4 Hal Penting Mengenai Reading Slump



Hai! Aku balik lagi dengan blog post yang bukan review buku, karena memang aku lagi tidak ingin membuat review buku. Blog post kali ini aku buat sekalian curhat karena sejak pertengahan Maret hingga blog post ini tayang, aku terkena reading slump. Itulah alasan kenapa aku jarang mengupdate reading thread di twitter atau belum mengupload foto review baru di instagram. Penyebabnya sih karena awalnya di bulan Maret aku membaca beberapa buku yang tidak cocok dengan aku, yang satu terlalu panjang dan ceritanya terlalu lambat, yang lainnya tidak punya gaya penulisan yang cocok dengan aku. Ditambah lagi, akhir Maret sudah masuk bulan puasa yang membuat jadwalku berubah juga.

Sebenarnya aku punya teori pribadi yang selalu bekerja sebelumnya yaitu saat satu bulan dimulai dengan membaca buku yang aku suka, pasti aku bakal bisa menemukan buku-buku lain yang aku enjoy dalam membacanya bahkan dapat lima bintang. Ternyata teori tersebut tidak bekerja tahun ini, karena di bulan Maret aku mengawalinya dengan menyelesaikan novella The Mysteries of Thorn Manor yang merupakan lanjutan dari buku favoritku tahun lalu yaitu Sorcery of Thorns

Jadi, buat kamu yang berada dalam reading slump, cocok banget kamu menemukan blog post ini di mana aku bakal membahas 4 hal penting seputar reading slump mulai dari pengertian reading slump, penyebab reading slump, apakah kamu wajib keluar dari reading slump hingga tujuan hidup dengan mindset positif vs reading slump.

 

Apa itu reading slump?

Reading slump adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa membaca buku, bukan dalam hal kemampuan membaca, namun lebih ke motivasi untuk membaca. Menurut urban dictionary, reading slump disebutkan sebagai readers worst nightmare, dan didefinisikan sebagai kondisi not being able to pick up a book and read because you just can't, you just can't read.

 

Apa penyebab reading slump?

1. Buku yang sebelumnya dibaca

Reading slump bisa terjadi saat seseorang membaca sebuah buku tidak sesuai dengan seleranya, misalnya buku yang terlalu panjang, buku yang kisahnya terasa membosankan, buku yang isinya sulit dimengerti, buku yang punya jalan cerita yang tidak cocok dengan ekspektasi pembaca, hingga buku dari penulis favorit atau genre favorit yang entah kenapa sepanjang membacanya menyebabkan hilangnya mood membaca buku tersebut, bahkan saat memilih buku selanjutnya juga terasa kurang bersemangat dalam membaca. Kalau dalam kasusku, biasanya ada lebih dari 2 buku yang tidak begitu cocok dengan aku yang aku baca dalam waktu berdekatan yang membuat aku kehilangan motivasi membaca buku-buku dalam current reads maupun buku-buku lain.

 

2. Situasi yang berubah

Reading slump bisa terjadi saat situasi atau kehidupan seseorang berubah, pokoknya tidak seperti rutinitas yang biasa dijalani selama beberapa waktu yang sudah nyaman dilakukan. Kondisi ini misalnya seperti :

🍹 Perubahan jadwal yang menjadi lebih sibuk sehingga menguras lebih banyak tenaga dan terlalu lelah untuk membaca buku

🍹 Pindah rumah / sekolah / kerja

🍹 Baru masuk kuliah / kerja

🍹 Masuk bulan puasa, yaitu sepertinya yang juga sedang terjadi pada kasus reading slump aku tahun ini. Bulan puasa tahun ini terasa jauh lebih sibuk, karena selain bekerja hingga sore, jam tidur juga berkurang, sehingga jam 8 malam sudah terasa mengantuk.

🍹 Kondisi kesehatan. Kondisi kesehatan yang dimaksud juga tidak harus terkena sakit parah yang mengharuskan kamu menginap di rumah sakit. Sakit seperti sakit perut karena salah makan, luka luar ringan, sakit tenggorokan atau demam karena kehujanan juga bisa menyebabkan reading slump, yang bakal bisa lebih panjang untuk fokus masa penyembuhan.

 

3. Tiba-tiba saja tidak ada mood membaca buku

Reading slump juga bisa terjadi tanpa alasan yang jelas, tahu-tahu kamu kehilangan keinginan untuk membaca dan kamu bingung apa yang terjadi pada dirimu. Kalau kasusku biasanya hal-hal yang tidak aku sadari berkaitan dengan stress, jadi tahu-tahu sangat lelah dan ingin tidur lebih lama. Tidak hanya stress, tapi masih banyak faktor lain yang tidak disadari yang mempengaruhi motivasi membaca yang mungkin juga terjadi pada kamu yang lagi baca blog post ini.

 

Apakah kamu harus bangkit dari reading slump?

TIDAK.

Jika kamu punya kewajiban baca buku setiap hari, misalnya kamu seorang pelajar atau guru, atau orang-orang dengan pekerjaan yang harus baca buku setiap hari, maka mungkin kamu harus segera keluar dari reading slump untuk memenuhi kewajiban.

Untuk mengatasi reading slump, aku akan membuat blog post terpisah yang akan tayang dalam beberapa waktu.

 

Bukankah bagus untuk segera bangkit dari ‘keterpurukan’ atau ‘hal negatif’ seperti reading slump?

Balik lagi ke bagaimana kamu melihat reading slump. Apakah reading slump adalah hal yang negatif, positif atau netral? Menurutku reading slump adalah kejadian normal yang terjadi pada manusia yang suka membaca buku. Jika kamu tidak suka membaca buku, kamu sepertinya tidak akan kena reading slump.

Yang harus diingat adalah kamu tidak keluar dari reading slump untuk meraih predikat ‘produktif’ dan ‘hidup dengan positive mindset’ dari dirimu sendiri atau dari mutual di twitter atau dari followers di instagram. Jangan guys, kamu bisa-bisa merasa tertekan dan bingung sendiri hanya gara-gara reading slump. Sudah terlalu banyak peraturan yang harus kamu ikuti seperti peraturan sekolah / kampus / kantor, peraturan RT / RW, peraturan lalu lintas, peraturan bayar ini itu, hingga peraturan yang mungkin hanya berlaku di rumahmu, maka kamu bisa lebih longgar terhadap diri sendiri dalam hal ‘peraturan membaca’.

 

Jadi blog post ini isinya begini doang?

Tentu saja. Aku sedang kena reading slump, guys, jadi aku menceritakan kondisiku sendiri dan pendapatku mengenai reading slump dengan harapan aku bisa mengingat tulisan ini agar tidak terlalu keras pada diri sendiri misalnya dalam hal target kuantitas bacaan seperti target membaca 100 buku per bulan atau 100.000 halaman per minggu. Aku ingin hidup santai tahun ini. Mungkin bakal ada bulan-bulan di mana aku bisa baca lebih dari 5 buku, seperti bulan Januari aku baca 17 buku dan Februari 12 buku (thanks to R. F. Kuang! Aku jadi semangat baca karena The Poppy War trilogy yang sangat menguras emosi dan membuat aku haus bacaan lain yang serupa). Mungkin bulan April ini aku bakal menyelesaikan 1 buku atau tidak ada buku yang aku selesaikan sama sekali, dan aku bakal tetep bangga sama diriku sendiri karena sudah melalui satu bulan lain di 2023.

 

Nah, gimana dengan kamu? Kamu kena reading slump? Atau lagi semangat banget baca buku bulan ini? Kalau lagi semangat, kasih tahu dong buku apa yang bikin kamu excited bulan ini di kolom komentar.

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.