Graceling by Kristin Cashore | Book Review

 


In Graceling by Kristin Cashore, readers are taken on a journey through the world of the Seven Kingdoms. The book, which I read in both physical and audiobook formats, provided a captivating and immersive experience, thanks to the talented narrator who brought the characters to life with her distinct voices and emotional expressions.

(Dalam Graceling oleh Kristin Cashore, pembaca dibawa dalam perjalanan melalui dunia Seven Kingdoms. Buku, yang aku baca dalam format fisik dan audiobook, memberikan pengalaman yang menarik dan imersif, berkat narator yang mampu menghidupkan karakter dengan suara dan ekspresi emosionalnya yang berbeda.)

 

BOOK INFORMATION

Title                       : Graceling

Author                  : Kristin Cashore

Publisher             :

Language             : English

Length                  :

Released             :

Read                      :

GR Rating            :

My rating             :

 

SYNOPSIS

Graceling by Kristin Cashore is a YA fantasy novel set in a world where certain individuals, called Gracelings, possess extraordinary skills or abilities known as Graces. The story revolves around Katsa, a young woman with a Grace for killing.

Katsa is used as a ruthless enforcer by her uncle, King Randa, who rules Middluns in the Seven Kingdoms. However, Katsa secretly resents her role and forms a secret council with others who share her desire for justice. Together, they work to make a difference in the kingdom.

When Katsa encounters a prince named Po, who possesses his own mysterious Grace, her life takes an unexpected turn. Po challenges Katsa's beliefs and forces her to question her own identity and purpose. As they grow closer, they uncover a dangerous plot that threatens the stability of the Seven Kingdoms.

(Graceling oleh Kristin Cashore adalah novel fantasi YA yang bersetting di dunia di mana individu tertentu, yang disebut Graceling, memiliki keterampilan atau kemampuan luar biasa yang dikenal sebagai Graces. Ceritanya mengenai Katsa, seorang perempuan muda dengan Grace untuk membunuh.

Katsa digunakan sebagai alat yang kejam oleh pamannya, Raja Randa, yang memerintah Middluns di Seven Kingdoms. Namun, Katsa diam-diam membenci perannya dan membentuk dewan rahasia dengan orang-orang lain yang memiliki keinginan yang sama dalam hal keadilan. Bersama-sama, mereka bekerja untuk membuat perbedaan di kerajaan.

Ketika Katsa bertemu dengan seorang pangeran bernama Po, yang memiliki Grace misteriusnya sendiri, hidupnya berubah secara tak terduga. Po menantang keyakinan Katsa dan memaksanya mempertanyakan identitas dan tujuannya sendiri. Saat mereka semakin dekat, mereka mengungkap plot berbahaya yang mengancam stabilitas Seven Kingdoms.)

 

BOOK REVIEW

Reading Graceling was a delightful experience as I read the physical book while listening to the audiobook. The narrator's voice and ability to differentiate between characters and convey their emotions were impressive. It brought the world of the Seven Kingdoms to life, making the journey all the more immersive.

The book is divided into three parts, each offering a different focus that keeps readers engaged throughout the story. Part 1 introduces us to Katsa and her life in Middluns, offering insight into her struggles and abilities. When she meets Prince Po, the narrative shifts into Part 2, which is filled with adventures, mysteries, and the development of the relationship between Katsa and Po. The plot thickens with the introduction of the antagonist. Finally, Part 3 brings a satisfying closure to the story, showing how the characters have grown, how injuries have impacted them, the political changes, and the depth of their evolving relationships.

The unique world-building, the empowering female protagonist, the exploration of complex themes, and the heartwarming relationships between characters made this book truly memorable.

One aspect I would have liked to delve deeper into was the motives of the antagonist. While his actions provided tension and intrigue, I craved a deeper understanding of his character, the reasons behind his choices, and the truth behind his Grace.

As a personal review, I would rate Graceling 4.5 out of 5 stars. It is a fantastic read that masterfully balances adventure, romance, and thought-provoking themes, making it a standout in the fantasy genre.

(Membaca Graceling adalah pengalaman yang menyenangkan karena aku bisa membaca buku fisik dan mendengarkan audiobook sekaligus. Suara dan kemampuan narator untuk membedakan karakter dan menyampaikan emosi mereka sangat mengesankan. Hal ini menghidupkan dunia Seven Kingdoms, yang membuat perjalanan pembaca menjadi lebih imersif.

Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing menawarkan fokus berbeda yang membuat pembaca tetap tertarik pada cerita. Bagian 1 memperkenalkan kita pada Katsa dan kehidupannya di Middluns, yang memberikan wawasan tentang perjuangan dan kemampuannya. Saat bertemu Pangeran Po, narasi bergeser ke Bagian 2, yang dipenuhi dengan petualangan, misteri, dan perkembangan hubungan antara Katsa dan Po. Plotnya mengental dengan pengenalan antagonis. Terakhir, Bagian 3 mengakhiri cerita dengan memuaskan, menunjukkan bagaimana karakter tumbuh, bagaimana cedera yang dialami berdampak pada mereka, perubahan politik, dan kedalaman hubungan para karakter yang terus berkembang.

World building yang unik, protagonis wanita yang kuat, eksplorasi tema yang kompleks, dan hubungan yang heartwarming antar karakter membuat buku ini benar-benar berkesan.

Salah satu aspek yang ingin aku ketahui lebih banyak adalah motif karakter antagonis. Karena tindakannya memberikan ketegangan dan intrik, aku ingin pemahaman yang lebih dalam tentang karakternya, alasan di balik pilihannya, dan kebenaran di balik Grace yang dia miliki.

Sebagai ulasan pribadi, aku menilai Graceling 4,5 dari 5 bintang. Buku ini adalah bacaan fantastis yang dengan baik menyeimbangkan tema petualangan, romance, dan tema yang menggugah pemikiran, yang menjadikannya menonjol dalam genre fantasi.)

 

WHAT I LOVE

■Worldbuilding: The concept of Graces and the seven kingdoms being well-explained and engaging. The political dynamics add depth to the setting, making this book an immersive read.

■Balanced plot: Graceling combines various elements such as adventure, romance, friendship, political intrigues, and female empowerment. The story flows seamlessly, holding readers' attention from start to finish.

■Complex themes: The exploration of complex themes like identity, authority, power abuse, personal growth, gender roles, and friendship add details to the story.

■ Female protagonist: Katsa's strong, independent, and gender-defying qualities make her a refreshing and inspiring protagonist. Her relatable traits, such as doubt and weakness in her Grace, add authenticity to her character.

■Heartwarming relationships: The portrayal of relationships, be it friendship, romance, or familial bonds, is beautifully depicted. The emotional connections between characters make the book heartwarming and relatable.

■Writing style: Cashore's writing is easily understood, with descriptions of settings and emotions that allow readers to visualize the world she has created.

■Consistency and rationality: The novel's consistent portrayal of aspects such as the impact of head injuries, learning to wield weapons, and the dynamics of character interactions adds a sense of realism to the fantasy realm.

■Absence of unnecessary drama: The characters act rationally and responsibly, avoiding unnecessary plots or childish behavior. 

■Insight into decision-making: Readers appreciate the author's presentation of Katsa's decision-making process, allowing them to understand her dilemmas, doubts, and worries, fostering a closer connection with the protagonist.

■Emphasis on independence and overcoming abuse: The theme of personal independence and breaking free from abuse and control, exemplified by Katsa and Bitterblue, inspires readers to stand against oppression.

(■World building: Konsep Grace dan Seven Kingdoms dijelaskan dengan baik dan menarik. Dinamika politik menambah detail setting, yang menjadikan buku ini bacaan yang imersif.

■Plot seimbang: Graceling menggabungkan berbagai elemen seperti petualangan, romance, persahabatan, intrik politik, dan pemberdayaan perempuan. Ceritanya mengalir lancar, menarik perhatian pembaca dari awal hingga akhir.

■Tema kompleks: Eksplorasi tema kompleks seperti identitas, otoritas, penyalahgunaan kekuasaan, pertumbuhan pribadi, peran gender, dan persahabatan menambah detail dan perhatian pada narasi.

■Protagonis wanita: Karakter Katsa yang kuat, mandiri, dan menentang stereotip gender membuatnya menjadi protagonis yang fresh dan menginspirasi. Karakternya yang relatable, seperti keraguan dan kelemahan dalam Gracenya, menambah kesan autentik pada karakternya.

■Hubungan yang heartwarming: Penggambaran hubungan, baik itu persahabatan, romance, atau ikatan keluarga, digambarkan dengan indah. Hubungan emosional antar karakter membuat buku ini heartwarming dan menyenangkan.

■Gaya penulisan: Gaya penulisan Cashore mudah dipahami, dengan deskripsi setting dan emosi yang memungkinkan pembaca memvisualisasikan dunia yang telah ia ciptakan.

■Konsistensi dan rasionalitas: Penggambaran novel yang konsisten tentang aspek-aspek seperti dampak cedera pada kepala, proses pembelajaran menggunakan senjata, dan dinamika interaksi karakter menambah kesan realisme ke dunia fantasi.

■Tidak adanya drama yang tidak perlu: Para karakter bertindak rasional dan bertanggung jawab, yang menghindarkan buku dari alur cerita yang tidak perlu atau perilaku childish. 

■Pengambilan keputusan: Aku suka bagaimana penulis menunjukkan proses pengambilan keputusan Katsa, yang memungkinkan pembaca memahami dilema, keraguan, dan kekhawatirannya, sehingga mampu membina hubungan yang lebih dekat dengan protagonis.

■Penekanan pada kebebasan dan mengatasi pelecehan: Tema kebebasan pribadi dan membebaskan diri dari pelecehan dan kontrol, dicontohkan oleh Katsa dan Bitterblue, yang mampu menginspirasi pembaca untuk melawan penindasan.)

 

CONCLUSION

Graceling by Kristin Cashore is a captivating and imaginative tale, enriched by its engaging narration and well-structured plot. The book's intriguing world-building, compelling characters, and exploration of profound themes ensure it stays with readers long after the final page. While leaving me yearning for more insight into the antagonist's motives, the overall experience was gratifying for me.

(Graceling oleh Kristin Cashore adalah kisah yang menarik dan imajinatif, diperkaya oleh narasinya yang menarik dan plot yang terstruktur dengan baik. World building yang menarik dari buku ini, karakter yang menarik, dan eksplorasi tema yang mendalam membuat buku ini berkesan pada pembaca. Meski aku ingin mengetahui lebih banyak tentang motif antagonis, secara keseluruhan buku ini memuaskan.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.