Guardians of Dawn: Zhara by S. Jae-Jones | Book Review

 



Guardians of Dawn: Zhara takes readers on a journey into a world where wielding magic is forbidden and carries severe consequences. The story follows Zhara, a young girl with hidden magical abilities, who lives in a realm teetering on the brink of chaos as ancient abominations resurface. When Zhara crosses paths with Han, a royal prince on a covert mission, they embark on a quest to locate the Guardians of Dawn, a secret society with the power to safeguard their world. 

(Guardians of Dawn: Zhara membawa pembaca pada perjalanan ke dunia di mana penggunaan sihir dilarang dan dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah. Kisah ini mengenai Zhara, seorang gadis dengan kemampuan magis tersembunyi, yang tinggal di dunia yang berada di ambang kekacauan seperti zaman dahulu karena kejahatan muncul kembali. Saat Zhara bertemu dengan Han, seorang pangeran kerajaan yang menjalankan sebuah misi rahasia, mereka memulai pencarian untuk menemukan Guardians of Dawn, yaitu sebuah perkumpulan rahasia yang memiliki kekuatan untuk menyelamatkan dunia.)


BOOK INFORMATION

Title                       : Guardians of Dawn: Zhara

Author                  : S. Jae-Jones 

Publisher             : Wednesday Books

Language             : English 

Length                  : 569 pages

Released               : August 1, 2023

Read                     : September 14 - 22, 2023

GR Rating            : 3.58

My rating            : 2.50

Where to buy     : Periplus 


BOOK REVIEW

Guardians of Dawn: Zhara introduces readers to a world where magic is not a source of wonder and enchantment but a forbidden and perilous thing. The story is set in the Morning Realms, where the use of magic is met with severe consequences, including potential execution. This theme underscores the core dilemma faced by the characters as they grapple with their magical abilities. The story delves into the moral quandaries they confront, whether to hide their powers or risk exposure. It's a captivating exploration of the complex relationship between magic, its consequences, and the ethical decisions that arise when wielding forbidden powers.

At the heart of the story is Zhara's journey, which is intertwined with the need to conceal her magical talents to protect both herself and her sister. The theme of hidden identities and the constant fear of discovery loom large in Zhara's life. Her struggle to maintain her secret forms a significant aspect of the narrative, adding layers of tension and suspense as readers follow her precarious path.

Within this magical world, there's a sense of upheaval as abominations reemerge, disrupting the delicate balance of power. This theme hints at the vulnerability of even the most formidable magical realms when confronted with forces beyond their control. It prompts readers to ponder the consequences of such disruptions and how characters navigate a world teetering on the brink of magical chaos.

The quest to find the Guardians of Dawn represents a beacon of hope in a world threatened by the resurgence of abominations. This quest is not just a physical journey but a symbol of the characters' yearning for guidance, protection, and the promise of a better future. The idea of guardians as powerful protectors offers a glimmer of optimism amid the magical threats that loom large in the story.

(Guardians of Dawn: Zhara memperkenalkan pembaca pada dunia di mana sihir bukanlah sebuah keajaiban, melainkan sesuatu yang terlarang dan berbahaya. Ceritanya bersetting di Morning Realm, di mana penggunaan sihir akan menghadapi konsekuensi yang parah, termasuk kemungkinan eksekusi. Tema ini menunjukkan dilema inti yang dihadapi oleh para karakter saat mereka berjuang dengan kemampuan magis mereka. Kisah ini juga menggali permasalahan moral yang mereka hadapi, apakah mereka ingin menyembunyikan kekuatan mereka atau mengambil risiko ketahuan. Buku ini adalah eksplorasi menarik tentang hubungan kompleks antara sihir, konsekuensinya, dan keputusan etis yang muncul saat menggunakan kekuatan yang dianggap terlarang.

Inti ceritanya adalah perjalanan Zhara, yang berusaha  menyembunyikan kemampuan magisnya untuk melindungi dirinya dan saudara perempuannya. Tema identitas tersembunyi dan ketakutan terus-menerus membayangi kehidupan Zhara. Perjuangannya untuk menjaga rahasianya membentuk aspek penting dalam narasinya, yang menambah lapisan ketegangan saat pembaca mengikuti perjalanannya.

Dalam dunia magis ini, terjadi pergolakan ketika kejahatan muncul kembali, yang mengganggu keseimbangan. Tema ini menunjukkan kerapuhan dunia magis, bahkan yang paling tangguh sekalipun ketika dihadapkan dengan kekuatan di luar kendali mereka. Hal ini mendorong pembaca untuk merenungkan konsekuensi dari gangguan tersebut dan bagaimana karakter menjelajahi dunia yang berada di ambang kekacauan karena kekuatan magis.

Pencarian untuk menemukan Guardians of Dawn mewakili secercah harapan di dunia yang terancam oleh kebangkitan kembali kekuatan jahat. Pencarian ini bukan sekadar perjalanan fisik melainkan simbol kerinduan para karakter akan bimbingan, perlindungan, dan janji masa depan yang lebih baik. Gagasan tentang Guardian sebagai pelindung yang kuat menawarkan secercah optimisme di tengah ancaman yang membayangi di sepanjang cerita.)


THINGS I LIKE

■Guardians of Dawn: Zhara has a visually stunning book cover that has captivated the attention of many readers. 

■The convergence of magic, adventure, friendship, and identity provides a rich tapestry of experiences for readers to explore. This unique combination of themes not only adds depth to the story but also keeps readers intrigued as they follow the characters on their journey.

(■Guardians of Dawn: Zhara memiliki sampul buku yang menarik secara visual yang telah menarik perhatian banyak pembaca. 

■Konvergensi keajaiban, petualangan, persahabatan, dan identitas memberikan pengalaman yang kaya untuk pembaca. Kombinasi tema yang unik ini tidak hanya menambah kedalaman cerita tetapi juga membuat pembaca terus penasaran saat mengikuti karakter dalam perjalanannya.)


THINGS I DISLIKE

■Juvenile tone and inappropriate humor: The book's writing style and tone can be divisive, particularly regarding its suitability for the intended young adult audience. I found the protagonist's behavior and the crude jokes, especially those of a sexual nature, to be out of place and inappropriate for a YA novel. 

■Characterization: The characterization of the main protagonists, Han and Zhara, are more fitting for younger characters, leading to concerns about character maturity. The main leads, particularly when interacting with each other, were seen as behaving childishly. Those Good-Looking Giggles are annoying. Additionally, the term "himbo" was used to describe Han, suggesting that his character development might not have lived up to some expectations. However, side characters like Xu were highlighted as more engaging and well-developed, offering a contrast to the main leads' interactions.

■Sailor Moon and Cinderella comparisons: The book's marketed as a blend of Sailor Moon and Cinderella, but I found that these comparisons didn't quite align with th reading experience. While elements of the story may have evoked these classic tales, there were differences in character dynamics, such as the surprising depth of affection from the stepsister and the lack of depth in the stepmother's character. 

■Slow and repetitive pacing: I felt that the story's pacing was slow and repetitive, particularly in the middle portions of the book. The narrative was not progressing the plot or character development significantly during these sections. Additionally, the predictability of certain plot points and revelation lead to a sense of anticlimax when these events finally occurred. 

■Info-dumping: Excessive information and explanations about the world and its magical system are off-putting. It disrupts the flow of the story and lead to a sense of detachment from the narrative. Furthermore, the introduction of numerous foreign terms without sufficient context adds to the complexity and potentially confuse readers.

■Lack of depth: While Guardians of Dawn: Zhara introduces intriguing themes, I feel that the exploration of these themes lacks depth, such as character relationships or the magical system.

■The absence of a well-defined villain: The lack of a well-defined antagonist diminishes the sense of conflict and tension in the story. When the villain remains largely unknown and only serves as an expositional device, it can lead to a sense of missed potential in the plot.

■The Bangtan Brothers: The inclusion of a fictionalized version of the K-pop group BTS, referred to as the "Bangtan Brothers," indeed struck a discordant note. This element of the story is distracting and uncomfortable. I felt it disrupted the immersion in the book's fantasy world, as it involved real people, albeit with altered names. The decision to make these fictionalized characters play a significant role in pivotal events of the story left me feeling uneasy and found it to be cringe-worthy. While references to pop culture can sometimes add a layer of relatability to a story, it appears that in this case, it detracted from the overall reading experience for me.

(■Nada kekanakan dan humor yang kurang sesuai: Gaya dan nada penulisan buku saling bertolak belakang, terutama terkait kesesuaiannya dengan pembaca YA yang ditargetkan. Menurut aku, perilaku protagonis dan leluconnya, terutama yang bersifat seksual, tidak pada tempatnya dan kurang cocok untuk novel YA. 

■Penokohan: Penokohan protagonis utama, Han dan Zhara, lebih cocok untuk karakter yang lebih muda. Pemeran utama, terutama saat berinteraksi satu sama lain, terkesan kekanak-kanakan. Selain itu, istilah "himbo" yang digunakan untuk menggambarkan Han, menunjukkan bahwa pengembangan karakternya tidak memenuhi ekspektasi. Namun, karakter sampingan seperti Xu disorot sebagai karakter yang lebih menarik dan berkembang dengan baik, yang memberikan kontras dengan interaksi pemeran utama.

■Perbandingan Sailor Moon dan Cinderella: Buku ini dipasarkan sebagai perpaduan antara Sailor Moon dan Cinderella, tetapi menurut aku perbandingan ini kurang sesuai dengan pengalaman membaca aku. Meskipun unsur-unsur dalam cerita mungkin membangkitkan kesan dari kisah-kisah klasik ini, terdapat perbedaan dalam dinamika karakter, seperti kasih sayang yang mengejutkan dari saudara tiri Zhara dan kurangnya kedalaman karakter ibu tiri.

■Pacing yang lambat dan repetitif: Aku merasa tempo cerita lambat dan repetitif, khususnya di bagian tengah buku. Narasinya tidak mengalami kemajuan signifikan dalam alur cerita atau pengembangan karakter selama bagian ini. Selain itu, plot dan pengungkapan tertentu yang dapat diprediksi menimbulkan kesan antiklimaks ketika peristiwa tersebut akhirnya terjadi.

■Info dumping: Informasi dan penjelasan berlebihan tentang dunia dan sistem magisnya terasa kurang menyenangkan. Hal ini mengganggu alur cerita dan menimbulkan kesan terpisah dari narasi. Selain itu, pengenalan banyak istilah asing di awal tanpa konteks yang memadai menambah kompleksitas dan berpotensi membingungkan pembaca.

■Kurangnya kedalaman: Meskipun Guardians of Dawn: Zhara memperkenalkan tema-tema yang menarik, aku merasa eksplorasi tema-tema ini kurang mendalam, melalui hubungan para karakter atau sistem magis di dalamnya.

■Tidak adanya tokoh antagonis yang terdefinisi dengan baik: Tidak adanya tokoh antagonis yang terdefinisi dengan baik mengurangi konflik dan ketegangan dalam cerita. Jika karakter antagonis sebagian besar masih belum dikenal dan hanya berfungsi sebagai perangkat eksposisi, hal ini dapat menyebabkan hilangnya potensi dalam plot.

■Bangtan Brothers: Dimasukkannya versi fiksi dari grup K-pop BTS, yang disebut sebagai "Bangtan Brothers", menimbulkan nada sumbang. Elemen cerita ini agak mengganggu dan tidak nyaman. Aku merasa hal itu mengganggu pendalaman pembaca dalam dunia fantasi buku ini, karena melibatkan orang-orang nyata, meskipun dengan nama yang diubah. Keputusan untuk membuat karakter fiksi ini untuk memainkan peran penting dalam peristiwa penting dalam cerita membuat aku merasa tidak nyaman. Meskipun referensi terhadap budaya pop kadang-kadang dapat menambahkan lapisan keterhubungan pada sebuah cerita, tampaknya dalam kasus ini, hal ini mengurangi pengalaman membaca secara keseluruhan.)


CONCLUSION

Guardians of Dawn: Zhara presents a visually captivating world brimming with potential. The book's unique blend of themes, including magic, adventure, and friendship, offers readers an intriguing narrative. I appreciate its visually striking cover and the imaginative incorporation of mythology and legend. However, there are drawbacks that I find challenging to overlook. The juvenile tone, inappropriate humor, and the characterization can make the overall book tone unmatched with young adults as target readers. The story's pacing, occasional info-dumping, and lack of depth in certain areas may leave readers wanting more. While the quest for guardians and the consequences of magic provide compelling elements, they are at times overshadowed by the repetitive humor. 

(Guardians of Dawn: Zhara menghadirkan dunia yang menarik secara visual yang penuh dengan potensi. Perpaduan unik antara tema-tema buku ini, termasuk sihir, petualangan, dan persahabatan, menawarkan narasi yang menarik kepada pembaca. Aku mengapresiasi sampulnya yang mencolok serta perpaduan imajinatif antara mitologi dan legenda. Namun, ada kekurangan yang menurut aku sulit untuk diabaikan. Nada kekanakan, humor yang kurang pantas, dan penokohan mengakibatkan tone buku secara keseluruhan terasa tidak konsisten dengan target pembaca YA. Pacing cerita, info-dumping, dan kurangnya kedalaman pada aspek tertentu membuat pembaca menginginkan lebih. Meskipun pencarian akan Guardian dan konsekuensi sihir memberikan elemen yang menarik, hal tersebut dibayangi oleh humor yang repetitif.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.