Interview with the Vampire by Anne Rice | Book Review

 


Interview with the Vampire tells the story of Louis, a man from 18th-century Louisiana who gets turned into a vampire by Lestat, a vampire with a mysterious vibe. Louis has a tough time dealing with his new vampire life, feeling like he's lost his humanity and wrestling with some serious moral dilemmas.

The story is told through an interview Louis has with a journalist named Daniel. Louis reveals his vampire life, talking about his relationship with Lestat, including making Claudia a vampire child who then stuck in a child's body but thinks like an adult. Along the way, this book explores themes like immortality, morality, and loneliness.

(Interview with the Vampire menceritakan kisah Louis, seorang pria dari Louisiana abad ke-18 yang diubah menjadi vampir oleh Lestat, seorang vampir dengan aura misterius. Louis mengalami kesulitan menghadapi kehidupan barunya sebagai vampir, merasa seperti kehilangan kemanusiaannya dan menghadapi dilema moral yang serius.

Kisah ini diceritakan melalui wawancara Louis dengan seorang jurnalis bernama Daniel. Louis mengungkap kehidupan vampirnya, membicarakan hubungannya dengan Lestat, termasuk menjadikan Claudia sebagai vampir anak-anak yang kemudian membuatnya terjebak dalam tubuh anak-anak meski dia berpikir seperti orang dewasa. Sepanjang perjalanannya, buku ini mengeksplorasi tema-tema seperti keabadian, moralitas, dan kesepian.)

 

BOOK INFORMATION

Title                       : Interview with the Vampire

Author                   : Anne Rice

Publisher               : Ballantine Books

Language               : English

Length                  : 447 pages

Released               : November 17, 2010

Read                     : August 4 - 13, 2023

GR Rating            : 4.02

My rating             : 4.00

 

BOOK REVIEW

Interview with the Vampire by Anne Rice offers different portrayal on typical vampire stories. Instead of just the story of scary dangerous vampires who hunt human blood, Rice's vampires are like real people, with feelings and struggles of their own. They grapple with losing touch with their human side, making difficult decisions, and feeling lonely in their never-ending lives.

This story digs into questions about the meaning of life and morality. Through the eyes of Louis, its main character, we dive into some deep thoughts that go beyond time itself. The book does a great job bringing together the desires, fears, and difficult decisions of its vampire characters, which shows us a picture of what it's like to live forever. It's the kind of story that makes us thinking about our own lives and the choices we make.

In this book, the toxic relationship between Louis and Lestat brings some dark aspects to the story. Their bond is full of manipulation, control, and a whole lot of emotional drama, which show how toxic relationships can be.

One important idea in the book is that even if someone seems totally monstrous, they still have their own inner struggles and weaknesses. Despite being vampires, these characters feel the feelings and think the thoughts we humans can relate to. It's like a reality check, which shows that someone who seems powerful and intimidating also deal with things like pain, loneliness, and trying to figure out what their lives are about.

(Interview with the Vampire oleh Anne Rice menawarkan gambaran berbeda tentang cerita vampir pada umumnya. Alih-alih hanya kisah vampir yang berbahaya dan menakutkan yang memburu darah manusia, vampir di kisah karya Rice ini terasa seperti manusia, dengan perasaan dan perjuangannya sendiri. Mereka menghadapi kehilangan kontak dengan sisi kemanusiaan mereka, membuat keputusan sulit, dan merasa kesepian dalam hidup mereka yang tidak pernah berakhir.

Kisah ini menggali pertanyaan tentang makna hidup dan moralitas. Melalui sudut pandang Louis, karakter utamanya, kita menyelami beberapa pemikiran mendalam yang melampaui waktu itu sendiri. Buku ini berhasil menyatukan keinginan, ketakutan, dan keputusan sulit dari para karakter vampirnya, yang menunjukkan kepada kita gambaran tentang bagaimana rasanya hidup selamanya. Ini adalah jenis cerita yang membuat kita berpikir tentang kehidupan kita sendiri dan pilihan yang kita buat.

Dalam buku ini, hubungan toksik antara Louis dan Lestat membawa beberapa aspek kelam dalam cerita. Ikatan mereka penuh dengan manipulasi, kontrol, dan banyak drama emosional, yang menunjukkan gambaran bagaimana sebuah hubungan toksik.

Salah satu gagasan penting dalam buku ini adalah bahwa meskipun seseorang tampak sangat mengerikan, mereka masih memiliki pergumulan batin dan kelemahannya sendiri. Meskipun mereka vampir, karakter-karakter ini merasakan perasaan dan memikirkan pikiran-pikiran yang bisa kita pahami sebagai manusia. Ini seperti reality check, yang menunjukkan bahwa seseorang yang tampak kuat dan mengintimidasi juga menghadapi hal-hal seperti rasa sakit, kesepian, dan mencoba mencari tahu tentang makna kehidupan mereka.)

 

THINGS I LOVE

■The writing style is immersive and detailed, which makes you feel like you're in the middle of story, including the setting, people and their feelings and thoughts.

■One of the coolest things about this book is its characters. They're not one-dimensional, each one, like Louis, Lestat, Claudia, and Armand, has their own struggles and relationships that make them feel real.

■This book mixes in elements of romance and deep thinking, which creates a reading experience unlike any other. You'll get chills from the horror parts, feel the feels from the romance, and get your brain working with all the deep thoughts about life and death.

■This book isn't just about vampires sucking blood. It's also about the complicated relationships between them. Louis and Lestat's dynamic is its focus, which shows how toxic relationships can influence someone. It's a reminder to be careful about who you let into your life and how they might affect you.

■The novel's power lies in its ability to encourage readers to question their own beliefs and perspectives. As Louis and his fellow vampires grapple with themes of life, death, morality, and the spectrum of human emotions, readers are asked to introspectively explore their own viewpoints.

(■Gaya penulisannya imersif dan mendetail, sehingga membuat kita merasa seperti berada di tengah-tengah cerita, termasuk latar, orang-orang, serta perasaan dan pikiran mereka.

■Salah satu hal paling keren tentang buku ini adalah karakternya. Mereka bukan karakter satu dimensi, masing-masing, seperti Louis, Lestat, Claudia, dan Armand, memiliki perjuangan dan hubungan masing-masing yang membuat mereka terasa nyata.

■Buku ini memadukan unsur romance dan pemikiran mendalam, sehingga menciptakan pengalaman membaca yang tiada duanya. Kita akan merinding karena bagian horornya, merasakan romansanya, dan membuat otak kita bekerja dengan semua pemikiran mendalam tentang hidup dan mati.

■Buku ini bukan hanya tentang vampir yang menghisap darah. Ini juga tentang hubungan rumit di antara mereka. Fokusnya adalah dinamika Louis dan Lestat, yang menunjukkan bagaimana hubungan toksik dapat memengaruhi seseorang. Ini adalah pengingat untuk berhati-hati tentang siapa yang kita izinkan masuk ke dalam hidup kita dan bagaimana pengaruhnya terhadap kita.

■ Kekuatan novel ini terletak pada kemampuannya mendorong pembaca mempertanyakan keyakinan dan sudut pandang mereka sendiri. Saat Louis dan rekan-rekan vampirnya bergulat dengan tema kehidupan, kematian, moralitas, dan spektrum emosi manusia, pembaca diminta untuk mengeksplorasi sudut pandang mereka sendiri secara introspektif.)

 

CONCLUSION

Interview with the Vampire challenges on what you think you know about vampires. It goes deep, diving into questions about life and death. The struggles of the vampire characters are so real, they make you think about your own life in a whole new way. This book digs into complicated relationships, difficult choices, and fragility beneath perceived monstrosity. It's a reminder that the best stories are always relevant and relatable, no matter if they're about vampires or regular humans.

(Interview with the Vampire menantang hal yang menurut kita telah kita ketahui tentang vampir. Buku ini membahas tema-tema berat secara mendalam, menyelami pertanyaan tentang hidup dan mati. Perjuangan para karakter vampir begitu nyata hingga membuat kita memikirkan kehidupan kita sendiri dengan cara yang benar-benar baru. Buku ini menggali hubungan yang rumit, pilihan sulit, dan kerapuhan di balik sesuatu yang terlihat menyeramkan. Ini adalah pengingat bahwa cerita terbaik selalu relevan dan relatable, tidak peduli apakah itu tentang vampir atau manusia biasa.

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.