The Girl Who Drank the Moon by Kelly Barnhill | Book Review

 


The Girl Who Drank the Moon is a middle-grade fantasy book by Kelly Barnhill. It's about a place called the Protectorate lives in fear of a wicked witch who they believe wants a sacrifice which is the youngest baby born that year. The witch, named Xan, is actually nice and saves the babies, giving them to families on the other side of the forest. One day, Xan accidentally feeds a baby girl moonlight magic instead of starlight. So, she decides to raise her as her own granddaughter, named Luna, who then grows up with a wise swamp monster called Glerk and a cute little dragon named Fyrian.

(The Girl Who Drank the Moon adalah buku fantasi middle-grade karya Kelly Barnhill. Kisah ini tentang sebuah tempat bernama Protectorate yang hidup dalam ketakutan akan seorang penyihir jahat yang mereka yakini menginginkan pengorbanan yaitu bayi termuda yang lahir pada tahun itu. Penyihir bernama Xan sebenarnya baik hati dan menyelamatkan bayi-bayi itu, kemudian memberikannya kepada keluarga di seberang hutan. Suatu hari, Xan secara tidak sengaja memberi sihir cahaya bulan kepada seorang bayi perempuan, bukan cahaya bintang. Jadi, dia memutuskan untuk membesarkannya sebagai cucunya sendiri, memberinya nama Luna, yang kemudian tumbuh bersama monster rawa bijak bernama Glerk dan seekor naga kecil lucu bernama Fyrian.)

 

BOOK INFORMATION 

Title                       : The Girl Who Drank The Moon

Author                  : Kelly Barnhill

Publisher             : Algonquin Young Readers

Length                  : 386 pages

Language             : English

Released               : 2016

Read                      : May 28 - June 12, 2021

GR Rating            : 4.12

My Rating            : 4.50

 

BOOK REVIEW 

In The Girl Who Drank the Moon, Xan basically becomes Luna's grandma, giving her tons of love, advice, and protection. Xan's love for Luna is really deep and totally selfless, even when it means holding back Luna's magic to keep her safe. Their relationship shows how love can change someone's life and show that family isn't just about being related by blood. Their bond proves that family is about love and shared experiences, not just genetics.

Furthermore, the author shows how fear and power have destructive effects on people and community. The Council of Elders cultivates fear and prejudice within the community to maintain their authority, making them think witches are evil, magic is bad and sacrificing the babies is necessary for the town to survive. This fear creates divisions and mistrust among community members, perpetuates the "us versus them" mentality where individuals are put against each other based on false assumptions.

In real life, fear and power games can deepen divides and make prejudice worse. Things like race or religion can be manipulated to justify the discrimination and oppression. 

The book also shows the dangers of authoritarianism and dictatorship. This happens in real life too, where people abuse their power to silence anyone who disagrees, control what information gets out, and stop people from speaking up.

The story also teaches us how powerful truth and knowledge can be. In real life, access to accurate information, critical thinking, and education are important for fighting against oppressive systems and breaking down structures of power. It encourages us to always seek the truth, question what we're told, and educate ourselves to make a difference.

(Dalam The Girl Who Drank the Moon, Xan pada dasarnya menjadi nenek Luna, memberinya banyak cinta, nasihat, dan perlindungan. Rasa cinta Xan pada Luna sungguh dalam dan tanpa pamrih, meski harus menahan sihir Luna agar dia tetap aman. Hubungan mereka menunjukkan bagaimana cinta mampu mengubah hidup seseorang dan menunjukkan bahwa keluarga bukan hanya sekadar hubungan darah. Ikatan mereka membuktikan bahwa keluarga adalah tentang cinta dan berbagi pengalaman, bukan hanya genetika.

Lebih lanjut, penulis menunjukkan bagaimana ketakutan dan kekuasaan mempunyai dampak destruktif terhadap manusia dan komunitas. The Council of Elders menciptakan ketakutan dan prasangka dalam komunitas untuk mempertahankan otoritas mereka, yang membuat mereka berpikir bahwa penyihir itu jahat, sihir itu buruk, dan mengorbankan bayi adalah hal yang perlu agar kota dapat bertahan hidup. Ketakutan ini menciptakan perpecahan dan ketidakpercayaan di antara anggota masyarakat, melanggengkan mentalitas “kita versus mereka” di mana setiap individu dibuat agar saling bertentangan berdasarkan asumsi yang salah.

Dalam kehidupan nyata, permainan rasa takut dan kekuasaan dapat memperdalam perpecahan dan memperburuk prasangka. Hal-hal seperti ras atau agama dapat dimanipulasi untuk membenarkan diskriminasi dan penindasan.

Buku ini juga menunjukkan bahaya otoritarianisme dan kediktatoran. Hal ini juga terjadi dalam kehidupan nyata, ketika orang menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk membungkam siapa pun yang tidak setuju, mengontrol informasi yang tersebar, dan menghentikan orang untuk berbicara.

Kisah ini juga mengajarkan kita betapa pentingnya kebenaran dan pengetahuan. Dalam kehidupan nyata, akses terhadap informasi akurat, pemikiran kritis, dan pendidikan penting untuk melawan sistem yang menindas dan untuk menghancurkan struktur kekuasaan. Hal ini mendorong kita untuk selalu mencari kebenaran, mempertanyakan apa yang diberitahukan kepada kita, dan mendidik diri kita sendiri untuk membuat perbedaan.)

 

THE REASONS I LOVE THIS BOOK

■ The book grabs you with its detailed descriptions and exciting plot. You'll feel like you're part of a world full of adventure and mystery.

■ The characters in the book are like real people, with their own problems, reasons for doing things, and ways they change over time. Luna, Xan, Glerk, and Antain, among others, are characters you'll love because they feel so real and make you care about what happens to them. 

■ The Girl Who Drank the Moon talks about important things like power, the consequences of fear and oppression, love and sacrifice, and why it's important to know who you are and accepting it.

■ The Girl Who Drank the Moon really hits you in the feels. It's about love, making tough choices, and bouncing back when things get tough. The heartfelt moments, deep friendships, and emotional journeys will make you feel connected to the story and its characters.

■ This book tells its story from different angles, bringing together lots of threads to make a complex, interesting plot. You'll stay hooked as you piece together the puzzle of the story, figuring out how all the characters and events fit together.

■ The book's messages about hope, bravery, and standing up against oppressive systems are relatable. It digs into the stuff we all go through, making it a book anyone can relate to and learn from.

(■ Buku ini memikat pembaca dengan deskripsi mendetail dan alur ceritanya yang menarik. Kita akan merasa seperti menjadi bagian dari dunia yang penuh petualangan dan misteri.

■ Tokoh-tokoh dalam buku ini terasa seperti orang sungguhan, dengan permasalahannya masing-masing, alasan melakukan sesuatu, dan cara mereka berubah seiring berjalannya waktu. Luna, Xan, Glerk, dan Antain adalah karakter yang akan kita sukai karena terasa begitu nyata dan membuat kita peduli dengan apa yang terjadi pada mereka.

■ The Girl Who Drank the Moon berbicara tentang hal-hal penting seperti kekuasaan, konsekuensi dari ketakutan dan penindasan, cinta dan pengorbanan, dan mengapa penting untuk mengetahui siapa diri kita dan menerimanya.

■ The Girl Who Drank the Moon benar-benar menyentuh hati. Buku ini tentang cinta, membuat pilihan sulit, dan bangkit kembali ketika keadaan menjadi sulit. Momen yang menyentuh hati, persahabatan yang mendalam, dan perjalanan emosional di dalamnya akan membuat kita merasa terhubung dengan cerita dan karakternya.

■ Buku ini menceritakan kisahnya dari berbagai sudut pandang, menyatukan banyak alur cerita untuk membuat alur cerita yang kompleks dan menarik. Kita akan tetap terpikat saat menyusun kepingan puzzle dari ceritanya, untuk mencari tahu bagaimana semua karakter dan peristiwa berhubungan satu sama lain.

■ Pesan-pesan dalam buku ini mengenai harapan, keberanian, dan perlawanan terhadap sistem yang menindas sangat relevan. Buku ini menggali hal-hal yang kita semua alami, menjadikannya sebuah buku yang dapat dipahami dan dipelajari oleh siapa pun.)

 

CONCLUSION 

The Girl Who Drank the Moon by Kelly Barnhill is an amazing story that mixes up love, sacrifice, the power of truth and knowledge, and standing up for what's right. With its beautiful writing and interesting characters you won't forget, the book takes you into a world where anything can happen. It talks about fears, how power can be used to control, and how love can change everything. This book reminds us how knowledge can make us see things differently and challenge our assumptions. 

(The Girl Who Drank the Moon oleh Kelly Barnhill adalah kisah luar biasa yang memadukan cinta, pengorbanan, kekuatan kebenaran dan pengetahuan, serta membela hal yang benar. Dengan tulisannya yang indah dan karakter-karakter menarik yang tidak akan kita lupakan, buku ini membawa kita ke dunia di mana segala sesuatu bisa terjadi. Buku ini berbicara tentang ketakutan, bagaimana kekuatan dapat digunakan untuk mengendalikan, dan bagaimana cinta dapat mengubah segalanya. Buku ini mengingatkan kita bagaimana pengetahuan dapat membuat kita melihat sesuatu secara berbeda dan menantang asumsi kita.)

 

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.