The Forest of Wool and Steel by Natsu Miyashita | Book Review



The Forest of Wool and Steel by Natsu Miyashita is a deep and thoughtful book that follows the life of Tomura, the main character in the story. It takes place in the beautiful mountains of Hokkaido, Japan, and covers about three years of Tomura's life. The central theme in the book is about piano tuning, a skill Tomura gets interested after meeting a professional tuner named Mr. Itadori.

(The Forest of Wool and Steel oleh Natsu Miyashita adalah buku yang mendalam dan penuh pemikiran yang mengikuti kehidupan Tomura, karakter utama dalam cerita. Kisah ini terjadi di pegunungan indah Hokkaido, Jepang, dan menceritakan sekitar tiga tahun kehidupan Tomura. Tema sentral dalam buku ini adalah tentang penyetelan piano, keterampilan yang membuat Tomura tertarik setelah bertemu dengan seorang tuner profesional bernama Mr. Itadori.)


BOOK INFORMATION

Title                       : The Forest of Wool and Steel 

Original title       : 羊と鋼の森

Author                  : Natsu Miyashita 

Translator            : Philip Gabriel 

Publisher             : Transworld Digital 

Language             : English 

Length                  : 224 pages

Released               : April 25, 2019

Read                     : September 13-17, 2023

GR Rating            : 3.78

My rating            : 4.25


BOOK REVIEW

The Forest of Wool and Steel is a thoughtful book about piano tuning. It follows Tomura, who gets interested into piano tuning after meeting a professional tuner named Mr. Itadori. Throughout the story, it dives into some themes, like trying to be the best in what you do, how music and art can change you, and how nature and music are connected.

Tomura's journey to becoming a piano tuner shows how important it is to stick with something and really go for it if you want to be great. The book talks a lot about how having a mentor, taking things step by step, and facing tough situation along the way are all part of getting really good at something.

The book also paints a beautiful picture of nature, especially the forests and mountains of Hokkaido, making you see the beauty in the little things in life. The piano in the story is like a symbol for life, showing how even though things aren't always perfect, you can still find harmony.

In the end, the book is about how music and art can change you deep down and connect you to the world around you. It's a calm and thoughtful read that makes you think about life and leaves you with some important lessons about sticking with your dreams, no matter what.

(The Forest of Wool and Steel adalah buku penuh pemikiran tentang penyetelan piano. Kisah ini mengikuti Tomura, yang tertarik pada penyetelan piano setelah bertemu dengan seorang tuner profesional bernama Mr. Itadori. Sepanjang cerita, cerita ini menyelami beberapa tema, seperti mencoba menjadi yang terbaik dalam hal yang kita lakukan, bagaimana musik dan seni dapat mengubah kita, dan bagaimana alam dan musik terhubung.

Perjalanan Tomura menjadi seorang tuner piano menunjukkan betapa pentingnya berpegang pada sesuatu dan benar-benar melakukannya jika kita ingin menjadi hebat. Buku ini berbicara banyak tentang bagaimana memiliki seorang mentor, melakukan sesuatu selangkah demi selangkah, dan menghadapi situasi sulit adalah bagian dari menjadi benar-benar ahli dalam sesuatu.

Buku ini juga memberikan gambaran indah tentang alam, terutama hutan dan pegunungan Hokkaido, yang membuat kita melihat keindahan dari hal-hal kecil dalam hidup. Piano dalam cerita ibarat simbol kehidupan, menunjukkan betapa meski tidak selalu sempurna, harmoni tetap bisa ditemukan.

Pada akhirnya, buku ini membahas tentang bagaimana musik dan seni dapat mengubah diri kita secara mendalam dan menghubungkan kita dengan dunia di sekitar kita. Ini adalah bacaan yang tenang dan bijaksana yang membuat kita berpikir tentang kehidupan dan memberi kita beberapa pelajaran penting tentang mempertahankan impian kita, apa pun yang terjadi.)


THE FAVORITES

■ The book uses metaphors by comparing piano tuning, the forest, and life, making you think about them in a deep way and really connect with the story. It's like the book wants us to see life's ups and downs as part of what makes it beautiful, just like a piano tuner fixes up an instrument.

■ One of the best things about the book is the life lessons it gives us. Things like sticking with your goals, not giving up, and going after what you want are things everyone can relate to. Even if you're not into music, the idea of working hard and getting better bit by bit is something we can all get behind.

■ The way the book describes nature, like cherry blossoms and snowy landscapes, sets a really chill vibe for the story. It makes you slow down and notice all the awesome little things in life, mirroring the contemplative nature of the book itself. It's a nice reminder to find peace and meaning in the world around us, just like the characters do with piano tuning.

(■ Buku ini menggunakan metafora dengan membandingkan penyetelan piano, hutan, dan kehidupan, yang membuat kita memikirkannya secara mendalam dan benar-benar terhubung dengan ceritanya. Sepertinya buku ini ingin kita melihat pasang surut kehidupan sebagai bagian dari apa yang menjadikannya indah, seperti seorang penyetem piano yang sedang memperbaiki sebuah instrumen.

■ Salah satu hal terbaik tentang buku ini adalah pelajaran hidup yang diberikannya kepada kita. Hal-hal seperti berpegang teguh pada tujuan, pantang menyerah, dan mengejar apa yang kita inginkan adalah hal-hal yang dapat dipahami oleh semua orang. Bahkan jika kita tidak menyukai musik, gagasan untuk bekerja keras dan menjadi lebih baik sedikit demi sedikit adalah sesuatu yang kita semua bisa pahami.

■ Cara buku ini mendeskripsikan alam, seperti bunga sakura dan pemandangan bersalju, memberikan kesan yang sejuk pada cerita ini. Hal ini membuat kita melambat dan memperhatikan semua hal kecil yang mengagumkan dalam hidup, yang mencerminkan sifat kontemplatif dari buku ini sendiri. Ini adalah pengingat yang bagus untuk menemukan kedamaian dan makna di dunia sekitar kita, seperti yang dilakukan karakter dengan penyetelan pianonya.)


CONCLUSION

The Forest of Wool and Steel by Natsu Miyashita is a book that speaks to anyone who loves deep stories and important life lessons. It uses metaphors to connect piano tuning with life and nature, which makes the story really rich and lets you think about important ideas it presented. This thoughtful book teaches us a lot about sticking with our goals, not giving up, and going after what we want, and it's something that can inspire anyone, whether they're into music or not. The book's chill vibe, with all its descriptions of nature, matches its thoughtful vibe, making you want to slow down and appreciate the world around you. It's a story that quietly shows us how powerful it is to love what you do, have someone to look up to, and find beauty in everyday life.

(The Forest of Wool and Steel oleh Natsu Miyashita adalah buku yang berbicara kepada siapa saja yang menyukai cerita mendalam dan pelajaran hidup yang penting. Buku ini menggunakan metafora untuk menghubungkan penyetelan piano dengan kehidupan dan alam, yang membuat ceritanya sangat kaya dan memungkinkan kita memikirkan ide-ide penting yang disajikannya. Buku yang bijaksana ini mengajarkan kita banyak hal tentang berpegang teguh pada tujuan kita, pantang menyerah, dan mengejar apa yang kita inginkan, dan ini adalah sesuatu yang dapat menginspirasi siapa pun, baik mereka menyukai musik atau tidak. Suasana sejuk buku ini, dengan segala deskripsinya tentang alam, cocok dengan suasana penuh pemikirannya, yang membuat kita ingin bersantai dan menghargai dunia di sekitar kita. Ini adalah kisah yang secara diam-diam menunjukkan kepada kita betapa kuatnya mencintai apa yang kita lakukan, memiliki seseorang yang bisa kita teladani, dan menemukan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.