Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus | Book Review

 


Lessons in Chemistry is a thought-provoking and humorous novel which takes readers on a journey through the 1950s and 1960s, shining a light on the challenges faced by women in science and society. 

Through the eyes of Elizabeth Zott, a brilliant chemist navigating a male-dominated field, we'll examine the book's exploration of gender inequality and the challenges faced by women in pursuing their passions.

(Lessons in Chemistry adalah novel yang menggugah pikiran dan penuh humor yang membawa pembaca dalam perjalanan melalui tahun 1950-an dan 1960-an, menyoroti tantangan yang dihadapi wanita dalam sains dan masyarakat. 

Melalui sudut pandang Elizabeth Zott, seorang ahli kimia hebat yang menavigasi bidang yang didominasi pria, kita akan mengamati eksplorasi buku tentang ketidaksetaraan gender dan tantangan yang dihadapi wanita dalam mengejar impian mereka.)

 

BOOK INFORMATION

Title                       : Lessons in Chemistry

Author                  : Bonnie Garmus

Released             :

Read                      :

Length                  :

GR Rating            :

My rating             : 4.50

 

SYNOPSIS

Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus is a historical fiction novel set in the 1950s and 1960s. The story follows Elizabeth Zott, a chemist who faces gender discrimination and challenges in a male-dominated field. Elizabeth's all-male team at the Hastings Research Institute undermines her due to their biased views on equality.

However, Elizabeth finds an unexpected connection with Calvin Evans, a brilliant and Nobel Prize-nominated scientist who falls in love with her mind. Their chemistry and true partnership blossom, defying societal expectations. But life takes an unpredictable turn, and Elizabeth becomes a single mother and a star of a popular cooking show called "Supper at Six." Instead of traditional cooking methods, Elizabeth infuses her scientific knowledge into her recipes, revolutionizing the culinary world and challenging societal norms.

(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus adalah novel fiksi sejarah yang berlatar tahun 1950-an dan 1960-an. Kisah ini tentang Elizabeth Zott, seorang ahli kimia yang menghadapi diskriminasi dan tantangan gender di bidang yang didominasi pria. Tim Elizabeth yang semuanya pria di Hastings Research Institute merongrongnya karena pandangan bias mereka tentang gender.

Namun, Elizabeth menjalin hubungan tak terduga dengan Calvin Evans, seorang ilmuwan brilian dan merupakan nominasi Hadiah Nobel yang jatuh cinta pada pemikirannya. Chemistry dan hubungan sejati mereka berkembang, dan menentang ekspektasi masyarakat. Tapi hidup berubah secara tak terduga, dan Elizabeth menjadi ibu tunggal dan bintang acara memasak populer yang berjudul "Supper at Six". Bukannya menggunakan metode memasak tradisional, menyelipkan pengetahuan ilmiahnya ke dalam resepnya, merevolusi dunia kuliner dan menantang norma-norma sosial.)

 

CONTENT WARNINGS

■Discrimination ( sexism, misogyny, and unequal treatment of women in various contexts)

■Abuse and harassment (neglect, sexual harassment, and assault)

■Death

■Religious critique

■Mature themes (relationships, sexuality, and societal expectations)

 

BOOK REVIEW

Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus is a captivating and thought-provoking novel that weaves together humor, social commentary, and a historical backdrop. The book's strengths lie in its empowering protagonist, engaging storytelling, and exploration of important themes, while some weaknesses are found in the portrayal of characters and historical accuracy. With its powerful messages, Lessons in Chemistry is a book that both entertains and challenges readers.

One of the book's greatest strengths is its protagonist, Elizabeth Zott. Garmus creates a character who is resilient, intelligent, and determined to challenge societal norms. Elizabeth's journey from facing gender discrimination in the scientific field to becoming a trailblazer in the culinary world is inspiring and empowering. Her unwavering commitment to staying true to herself serves as a reminder of the strength and resilience of women who have fought for their dreams.

The storytelling in Lessons in Chemistry is engaging and entertaining. Garmus blends humor and wit throughout the narrative. The infusion of comedy adds a unique flavor to the story, making it enjoyable and engaging for readers.

The book explores themes such as gender inequality, female empowerment, identity, scientific pursuit, and social change. It prompts readers to reflect on the progress made and the work that still needs to be done in achieving true equality.

However, the book does have weakness which lies in the historical accuracy of the book. The depiction of the 1950s and 1960s era fails to provide a nuanced view of the time period.

(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus adalah novel yang menarik dan menggugah pikiran yang menggabungkan humor, komentar sosial, dan latar belakang sejarah. Kekuatan buku ini terletak pada protagonisnya yang kuat, gaya bercerita yang menarik, dan eksplorasi tema-tema penting, sementara kelemahannya dapat dilihat dalam penggambaran karakter dan akurasi sejarah. Dengan pesan yang kuat, Lessons in Chemistry adalah buku yang menghibur sekaligus menantang pembaca.

Salah satu kekuatan terbesar buku ini adalah protagonisnya, Elizabeth Zott. Garmus menciptakan karakter yang ulet, cerdas, dan bertekad kuat untuk menantang norma-norma masyarakat. Perjalanan Elizabeth untuk menghadapi diskriminasi gender di bidang ilmiah hingga menjadi perintis di dunia kuliner sangat menginspirasi dan memberdayakan. Komitmennya yang tak tergoyahkan untuk tetap setia pada dirinya sendiri berfungsi sebagai pengingat kekuatan dan keteguhan wanita yang berjuang demi impian mereka.

Gaya bercerita dalam Lessons in Chemistry menarik dan menghibur. Garmus memadukan humor dan kecerdasannya di sepanjang narasi. Selipan komedi ini menambah cita rasa unik pada cerita, dan membuatnya menyenangkan dan menarik bagi pembaca.

Buku ini mengeksplorasi tema-tema seperti ketidaksetaraan gender, pemberdayaan perempuan, identitas, ketertarikan di bidang ilmiah, dan perubahan sosial. Buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan kemajuan yang telah dicapai dan hal-hal yang masih perlu dilakukan dalam mencapai kesetaraan.

Namun, buku ini memiliki kelemahan yaitu pada keakuratan sejarah yang digunakan. Penggambaran era 1950-an dan 1960-an kurang memberikan gambaran bernuansa dari periode waktu tersebut.)

 

PORTRAYAL OF GENDER INEQUALITY 

The book Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus provides a poignant portrayal of gender inequality, specifically within the scientific and professional spheres of the 1950s and 1960s. Through the experiences of the protagonist, Elizabeth Zott, and other female characters, the book shines a light on the challenges, biases, and barriers faced by women during that era.

In the scientific sphere, gender inequality is depicted through the discrimination Elizabeth encounters within her male-dominated field. Despite her exceptional talent and intelligence, she faces constant skepticism and dismissal from her male colleagues. Her ideas and contributions are often overlooked or belittled, simply because she is a woman. The book emphasizes the prevailing belief that women were not seen as capable or deserving of pursuing scientific careers on equal footing with their male counterparts.

Within the professional realm, Elizabeth's journey showcases the limited opportunities available to women at the time. The book highlights the societal expectations imposed upon women to conform to traditional gender roles, such as getting married, having children, and prioritizing domestic responsibilities over professional aspirations. Elizabeth's decision to pursue her career as a scientist and later as a television host challenges these expectations and pushes against the confines of societal norms.

The book also explores the impact of gender inequality on women's self-esteem and sense of worth. Elizabeth, along with other female characters, grapples with the internalized belief that their voices and abilities are inherently lesser than those of men. The constant discrimination they face chips away at their confidence and fosters self-doubt. 

Through its portrayal of gender inequality, Lessons in Chemistry prompts readers to reflect on the progress made in achieving gender equality while acknowledging the work that still needs to be done. It serves as a reminder of the struggles women faced in the past and the importance of continuing to fight for equal opportunities and recognition in all spheres of life.

(Buku Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus memberikan gambaran tajam tentang ketidaksetaraan gender, khususnya dalam bidang sains dan profesional tahun 1950-an dan 1960-an. Melalui pengalaman sang protagonis, Elizabeth Zott, dan karakter wanita lainnya, buku ini menyoroti tantangan, bias, dan hambatan yang dihadapi wanita pada era tersebut.

Dalam ranah sains, ketidaksetaraan gender digambarkan melalui diskriminasi yang dihadapi Elizabeth dalam bidang yang didominasi laki-laki. Terlepas dari bakat dan kecerdasannya yang luar biasa, dia terus-menerus menghadapi skeptisisme dan pemecatan dari rekan prianya. Ide dan kontribusinya sering diabaikan atau diremehkan, hanya karena dia seorang wanita. Buku ini menekankan kepercayaan yang berlaku bahwa perempuan tidak dipandang mampu atau pantas mengejar karir ilmiah sejajar dengan rekan laki-laki mereka.

Dalam ranah profesional, perjalanan Elizabeth menunjukkan terbatasnya peluang yang tersedia bagi wanita pada saat itu. Buku ini menyoroti ekspektasi masyarakat yang dipaksakan kepada perempuan untuk menyesuaikan diri dengan peran gender tradisional, seperti menikah, memiliki anak, dan memprioritaskan tanggung jawab rumah tangga di atas kegiatan profesional. Keputusan Elizabeth untuk mengejar karirnya sebagai ilmuwan dan kemudian sebagai pembawa acara televisi menantang ekspektasi ini dan mendorong batas-batas norma masyarakat.

Buku ini juga mengeksplorasi dampak ketidaksetaraan gender terhadap harga diri dan rasa keberhargaan pada perempuan. Elizabeth, bersama dengan karakter wanita lainnya, bergulat dengan keyakinan bahwa suara dan kemampuan mereka secara inheren lebih rendah daripada pria. Diskriminasi terus-menerus yang mereka hadapi menghancurkan kepercayaan diri mereka dan menumbuhkan keraguan. 

Melalui penggambaran ketidaksetaraan gender, Lessons in Chemistry mendorong pembaca untuk merenungkan kemajuan yang dicapai dalam mencapai kesetaraan gender sambil melihat hal-hal yang masih harus dilakukan. Buku ini berfungsi sebagai pengingat perjuangan yang dihadapi perempuan di masa lalu dan pentingnya memperjuangkan kesempatan dan pengakuan yang sama di semua bidang kehidupan.)

 

SCIENCE IN EVERYDAY LIFE

Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus beautifully explores the intersection of science and everyday life, presenting a unique perspective on how scientific principles can be applied to our daily experiences. The book demonstrates how scientific thinking and understanding can enhance our understanding of the world and empower us to view everyday phenomena through a scientific lens.

Through the character of Elizabeth Zott, a chemist-turned-cooking-show-host, the book showcases the practical application of scientific knowledge to the realm of cooking. Elizabeth treats cooking as a chemistry experiment, incorporating precise measurements, chemical reactions, and scientific principles into her culinary creations. This approach challenges traditional notions of cooking and invites readers to see the kitchen as a laboratory where scientific principles come alive.

By infusing scientific explanations and experiments into cooking, the book encourages readers to appreciate the scientific foundations that underpin everyday activities. It fosters a sense of curiosity and wonder by unveiling the science behind common ingredients, cooking techniques, and flavor combinations. Readers are invited to view cooking as an opportunity to explore the chemical reactions, transformations, and interactions that occur within the culinary realm.

The intersection of science and everyday life in Lessons in Chemistry is a reminder that science is not confined to the laboratory or academic settings. It permeates every facet of our existence, shaping our understanding of the world and offering insights into the mysteries and wonders of everyday phenomena.

(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus dengan indah mengeksplorasi hubungan sains dan kehidupan sehari-hari, yang menghadirkan perspektif unik tentang bagaimana prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan pada pengalaman kita sehari-hari. Buku ini menunjukkan bagaimana pemikiran dan pemahaman ilmiah dapat meningkatkan pemahaman kita tentang dunia dan memberdayakan kita untuk melihat fenomena sehari-hari melalui lensa ilmiah.

Melalui karakter Elizabeth Zott, seorang ahli kimia yang berubah menjadi pembawa acara memasak, buku ini menampilkan penerapan praktis dari pengetahuan ilmiah ke dunia memasak. Elizabeth memperlakukan memasak sebagai eksperimen kimia, menggabungkan pengukuran yang tepat, reaksi kimia, dan prinsip ilmiah ke dalam kreasi kulinernya. Pendekatan ini menantang gagasan memasak tradisional dan mengajak pembaca untuk melihat dapur sebagai laboratorium tempat prinsip-prinsip ilmiah menjadi hidup.

Dengan memasukkan penjelasan dan eksperimen ilmiah ke dalam bidang kuliner, buku ini mendorong pembaca untuk mengapresiasi landasan ilmiah yang menopang aktivitas sehari-hari. Buku ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan kekaguman dengan mengungkapkan ilmu di balik bahan-bahan dasar, teknik memasak, dan kombinasi rasa. Pembaca diajak untuk melihat kegiatan memasak sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi reaksi kimia, transformasi, dan interaksi yang terjadi dalam dunia kuliner.

Hubungan sains dan kehidupan sehari-hari dalam Lessons in Chemistry mengingatkan bahwa sains tidak terbatas pada laboratorium atau lingkungan aakademik. Sains ada pada setiap aspek kehidupan kita, membentuk pemahaman kita tentang dunia dan memberikan wawasan tentang misteri dan fenomena sehari-hari.)

 

COMEDIC ELEMENTS

Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus incorporates comedic elements throughout the narrative, enriching the reading experience and adding a delightful layer of humor to the story. These comedic elements serve multiple purposes, including balancing out the more serious themes, and enhancing the overall enjoyment of the book.

The book explores themes such as gender inequality, discrimination, and societal expectations, which can be emotionally weighty. The comedic elements act as a respite, offering readers a chance to breathe and find amusement in the lighter moments. 

The humor in Lessons in Chemistry also serves to create a unique tone and atmosphere. It infuses the narrative with wit, sarcasm, and clever wordplay, which adds to the overall charm and entertainment value of the book.

Additionally, the humor in the book helps to humanize the characters and make them more relatable. The characters' wit and comedic interactions create a sense of camaraderie and connection with the readers. It allows readers to see the characters as multidimensional individuals who use humor as a coping mechanism, a way to navigate challenges, and a means of forging connections with others.

Moreover, the comedic elements in Lessons in Chemistry serve as a storytelling device to effectively convey important messages and themes. Comedy has the power to challenge perspectives. Through humor, the book effectively addresses serious topics such as gender inequality, discrimination, and societal norms. It enables the author to explore these themes in a nuanced way, prompting readers to reflect while simultaneously enjoying the lighter moments.

(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus menggabungkan elemen komedi di sepanjang narasi, memperkaya pengalaman membaca dan menambahkan lapisan humor yang menyenangkan ke dalam cerita. Elemen komedi ini memiliki berbagai tujuan, termasuk menyeimbangkan tema yang lebih serius, dan meningkatkan kenikmatan buku secara keseluruhan.

Buku ini mengeksplorasi tema-tema seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan ekspektasi masyarakat, yang bisa terasa sangat berat secara emosional. Elemen komedi berfungsi sebagai jeda, memberikan kesempatan pada pembaca untuk bernafas dan menemukan hiburan di saat-saat yang lebih ringan.

Humor dalam Lessons in Chemistry juga berfungsi untuk menciptakan nada dan suasana yang unik. Humor ini menyelipkan kecerdasan, sarkasme, dan permainan kata yang cerdas pada narasi, yang menambah pesona keseluruhan dan hiburan dari buku ini.

Selain itu, humor dalam buku ini membantu memanusiakan karakter dan membuatnya lebih menyenangkan. Kecerdasan karakter dan interaksi kocaknya menciptakan nuansa persahabatan dan hubungan dengan pembaca. Hal ini memungkinkan pembaca untuk melihat karakter sebagai individu multidimensi yang menggunakan humor sebagai coping mechanism, cara untuk menghadapi tantangan, dan sarana untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Selain itu, unsur komedi dalam Lessons in Chemistry berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan tema penting secara efektif. Komedi memiliki kekuatan untuk menantang perspektif. Melalui humor, buku ini secara efektif membahas topik serius seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan norma sosial.)

 

RELATABLE ASPECTS 

■Gender inequality: The book explores the challenges and discrimination faced by women in the professional and scientific spheres. The barriers and biases depicted in the story reflect the ongoing struggle for gender equality in contemporary society. 

■Workplace sexism: The book addresses the issue of workplace sexism, highlighting instances of harassment, unequal pay, and the dismissal of women's contributions.

■Breaking societal norms and expectations: The protagonist, Elizabeth Zott, challenges societal norms and expectations by defying traditional gender roles and pursuing a career in science. Her journey reflects the struggles individuals face in breaking free from societal constraints and forging their own paths, which is a relatable experience for many in contemporary society who seek to challenge and redefine societal norms.

■Women in STEM: Lessons in Chemistry sheds light on the experiences of women in male-dominated fields, particularly in science and academia. It raises awareness of the persistent gender disparities in STEM (science, technology, engineering, and mathematics) fields and the need for greater representation and support for women pursuing careers in these areas. 

■Balancing personal and professional life: The book explores the challenges of balancing personal and professional aspirations, particularly for women. It examines the expectations placed on women to fulfill traditional gender roles while also pursuing their professional ambitions. 

(■Ketidaksetaraan gender: Buku ini mengeksplorasi tantangan dan diskriminasi yang dihadapi perempuan di bidang profesional dan ilmiah. Hambatan dan bias yang digambarkan dalam cerita mencerminkan perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan gender dalam masyarakat kontemporer. 

■Seksisme di tempat kerja: Buku ini membahas masalah seksisme di tempat kerja, menyoroti contoh pelecehan, upah yang tidak setara, dan pemutusan kontribusi perempuan. 

■Menantang norma dan ekspektasi masyarakat: Sang protagonis, Elizabeth Zott, menantang norma dan ekspektasi masyarakat dengan menentang peran gender tradisional dan mengejar karir di bidang sains. Perjalanannya mencerminkan perjuangan yang dihadapi individu dalam membebaskan diri dari kendala masyarakat dan menempa jalan mereka sendiri, yang merupakan pengalaman yang dapat diterima oleh banyak orang dalam masyarakat kontemporer yang berusaha menantang dan mendefinisikan kembali norma-norma masyarakat.

■Perempuan dalam STEM: Lessons in Chemistry menyoroti pengalaman wanita di bidang yang didominasi pria, khususnya di bidang sains dan akademisi. Buku ini meningkatkan kesadaran akan perbedaan gender yang terus-menerus di bidang STEM (Indonesia : sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) dan kebutuhan akan representasi dan dukungan yang lebih besar bagi perempuan yang mengejar karir di bidang ini. 

■Menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional: Buku ini mengeksplorasi tantangan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, khususnya bagi perempuan. Buku ini mengamati ekspektasi yang diberikan pada perempuan untuk memenuhi peran gender tradisional sambil mengejar ambisi profesional mereka.)

 

THINGS I LOVE

■I love the book's captivating and unique storytelling. The combination of historical fiction, humor, and social commentary successfully creates an engaging narrative.

■Elizabeth Zott, the main character, is a compelling and inspiring protagonist. I appreciate her intelligence, resilience, and determination to challenge societal norms.

■The book skillfully balances humor with more serious and thought-provoking themes. The infusion of wit and comedy adds an enjoyable and entertaining element to the story, even when addressing challenging topics such as gender inequality, discrimination, and societal expectations.

■I love how Lessons in Chemistry sheds light on the gender inequality prevalent in the 1950s and 1960s. The book portrays the challenges faced by women in male-dominated fields and celebrates the strength, resilience, and empowerment of female characters. 

■The book's integration of scientific concepts into the world of cooking adds a fresh and innovative perspective to the culinary aspects of the story. 

■Lessons in Chemistry tackles themes that remain relevant today, such as gender equality, the pursuit of passion, and challenging societal expectations.

(■Aku suka kisah yang menarik dan unik dari buku ini. Perpaduan antara fiksi sejarah, humor, dan komentar sosial berhasil menciptakan narasi yang menarik.

■Elizabeth Zott, sang tokoh utama, adalah protagonis yang menarik dan menginspirasi. Aku suka kecerdasan, keteguhan, dan tekadnya untuk menantang norma-norma masyarakat. 

■Buku ini dengan terampil menyeimbangkan humor dengan tema yang lebih serius dan menggugah pikiran. Selipan humor dan kecerdikan menambahkan elemen yang menyenangkan dan menghibur, bahkan ketika membahas topik yang menantang seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan ekspektasi masyarakat.

■Aku suka bagaimana Lessons in Chemistry menyoroti ketidaksetaraan gender yang lazim di tahun 1950-an dan 1960-an. Buku ini menggambarkan tantangan yang dihadapi perempuan di bidang yang didominasi laki-laki dan menekankan kekuatan, keteguhan, dan pemberdayaan karakter perempuan. 

■Integrasi konsep ilmiah ke dalam dunia memasak telah menambah perspektif segar dan inovatif pada aspek kuliner dari cerita ini.

■Lessons in Chemistry membahas tema-tema yang tetap relevan hingga saat ini, seperti kesetaraan gender, mengejar impian, dan menantang ekspektasi masyarakat.)


CONCLUSION 

Lessons in Chemistry is a novel that blends humor, social commentary, and historical context. While it has strengths in its empowering protagonist, engaging storytelling, and exploration of important themes, it also has weaknesses in character portrayal and historical accuracy. With its powerful messages, Lessons in Chemistry is a book that both entertains and challenges readers, prompting reflection on gender equality and societal progress.

(Lessons in Chemistry adalah novel yang memadukan humor, komentar sosial, dan konteks sejarah. Meskipun memiliki kelebihan dalam protagonis yang kuat, gaya bercerita yang menarik, dan eksplorasi tema-tema penting, buku ini juga memiliki kelemahan dalam penggambaran karakter dan akurasi sejarah. Dengan itu pesan yang kuat, Lessons in Chemistry adalah buku yang menghibur dan menantang pembaca, yang mendorong refleksi tentang kesetaraan gender dan kemajuan masyarakat.)

 

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.