The Forbidden Expedition is the second book in The Polar Bear Explorers' Club series, and I’ve been looking forward to it ever since I read the first book two years ago during the Wintery Hollow Readathon by Neverland Bookclub. For Wintery Hollow Readathon 2024, one of the prompts is "Book with winter snowy setting," and this book fit perfectly. It picks up right where the first book left off, with Stella and her friends setting out on a brave adventure to rescue Felix, who’s been taken by a giant vulture to the mysterious Witch Mountain.
(The Forbidden Expedition adalah buku kedua dalam seri The Polar Bear Explorers' Club, dan aku sudah ingin membacanya sejak aku menyelesaikan buku pertamanya dua tahun lalu untuk Wintery Hollow Readathon oleh Neverland Bookclub. Untuk Wintery Hollow Readathon 2024, salah satu promptnya adalah "Buku dengan latar bersalju musim dingin," dan buku ini sangat cocok. Buku ini dimulai tepat di mana buku pertama berakhir, dengan Stella dan teman-temannya memulai petualangan untuk menyelamatkan Felix, yang dibawa oleh vulture raksasa ke Mountain Witch yang misterius.)
BOOK REVIEW
The Forbidden Expedition by Alex Bell is an exciting sequel in The Polar Bear Explorers' Club series. One of the main themes in the book is how fear and misunderstanding can lead to prejudice, even against people who mean well. Stella, as an ice princess, struggles with this, and it shows how easy it is to judge others based on things like their background or appearance instead of getting to know them. This book sends a strong message about breaking free from labels and accepting people for who they really are.
Another important theme is how people sometimes create scary or intimidating personas to protect themselves. This idea challenges us to look beyond what we first see and encourages us to approach others with curiosity instead of fear. It’s a reminder that society often misjudges people who are different and quickly labels them without understanding their reasons.
This book also talks about how people often fear what they don’t understand. Whether it’s someone like Stella, with her special powers, or new ideas that challenge old traditions, this fear often leads to avoidance, hostility, or even violence. The Forbidden Expedition teaches us the importance of approaching the unfamiliar with curiosity and understanding, instead of fear and judgment.
The Forbidden Expedition also teaches some important life lessons about identity, self-worth, individuality, and empathy. Throughout the story, Stella and her friends face moments where they doubt themselves and deal with judgment from others. But their journey reminds us not to worry too much about what others think, especially those with narrow views. The book shows how focusing too much on others' opinions can hold us back from reaching our full potential. Instead, it encourages us to focus on our own values and goals. Identity is complex, and while things like abilities or backgrounds shape us, they don't define us completely. We have the power to decide which parts of ourselves are important and what role they play in our lives.
This book also talks about how everyone feels insecure at some point. We all feel like we’re not good enough sometimes. But it reminds us that shutting ourselves off from others only makes us feel more alone. The real healing comes from being brave enough to connect with people, even when we don’t feel perfect. It shows us how important it is to treat ourselves and others with kindness and understanding, no matter what struggles we might be going through.
(The Forbidden Expedition oleh Alex Bell merupakan sekuel yang menarik dari seri The Polar Bear Explorers' Club. Salah satu tema utama dalam buku ini adalah bagaimana ketakutan dan kesalahpahaman dapat menyebabkan prasangka, bahkan terhadap orang yang bermaksud baik. Stella, sebagai ice princess, berjuang melawan hal ini, dan ini menunjukkan betapa mudahnya menilai orang lain berdasarkan hal-hal seperti latar belakang atau penampilan mereka alih-alih mengenal mereka. Buku ini menyampaikan pesan yang kuat tentang melepaskan diri dari label dan menerima orang apa adanya.
Tema penting lainnya adalah bagaimana orang terkadang menciptakan persona yang menakutkan atau mengintimidasi untuk melindungi diri mereka sendiri. Ide ini menantang kita untuk melihat lebih jauh dari apa yang pertama kali kita lihat dan mendorong kita untuk melihat orang lain dengan rasa ingin tahu alih-alih rasa takut. Ini adalah pengingat bahwa masyarakat sering salah menilai orang yang berbeda dan dengan cepat melabeli mereka tanpa memahami alasan mereka.
Buku ini juga membahas bagaimana orang sering kali takut pada apa yang tidak mereka pahami. Baik itu seseorang seperti Stella, dengan kekuatan khususnya, atau ide-ide baru yang bertentangan dengan tradisi lama, ketakutan ini sering kali mengarah pada penghindaran, permusuhan, atau bahkan kekerasan. The Forbidden Expedition mengajarkan kita pentingnya melihat hal-hal yang tidak dikenal dengan rasa ingin tahu dan pemahaman, alih-alih rasa takut dan menghakimi.
The Forbidden Expedition juga mengajarkan beberapa pelajaran hidup penting tentang identitas, harga diri, individualitas, dan empati. Sepanjang cerita, Stella dan teman-temannya menghadapi saat-saat di mana mereka meragukan diri mereka sendiri dan menghadapi penilaian dari orang lain. Namun, perjalanan mereka mengingatkan kita untuk tidak terlalu khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain, terutama mereka yang berpandangan sempit. Buku ini menunjukkan bagaimana terlalu berfokus pada pendapat orang lain dapat menghambat kita mencapai potensi penuh kita. Sebaliknya, buku ini mendorong kita untuk berfokus pada nilai dan tujuan kita sendiri. Identitas itu rumit, dan meskipun hal-hal seperti kemampuan atau latar belakang membentuk kita, hal itu tidak sepenuhnya mendefinisikan kita. Kita memiliki kekuatan untuk memutuskan bagian mana dari diri kita yang penting dan peran apa yang dimainkannya dalam hidup kita.
Buku ini juga membahas tentang bagaimana setiap orang merasa insecure pada suatu titik. Kita semua terkadang merasa tidak cukup baik. Namun, buku ini mengingatkan kita bahwa menutup diri dari orang lain hanya membuat kita merasa lebih sendirian. Penyembuhan yang sesungguhnya datang dari keberanian untuk terhubung dengan orang lain, bahkan saat kita tidak merasa sempurna. Buku ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya memperlakukan diri sendiri dan orang lain dengan keramahan dan pengertian, apa pun kesulitan yang mungkin sedang kita alami.)
THINGS I LOVE
■ Jumping into the second book of a series after a long break can sometimes be difficult because you tend to forget what happened in the previous book, but The Forbidden Expedition makes it super easy. Even though I read the first book back in 2022, the author always reminds us about important events and character details from Book 1. She explains things just enough so that it doesn’t feel repetitive but still gives you the context you need.
■ Since this book is aimed at middle-grade readers, the language is straightforward and easy to understand. As someone who doesn’t speak English as a first language, I really like how clear and simple the writing is. It’s not overly complicated, which makes it an enjoyable read for anyone.
■ One of the things I really love about The Forbidden Expedition is how it talks about themes like identity, individuality, empathy, perspective, morality, prejudice, and acceptance. These themes are both relevant to the story and reflecting real-life struggles that many of us can relate to.
■ Just like the first book, the world-building in this one is amazing. The book introduces new places to explore, unique creatures, interesting magical powers and the four explorers' clubs which are distinctive to each other that make the adventure feel fresh and exciting.
■ The characters feel real and relatable, with flaws and strengths that make them more interesting. Ethan, for example, can be pretty annoying and whiny at times, but throughout the journey, we see him got his valuable lessons. His character development makes him more lovable, showing that even characters with flaws can have loyal and caring sides.
■ Even though the story focuses on a long journey, it never feels slow or boring. The interactions between the characters, the new creatures they meet, and the new characters they encounter all keep things fresh and exciting. The book is both about reaching a destination and all the cool things that happen along the way.
■ The humor in this book really adds the fun side of it. Ethan’s constant bad luck with getting bitten by creatures is always a laugh, and the funny rivalries between the different explorers’ clubs, like the Polar Bear Explorers' Club’s obsession with mustaches and beards or the Jungle Cat Explorers' Club’s focus on picnics and looking good, bring a lighthearted vibe to the story.
(■ Membaca ke buku kedua dari sebuah seri setelah jeda yang panjang terkadang bisa jadi sulit karena kita cenderung lupa apa yang terjadi di buku sebelumnya, tetapi The Forbidden Expedition membuatnya sangat mudah. Meskipun aku membaca buku pertama pada tahun 2022, penulisnya selalu mengingatkan kita tentang peristiwa penting dan detail karakter dari Buku 1. Dia menjelaskan banyak hal dengan cukup sehingga tidak terasa repetitif tetapi tetap memberi kita konteks yang kita butuhkan.
■ Karena buku ini ditujukan untuk pembaca middle-grade, bahasanya tidak bertele-tele dan mudah dipahami. Sebagai seseorang yang tidak berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama, aku sangat menyukai betapa jelas dan sederhananya bahasa yang digunakan, yang tidak terlalu rumit, yang membuatnya bisa dibaca oleh siapa pun.
■ Salah satu hal yang sangat aku sukai dari The Forbidden Expedition adalah bagaimana ia membahas tema-tema seperti identitas, individualitas, empati, perspektif, moralitas, prasangka, dan penerimaan. Tema-tema ini relevan dengan cerita dan mencerminkan kehidupan nyata yang mungkin dialami banyak dari kita.
■ Sama seperti buku pertamanya, world building dalam buku ini menakjubkan. Buku ini memperkenalkan tempat-tempat baru untuk dijelajahi, makhluk-makhluk unik, kekuatan sihir yang menarik, dan empat klub penjelajah yang unik satu sama lain yang membuat petualangan terasa segar dan menarik.
■ Tokoh-tokohnya terasa nyata dan dapat dipahami, dengan kekurangan dan kelebihan yang membuat mereka lebih menarik. Ethan, misalnya, terkadang bisa sangat menyebalkan dan suka mengomel, tetapi sepanjang perjalanan, kita melihat dia mendapatkan pelajaran berharga. Perkembangan karakternya membuatnya lebih menyenangkan, menunjukkan bahwa bahkan karakter dengan kekurangan dapat memiliki sisi yang setia dan peduli.
■ Meskipun ceritanya berfokus pada perjalanan panjang, buku ini tidak pernah terasa lambat atau membosankan. Interaksi antara karakter, makhluk baru dan karakter baru yang mereka temui semuanya membuat semuanya tetap segar dan menarik. Buku ini bercerita tentang mencapai tujuan dan semua hal keren yang terjadi di sepanjang jalan.
■ Humor dalam buku ini benar-benar menambah sisi menyenangkannya. Nasib buruk Ethan yang terus-menerus karena digigit makhluk-makhluk lain selalu menjadi hal yang menggelitik, dan persaingan yang lucu antara klub-klub penjelajah yang berbeda, seperti Polar Bear Explorers Club yang terobsesi dengan kumis dan jenggot atau Jungle Cat Explorers Club yang fokus pada piknik dan penampilan yang menarik, menghadirkan suasana yang ceria pada cerita ini.)
CONCLUSION
The Forbidden Expedition is an exciting and heartwarming adventure that builds perfectly on the first book of the series. It talks about important themes like identity, empathy, prejudice, and understanding, which make it not just a fun story but also a thoughtful exploration of real-life issues. The characters are well-developed, the world-building is creative, and the humor adds a lot of enjoyment. It’s a book that can be enjoyed by both younger and older readers. Stella and her friends grow throughout the story, which teach us to embrace our differences, question outdated ideas, and approach the unknown with curiosity and kindness. This book combines adventure, humor, and valuable life lessons, which make it a must-read for anyone who loves stories with magic, mystery, and kindness.
(The Forbidden Expedition adalah sebuah petualangan seru dan heartwarming yang diceritakan dengan sempurna berdasarkan buku pertama dari seri ini. Buku ini membahas tema-tema penting seperti identitas, empati, prasangka, dan pemahaman, yang menjadikannya bukan hanya cerita yang menyenangkan tetapi juga eksplorasi yang mendalam tentang berbagai isu kehidupan nyata. Karakter-karakternya dikembangkan dengan baik, dunianya dibangun dengan kreatif, dan humornya menambah banyak kesenangan. Buku ini dapat dinikmati oleh pembaca muda maupun tua. Stella dan teman-temannya berkembang di sepanjang cerita, yang mengajarkan kita untuk menerima perbedaan kita, mempertanyakan ide-ide yang sudah ketinggalan zaman, dan melihat hal yang tidak diketahui dengan rasa ingin tahu dan keramahan. Buku ini menggabungkan petualangan, humor, dan pelajaran hidup yang berharga, yang menjadikannya bacaan wajib bagi siapa pun yang menyukai cerita dengan keajaiban, misteri, dan keramahan.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.