Kastel Terpencil di Dalam Cermin by Mizuki Tsujimura | Book Review

 


Kali ini aku bakal mereview buku dari penulis Jepang lagi yaitu Kastel Terpencil di Dalam Cermin oleh Mizuki Tsujimura yang selesai aku baca di bulan November. Aku juga sudah bikin reviewnya dalam bentuk video review di channel aku, dan juga ada reading vlog untuk buku ini karena aku merasa akan menyukai buku ini. Aku juga sudah membaca versi bahasa Inggrisnya yaitu Lonely Castle in the Mirror dan sudah aku buatkan blog post untuk membandingkan versi ini dan versi tersebut. 

 

Length                         : 493 pages

Original title               : かがみの孤城

Where to read             : physical copy

Released date             : April 10, 2022

Date read                   : November 3-10, 2022

Keywords                  : middle grade, magical realism, school, friendship, family, mystery, fairytale

Trigger warning        : bullying, violence, attempted sexual assault, grief, death, cancer

 

BLURB

“Aku ingin menolongmu.”

Kokoro merasa terusir dari kelasnya sendiri hingga ia mengurung diri di rumah dan menolak pergi ke sekolah. Pada suatu hari, cermin di dalam kamarnya mengeluarkan cahaya terang. Dan di dalam cermin tersebut ada bangunan misterius yang mirip sebuah kastel. Ada tujuh orang yang juga “diundang” ke sana—mereka yang menolak pergi ke sekolah seperti Kokoro. Untuk apa mereka bertujuh dikumpulkan di kastel? Siapakah sebenarnya sosok gadis bertopeng serigala yang mengundang mereka?

 

COVER & TAMPILAN FISIK

Aku suka cover yang edisi terjemahan bahasa Indonesia ini mulai dari warna, art style dan font yang digunakan. Kesannya lebih magical dan sepertinya cocok dibaca di akhir tahun. Yang aku suka lagi, bukunya bisa dibuka 180 derajat sehingga gak bikin capek saat baca. Sayangnya aku gak dapet bookmark dari buku ini, sehingga aku pakai bookmark lain saat membacanya. Font yang digunakan cukup kecil meskipun paragrafnya tidak terlalu padat, selain itu setiap babnya juga cukup panjang sehingga gak bisa diselesaikan dalam sekali duduk.

 

WHERE TO BUY

Gramedia official store

 

HAL YANG AKU SUKA

Karakternya memorable semua. Karakternya bisa mudah dihafal meskipun ada beberapa karakter lain yang diperkenalkan dalam satu halaman. Untuk jenis pembaca seperti aku yang mudah melupakan nama-nama karakter terutama ketika diperkenalkan bersamaan dalam satu bab, buku ini sangat membantu karena Kokoro dalam mendeskripsikan orang-orang yang ditemuinya itu cukup singkat namun membuat mereka stand out dengan keunikan masing-masing seperti ada anak perempuan bersuara mirip tokoh anime, anak laki-laki yang selalu bawa konsol game, anak laki-laki yang mirip Ron Weasley, dan lain-lain.

Deskripsi mengenai tempat, orang-orang dan situasi di dalam cerita cukup detail sehingga aku bisa membayangkan kejadian yang dialami para karakter di dalamnya. Seperti contohnya kejadian yang membuat Kokoro ketakutan dan trauma, saat membacanya aku juga bisa ikut merasakan perasaan Kokoro tersebut.

Porsi percakapan dan narasinya seimbang sehingga tidak membosankan untuk lanjut membaca bukunya. Gaya penulisannya mudah dipahami dan tidak belibet sehingga meskipun per-babnya panjang, aku tidak merasa lelah. Aku juga jadi ingin membaca karya lain dari penulis ini.

World building oke, idenya keren, dan ketika semua petunjuk dikumpulkan dan semua misteri diungkapkan aku hanya bisa angguk-angguk, dan aku jadi bertanya-tanya kenapa aku gak menganggap bagian bagian sederhana yang ditampilkan di sepanjang ceritanya sebagai sesuatu yang penting ya.

Aku bisa relate ke perasaan dan pikiran Kokoro serta teman-teman Kokoro di dalam kastel sehingga aku sangat menikmati membaca buku ini hingga akhir.

Pengungkapan atau plot twist yang dimunculkan sama sekali gak aku sangka, baik yang dimunculkan di pertengahan buku maupun di akhir cerita. Semua tebakan aku salah dan dengan clue yang ditemukan kokoro di awal cawu 3, aku mengira bukunya bakal diakhiri gitu aja, ternyata semua itu saling berhubungan yang bikin aku terharu.




HAL YANG GA BEGITU AKU SUKAI

Di awal cawu pertama terasa enggak membosankan karena di sini kita diperkenalkan lebih jauh mengenai karakter kokoro dan anak anak lain, di akhir cawu pertama hingga cawu kedua terasa agak bosan karena mereka kayak gak melakukan sesuatu yang besar untuk menjalankan misi atau mengungkap misteri meskipun sudah dimunculkan plot twist dan teori yang diungkapkan oleh anak-anak yang ada di sana. Jarak antara kemunculan petunjuk berarti hingga pengungkapan cukup panjang sehingga aku sempet berpikir endingnya bakal tidak worth the journey.

Ada beberapa typo yang muncul di dalam buku ini jadi harus baca beberapa kali biar paham maksud kalimatnya.

 

HAL YANG AKU PELAJARI

🏰 Orang-orang yang memahami orang lain dan penuh kasih sayang mungkin saja adalah orang-orang yang memiliki masa lalu yang sulit dan gak bisa kita bayangkan. Mereka berusaha sekuat tenaga agar tidak ada orang lain yang mengalami hal-hal yang menyedihkan yang mereka alami di masa lalu.

🏰 Anak-anak yang gak berangkat ke sekolah itu punya alasan yang berbeda-beda jadi kita gak bisa menyamaratakan mereka semua sebagai anak-anak nakal dan harus diberi reaksi negatif, karena bisa saja mereka menjadi korban perundungan di sekolah, atau mereka diarahkan untuk berfokus ke hal lain seperti turnamen, atau juga orang tua mereka lebih memiliih homeschooling, dan ada juga anak-anak yang tidak tertarik untuk sekolah tapi mereka tertarik pada hal-hal tertentu di kehidupan seperti mempelajari mesin.

🏰 Kejadian yang membuat Kokoro merasa terancam mungkin sudah lama terjadi, tapi ingatannya belum hilang dan itu membuat dia melakukan segala hal untuk melindungi dirinya termasuk mengurung dirinya di kamar. Karena buku ini diceritakan per bulan, aku jadi bisa melihat gimana satu kejadian buruk mempengaruhi sikap seseorang dan keputusan yang mereka ambil. Kalau di kehidupan nyata, hal itu menurut aku efek sebuah kejadian bakal terjadi lebih subtle dan membutuhkan waktu panjang untuk bisa kita sadari karena biasanya kita tidak begitu memperhatikan pergantian waktu dan kejadian-kejadian yang kita alami sangat banyak, sehingga sebuah kejadian bisa kita lupakan begitu saja, namun secara tidak kita sadari hal itu mempengaruhi kita. Kita mengubah cara berpikir berdasarkan kejadian tersebut yang tentunya akan mengubah sikap kita juga. Keren banget buku ini!

 

KUTIPAN FAVORIT

"Hal yang dapat diraih tanpa harus melakukan apa-apa merupakan hal yang paling enak dan menyenangkan."

 

RATING

4.5 / 5 stars

 

KESIMPULAN

Kastel Terpencil di Dalam Cermin adalah salah satu buku terbaik yang aku baca di bulan November dan untuk yang penasaran bagaimana pendapat aku mengenai versi bahasa Inggrisnya, silakan mengunjungi blog post ini.


BACALAH BUKU INI JIKA KAMU SUKA

🏰 Genre magical realism yang tidak terlalu absurd dengan tokoh utama anak SMP

🏰 Buku dengan kisah persahabatan dengan tambahan misteri di dalamnya

🏰 Tokoh utama yang tidak heboh, menghindari interaksi dengan dunia luar dan lebih banyak berpikir sendiri

🏰 Buku dengan tebal di atas 400 halaman

🏰 Buku yang mungkin bikin kamu gak sabar di awal tapi plot twist / pengungkapannya worth the long journey

🏰 Buku dengan referensi beberapa dongeng terkenal

🏰 Buku dengan setting kastel misterius dengan peraturan yang unik

🏰 Buku dengan misi mendapatkan sesuatu (yang bisa mengarah ke kompetisi) tapi tidak berfokus pada kompetisinya

🏰 Buku yang ada karakter gantengnya tapi bukan buku romance

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.