Inheritance from Mother by Minae Mizumura | Book Review

 


"Mother, when are you ever going to die?"

Inheritance from Mother by Minae Mizumura is a novel that digs deep into family relationships, especially between mothers and daughters, and how cultural expectations affect them. It's about Mitsuki Katsura, a woman in her middle years who takes care of her sick mom, Noriko. As Mitsuki deals with being a daughter and a wife, she also wrestles with regrets from the past, her own dreams, and all the feelings passed down through her family.

The book is split into episodes, like how it was first published in parts, and it uses symbols and things that keep coming back to make Mitsuki think about her life. This makes the story rich and layered, exploring sadness, change, and how tough times can make you stronger. It's split into two parts: first, we see Mitsuki dealing with caring for her mom, finding out her husband cheated, and how her relationship with her mom changes. Then, in the second part, we follow Mitsuki after her mom's gone, as she tries to find peace and grow while staying at a quiet place by a lake.

All through the book, Mizumura throws in mentions of literary works, cultural influences, and history. One notable appearance is a serial novel called The Golden Demon, which has a big impact on the characters' lives and decisions. 

(Inheritance from Mother oleh Minae Mizumura adalah novel yang menggali secara mendalam tentang hubungan keluarga, terutama antara ibu dan anak perempuannya, dan bagaimana ekspektasi budaya memengaruhi mereka. Kisah ini tentang Mitsuki Katsura, seorang wanita paruh baya yang merawat ibunya yang sakit, Noriko. Saat Mitsuki berhadapan dengan perannya sebagai seorang anak perempuan dan seorang istri, dia juga bergumul dengan penyesalan dari masa lalu, mimpinya sendiri, dan semua perasaan yang diturunkan melalui keluarganya.

Buku ini dibagi menjadi beberapa episode, seperti saat pertama kali diterbitkan dalam beberapa bagian, dan menggunakan simbol dan hal-hal yang terus muncul kembali untuk membuat Mitsuki memikirkan tentang kehidupannya. Hal ini membuat ceritanya kaya dan berlapis, mengeksplorasi kesedihan, perubahan, dan bagaimana masa-masa sulit dapat membuat kita menjadi lebih kuat. Buku ini dibagi menjadi dua bagian: pertama, kita melihat Mitsuki mengurus ibunya, mengetahui suaminya selingkuh, dan bagaimana hubungannya dengan ibunya berubah. Kemudian, di bagian kedua, kita mengikuti Mitsuki setelah ibunya meninggal, saat dia mencoba menemukan kedamaian dan mengalami perkembangan selama tinggal di tempat yang tenang di tepi danau.

Sepanjang bukunya, Mizumura menyebutkan beberapa karya sastra, pengaruh budaya, dan sejarah. Salah satu kemunculannya yang menonjol adalah novel serial berjudul The Golden Demon, yang berdampak besar pada kehidupan dan keputusan para karakter.)


BOOK INFORMATION

Title                       : Inheritance from Mother 

Japanese title      : 母の遺産

Author                  : Minae Mizumura 

Translator           : Juliet Winters Carpenter 

Publisher             : Other Press (NY)

Language             : English 

Length                  : 361 pages

Released               : May 2, 2017

Read                     : August 17-28, 2023

GR Rating            : 3.79

My rating             : 4.00


BOOK REVIEW 

"This was especially true in today's aging society where daughters were forced to go on keeping company with their mothers indefinitely."

Inheritance from Mother by Minae Mizumura dives into the tangled relationships between mothers and daughters, showing how complicated these connections can be. The book explores how culture, society, and personal history all play a role in shaping these bonds, especially through the lives of Mitsuki and Noriko, the main characters.

But there's more to inheritance than just material possessions you get when someone dies. Mizumura shows how it's also about the emotional baggage we inherit from our families, like old grudges, habits, and ways of thinking, familial patterns, and the lingering impact of previous generations. The characters in the book have to decide whether to keep following these old patterns or try to break free and make their own path.

Taking care of aging parents is a central part of the story, by showing the tough reality of looking after someone who's sick and old. Mitsuki's journey as she cares for her mom shines a light on the hard choices people face when family duty clashes with their own needs and desires.

The story portrays marital problems like cheating and feeling distant from your partner. It digs into what society expects from wives in Japan, showing how these expectations can lead to conflicts and personal struggles in marriages.

The book also takes a close look at cultural norms and the roles of women in Japan, like being daughters, wives, and mothers. It shows the clash between sticking to tradition and wanting to live more modern, independent lives.

But at its heart, Inheritance from Mother is about how emotional abuse can leave lasting scars on people and affect how they see themselves and their relationships. It shows how these scars can get passed down through generations, shaping the choices people make and how they act. Breaking this cycle takes a lot of effort and awareness.

(Inheritance from Mother oleh Minae Mizumura menyelami hubungan rumit antara ibu dan anak perempuannya, yang menunjukkan betapa rumitnya hubungan ini. Buku ini mengeksplorasi bagaimana budaya, masyarakat, dan sejarah pribadi berperan dalam membentuk ikatan ini, terutama melalui kehidupan Mitsuki dan Noriko, karakter utamanya.

Namun warisan lebih dari sekadar harta benda yang kita peroleh ketika seseorang meninggal. Mizumura menunjukkan bagaimana hal ini juga berkaitan dengan beban emosional yang kita warisi dari keluarga kita, seperti dendam lama, kebiasaan, dan cara berpikir, pola kekeluargaan, dan dampak yang masih ada dari generasi sebelumnya. Karakter dalam buku harus memutuskan apakah akan tetap mengikuti pola lama ini atau mencoba melepaskan diri dan membuat jalannya sendiri.

Merawat orang tua yang lanjut usia adalah bagian sentral dari cerita ini, dengan menunjukkan kenyataan pahit dalam merawat seseorang yang sakit dan tua. Perjalanan Mitsuki saat merawat ibunya menyoroti pilihan sulit yang dihadapi orang-orang ketika tugas keluarga berbenturan dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.

Cerita ini juga menggambarkan masalah dalam pernikahan seperti selingkuh dan perasaan jauh dari pasangan. Buku ini menggali apa yang diharapkan masyarakat dari istri di Jepang, dan menunjukkan bagaimana ekspektasi ini dapat menyebabkan konflik dan pertikaian pribadi dalam pernikahan.

Buku ini juga mencermati norma-norma budaya dan peran perempuan di Jepang, seperti menjadi anak perempuan, istri, dan ibu. Buku ini menunjukkan pertentangan antara berpegang teguh pada tradisi dan keinginan menjalani kehidupan yang lebih modern dan mandiri.

Namun pada intinya, Inheritance from Mother adalah tentang bagaimana pelecehan emosional dapat meninggalkan bekas luka yang bertahan lama pada seseorang dan memengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan hubungan mereka. Hal ini menunjukkan bagaimana bekas luka ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi, membentuk pilihan yang diambil seseorang dan cara mereka bertindak, sehingga untuk memutuskan siklus ini membutuhkan banyak usaha dan kesadaran.)

THE IMPACTS OF MOTHER'S BEHAVIOR 

"Mothers were supposed to be fair."

Noriko's actions really affect how Mitsuki sees herself. In the book, Noriko is portrayed as a mother who's demanding and often puts her own wants first, especially over her daughters'. She shows a lot of favoritism towards Mitsuki's sister, Natsuki, and isn't very supportive of Mitsuki, which makes Mitsuki feel like she's not as important to her mom.

Noriko always expects Mitsuki to do things for her, like buying expensive things or doing things her way, which makes Mitsuki feel like she's just there to meet her mother's needs instead of following her own dreams. This makes Mitsuki feel like she's not good enough and gets stuck in a role where she feels like she has to do everything for her mother.

Noriko's past actions, like leaving Mitsuki's father for another man, make Mitsuki doubt if she's worthy of love and if she can have healthy relationships. Dealing with her mother's behavior and her own marriage problems makes Mitsuki really think about who she is and if she's been living her life for herself or just to please others. Taking care of her mother and facing her own struggles makes Mitsuki rethink her own value and what she really wants in life.

(Tindakan Noriko sangat mempengaruhi cara Mitsuki memandang dirinya sendiri. Dalam buku ini, Noriko digambarkan sebagai seorang ibu yang banyak menuntut dan sering mendahulukan keinginannya sendiri, terutama atas keinginan putrinya. Dia menunjukkan sikap pilih kasih terhadap kakak Mitsuki, Natsuki, dan tidak terlalu mendukung Mitsuki, yang membuat Mitsuki merasa dia tidak begitu penting bagi ibunya.

Noriko selalu mengharapkan Mitsuki melakukan sesuatu untuknya, seperti membeli barang-barang mahal atau melakukan sesuatu sesuai keinginannya, yang membuat Mitsuki merasa dia ada di sana hanya untuk memenuhi kebutuhan ibunya daripada mengikuti keinginannya sendiri. Hal ini membuat Mitsuki merasa dirinya tidak cukup baik dan terjebak dalam peran di mana dia merasa harus melakukan segalanya untuk ibunya.

Tindakan Noriko di masa lalu, seperti meninggalkan ayah Mitsuki demi pria lain, membuat Mitsuki ragu apakah dia layak dicintai dan apakah dia bisa menjalin hubungan yang sehat. Menghadapi kelakuan ibunya dan masalah pernikahannya sendiri membuat Mitsuki benar-benar memikirkan siapa dirinya dan apakah dia selama ini menjalani hidupnya untuk dirinya sendiri atau hanya untuk menyenangkan orang lain. Merawat ibunya dan menghadapi perjuangannya sendiri membuat Mitsuki memikirkan kembali nilai dirinya dan apa yang sebenarnya dia inginkan dalam hidup.)

THE VARIOUS INHERITANCE

Inheritance from Mother by Minae Mizumura talks about how different things we inherit, like emotional, cultural, and material, shape the characters' lives and decisions in the story.

Emotional inheritance is a central theme in the novel. Mitsuki gets a lot of emotional pain from her grandmother and mother. It's like a cycle of feeling hurt and ignored that keeps going through the family. Because of how her mom treated her, Mitsuki feels like she's not good enough and doubts herself a lot.

The book also looks at how culture and society shape people. In Japan, there are strong ideas about what women should do and how they should act. Both Noriko and Mitsuki feel the pressure of these expectations, which affects how they see themselves and their roles. Mitsuki especially feels like she has to be this perfect daughter and mother because of what society expects from her.

The book also talks about physical inheritance, like money or things. The title, Inheritance from Mother, is about the things Noriko leaves behind when she dies. For Mitsuki, getting this inheritance means she can make her own choices without relying on anyone else which becomes a source of both relief and reflection. It's like having money gives her the power to do things she wants, even if it goes against what people expect from women. 

The characters in the story also get things passed down to them such as love for books and art. Mitsuki loves French books, and Natsuki is more into painting. These interests they get from their family help shape who they are. The references to classic novels like Madame Bovary and The Golden Demon show how the books they read influences them and the generations after them.

"She didn't want to resist aging the way her mother had, yet she did want to follow her soul's yearning, reach her arms to stars above."

(Inheritance from Mother oleh Minae Mizumura berbicara tentang hal-hal berbeda yang kita warisi, seperti emosi, budaya, dan materi, membentuk kehidupan dan keputusan karakter dalam cerita.

Warisan emosional menjadi tema sentral dalam novel ini. Mitsuki mendapat banyak kepedihan emosional dari nenek dan ibunya. Ini seperti siklus perasaan terluka dan diabaikan yang terus terjadi dalam keluarga. Karena cara ibunya memperlakukannya, Mitsuki merasa dia tidak cukup baik dan sangat meragukan dirinya sendiri.

Buku ini juga membahas bagaimana budaya dan masyarakat membentuk manusia. Di Jepang, terdapat gagasan kuat mengenai apa yang harus dilakukan perempuan dan bagaimana mereka harus bertindak. Baik Noriko maupun Mitsuki merasakan tekanan dari ekspektasi ini, yang memengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan peran mereka. Mitsuki terutama merasa dia harus menjadi sosok anak perempuan dan ibu yang sempurna karena apa yang diharapkan masyarakat darinya.

Buku ini juga berbicara tentang warisan fisik, seperti uang atau benda. Judulnya, Inheritance from Mother, menceritakan hal-hal yang ditinggalkan Noriko ketika dia meninggal. Bagi Mitsuki, mendapatkan warisan ini berarti dia bisa menentukan pilihannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain yang menjadi sumber kelegaan sekaligus refleksi. Hal ini seperti memiliki uang yang memberinya kekuatan untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya, meskipun hal tersebut bertentangan dengan apa yang diharapkan orang dari seorang perempuan.

Karakter dalam cerita juga mendapatkan warisan dalam bentuk hal-hal seperti kecintaan pada buku dan seni. Mitsuki menyukai buku-buku Prancis, dan Natsuki lebih menyukai lukisan. Minat yang mereka peroleh dari keluarga membantu membentuk siapa mereka. Referensi novel klasik seperti Madame Bovary dan The Golden Demon menunjukkan bagaimana buku yang mereka baca memengaruhi mereka dan generasi setelahnya.)


THE FAVORITES

■ The book shows how tough it can be to take care of someone who's sick. Mitsuki's job of looking after her mom, Noriko, is shown in a real way that makes us feel for all the challenges caregivers go through. It makes us empathize with the struggle she face when she tries to balance taking care of someone else while dealing with your own life.

■ This book talks about famous literary works like Madame Bovary and The Golden Demon, which explain more for what's going on with the characters. These book references help make the story richer and show how literature connects to the characters' lives.

■ This book brings up how society often focuses too much on being young and good-looking, especially for women. Older women sometimes get overlooked or treated unfairly because of this. Mitsuki sees this unfairness and thinks about how stories and media should represent women of all ages better, showing that everyone's experiences matter, no matter how old they are.

■ This book dives deep into emotions like sadness, regret, and personal growth. The characters' struggles feel real, and their journey to feel better and stronger, the regrets they have and the chances they missed makes us think about our own life and the choices we've made.

■ This story gives a peek into Japanese traditions and what's expected from people there. It talks about how things are changing over time, the pressures women face and the complexities of family dynamics, showing a detailed view of Japanese society.

■ Mitsuki's experiences with doctors in Japan show some issues with the healthcare system there. Her frustrations with how things are handled at the doctor's office are things many people deal with. The author uses Mitsuki's story to point out what's good and what's not-so-good about healthcare in Japan, making us think about how it could be better.

■ At the end of the story, Mitsuki looks back at her family's history and sees how it's affected her. She realizes there's a cycle of hurt that's been going on for generations. But instead of letting it keep going, she decides to break free from it. This shows that by understanding where you come from and making different choices, you can heal and maybe find happiness. It's like saying, even though you can't change the past, you can make your own future better by learning from it.

(■ Buku ini menunjukkan betapa sulitnya merawat seseorang yang sakit. Tugas Mitsuki dalam menjaga ibunya, Noriko, ditampilkan secara nyata sehingga membuat kita ikut merasakan segala tantangan yang dihadapi para pengasuh. Hal ini membuat kita berempati dengan perjuangan yang dia hadapi ketika dia mencoba menyeimbangkan mengurus orang lain sambil mengurus hidup Anda sendiri.

■ Buku ini membahas tentang karya sastra terkenal seperti Madame Bovary dan The Golden Demon, yang menjelaskan lebih banyak tentang apa yang terjadi dengan karakternya. Referensi buku ini membantu membuat cerita lebih kaya dan menunjukkan bagaimana sastra terhubung dengan kehidupan para karakternya.

■ Buku ini mengangkat betapa masyarakat sering kali terlalu berfokus pada penampilan muda dan menarik, terutama bagi perempuan. Perempuan yang lebih tua terkadang diabaikan atau diperlakukan tidak adil karena hal ini. Mitsuki melihat ketidakadilan ini dan berpikir tentang bagaimana cerita dan media harus mewakili perempuan dari segala usia dengan lebih baik, yang menunjukkan bahwa pengalaman setiap orang penting, tidak peduli berapa usia mereka.

■ Buku ini menyelami emosi seperti kesedihan, penyesalan, dan pertumbuhan pribadi. Perjuangan para karakter terasa nyata, dan perjalanan mereka untuk merasa lebih baik dan lebih kuat, penyesalan yang mereka alami dan peluang yang mereka lewatkan membuat kita berpikir tentang kehidupan kita sendiri dan pilihan yang telah kita ambil.

■ Kisah ini memberikan gambaran tentang tradisi Jepang dan apa yang diharapkan dari masyarakat di sana. Buku ini membahas tentang perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu, tekanan yang dihadapi perempuan, dan kompleksitas dinamika keluarga, serta menunjukkan gambaran rinci tentang kondisi masyarakat Jepang.

■ Pengalaman Mitsuki dengan dokter di Jepang menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem layanan kesehatan di sana. Rasa frustrasinya terhadap penanganan berbagai hal dalam praktik dokter adalah hal yang dihadapi banyak orang. Penulis menggunakan cerita Mitsuki untuk menunjukkan apa yang baik dan apa yang kurang baik mengenai layanan kesehatan di Jepang, yang membuat kita berpikir tentang bagaimana hal itu bisa menjadi lebih baik.

■ Di akhir cerita, Mitsuki melihat kembali sejarah keluarganya dan melihat bagaimana hal itu mempengaruhi dirinya. Dia menyadari ada siklus penderitaan yang telah berlangsung selama beberapa generasi. Namun alih-alih membiarkannya terus berlanjut, dia memutuskan untuk melepaskan diri darinya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memahami dari mana kita berasal dan membuat pilihan yang berbeda, kita dapat sembuh dan mungkin menemukan kebahagiaan. Ini seperti mengatakan, meskipun kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita bisa membuat masa depan lebih baik dengan belajar darinya.)


THE CHALLENGES

■ This novel jumps between different times and viewpoints, making it a bit challenging to follow along. You'll need to pay close attention to keep track of how each family member's story connects to the bigger picture. Hearing from different characters like Mitsuki's mother, father, grandmother, sister, and husband adds understanding to the story, but it also means you'll need to keep track of a lot of different perspectives to understand the family dynamics fully.

■ This book uses some words that might not be familiar to everyone, especially if you're not used to Japanese culture. These vocabulary choices reflect the richness of the Japanese language and contribute to the authenticity of the cultural setting. However, they might slow you down a bit as you try to figure out what they mean, but taking a moment to understand these words helps you get the full picture of what's going on.

(■ Novel ini berpindah-pindah waktu dan sudut pandang yang berbeda, sehingga agak sulit untuk diikuti. Kita harus memperhatikan dengan cermat untuk melacak bagaimana kisah setiap anggota keluarga terhubung dengan gambaran yang lebih besar. Mendengar dari berbagai karakter seperti ibu, ayah, nenek, saudara perempuan, dan suami Mitsuki menambah pemahaman cerita, tetapi itu juga berarti kita harus mengingat banyak perspektif berbeda untuk memahami dinamika keluarga sepenuhnya.

■ Buku ini menggunakan beberapa kata yang mungkin tidak familier bagi semua orang, terutama jika kita tidak terbiasa dengan budaya Jepang. Pilihan kosakata ini mencerminkan kekayaan bahasa Jepang dan berkontribusi terhadap keaslian latar budaya. Namun, kata-kata tersebut mungkin sedikit memperlambat saat kita mencoba memahami maksudnya.)


CONCLUSION

Inheritance from Mother by Minae Mizumura dives into human connections and cultural shifts. It follows Mitsuki Katsura's journey, unpacking family ties, society's pressures, and personal growth. Through clever insights on books, culture, and clash betweeen tradition and modernity, it shows a clear picture of Japan's changing values. The story digs into grief, regret, and finding strength, making us feel for the characters' struggles. But with its back-and-forth timelines, different viewpoints, and some tricky words, it can be a bit tough to follow. Still, as Mitsuki's story unfolds, we see her unraveling her family's emotional legacy, showing us the power of healing, both for herself and across generations.

(Inheritance from Mother oleh Minae Mizumura menyelami hubungan antarmanusia dan pergeseran budaya. Kisah ini mengikuti perjalanan Mitsuki Katsura, yang mengungkap ikatan keluarga, tekanan masyarakat, dan pertumbuhan pribadi. Melalui penggambaran cerdas mengenai buku, budaya, dan pertentangan antara tradisi dan modernitas, hal ini menunjukkan gambaran yang jelas tentang perubahan nilai-nilai di Jepang. Ceritanya menggali kesedihan, penyesalan, dan menemukan kekuatan, yang membuat kita ikut merasakan perjuangan para karakternya. Namun dengan alur waktunya yang bolak-balik, sudut pandang yang berbeda, dan beberapa kata yang rumit, mungkin agak sulit untuk mengikutinya. Namun, seiring dengan terungkapnya kisah Mitsuki, kita melihat dia mengungkap warisan emosional keluarganya, yang menunjukkan kepada kita kekuatan penyembuhan, baik untuk dirinya sendiri maupun lintas generasi.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.