Memahami Perasaan Seorang Penggemar Idol | Idol, Burning by Rin Usami | Book Review Indonesia

 

idol burning rin usami book review ulasan buku

Apakah kamu seorang fans idol Jepang? Atau kamu fans hal-hal berbau Jejepangan lainnya? Buku Idol, Burning oleh Rin Usami ini mungkin cocok buat kamu baca. Kali ini aku akan membagikan ulasan buku yang audiobooknya aku selesaikan di bulan November yang cukup pendek karena termasuk ke dalam kategori novella. Meskipun buku ini gak dapet rating yang wow dari aku, aku pengen share pendapat aku mengenai buku ini karena topik yang diangkat ini adalah topik yang menarik buat aku.

Aku juga bikin video review Idol, Burning di channel aku yang intinya sama aja, tapi ada beberapa hal yang aku tambahkan di blog post ini yang mungkin aku lewatkan saat bikin videonya dan ada beberapa hal yang lebih enak diomongin langsung dalam bentuk video.


Idol, Burning by Rin Usami | Book Review Indonesia


Length                         : 144 pages | 3H 13M

Narrator                      : Mirai

Original title               : 推し、燃ゆ

Where to read             : Storytel

Released date             : September 10, 2020 (original), November 15, 2022 (storytel)

Date read                   : November 15 – 16, 2022

Keywords                  : young adult, contemporary, Japanese literature, Japanese idols, novella, fangirl

Trigger warning         : death, cremation mentioned



 

BLURB

The novel that lit the Japanese publishing world on fire: From a breathtaking up-and-coming writer, a twenty-first century Catcher in the Rye that brilliantly explores toxic fandom, social media, and alienated adolescence.

Akari is a high school junior obsessed with "oshi" Masaki Ueno, a member of the popular J-Pop group Maza Maza. She writes a blog devoted to him, and spends hours addictively scrolling for information about him and his life. Desperate to analyze and understand him, Akari hopes to eventually see the world through his eyes. It is a devotion that borders on the religious: Masaki is her savior, her backbone, someone she believes she cannot survive without--even though she's never actually met him.

When rumors surface that her idol assaulted a female fan, social media explodes. Akari immediately begins sifting through everything she can find about the scandal, and shares every detail to her blog--including Masaki's denials and pleas to his fans--drawing numerous readers eager for her updates.

But the organized, knowledgeable persona Akari presents online is totally different from the socially awkward, unfocused teenager she is in real life. As Masaki's situation spirals, his troubles threaten to tear apart her life too. Instead of finding a way to break free to save herself, Akari becomes even more fanatical about Masaki, still believing her idol is the only person who understands her.

A blistering novel of fame, disconnection, obsession, and disillusion by a young writer not much older than the novel's heroine, Idol, Burning shines a white-hot spotlight on fandom and "stan" culture, the money-making schemes of the pop idol industry, the seductive power of social media, and the powerful emotional void that opens when an idol falls from grace, only to become a real--and very flawed--person. (Goodreads)

 

BOOK COVER

Aku tertarik sama buku ini karena covernya biru dan ada lilinnya yang memberikan kesan sunyi tapi ada ketidakteraturan yang tidak diterangi oleh cahaya lilin. Kemudian ada tulisan judul dan nama pengarangnya yang memberikan kesan kalau cerita ini serius dan gak ada unsur magic dan humor di dalamnya. Cover inilah yang bikin aku klik judul ini dan membaca blurbnya.

 

CHARACTERS

Akari sebagai tokoh utama ini sangat jelas keinginan dia ini apa, hal apa yang memotivasi dia dan apa yang dia lakukan sehari-hari, meskipun untuk kondisi kesehatan Akari tidak pernah ada penjelasan lebih lanjut dan dia tidak menyebutkan diagnosis apa yang dia dapat dari dokter agak bikin penasaran juga sih. Aku juga berpikir kalau karakternya juga berasa kayak orang di dunia nyata yang gak semua orang di dunia nyata melakukan hal ekstrim.

Untuk karakter pendukung seperti teman sesama fangirl yang bernama Narumi juga cukup memorable karena dia juga punya pendapat dan cara tersendiri dalam mengidolakan idolnya. Untuk keluarga Akari, bapaknya paling nyebelin pokoknya meskipun dia jatah munculnya dikit, dan aku lebih kasihan ke ibu sama kakak perempuannya. Terus untuk tokoh idol atau oshinya Akari, kita hanya bisa mengenal si idol ini dari cerita Akari dan gimana si idol ini mempengaruhi kehidupannya.

 

ATMOSPHERE

Setting di buku ini gak begitu dijelaskan mendetail gitu, hanya di waktu-waktu tertentu terutama ketika Akari sedang mengalami hal yang kurang membuatnya nyaman kayak gimana berantakannya kamar dia atau gimana kondisi kolam renang sekolah. Untuk penggambaran karakter juga begitu, gak begitu detail karena memang buku ini kayak berfokus pada pikiran-pikiran Akari yang 95% isinya tentang idola favoritnya.

 

WRITING STYLE

Gaya penulisan di buku ini, unik menurut aku. Baru kali ini aku membaca buku yang karakter utamanya mendeskripsikan sesuatu dengan mengasosiasikannya dengan anggota tubuh terutama flesh (daging) dan bone (tulang). Dan untuk pemilihan kata, juga sulit dan gak biasa sih menurut aku, jadi harus dilambatin gitu biar ngerti ini maksud Akari ngomongin apa. Di awal, aku kira Akari ini bakal menggunakan istilah internet untuk menggambarkan kehidupan sehari-harinya (yang menurut aku bakal unik dan menarik) tapi ternyata hanya di bab 1 aja, itu yang bikin aku agak kecewa sih. Kalo pakai istilah internet kayak muka orang ini kayak emoji ini gitu kan kayak lebih cocok dengan Akari yang juga menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer.

 

PLOT

Pacingnya normal menurut aku meskipun ini novella. Terus entah ini masuk plot apa enggak, tapi gimana Akari nyeritain masa lalunya itu kadang ga jelas gitu maju mundurnya karena dia pakai present tense untuk menceritakan kejadian di masa lalu juga, sehingga saat kita mengikuti kisah masa lalu Akari di rumah neneknya tau-tau dia nyeritain temennya kirim chat.

 

INTRIGUE

Cukup intriguing menurut aku karena emang topik idol dan fans ini adalah topik yang menarik perhatian aku. Meskipun gaya penulisannya ga biasa dan banyak pilihan kata yang sulit, tapi aku masih terus bisa dengerin audiobooknya  karena penasaran aja sih apa yang bakal terjadi sama Akari.

 

LOGIC

Oke menurut aku. Motif karakternya jelas, tidak terlalu banyak informasi yang disajikan yang mungkin saja menjadi distraksi dari kisah Akari, dan juga meskipun banyak yang gak dijelaskan menurut aku ini porsinya pas sih buat buku yang karakternya hanya memiliki 1 fokus dalam hidupnya yaitu idolanya. Kalau pendapat aku mengenai tindakan Akari yang masuk akal atau enggak, menurut aku masuk akal sih, malah bisa aja ada Akari yang lain yang ada di dunia nyata.

 

ENJOYMENT

Aku cukup menikmati buku ini, butuh 2 hari buat menyelesaikannya, dan aku jadi memikirkan beberapa hal yang dibahas di dalam buku ini setelah bukunya selesai.

 

OTHER

Menurut aku buku ini menarik dari tema yang diusung yaitu fans berat dari sosok idola. Selama ini kita mungkin hanya tahu fans idol group sebagai sekumpulan orang aneh yang perilakunya tidak bisa kita pahami dan kenapa bisa-bisanya mereka melakukan begitu banyak hal untuk idol yang gak tau keberadaan mereka di dunia. Buku ini, meski tidak bisa mewakili semua fans tersebut, bisa memberikan gambaran mengenai satu atau dua jenis fans yang dimunculkan di sepanjang 3 jam audiobook.

Ada beberapa istilah dalam dunia fandom idol Jepang yang dimunculkan di dalam buku ini dan tidak diberi penjelasan, jadi kalau kamu tidak familiar dengan hal tersebut, silakan mencari di Google atau bertanya ke teman-teman kalian.

Di awal cerita kita sudah ditunjukkan gimana kondisi Akari yang menurut aku di awal ini unik karena dia punya istilah berbeda yang dia gunakan untuk mendeskripsikan hal-hal di kehidupannya. Kemudian kita diperkenalkan dengan sosok teman Akari yang juga menjadi penggemar idola yang berbeda, baru kita ditunjukkan kisah awal Akari menjadi penggemar anggota idol group bernama Masaki Ueno. Selanjutnya kita bakal tau kondisi Akari dan keluarganya hingga apa saja yang sudah dia lakukan dalam rangka mendukung oshinya ini mulai dari beli CD/DVD musik, dateng ke konser, beli goods konser, hingga merekam acara yang dihadiri oleh oshinya seperti interview radio atau TV.

Kita juga ditunjukkan apa yang terjadi ketika Masaki terkena skandal yang disebutkan di blurb, hingga apa yang dilakukan oleh Akari dalam menyikapi keputusan yang diambil oleh idol yang digemarinya tersebut.

Menurut aku, isi buku ini sudah tidak mengejutkan buat aku dan terasa gak berlebihan. Kebiasan penggemar idol Jepang untuk mengikuti segala konten yang diterbitkan dalam berbagai bentuk dan media menurut aku sudah umum dilakukan baik oleh fans Jepang maupun internasional, seperti mencatat hal-hal penting dalam live tour, mencatat interview di radio hingga bikin shrine yang kayak dilakukan Akari di buku ini. Kalau fans internasional mungkin lebih ke menerjemahkan apa yang dishare oleh fans Jepang dan juga isi interview majalah atau pamflet. Terus, kalau kalian punya idol dari negara atau planet manapun yang ultah, terus kalian beli kue atau makanan spesial gitu buat kalian makan di hari itu atau bahkan kalian hias dan foto juga, ada juga nih di buku ini. 

Sedangkan untuk karakter Akari adalah jenis fans yang mungkin bisa dibilang gak ekstrim dan mungkin mengecewakan beberapa pembaca yang menginginkan Akari melakukan kegiatan menghebohkan seperti stalking atau bahkan menuangkan kekecewaannya dalam bentuk lain. Buat aku sih pas, ga berlebihan dan masuk akal juga.

Terus kalo kamu sebagai penggemar idol Jepang dan pengen baca buku yang penggambaran kegiatan fans-idol Jepang bisa mirip dengan kenyataan dan kayaknya familiar banget nih sama hal-hal yang kamu geluti selama ini, kamu bisa banget baca buku ini.

Gak bakal ada apa-apa di buku ini dan mungkin bakal bikin kecewa karena ekspektasi dan pertanyaan kamu gak kejawab, tapi buku ini bakal bikin kamu memikirkan kehidupanmu meskipun kamu bukan jenis orang seperti Akari dalam hal hobi.

 

QUESTIONS

Aku jadi bertanya-tanya juga sih apakah kebiasaan fans idol Jepang ini sudah umum diterima di Jepang sana? Karena rasanya kisah Akari di buku ini begitu akurat. Kalau di dunia kita yang berkilo-kilometer jauhnya dari Jepang, menjadi fans idol Jepang dengan segala kegiatannya mungkin dianggap aneh, gak wajar dan kayak masih ga bisa diterima masyarakat.

 

Hal yang masih aku pertanyakan mungkin kenapa Akari selalu menyebut “my oshi” saat ngomongin idola favoritnya di blognya yang dibaca oleh followersnya. Mungkin awalnya dia membuat blog untuk diary gitu, tapi ketika mulai banyak followers yang baca dan berkomentar yang juga menggemari idol group yang sama, apakah menyebut seseorang sebagai “my oshi” gak dianggap sebagai selfish oleh fans lain apalagi  Akari juga addressed her followers di blognya kayak halo teman-teman di awal blognya?

 

AUDIOBOOK

Buku ini dinarasikan oleh Mirai yang menurut aku menjadi narrator yang cara pengucapan bahasa Inggrisnya itu bisa cocok dengan telinga aku, dan karena buku ini bersetting di Jepang tentunya banyak istilah bahasa Jepang dan nama-nama orang Jepang yang muncul, dan aku suka banget cara narator mengucapkan istilah-istilah tersebut yang bisa dengan mudah diidentifikasi sebagai kata-kata bahasa Jepang diantara kata-kata bahasa Inggris.

 

AUTHOR & TRANSLATOR

Penulisnya adalah Rin Usami yang saat menulis novel ini berusia 21 tahun dan menjadi salah satu penulis termuda yang menerima penghargaan Akutagawa untuk novel ini. Jika kalian membaca buku ini, aku sarankan untuk membaca catatan penulis yang menurut aku bisa memberikan penjelasan lebih banyak mengenai buku Idol, Burning ini mulai dari apa yang menginspirasi kejadian yang ada di dalamnya hingga rasa terima kasih penulis kepada saudara laki-lakinya (SPOILER : bikin aku terharu).

Buku ini diterjemahkan oleh Asa Yoneda yang juga ada catatan penerjemah di bagian akhir yang berisi hal-hal seputar terjemahan dan pendapat pribadi penerjemah mengenai buku ini, yang menurut aku tak kalah menarik bisa membaca behind the scene atau pendapat dari orang-orang yang membawakan sebuah cerita hingga bisa dinikmati oleh pembaca.

 

RATING

3.5 / 5


BACALAH BUKU INI JIKA KAMU SUKA 

🕯 Karakter utama anak SMA yang tidak heboh, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk fangirling dan termasuk orang yang socially awkward 

🕯 Buku yang deskripsi setting dan karakternya tidak terlalu detail

🕯 Buku dengan sudut pandang orang pertama yang 90% isinya pikiran-pikiran tokoh utama mengenai idolanya

🕯 Novella di bawah 150 halaman atau sekitar 3 jam audiobook

🕯 Buku dengan tema kegiatan penggemar idola Jepang

🕯 Idola Jepang dan sudah menjadi bagian dari fandom sejak jutaan tahun yang lalu

🕯 Buku yang gak ada hal-hal menghebohkan di dalamnya

🕯 Buku yang bikin kamu memikirkan kehidupanmu sebagai seorang penggemar idol Jepang


WHERE TO READ

Kalau kamu penasaran sama buku ini, aku taruh link audiobooknya di description box dari storytel. Kalau kamu pengguna Scribd, audiobook ini juga bisa kamu akses di sana. Nah kalau kamu gak berlangganan, ada free trial 2 bulan di scribd yang bisa kamu pakai.

60-Day Free Trial Scribd

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.