when it shows up. When we recognize its voice, it's like turning on a light in a dark room, we can see what's going on more clearly. This helps us step back and look at things from a distance, which makes it easier to not let it get to us.

Moreover, paying attention to how we talk to ourselves is important. When we listen to our inner dialogue, we can learn a lot about our feelings and thoughts. This lets us decide how we want to deal with the inner critic whether we want to challenge it or just acknowledge it without letting it bring us down.

Being kind to ourselves is also an important part of beating the inner critic. Instead of being hard on ourselves for listening to negative thoughts, we can give ourselves credit for noticing them. This kindness acts like a shield against the inner critic's attacks, which helps us stay strong and positive.

(Sebagian besar dari kita memiliki obrolan yang terus-menerus mengalir di kepala kita, seperti background noise yang hampir tidak kita sadari. Namun tersembunyi dalam obrolan mental ini ada sesuatu yang membebani kita: kritik batin. Kritik batin ini seperti suara jahat yang suka menunjukkan kekurangan kita, membuat kita merasa buruk tentang diri kita sendiri.

Kritik batin ini melemahkan kita. Ia tahu bagaimana membuat kita merasa lebih buruk ketika kita sudah terpuruk, dan ia senang membuat kita meragukan diri sendiri. Menghadapinya mungkin tampak sulit, seperti kita terus-menerus bertengkar dengan pikiran kita sendiri, namun hal ini sepenuhnya bisa dilakukan.

Cara yang baik untuk menghadapi kritik batin adalah dengan memerhatikan kapan kritik itu muncul. Saat kita mengenali suaranya, ibarat menyalakan lampu di ruangan gelap, kita bisa melihat apa yang terjadi dengan lebih jelas. Ini membantu kita mundur dan melihat sesuatu dari kejauhan, sehingga lebih mudah untuk tidak membiarkan hal itu mengganggu kita.

Selain itu, memperhatikan cara kita berbicara kepada diri sendiri juga penting. Ketika kita mendengarkan dialog batin kita, kita dapat belajar banyak tentang perasaan dan pikiran kita. Hal ini memungkinkan kita memutuskan bagaimana kita ingin menghadapi kritik batin apakah kita ingin menantangnya atau hanya mengakuinya tanpa membiarkannya menjatuhkan kita.

Bersikap baik kepada diri sendiri juga merupakan bagian penting dalam mengalahkan kritik batin. Daripada bersikap keras pada diri sendiri karena mendengarkan pikiran negatif, kita bisa menghargai diri sendiri karena memperhatikannya. Kebaikan ini bertindak seperti perisai terhadap serangan kritik batin, yang membantu kita tetap kuat dan positif.)


STEP BY STEP QUIETING DOWN THE INNER CRITICS 

To quiet down that inner critic, let's take a cue from experts like Philippa Perry in The Book You Wish Your Parents Had Read. Here's a simple guide based on what she suggests:

1. Recognize the voice: The first step is just noticing when that inner critic comes up. It's like spotting an unwanted guest at a party, you acknowledge them, but you don't start chatting. By noticing the voice without getting sucked into its negativity, you keep a clear head and take back control of your thoughts.

2. Avoid getting engaged: Perry warns against getting into arguments with that inner critic. Instead, just acknowledge it like you would someone whose ideas you don't agree with. By not getting caught up in its negativity, you keep it from influencing your mind.

3. Try new things: Perry suggests trying stuff that challenges what your inner critic tells you. By doing things that scare you a bit, you grow more confident and tough. It's like proving to yourself that you're capable, which helps drown out the doubts your inner critic throws at you.

4. Watch what you say: Perry reminds us to be careful about how we talk to ourselves, especially around children. If we're always putting ourselves down, it can influence them too. So, by being kinder to ourselves, we're not just helping us, we're also setting a good example for the next generation by showing them how to be strong and kind to themselves too.

(Untuk menenangkan kritik batin tersebut, mari kita ambil contoh dari para ahli seperti Philippa Perry dalam The Book You Wish Your Parents Had Read. Berikut panduan sederhana berdasarkan sarannya:

1. Kenali suaranya: Langkah pertama adalah memperhatikan kapan kritik batin itu muncul. Ini seperti melihat tamu yang tidak diinginkan di sebuah pesta, kita mengakuinya, tetapi kita tidak mulai mengobrol. Dengan memperhatikan suara tersebut tanpa terjebak dalam hal-hal negatif, kita tetap berpikiran jernih dan mengambil kembali kendali atas pikiran kita.

2. Hindari interaksi: Perry memperingatkan agar tidak berdebat dengan kritik batin tersebut. Sebaliknya, akui saja seperti kita mengakui seseorang yang idenya tidak kita setujui. Dengan tidak terjebak dalam hal-hal negatif, kita mencegahnya memengaruhi pikiran kita.

3. Cobalah hal-hal baru: Perry menyarankan untuk mencoba hal-hal yang menantang apa yang dikatakan oleh kritikus batin kita. Dengan melakukan hal-hal yang sedikit membuat kita takut, kita menjadi lebih percaya diri dan tangguh. Ini seperti membuktikan pada diri sendiri bahwa kita mampu, yang membantu menghilangkan keraguan yang dilontarkan kritik batin terhadap kita.

4. Perhatikan apa yang kita katakan: Perry mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berbicara kepada diri sendiri, terutama di sekitar anak-anak. Jika kita selalu merendahkan diri sendiri, hal itu bisa mempengaruhi mereka juga. Jadi, dengan bersikap lebih baik terhadap diri sendiri, kita tidak hanya membantu diri kita sendiri, kita juga memberikan contoh yang baik bagi generasi berikutnya dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana menjadi kuat dan baik terhadap diri mereka sendiri.)


ADS



 
Buy The Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry here:
Shopee Rene Turos (paperback, Indonesian) | Periplus (paperback,  English)

Full book review: 


CLOSING THOUGHT 

Learning to quiet the nagging inner critic is a journey worth taking. By using techniques to notice, accept, and challenge its negativity, we take back control of our thoughts and feelings. Practicing mindfulness, being kind to ourselves, and trying new things help us build a more positive and strong mindset. And by improving how we talk to ourselves, we not only feel better but also set ourselves up for a future where we're more aware, kinder, and tougher. So, let's keep shutting down those negative thoughts and focus on growing stronger and happier every day.

(Belajar menenangkan kritik batin yang mengganggu adalah sebuah perjalanan yang layak dilakukan. Dengan menggunakan teknik untuk memperhatikan, menerima, dan menantang negativitasnya, kita mengambil kembali kendali atas pikiran dan perasaan kita. Melatih kewaspadaan, bersikap baik pada diri sendiri, dan mencoba hal-hal baru membantu kita membangun pola pikir yang lebih positif dan kuat. Dan dengan meningkatkan cara kita berbicara kepada diri sendiri, kita tidak hanya merasa lebih baik namun juga menyiapkan diri kita untuk masa depan di mana kita lebih sadar, lebih baik hati, dan lebih tangguh. Jadi, mari terus matikan pikiran negatif tersebut dan fokus untuk menjadi lebih kuat dan bahagia setiap hari.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.