A Wrinkle in Time by Madeleine L'Engle | Book Review

 


A Wrinkle in Time, the book written by Madeleine L'Engle, has captured the attention of readers since it was published in 1962. This story is a captivating mix of science fiction, fantasy, and deep thoughts that continues to touch the minds and hearts of people from different generations. It takes us on a thrilling adventure through space and time, where we meet Meg Murry, a young main character. Her extraordinary mission to rescue her father teaches us about love, bravery, and how good can overcome evil.

(A Wrinkle in Time, buku yang ditulis oleh Madeleine L'Engle, telah menarik perhatian pembaca sejak diterbitkan pada tahun 1962. Kisah ini merupakan perpaduan menarik antara fiksi ilmiah, fantasi, dan pemikiran mendalam yang terus menyentuh pikiran dan hati orang-orang dari generasi yang berbeda. Buku ini membawa kita pada petualangan melalui ruang dan waktu, di mana kita bertemu Meg Murry, karakter utama yang masih muda. Misinya untuk menyelamatkan ayahnya mengajari kita tentang cinta, keberanian, dan bagaimana kebaikan bisa melawan kejahatan .)


BOOK INFORMATION

Title             : A Wrinkle in Time - Kerutan dalam Waktu

Author         : Madeleine L'Engle

Translator    : Maria Masniari Lubis

Length         : 267 Pages

Publisher     : Atria

Released      : September 2010

Read             : August 3-8, 2022

GR Rating    : 3.99

My Rating    : 2.50


SYNOPSIS 

A Wrinkle in Time is a science fiction/fantasy novel written by Madeleine L'Engle. The story follows Meg Murry, a young girl, her brother Charles Wallace, and her school friend Calvin, as they embark on a cosmic journey to rescue Meg's and Charles' father, who has been captured by a dark force known as the "Black Thing." Assisted by three mysterious celestial beings, Mrs. Whatsit, Mrs. Who, and Mrs. Which, they travel through space and time using a phenomenon called tesseracting.

(A Wrinkle in Time adalah novel fiksi ilmiah/fantasi yang ditulis oleh Madeleine L'Engle. Ceritanya mengenai Meg Murry, seorang anak perempuan, dan saudara laki-lakinya Charles Wallace dan teman sekolahnya Calvin, saat mereka memulai perjalanan kosmik untuk menyelamatkan ayah Meg dan Charles, yang telah ditangkap oleh kekuatan gelap yang dikenal sebagai "Benda Hitam". Dibantu oleh tiga makhluk misterius, Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which, mereka melakukan perjalanan melalui ruang dan waktu menggunakan fenomena yang disebut tesseracting.)


INDONESIAN EDITION BLURB

Meg adalah seorang gadis yang bermasalah di sekolah. Meskipun orangtuanya adalah seorang ilmuwan jenius, dia selalu dianggap bodoh dan mendapat hukuman. Ditambah lagi, penampilannya begitu mengerikan—kacamata tebal, gigi berkawat, dan rambut yang berantakan. Semua itu kemudian diperparah dengan menghilangnya sang ayah yang menimbulkan desas-desus tak menyenangkan.

Namun, semua masalah itu ternyata sangat tak berarti. Karena, pada suatu malam yang diamuk badai, dia memicu petualangan tak terduga bersama adiknya, Charles Wallace, dan Calvin O'Keefe, anak laki-laki yang dia kenal di sekolah.

Bersama-sama, mereka menganalisis ruang dan waktu, bahkan menganalisis dimensi kelima yang sebelumnya tidak bisa dibayangkan oleh umat manusia, untuk menyelamatkan ayahnya, sekaligus menghadapi kejahatan yang sebenarnya, yang lebih kelam daripada semua yang pernah dia tangani.

(The blurb itself contains red flag for me, why describing someone with thick glasses, barbed teeth and messy hair as terrible??)


WHAT I LOVE

■Themes of bravery and love: In the book, you'll discover important themes like the triumph of love over darkness, the significance of being brave when facing challenges, and the strength of family bonds. These themes touch the hearts of readers of all ages, making them feel strong emotions and filling them with hope.

■Young characters taking charge: The story empowers young characters like Meg and her brother Charles Wallace, which can inspire young readers, especially teenagers. The book shows that young individuals have incredible potential and inner strength. It teaches them that they can make a difference and overcome any obstacles they encountered.

(Buku ini mengeksplorasi ide-ide mendalam seperti pertempuran antara yang baik dan yang jahat dan bagaimana segala sesuatu di alam semesta terhubung. Konsep pemikiran ini mendorong pembaca untuk memikirkan pertanyaan besar yang berkaitan dengan moral dan filsafat.

■ Kisah ini memunculkan karakter muda seperti Meg, Charles Wallace, dan Calvin, yang dapat menginspirasi pembaca muda, terutama remaja. Buku ini menunjukkan bahwa anak muda memiliki potensi dan kekuatan yang luar biasa. Hal ini mengajari mereka bahwa mereka dapat membuat perbedaan dan mengatasi segala rintangan yang mereka hadapi.)

 

WHAT I DON'T LIKE 

■Pacing and complexity: I find that the book can be a bit challenging for some readers, especially younger or less experienced ones, because of its complex ideas, scientific terms, and philosophical themes. The pacing, which sometimes slows down and then speeds up, may not suit those who prefer a more consistent flow in the story.

■Allegorical and symbolic nature: The book has symbolic and abstract elements that might not resonate with everyone. I find it confusing or hard to understand the deeper meanings or metaphysical aspects, which can make it difficult for me to engage with the story.

■Writing style: Madeleine L'Engle's writing style, with its descriptive language and philosophical thoughts, may not appeal to every reader. I find it hard to follow or think it's too wordy, which can affect how much I enjoy the book.

■Unhelpful explanations: One aspect that I find challenging in A Wrinkle in Time is the presentation of the cosmic journey and how the universe works within the book. The main character, Meg, often seeks explanations for the complex concepts she encounters. However, the responses from the knowledgeable characters, such as Mrs. Who, Mrs. Whatsit, and Mrs. Which, can be quite abstract, making the terms and ideas even more confusing. This ambiguity left me feeling uncertain or struggling to grasp a clear understanding of the cosmic elements presented.

(■Pacing dan kompleksitas: Menurutku buku ini bisa sedikit sulit bagi beberapa pembaca, terutama yang lebih muda atau belum pernah membaca buku fiksi dengan filosofi, karena ide-idenya yang kompleks, istilah ilmiah, dan tema filosofisnya. Pacing yang terkadang melambat dan kemudian menjadi cepat, kadang terasa tidak cocok untuk pembaca yang lebih menyukai alur cerita yang lebih konsisten.

■Sifat alegoris dan simbolis: Buku ini memiliki elemen simbolis dan abstrak yang mungkin tidak cocok dengan semua orang. Aku merasa bingung atau sulit untuk memahami makna yang lebih dalam atau aspek metafisik, yang menyulitkan aku untuk terlibat dengan cerita.

■Gaya penulisan: Gaya penulisan Madeleine L'Engle, dengan bahasa deskriptif dan pemikiran filosofisnya, mungkin tidak menarik bagi setiap pembaca. Aku merasa sulit untuk mengikutinya dan menurutku terlalu bertele-tele, yang dapat memengaruhi bagaimana aku bisa menikmati buku ini.

■Karakter yang kurang berkembang: Sementara banyak pembaca menyukai karakter utama, Meg Murry, dan perkembangan pribadinya di sepanjang cerita, aku merasa bahwa karakter lain, seperti Charles Wallace atau karakter lain, kurang dalam dan tidak banyak berkembang. Hal ini mempersulit aku sebagai pembaca untuk merasakan hubungan yang kuat atau tertarik pada karakter.

■Penjelasan yang membingungkan: Salah satu aspek yang menurutku lumayan menantang dalam A Wrinkle in Time adalah bagaimana perjalanan kosmik dan bagaimana alam semesta bekerja di dalam buku ini dijelaskan. Tokoh utama, Meg, sering mencari penjelasan atas konsep rumit yang ditemuinya. Namun, tanggapan dari tokoh-tokoh yang punya pengetahuan tentang hal tersebut, seperti Mrs. Who, Mrs. Whatsit, dan Mrs. Which, bisa sangat abstrak yang membuat istilah dan ide tersebut semakin membingungkan. Ambiguitas ini membuat aku merasa tidak yakin atau kesulitan untuk memahami dengan jelas unsur-unsur kosmik yang disajikan.)


WHAT I'VE LEARNED 

■This book portrays the eternal struggle between good and evil. It teaches us that standing up against injustice and oppression is essential. No matter how dark things may seem, there is always hope, and our actions can make a positive impact in the world.

■One of the valuable lessons I took from the book is the importance of embracing the unknown. It encourages us to be curious and explore new possibilities. The book shows that growth and discovery often happen when we are willing to take risks and embrace new experiences.

■A Wrinkle in Time combines scientific concepts with spiritual themes. It highlights the interconnectedness of these realms and encourages us to see the harmony between them.

(■Buku ini menggambarkan pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan yang mengajarkan kita bahwa melawan ketidakadilan dan penindasan itu penting. Segelap apa pun kelihatannya, selalu ada harapan, dan tindakan kita dapat memberi dampak positif di dunia.

■Salah satu pelajaran berharga yang bisa diambil dari buku ini adalah pentingnya kemauan untuk memahami sesuatu yang belum diketahui. Buku ini mendorong kita untuk menjadi penasaran dan mengeksplorasi kemungkinan baru. Buku ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan penemuan sering terjadi ketika kita bersedia mengambil risiko dan menerima pengalaman baru.

■A Wrinkle in Time menggabungkan konsep ilmiah dengan tema spiritual. Buku ini menyoroti keterkaitan keduanya dan mendorong kita untuk melihat harmoni di antaranya.)

 

CONCLUSION 

A Wrinkle in Time presents an intriguing blend of themes and concepts that hold great potential. The themes of young people embarking on adventures and demonstrating bravery while standing up for what's right are commendable. Furthermore, the incorporation of scientific and spiritual elements, including cosmic journeys, divine beings, and the fifth dimension, adds depth to the story. However, I must rate this book 2.5 out of 5 stars due to the lack of clarity and confusion surrounding these aspects. This book is targeted for middle-grade or young reader, the complex explanations regarding the spiritual and scientific elements were not presented in a manner that was easily understandable. This diminished my overall enjoyment of the book, even though I'm older than the targeted readers. Although A Wrinkle in Time has its merits, the potential of certain aspects remains unexplored and unexplained in accessible terms.

(A Wrinkle in Time menyajikan perpaduan menarik antara tema dan konsep yang memiliki potensi yang besar. Tema anak-anak muda yang memulai petualangan dan menunjukkan keberanian sambil membela apa yang benar sangat menarik buat aku. Selanjutnya, penggabungan unsur ilmiah dan spiritual, termasuk perjalanan kosmik, makhluk ilahi, dan dimensi kelima, menambah kedalaman cerita. Namun, aku memberi buku ini 2,5 dari 5 bintang karena kurangnya kejelasan dan adanya kebingungan seputar aspek-aspek ini. Buku ini ditujukan untuk pembaca middle-grade atau pembaca muda, penjelasan yang kompleks mengenai unsur spiritual dan ilmiah tidak disajikan dengan cara yang mudah dipahami. Hal ini mengurangi kenyamanan membaca buat aku secara keseluruhan, meskipun aku lebih tua dari pembaca yang ditargetkan buku ini. Meskipun A Wrinkle in Time memiliki kelebihan, potensi beberapa aspek tertentu tetap belum dieksplor dan tidak dapat dijelaskan dengan cara yang dapat dipahami.)

 

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.