The Count of Monte Cristo by Alexandre Dumas | Book Review

 


The Count of Monte Cristo tells the story of Edmond Dantès, a sailor who gets falsely accused of treason and thrown into prison. After years behind bars, he manages to break free and finds a secret treasure on Monte Cristo Island. With this newfound fortune and wisdom, he reinvents himself as a mysterious Count, out for payback against those who did him wrong. As he plots his revenge, he dives into a world full of power struggles, ambiguous moral choices, and important changes within himself.

(The Count of Monte Cristo menceritakan kisah Edmond Dantès, seorang pelaut yang dituduh melakukan pengkhianatan dan dijebloskan ke penjara. Setelah bertahun-tahun di balik jeruji besi, ia berhasil membebaskan diri dan menemukan harta karun rahasia di Pulau Monte Cristo. Dengan kekayaan dan kebijaksanaan barunya ini, dia mengubah dirinya menjadi seorang Count misterius, yang ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang melakukan kesalahan padanya. Saat ia merencanakan balas dendam, ia terjun ke dunia yang penuh dengan perebutan kekuasaan, pilihan moral yang ambigu, dan perubahan penting dalam dirinya.)


BOOK REVIEW

The Count of Monte Cristo by Alexandre Dumas is a classic book with its interesting of themes such as social class, power, betrayal, revenge, and how people change.

The story digs into how society is structured with some people having everything and others struggling to get by, and offers commentary on social class and power dynamics. It shows how money, status, and influence can shape people's lives, sometimes for the better and sometimes for the worse. As you follow along, you'll see characters trying to survive this world by facing challenges based on where they stand.

Betrayal, revenge, and transformation are important parts of the story, which drive the plot and give us a peek into the characters' minds. It starts with Edmond Dantès getting framed and thrown in prison, which sets him on a mission for payback. As he changes from a regular man to a mysterious Count, you'll see how time and difficulties can change a person.

The heart of what makes this book amazing is how it dives into the gray areas of right and wrong. As Dantès goes after his revenge, you'll start questioning if what he's doing is really okay. His plans don't just affect the people he's after but also innocent people caught in the middle. It will make us think about ethics, justice, and the potential loss of one's own humanity when consumed by vengeance.

Dumas shows us through Dantès' quest how wanting payback can take over your life, hurt others, and cause more problems than it solves. Revenge might feel good in the moment, but it usually just makes things worse in the long run.

(The Count of Monte Cristo karya Alexandre Dumas merupakan buku klasik dengan tema-tema menarik seperti kelas sosial, kekuasaan, pengkhianatan, balas dendam, dan bagaimana orang berubah.

Kisah ini menggali bagaimana masyarakat terstruktur dimana sebagian orang memiliki segalanya dan sebagian lainnya berjuang untuk bertahan hidup, dan memberikan komentar mengenai kelas sosial dan dinamika kekuasaan. Kisah ini menunjukkan bagaimana uang, status, dan pengaruh dapat membentuk kehidupan seseorang, terkadang menjadi lebih baik dan terkadang menjadi lebih buruk. Saat kita mengikuti kisahnya, kita akan melihat karakter yang mencoba bertahan hidup di dunia ini dengan menghadapi tantangan berdasarkan posisi mereka.

Pengkhianatan, balas dendam, dan transformasi adalah bagian penting dari cerita, yang menggerakkan alur cerita dan memberi kita gambaran tentang pikiran para karakter. Ini dimulai dengan Edmond Dantès yang dijebak dan dijebloskan ke penjara, yang memberinya dorongan untuk membalas dendam. Saat ia berubah dari manusia biasa menjadi seorang Count misterius, kita akan melihat bagaimana waktu dan kesulitan dapat mengubah seseorang.

Inti dari apa yang membuat buku ini luar biasa adalah bagaimana buku ini menyelami area abu-abu antara benar dan salah. Saat Dantès membalas dendam, kita akan mulai bertanya-tanya apakah yang dia lakukan benar-benar baik-baik saja. Rencananya tidak hanya berdampak pada orang-orang yang diincarnya, namun juga orang-orang tak bersalah yang terjebak di tengah-tengahnya. Hal ini akan membuat kita berpikir tentang etika, keadilan, dan potensi hilangnya kemanusiaan seseorang jika termakan oleh dendam.

Dumas menunjukkan kepada kita melalui kisah Dantès bagaimana keinginan melakukan balas dendam dapat mengambil alih hidup kita, menyakiti orang lain, dan menyebabkan lebih banyak masalah daripada penyelesaiannya. Balas dendam mungkin terasa menyenangkan pada saat itu, namun biasanya hanya akan memperburuk keadaan dalam jangka panjang.)


THINGS I LOVE

■ Through themes of betrayal, revenge, and transformation, this book show us the messy, complicated feelings we all have to deal with at some point.

■ The characters, especially Edmond Dantès, are like a window into human nature. We get to see inside their heads, feeling what they feel as they go through all the ups and downs of the story.

■ Getting to see justice served feels so satisfying. It's like finally tying up all the loose ends and getting that sense of closure we've been waiting for.

■ The translation is spot-on, making sure we get the heart of the story without getting lost in complicated language.

■ And it's even cooler that the Indonesian audiobook has a talented narrator who brings the characters to life with their own unique voices.

(■ Melalui tema pengkhianatan, balas dendam, dan transformasi, buku ini menunjukkan kepada kita perasaan kacau dan rumit yang harus kita hadapi pada saat-saat tertentu.

■ Tokoh-tokohnya, terutama Edmond Dantès, ibarat jendela menuju sifat-sifat manusia. Kita bisa melihat ke dalam isi kepala mereka, merasakan apa yang mereka rasakan saat mereka melewati perubahan dalam cerita.

■ Melihat keadilan ditegakkan terasa sangat memuaskan. Ini seperti akhirnya menyelesaikan semua masalah dan mendapatkan penutupan yang telah kita tunggu-tunggu.

■ Terjemahannya tepat sasaran, yang memastikan kita memahami inti cerita tanpa tersesat dalam bahasa yang rumit.

■ Dan yang lebih keren lagi adalah audiobook bahasa Indonesianya memiliki narator berbakat yang menghidupkan karakter dengan suaranya yang unik.)


CONCLUSION

The Count of Monte Cristo is a classic that digs into themes like betrayal, revenge, and change. The characters, especially the mysterious Edmond Dantès, show us all the twists and turns of human nature, making us feel like we're right there with them. As we dive deeper into the story, we start thinking about topics like social class, power, and how seeking revenge can lead to other problems. It's a reminder that even though this story's set in the past, its lessons still relevant today. 

(The Count of Monte Cristo adalah buku klasik yang menggali tema-tema seperti pengkhianatan, balas dendam, dan perubahan. Karakternya, terutama Edmond Dantès yang misterius, menunjukkan kepada kita semua liku-liku sifat manusia, yang membuat kita merasa seperti berada di sana bersama mereka. Saat kita mendalami ceritanya lebih dalam, kita mulai memikirkan topik-topik seperti kelas sosial, kekuasaan, dan bagaimana balas dendam dapat menyebabkan masalah lain. Ini adalah pengingat bahwa meskipun cerita ini berlatar masa lalu, pelajarannya masih relevan hingga saat ini.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.