After Dark by Haruki Murakami | Book Review

 


After Dark by Haruki Murakami is a novel that takes place in one night in Tokyo. It's about two sisters, Mari and Eri Asai. Mari is up all night because she can't sleep, and she spends her time reading and watching what's happening in the city at night. Her older sister, Eri, has been sleeping deeply for two months straight. The story follows different people's points of view, like Takahashi, a jazz musician, and the workers at a late-night diner. As the night goes on, these characters' lives start to connect in surprising ways, blurring the line between what's real and what's just a dream. The book talks about loneliness, human relationships, and all the things that happen during the night. With its immersive writing style and deep thoughts, After Dark takes you into a world where the ordinary and the extraordinary coexist in the mysterious world of nightfall.

(After Dark karya Haruki Murakami adalah novel yang berlatar di suatu malam di Tokyo. Kisah ini tentang dua bersaudari, Mari dan Eri Asai. Mari terjaga sepanjang malam karena dia tidak bisa tidur, dan dia menghabiskan waktunya dengan membaca dan menyaksikan hal-hal yang terjadi di kota pada malam hari. Kakak perempuannya, Eri, telah tidur nyenyak selama dua bulan berturut-turut. Cerita ini mengikuti sudut pandang beberapa orang yang berbeda, seperti Takahashi, seorang musisi jazz, dan para pekerja di sebuah restoran larut malam. Seiring berlalunya malam, kehidupan karakter-karakter ini mulai terhubung dengan cara yang mengejutkan, yang mengaburkan batas antara apa yang nyata dan apa yang hanya mimpi. Buku ini berbicara tentang kesepian, hubungan antarmanusia, dan semua hal yang terjadi pada malam hari. Dengan gaya penulisan yang imersif dan pemikiran yang mendalam, After Dark membawa kita ke dunia tempat hal-hal biasa dan luar biasa hidup berdampingan dalam dunia malam yang misterius.)


BOOK REVIEW

In Haruki Murakami's After Dark, Tokyo at night is a setting which feels like another character in the story. When the night falls, the city streets get quiet and mysterious, where people are thinking deeply and forming connections in unexpected ways. The darkness of the night is a metaphor for the unknown and the subconscious, which pulls us into a place where boundaries between reality and dreams blur

One interesting thing about this book is how it blurs the line between dreams and reality. As the characters go through the night, things start feeling really surreal, which makes us wonder what's actually happening. It makes us think about what's really happening and what's just in people's minds.

At the core of the story are feelings of loneliness and the longing for real connections, something we all can relate to. Each character deals with their own kind of loneliness, from observing the world around them to trying to reach out to others in unexpected ways. Their struggles show just how tricky it can be to form genuine connections with others.

The characters' journeys are about isolation and introspection. As we get to know them better, we see their toughts, feelings and fears, which helps us understand them more.

Murakami's way of telling the story, with different perspectives, is like seeing the same events from different angles, which helps us understand what's going on and how each character feels. It's a reminder that reality can be different depending on who's looking at it.

(Dalam After Dark karya Haruki Murakami, Tokyo pada malam hari adalah latar yang terasa seperti karakter lain dalam cerita. Saat malam tiba, jalanan kota menjadi sunyi dan misterius, tempat orang-orang berpikir secara mendalam dan menjalin hubungan dengan cara yang tidak terduga. Kegelapan malam adalah metafora dari hal yang tidak diketahui dan alam bawah sadar, yang menarik kita ke tempat di mana batas antara kenyataan dan mimpi menjadi kabur.

Satu hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana ia mengaburkan batas antara mimpi dan kenyataan. Saat para karakter melewati malam, segala sesuatunya mulai terasa sangat tidak nyata, yang membuat kita bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini membuat kita berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang hanya ada di pikiran orang-orang.

Inti ceritanya adalah perasaan kesepian dan kerinduan akan hubungan yang nyata, sesuatu yang bisa kita pahami bersama. Setiap karakter menghadapi kesepiannya masing-masing, mulai dari mengamati dunia di sekitar mereka hingga mencoba menjangkau orang lain dengan cara yang tidak terduga. Perjuangan mereka menunjukkan betapa sulitnya membentuk hubungan yang tulus dengan orang lain.

Perjalanan para karakter ini adalah tentang isolasi dan introspeksi. Saat kita mengenal mereka lebih baik, kita melihat pikiran, perasaan, dan ketakutan mereka, yang membantu kita lebih memahami mereka.

Cara Murakami dalam bercerita, dengan sudut pandang berbeda, seperti melihat peristiwa yang sama dari sudut berbeda, sehingga membantu kita memahami apa yang terjadi dan bagaimana perasaan masing-masing karakter. Ini adalah pengingat bahwa kenyataan bisa berbeda tergantung siapa yang melihatnya.)


THINGS I LOVE

■After Dark takes you on a journey into the streets of Tokyo after the sun sets. With Haruki Murakami's descriptive writing, you'll feel like you're in Tokyo, soaking in the sights and sounds of the city that never sleeps.

■What's really cool about this book is how it challenges our usual idea of time. Instead of happening during the day, everything unfolds at night. This makes us think about how time isn't always the same for everyone. It's like the night brings out a whole different side of life, which makes everything seem more intense and mysterious.

■As the characters go through their nighttime adventures, we get a peek into their thoughts and feelings. It's like looking into a mirror and seeing bits of ourselves reflected back.

■The songs mentioned in the book are background noise which add richness to the story. Each song gives us clues about the characters' emotions and situations. From jazzy tunes to pop hits, the music in After Dark is as diverse as the city it's set in.

(■After Dark membawa kita dalam perjalanan ke jalanan Tokyo setelah matahari terbenam. Dengan tulisan deskriptif Haruki Murakami, kita akan merasa seperti berada di Tokyo, menikmati pemandangan dan suara kota yang tidak pernah tidur.

■Hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana buku ini menantang gagasan kita tentang waktu. Alih-alih terjadi pada siang hari, semuanya terjadi pada malam hari. Hal ini membuat kita berpikir tentang betapa waktu tidak selalu sama untuk semua orang. Ini seperti malam yang memunculkan sisi kehidupan yang berbeda, yang membuat segalanya tampak lebih intens dan misterius.

■Saat para karakter menjalani petualangan malam hari, kita bisa mengintip pikiran dan perasaan mereka. Ini seperti melihat ke cermin dan melihat bagian dari diri kita terpantul kembali.

■Lagu-lagu yang disebutkan dalam buku ini merupakan latar belakang yang menambah kekayaan cerita. Setiap lagu memberi kita petunjuk tentang emosi dan situasi karakter. Dari lagu jazzy hingga lagu pop hits, musik di After Dark sangat beragam seperti kota tempatnya berada.)


CONCLUSION

After Dark by Haruki Murakami takes you on a journey through the bustling streets of Tokyo after dark. It's like stepping into another world where reality and dreams mix and mingle. As you dive into the book, you'll find yourself getting lost in the sights and sounds of late-night Tokyo, questioning what's real and what's not. Through the lives of its characters, After Dark explores important themes like loneliness, human connection, and the meaning of life. As you follow along with them on their adventures, you'll start thinking about how time and place shape our experiences and perceptions. After Dark's introspective style will have you thinking about your own thoughts and feelings in a whole new way.

(After Dark oleh Haruki Murakami membawa kita dalam perjalanan melalui jalanan Tokyo yang ramai setelah hari gelap. Rasanya seperti melangkah ke dunia lain di mana kenyataan dan mimpi bercampur dan berbaur. Saat kita menyelami buku ini, kita akan tersesat dalam pemandangan dan suara kota Tokyo larut malam, mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang tidak. Melalui kehidupan karakternya, After Dark mengeksplorasi tema-tema penting seperti kesepian, hubungan antarmanusia, dan makna hidup. Saat kita mengikuti petualangan mereka, kita akan mulai berpikir tentang bagaimana waktu dan tempat membentuk pengalaman dan persepsi kita. Gaya introspektif After Dark akan membuat kita memikirkan pikiran dan perasaan kita sendiri dengan cara yang benar-benar baru.)


0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.