Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro | Book Review



Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro is an interesting book set in the future, where high-tech stuff and artificial intelligence are part of everyday life, but not everyone has the same opportunities because of socioeconomic disparities. The story is told by Klara, an AI companion made to hang out with people and help them feel better.

Klara really wants to be someone's friend, and she gets her wish when a girl named Josie picks her. Klara's super happy to be Josie's pal and does everything she can to make sure Josie has a good life.

As Klara gets to know Josie and her family, she sees all the ups and downs of human feelings and relationships. Josie's mom is trying hard to find a cure for Josie's sickness.

Klara gets super close to Josie and wants to keep her safe, even if it means Klara has to do something tough. The ending of the book leaves you thinking about how important friendships are, what role robots might play in our lives, and how complicated being human can be in a world where technology is everywhere.

(Klara and the Sun oleh Kazuo Ishiguro adalah buku menarik yang berlatar di masa depan, di mana teknologi tinggi dan kecerdasan buatan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memiliki peluang yang sama karena kesenjangan sosial ekonomi. Kisah ini diceritakan oleh Klara, seorang pendamping AI yang dibuat untuk bergaul dengan orang-orang dan membantu mereka merasa lebih baik.

Klara sangat ingin menjadi teman seseorang, dan keinginannya terkabul ketika seorang gadis bernama Josie memilihnya. Klara sangat senang menjadi sahabat Josie dan melakukan segala yang dia bisa untuk memastikan Josie memiliki kehidupan yang baik.

Saat Klara mengenal Josie dan keluarganya, dia melihat pasang surutnya perasaan dan hubungan antarmanusia. Ibu Josie berusaha keras mencari obat untuk penyakit Josie.

Klara menjadi sangat dekat dengan Josie dan ingin menjaga keselamatannya, meski itu berarti Klara harus melakukan sesuatu yang sulit. Akhir dari buku ini membuat kita berpikir tentang betapa pentingnya persahabatan, apa peran robot dalam kehidupan kita, dan betapa rumitnya menjadi manusia di dunia di mana teknologi ada di mana-mana.)

 

BOOK INFORMATION

Title                     : Klara and the Sun - Klara dan Sang Matahari

Author                 : Kazuo Ishiguro

Translator            : Ariyanti E. Tarman

Publisher             : Gramedia Pustaka Utama

Language             : Indonesian

Length                  : 416 pages

Released               : 2022

Read                     : August 2 - 6, 2023

GR Rating            : 3.76

My rating             : 4.00

Where to buy      : carolina_tokokomikkita

 

BOOK REVIEW

Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro is a book that dives deep into the world of artificial intelligence (AI) and consciousness. It's set in a future where fancy technology exists alongside big gaps between rich and poor, and the story tackles big ideas like human feelings, being lonely, and how AI fits into society.

The main character, Klara, is an AI buddy made to hang out with people and make them feel better. She's not human, but she's programmed to understand emotions and stuff. Ishiguro makes Klara really relatable, so readers start thinking about whether robots can feel emotions too.

The Sun is a big symbol in the story, representing hope and life. Klara loves the Sun and sees it as something powerful and good, kind of like how she wants to be for her human friend, Josie. The Sun also makes you wonder about the mystery of AI and what it means to be conscious, just like the real Sun makes you think about the big questions of life.

As Klara and Josie become closer, the book explores feelings and relationships in a really touching way. Klara sees how lonely people can be and makes readers think about what real connections mean in a world filled with technology.

Ishiguro's story also makes you think about how technology and AI fit into society. With AI pals like Klara and lifting procedure for children, the book asks tough questions about where all this fancy technology is taking us and whether it's fair for everyone. It gets you thinking about stuff like ethics and how technology changes human life.

In the world of Klara and the Sun, not everyone has the same access to technology or education. The book shows how this disparity affects people's lives, making readers think about the real-world consequences of these inequalities.

(Klara and the Sun oleh Kazuo Ishiguro adalah buku yang membahas kecerdasan buatan (AI) dan kesadaran. Kisahnya bersetting di masa depan di mana teknologi canggih hadir di tengah kesenjangan besar antara kaya dan miskin, dan kisah ini membahas ide-ide penting seperti perasaan manusia, kesepian, dan bagaimana AI bisa diterima masyarakat.

Karakter utama, Klara, adalah teman AI yang dibuat untuk bergaul dengan orang-orang dan membuat mereka merasa lebih baik. Dia bukan manusia, tapi dia diprogram untuk memahami emosi dan sebagainya. Ishiguro membuat Klara sangat menarik, sehingga pembaca mulai bertanya-tanya apakah robot juga bisa merasakan emosi.

Matahari adalah simbol besar dalam cerita, melambangkan harapan dan kehidupan. Klara menyukai Matahari dan melihatnya sebagai sesuatu yang kuat dan baik, seperti yang dia inginkan untuk teman manusianya, Josie. Matahari juga membuat kita bertanya-tanya tentang misteri AI dan apa artinya kesadaran, sama seperti Matahari yang sebenarnya membuat kita memikirkan pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan.

Saat Klara dan Josie semakin dekat, buku ini mengeksplorasi perasaan dan hubungan dengan cara yang sangat menyentuh. Klara melihat betapa kesepiannya orang-orang dan membuat pembaca berpikir tentang apa arti hubungan nyata di dunia yang penuh dengan teknologi.

Kisah Ishiguro juga membuat kita berpikir tentang bagaimana teknologi dan AI bisa diterima masyarakat. Dengan teman AI seperti Klara dan prosedur pengangkatan untuk anak-anak, buku ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang ke mana semua teknologi mewah ini membawa kita dan apakah ini adil untuk semua orang. Ini membuat kita memikirkan hal-hal seperti etika dan bagaimana teknologi mengubah kehidupan manusia.

Di dunia Klara and the Sun, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi atau pendidikan. Buku ini menunjukkan bagaimana kesenjangan ini mempengaruhi kehidupan masyarakat, yang membuat pembaca berpikir tentang dampak nyata dari kesenjangan ini.)

 

WHAT I LOVE

■Klara's the narrator, and she's not a human, but an AI. Seeing things from her perspective is fresh and different, giving us a unique take on the world.

■Even though Klara's not a human, her journey to understand feelings hits you right in the heart. As she learns more about emotions, you start feeling for her and thinking about what emotions really mean.

■Klara and The Sun makes you think about big questions like what it means to be conscious and who we really are. The book doesn't give you all the answers, leaving you to mull things over and come up with your own thoughts.

■The book uses cubism to show how Klara sees the world. It's like a creative puzzle that helps you understand how Klara views things differently.

■The story is not just about robots, it's also about how technology affects people's lives, especially when some people have lots of opportunities to technology and education and others don't. It makes you think about fairness and how technology changes things for everyone.

■Klara and The Sun gets you thinking about stuff like whether AI is good or bad, how we interact with machines, and if robots will take our jobs someday.

(■Klara adalah naratornya, dan dia bukan manusia, tapi AI. Melihat sesuatu dari sudut pandangnya adalah hal yang segar dan berbeda, yang memberi kita pandangan unik tentang dunia.

■Meski Klara bukan manusia, perjalanannya dalam memahami perasaan sangat menyentuh hati. Saat dia belajar lebih banyak tentang emosi, kita mulai merasakan dan memikirkan apa arti sebenarnya dari emosi.

■Klara dan The Sun membuat kita memikirkan pertanyaan besar seperti apa artinya kesadaran dan siapa kita sebenarnya. Buku ini tidak memberi kita semua jawaban, tapi membiarkan kita memikirkan semuanya dan mengemukakan pemikiran kita sendiri.

■Buku ini menggunakan kubisme untuk menunjukkan bagaimana Klara memandang dunia. Hal ini seperti puzzle kreatif yang membantu kita memahami bagaimana Klara memandang sesuatu secara berbeda.

■Ceritanya bukan hanya tentang robot, tapi juga tentang bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan manusia, terutama ketika beberapa orang mempunyai banyak kesempatan untuk mengakses teknologi dan pendidikan dan yang lainnya tidak. Hal ini membuat kita berpikir tentang keadilan dan bagaimana teknologi mengubah banyak hal bagi semua orang.

■Klara dan The Sun membuat kita memikirkan hal-hal seperti apakah AI itu baik atau buruk, cara kita berinteraksi dengan mesin, dan apakah robot akan mengambil pekerjaan kita suatu hari nanti.)

 

CONCLUSION

Klara and the Sun dives deep into some important ideas about people and technology. It looks at stuff like AI, feelings, being lonely, and how rich and poor people get treated differently. Ishiguro's writing sucks you in and gets you thinking hard about how humans and machines fit together in today's world. It's the kind of book that sticks with you, making you rethink how you see the world of technology and people.

(Klara and the Sun menyelami beberapa ide penting tentang manusia dan teknologi. Buku ini membahas hal-hal seperti AI, perasaan, kesepian, dan bagaimana orang kaya dan miskin diperlakukan secara berbeda. Tulisan Ishiguro menarik perhatian dan membuat kita berpikir keras tentang bagaimana manusia dan mesin bisa bekerjasama di dunia saat ini. Ini adalah jenis buku yang melekat pada kita, yang membuat kita memikirkan kembali cara kita memandang dunia teknologi dan manusia.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.