Mari Mengenal Audiobook (Beserta Kelebihan dan Kekurangannya)

 


Hai, aku kembali lagi dengan blog post yang bukan review buku lagi. Kali ini aku bakal membahas audiobook. Sebelumnya aku sudah membuat blog post tentang salah satu aplikasi yang bisa kalian gunakan untuk mendengarkan audiobook beserta fitur-fiturnya yaitu Storytel. Nah, buat kalian pasti sudah tidak asing dengan audiobook, bahkan tidak sedikit yang lebih memilih audiobook dibandingkan e-book atau buku fisik.  Sedangkan kalian yang belum pernah mencoba audiobook sama sekali atau mungkin tidak tertarik untuk mencoba atau sudah pernah mencoba tapi malah kebingungan, maka blog post ini bakal membantu kamu untuk mengenali apa itu audiobook, awal mula audiobook, kelebihan hingga kekurangan dari format audiobook ini.

 

APA ITU AUDIOBOOK?

◾  Menurut Kamus Oxford :

an audiocassette or CD recording of a reading of a book, typically a novel.

◾  Menurut Kamus Cambridge :

a recording, on a CD or made available on the internet, of a book being read aloud:

Jadi intinya adalah rekaman suara orang yang membaca buku (narator) untuk didengarkan melalui berbagai perangkat seperti smartphone, tablet, dan komputer.

 

AWAL MULA AUDIOBOOK

Di bagian ini aku tidak akan membahas secara detail, karena aku baru membaca beberapa artikel mengenai awal mula munculnya audiobook.

Audiobook awalnya dicetuskan sekitar tahun 1930-an yang hanya ditujukan untuk para tuna netra korban perang dunia oleh The American Foundation for the Blind. Hal ini membuat perusahaan rekaman bermunculan, tapi sebagian besar rekamannya (yang merupakan versi abridged) ditujukan untuk para korban perang dunia.

Dari artikel ini sepertinya full audiobook pertama direkam tahun 1935 untuk novella Joseph Conrad berjudul Typhoon yang salinannya ditemukan di Kanada.

 

KELEBIHAN AUDIOBOOK

1. Mudah dan nyaman

Dengan segala kesibukan masa kini, banyak orang yang ingin membaca buku tapi sulit menyisihkan waktu untuk duduk dan membaca buku.

a. Bisa multitasking. Kita bisa mendengarkan buku yang kita inginkan sambil mengerjakan pekerjaan lain seperti berolahraga, mengerjakan pekerjaan rumah, hingga bekerja.

b. Portabel. Audiobook bisa dengan mudah dibawa kemana-mana karena hanya membutuhkan perangkat seperti handphone atau tablet. Hal ini membuat kita bisa lebih mudah ‘membaca’ buku kemanapun kita pergi dan kapanpun.

c. Tidak perlu penyimpanan fisik. Kalau buku fisik bakal memerlukan tempat penyimpanan, yang bahkan bakal terus menipis kalau kita suka banget beli buku, maka audiobook hanya akan membutuhkan ruang penyimpanan di perangkat atau bahkan tidak sama sekali jika kamu tidak mendownloadnya.

d. Akses mudah. Sekarang kita bisa mendengarkan audiobook dari beberapa tempat seperti toko buku online, perpustakaan dan berbagai aplikasi yang berlangganan seperti audible, scribd dan storytel. Hal ini membuat kita lebih mudah mengakses buku yang kita inginkan tanpa pergi dari rumah.

e. Speed yang bisa diatur. Fitur yang umum ada pada audiobook yang tersedia adalah kecepatan dari audiobook yang kita dengarkan. Kita bisa mempercepat atau melambatkan audiobook sesuai dengan keinginan. Biasanya aku mendengarkan audiobook dengan speed 1.5x tapi ada audiobook yang aku lambatkan menjadi 0.5x seperti I’m Glad My Mom Died karena naratornya cukup cepat dalam membacakan bukunya.

 

2. Jangkauan pembaca yang lebih luas

Audiobook bisa membuat pengalaman membaca menjadi terjangkau untuk berbagai macam kalangan pembaca, misalnya :

a. Orang-orang tuna netra atau memiliki keterbatasan penglihatan dapat menikmati buku dalam format audio yang mampu mengurangi penggunaan buku fisik.

b. Orang-orang dengan learning disabilities seperti dyslexia yang mungkin mengalami kesulitan dalam membaca buku fisik. Audiobook bisa sangat membantu mereka yang sulit untuk membaca dan memahami kata-kata tertulis.

c. Orang-orang dengan kekurangan fisik, misalnya keterbatasan kemampuan seseorang dalam memegang buku dan membalikkan halaman.

d. Orang-orang yang ingin mempelajari bahasa lain. Audiobook bisa membantu pembaca untuk mempelajari bahasa baru. Mendengarkan audiobook dalam bahasa yang ingin kita pelajari bisa sangat membantu meningkatkan kemampuan mendengar (listening) dan pemahaman kita.

e. Orang-orang dengan jadwal padat. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, audiobook bisa didengarkan sambil melakukan kegiatan lain, sehingga hal ini bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang ingin membaca tapi jadwalnya super sibuk.

f. Orang-orang berusia lanjut. Audiobook bisa membantu orang-orang lanjut usia untuk menikmati buku terutama mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan dan gerakan tubuh.

 

3. Pengalaman membaca yang menyenangkan

Mendengarkan audiobook dapat menjadi lebih engaging daripada membaca buku biasa, hal ini dikarenakan :

a. Narator. Audiobook dinarasikan oleh narator profesional atau penulisnya sendiri, yang mampu menghidupkan karakter dan cerita melalui intonasi dan tone yang berbeda. Hal ini dapat membantu pembaca memvisualisasikan karakter dan setting yang ada di dalam buku.

b. Sound effect. Beberapa audiobook yang aku dengarkan ada sound effect, musik atau audio lain yang memperkaya pengalaman mendengarkan, seperti audiobook Bambi dan Kehidupan di Dalam Hutan ada suara-suara dari hutan yang semakin memberikan kesan adem dan menenangkan.

c. Emosi. Melalui tone suara yang digunakan narator untuk bagian tertentu yang berbeda dari bagian lain dapat membantu pendengar untuk merasakan emosi dari karakter lebih mendalam.

d. Suara tiap karakter. Yang paling aku suka adalah jika seorang narator bisa menyuarakan beberapa karakter dengan suara yang berbeda. Biasanya aku temukan di audiobook dongeng anak-anak, dan yang baru-baru ini aku dengarkan adalah Charlie Thorne and the Last Equation yang dinarasikan oleh Emily Woo Zeller.

e. Aksen. Dalam menarasikan audiobook, biasanya juga ditampilkan aksen yang berbeda misalnya kalau buku bahasa Indonesia mungkin aksen orang dari daerah Jawa Timur bakal berbeda dengan aksen Jawa Barat. Untuk audiobook bahasa Inggris, biasanya aksen Inggris yang sering kita jumpai adalah Australian, British dan American namun juga bisa saja bahasa Inggris yang dilantunkan oleh para imigran yang masih terpengaruh oleh bahasa asli dari negara asal. Hal ini membuat pengalaman terasa lebih nyata dan autentik dan membantu pendengar untuk membayangkan karakter dari wilayah dan waktu yang berbeda.

 

4. Koleksi yang beragam

Dengan semakin bertumbuhnya popularitas audiobook, maka lebih banyak penerbit menerbitkan versi audiobook dari buku-buku yang sudah terbit, sehingga koleksi audiobook yang tersedia menjadi lebih beragam dan selalu bertambah.

Koleksi audiobook juga menawarkan buku-buku dari berbagai penulis yang berasal dari latar belakang berbeda.

a. Bahasa. Audiobook tersedia dalam beberapa bahasa, seperti kalau kita pakai Storytel bakal ada pilihan audiobook dalam bahasa Indonesia, Inggris bahkan Chinese, yang bakal memungkinkan orang-orang yang berbicara dalam bahasa Indonesia (misalnya) bisa menikmati buku-buku dalam bahasa aslinya.

b. Narator. Audiobook yang tersedia juga dinarasikan oleh berbagai narator dari background yang beragam seperti gender, etnis dan kebudayaan. Artinya, pendengar bisa mendengar audiobook yang dibacakan oleh orang-orang yang memiliki background yang sama, bahkan penutur bahasa asing aslinya, sehingga kita bisa mempelajari bagaimana cara membaca kata-kata asing tertentu dalam sebuah buku.

c. Topik. Topik yang diangkat untuk audiobook, seperti buku-buku fisik yang telah diterbitkan juga tentunya beragam mulai dari topik ras, gender, agama, politik hingga kebudayaan. Dalam hal ini pendengar bisa menemukan buku yang mewakili pengalaman mereka atau yang dapat menyajikan perspektif baru.

d. Penulis. Seperti topik dan narator, penulis yang buku-bukunya diterbitkan dalam format audiobook juga pastinya berasal dari background yang beragam sehingga pembaca bisa menemukan bacaan yang segar dan perspektif baru yang belum pernah mereka baca sebelumnya.

 

5. Terjangkau

Audiobook membuat buku lebih mudah diakses dan lebih terjangkau untuk kalangan yang lebih luas, dalam hal ini termasuk harga yang ditawarkan. Audiobook biasanya jauh lebih murah daripada buku fisik, yang membuat orang-orang dengan budget terbatas dapat mengakses beragam buku. Aplikasi langganan audiobook seperti storytel dan scribd juga biasanya hanya bayar sekali untuk langganan 1 bulan hingga 1 tahun untuk jumlah audiobook yang sangat banyak yang bisa dipilih oleh pengguna.

Selain harga, audiobook sudah tersedia secara luas baik di toko buku online dan platform digital yang membuat orang-orang bisa menikmati buku dengan mudah hanya melalui handphone saja.

 

6. Relaksasi

Mendengarkan audiobook dapat menjadi kegiatan yang relaxing dan menyenangkan setelah hari yang panjang. Hal ini dikarenakan mendengarkan audiobook seperti membaca buku dapat menjadi satu bentuk escapism di mana pembaca dapat mencemplungkan diri ke dalam sebuah buku dan melupakan kekhawatiran dan stress untuk sejenak.

Selain itu, ada beberapa narator yang suara bisa menenangkan dan kalem yang dapat menciptakan suasana relaks dan menghidupkan cerita yang memunculkan imajinasi pendengar. Penggunaan headphone atau earbuds dapat menghalau suara dari luar dan distraksi lain, sehingga pendengar bisa mendapatkan ketenangan dan berfokus pada isi buku.

Yang terakhir, beberapa audiobook bahkan bikin aku ngantuk (yang kadang bisa jadi sisi positif atau negatif) dan bahkan bisa membawa isi buku ke dalam mimpi yang tentu saja untuk beberapa orang yang mungkin sebelum tidur malah memikirkan problem di sekolah atau pertengkaran tadi sore, bisa langsung tidur.

 

KEKURANGAN AUDIOBOOK

1. Pemahaman

Beberapa orang mengalami kesulitan memahami dan mengingat isi dari buku ketika mereka mendengarkan format audiobook dibandingkan jika mereka membaca sendiri dalam bentuk tulisan. Hal ini bisa disebabkan oleh distraksi maupun kesulitan mengikuti narator karena pendengar hanya bisa mengandalkan apapun yang dikatakan oleh narator tanpa bantuan ilustrasi, gambar, bagaimana sebuah kata ditulis hingga petunjuk halaman (yang kadang kalau tidak bisa melihat kita udah sampai di halaman berapa, rasanya menakutkan)

Seseorang yang mendengarkan audiobook juga bisa dengan mudah kehilangan fokus dan kelewatan detail yang penting. Saat aku membaca buku Rebel of the Sands, banyak detail penting yang kelewatan (somehow) sehingga ada bagian yang sama sekali tidak aku pahami. Hal ini mungkin terjadi jika mendengarkan audiobook sambil mengemudi atau sambil mengerjakan pekerjaan yang butuh konsentrasi tinggi.

Untuk audiobook bahasa Inggris yang naratornya agak kurang cocok dengan aku, biasanya harus aku dengarkan dengan speed normal di tempat yang tenang, sehingga aku bisa fokus ke isi buku. Tentu saja favoritku adalah membaca buku fisik sambil mendengarkan audiobook seperti waktu aku membaca Babel dan Vespertine.

 

2. Narator

Suara dan cara narator membacakan isi buku juga berpengaruh besar terhadap bagaimana sebuah audiobook bisa dinikmati atau tidak. Jika kamu tidak cocok dengan cara narator membacakan bukunya, maka bakal lebih sulit buat kamu untuk menikmati audiobook. Misalnya saja bahasa Inggris naratornya adalah jenis bahasa Inggris berbusa seperti yang ada di kaset ujian listening sekolah, maka tentu saja pendengar seperti aku bakal kesulitan untuk memahami cerita bahkan mungkin saja mengalami kesalahpahaman mengenai karakter yang dimunculkan. Misalnya waktu aku mendengar audiobook Queen of the Tiles, aku sama sekali tidak bisa nyambung dengan karakter utama karena naratornya membawakan karakter utama ini terasa jauh dan flat, selain itu narator juga membacakan kata-kata bahasa Melayu dengan cara membaca orang berbahasa Inggris sehingga cukup membingungkan.


3. Tidak ada pengalaman visual

Audiobook tidak menyediakan pengalaman visual seperti membaca buku fisik atau e-book. Untuk beberapa pembaca, hal ini adalah aspek penting dalam pengalaman membaca, meskipun pengalaman visualnya hanya dengan melihat bentuk buku dan membalikkan halaman.

Pendengar audiobook diharuskan menggunakan imajinasi untuk menciptakan gambaran mengenai setting, karakter dan kejadian untuk menciptakan pengalaman pembaca yang komplit, dan hal ini semua tergantung pada bagaimana narator membacakan isi buku.

Sebagai tambahan, pembaca tidak bisa melakukan hal-hal seperti meng-highlight bagian penting atau mencoret buku ketika mendengarkan audiobook, meskipun aplikasi audiobook sudah menyediakan fitur bookmark menit tertentu yang dianggap penting.


4. Bergantung pada teknologi

Audiobook memerlukan teknologi seperti smartphone, tablet atau komputer dan juga koneksi internet yang stabil untuk mendownload atau streaming bukunya. Hal ini bisa menjadi poin yang menyulitkan bagi orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap teknologi atau orang-orang yang tidak menggunakannya.

Selain itu, ada kemungkinan malfungsi perangkat dan kesulitan teknis lain yang dapat mempengaruhi pengalaman mendengarkan audiobook. Misalnya, tiba-tiba saja player audiobook macet dan kita tidak tahu kenapa, dan setelah ditutup paksa, ternyata kita harus mencari menit terakhir yang kita dengarkan tadi secara manual. Hal ini bisa membuat frustrasi terutama buat pendengar yang sedang seru-serunya mengikuti isi audiobook. Contoh lain, ketika sedang mudik tahun lalu, aku memutuskan untuk streaming audiobook di storytel, dan ternyata waktu lewat daerah tertentu yang sinyalnya lemah, audiobooknya langsung berhenti dong.

 

REKOMENDASI AUDIOBOOK

Nah jika kamu ingin memulai perjalanan mendengarkan audiobook, aku sudah membuat satu blog sebelumnya di mana aku juga merekomendasikan beberapa audiobook yang ada di aplikasi Storytel. Blog post ini bukan iklan storytel, tapi kalau kamu ingin coba-coba, langganan Storytel bisa jadi opsi yang terjangkau.

 

Nah itu tadi kelebihan dan kekurangan audiobook. Aku sebagai pendengar audiobook yang bukan native speaker bahasa Inggris juga masih kesulitan memahami beberapa audiobook, sehingga blog post seperti ini muncul buat kamu yang mungkin masih ragu apakah kamu harus mencoba mendengarkan audiobook atau tidak.

 

Kalau kamu punya rekomendasi audiobook yang mudah diikuti dalam bahasa Inggris terutama untuk pendengar yang ingin mencoba audiobook bahasa Inggris, bisa kirim di kolom komentar di bawah.

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.