15 Alasan Kenapa Kamu Wajib Baca The Poppy War Trilogy

 


Hai, kembali lagi! ini adalah versi blog dari video dengan judul sama yang aku publish hari ini juga di channel aku. Buat kalian yang lebih suka nonton aku mengoceh, bisa langsung menuju video tersebut.  Awalnya aku mau bikin review buku aja, tapi kayaknya kurang gimana gitu kalau bahas buku kedua dan ketiga tanpa menyebutkan spoiler, sementara masih banyak yang belum baca kedua buku tersebut, sehingga aku memutuskan untuk membuat video dan blog post seperti ini yang bisa mewakili seberapa serunya trilogi The Poppy War oleh R. F. Kuang ini.

 

BLURB

Semua orang terkejut ketika Rin berhasil masuk Sinegard, akademi militer elite di Kekaisaran Nikan. Tetapi, kejutan tidaklah selalu menyenangkan.

Karena dianggap anak kampung miskin, Rin jadi bulan-bulanan. Apalagi karena ia perempuan. Dalam keadaan putus asa, Rin mendapati dirinya ternyata memiliki kekuatan supernatural yang mematikan—syamanisme. Di bawah bimbingan guru yang dianggap gila, Rin jadi tahu bahwa dewa-dewa yang selama ini dikira mati, ternyata masih hidup.

Kekaisaran Nikan hidup damai, namun bekas penjajahnya, Federasi Mugen, terus mengintai. Kekuatan syamanisme Rin mungkin satu-satunya yang bisa menyelamatkan rakyat, tapi semakin ia mengenal sang dewa Phoenix yang memilihnya, dewa penuh kemurkaan dan dendam, semakin ia khawatir.

Memenangi perang mungkin harus dibayarnya mahal dengan sifat kemanusiaan.

Dan mungkin semuanya sudah terlambat.

 

Sebelum baca, bisa mengecek panduan usia yang ada di bagian cover belakang tiap buku. Untuk buku The Poppy War, labelnya 17+, sedangkan untuk kedua buku selanjutnya berlabel 21+. Kemungkinan kalau kamu baca buku pertama saat umur 18 tahun, maka kamu kayaknya harus menunggu umur 22 tahun sebelum baca buku keduanya. Hihi.

 

CONTENT WARNING

Gaslighting, Murder, Death of parent, Drug use, Excrement, Kidnapping, Physical abuse, Blood, Colonisation, Death, Hate crime, Injury/injury detail, Medical content, Racial slurs, Slavery, Emotional abuse, Medical trauma, Panic attacks/disorders, Sexual assault, Deadnaming, Gore, Sexual violence, Violence, War, Abortion, Animal cruelty, Child abuse, Child death, Domestic abuse, Drug abuse, Pregnancy, Suicidal thoughts, Torture, Animal death, Genocide, Fire/Fire injury, Rape, Vomit, Bullying, Cursing, Forced institutionalization, Sexual harassment, Grief, Racism, and Self harm.

⚠ Jangan makan pangsit sambil baca buku kedua.

 

KENAPA KAMU HARUS BACA TRILOGI THE POPPY WAR?

1. Ketiga bukunya tebal, jadi bisa bantu kamu menuntasnya tantangan jumlah halaman yang kamu baca, kayak yang ada di aplikasi Storygraph, dalam waktu lebih cepat.

2. Terjemahannya enak, meskipun buku kedua punya penerjemah yang berbeda, tapi tidak terasa berbeda saat membacanya. Tidak ada bagian yang terasa aneh atau membingungkan atau berbelit-belit. Kedua penerjemah berhasil menyajikan kisah dalam trilogi The Poppy War dengan sangat baik.

3. Buku fantasy militer dengan sekolah militer, syamanisme dan sedikit politik di dalamnya. Kalau kamu ingin memulai perjalanan membaca buku fantasy militer, trilogi ini bisa banget kamu pilih.

4. CHEN KITAY! Bacalah buku ini agar kamu ketemu CHEN KITAY, cowok yang bikin aku pengen nyediain tong buat ngehanyutin dia di Sungai Nil biar dia gak ikut terlibat perang opium.

5. YIN NEZHA! Kamu wajib baca buku ini biar kamu ikut tenggelam dalam lautan luka dalam bareng Nezha. Karakter Nezha ini bakal bikin kamu baper, kepikiran, bersimpati, hingga merasa kesal dengan keputusan yang dia ambil. Pokoknya dengan kemunculan Nezha di dalam satu paragraf, bakal bikin pembaca auto fokus gara-gara kelakuannya yang membuat pembaca juga bingung harus mendukung dia atau enggak.

6. FANG RUNIN! Tokoh utama yang bisa dengan jelas kita lihat perkembangan karakternya dari awal hingga akhir dan gimana hal-hal yang dia lakukan bisa relate meskipun dia termasuk morally grey character. Rin adalah karakter utama yang menarik karena dia ini selalu berani mengambil resiko tapi di waktu lain dia bakal terlihat paranoid terhadap efek samping dari keputusan yang sudah dia ambil.

7. JIANG ZIYA! Pokoknya baca aja, kamu bakal ketemu sosok guru yang dianggap tidak waras dan gak perlu dianggap serius, yang malah memunculkan semakin banyak pertanyaan dan bikin kamu kepikiran juga sama karakter ini.

8. Meskipun dark dan banyak hal yang bikin ngilu kalo dibayangin, buku ini juga punya hal-hal yang bisa bikin kamu ketawa, terutama karena kejeniusan Kitay. Ya, kamu bakal tertawa dalam gelap.

9. Petualangan! Kita bakal mengikuti kisah Rin di buku ini mengunjungi beberapa provinsi di Nikan, bukan untuk jalan-jalan dan makan-makan, tapi untuk kabur dari peperangan, menyusun strategi dan menyerang balik serta mengumpulkan sekutu

10. Ketiga bukunya bakal bikin kamu merasakan banyak hal, terutama sebel dan ngilu karena it was war, it wasn’t fair guys. Bakal ada persahabatan, pengkhianatan, rasa sakit, kesedihan, kemarahan hingga penyesalan.

Trilogi ini berhasil bikin pembaca ikut menjalani dunia The Poppy War dari sudut pandang Rin dan bisa ikut marah, kecewa, sedih hingga keinginan ingin melindungi orang-orang yang penting, serta bingung harus memihak yang mana, karena gak ada yang 100% baik 100% buruk, semua pihak berada di wilayah abu-abu. Dalam bab yang mengenang masa lalu, sebagai pembaca kita langsung kayak merasa wah kita udah sampe sejauh ini, coba Rin waktu itu ga daftar sekolah, nikah aja gitu, mungkin dia gak bakal kayak gini, dan lain sebagainya.

11. PAGE TURNER! Mungkin kamu merasa terintimidasi karena bukunya semakin lama semakin tebal, tapi R. F. Kuang sudah menyusun kisahnya sedemikian rupa hingga buku ini gak bikin bosan dan bikin pembaca terus penasaran untuk membaca halaman selanjutnya.

12. Bau bukunya enak (yang terjemahan Gramedia)

13. The Poppy War edisi Indonesia punya cover yang paling cantik sedunia, dan karakter Rin yang ada di covernya paling mendekati deskripsi yang ada di buku. Kalau dijejerin ketiga bukunya, kelihatan cantik banget.

14. Ada misteri yang bakal terungkap, kenapa Rin begini, kenapa Jiang begitu, kenapa Nezha jadi gini, dan apa yang sebenarnya terjadi di perang opium sebelumnya semuanya bakal diungkapkan sepanjang perjalanan. Ada kan buku yang disusun hanya berfokus pada misteri dan pertanyaan yang bikin pembaca penasaran, dan karena aku ga suka dibuat penasaran terlalu lama, aku biasanya bacanya sambil kesel gitu. Nah, buku ini emang bikin pembaca bertanya-tanya dan bahkan memunculkan teori sendiri, tapi fokusnya ga melulu di misteri yang belum terungkap tersebut sehingga ga ngeselin. Pas misteri terungkap pun jadi reaksinya kayak, ohhh begini ternyataa, pantesaaan.

15. Selain kamu bakal dapat teori perang, kamu juga bakal terjun langsung ke peperangan di sepanjang trilogi ini. Kamu bakal tahu kalau rumus fisika bisa buat gebukin orang juga. Aku suka banget saat R.F. Kuang menunjukkan perbandingan antara teori perang dengan praktik perang yang sesungguhnya, terutama dengan karakter murid-murid Sinegard yang belum berpengalaman dalam hal perang sesungguhnya.

 

Karena di buku pertama kita mengikuti kisah Rin masuk sekolah militer, kita bakal beneran lihat gimana Rin dan murid-murid lainnya belajar di tiap kelas yang berbeda mulai dari teori kayak strategi perang hingga yang praktek berkelahi kayak di kelasnya Jun. Buat kamu yang suka melihat murid-murid menderita karena tugas yang diberikan, kamu bakal seneng baca The Poppy War.

 

HAL YANG KURANG AKU SUKA

Sepertinya hampir tidak ada ya. Hal kecil mungkin di buku ketiga kayak ada bagian yang terlalu banyak penjelasan strategi dan keadaan wilayah tiap-tiap provinsi yang rasanya bikin gak sabar dan bertanya-tanya kapan mereka perang lagi. Selain itu semuanya seru, bikin aku telat tidur gara-gara penasaran sama ceritanya.

 

Nah, itu dia 15 alasan kenapa kamu wajib baca trilogi The Poppy War oleh R. F. Kuang. Ada yang sudah pernah baca trilogi ini? Kasih tahu di kolom komentar.

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.