Alasan dan Dampak Penutupan Toko Buku, dan Bagaimana Kita Dapat Membantu

 


Baru-baru ini, kita menyaksikan penutupan permanen beberapa toko buku. Ini berarti bahwa tempat-tempat khusus di mana kita dapat menemukan buku, pengetahuan, dan rasa kebersamaan telah ditutup selamanya. Ada berbagai alasan mengapa hal ini terjadi, dan kita perlu memahami dampaknya terhadap masyarakat. Kita juga membutuhkan kerja sama dan aksi dari individu untuk menjaga toko buku tetap hidup. Dalam postingan blog ini, kita akan mengeksplorasi realitas penutupan toko buku secara permanen, alasan di baliknya, pengaruhnya terhadap masyarakat, dan apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung toko buku.

 

PENYEBAB PENUTUPAN TOKO BUKU

■Penurunan penjualan dan pendapatan: Jika penjualan toko buku terus turun untuk waktu yang lama, mungkin tidak ada cukup uang untuk menutupi biaya seperti bisya sewa, tagihan, membayar upah karyawan, dan membeli buku baru.

■Biaya operasional tinggi: Ada banyak biaya yang terkait, seperti sewa toko, membayar tagihan (seperti listrik dan air), membayar asuransi, dan membeli buku-buku baru. Jika biaya ini terlalu tinggi, terutama di daerah di mana harga sewanya mahal atau toko tidak menghasilkan cukup uang, akan sangat sulit bagi toko buku untuk tetap beroperasi.

■Persaingan dari penjual online: Penjual online sering kali memiliki harga yang lebih rendah, pilihan buku yang lebih banyak, dan mereka dapat mengirimkan buku langsung ke rumah kita. Hal ini membuat toko buku fisik sulit untuk bersaing dan menjual cukup banyak buku.

■Berubahnya kebiasaan membaca: Lebih banyak orang membaca e-book atau mendengarkan audiobook daripada membeli buku fisik. Ini berarti lebih sedikit orang yang mengunjungi toko buku, yang dapat menyebabkan penjualan menurun. Selain itu, apa yang ingin dibaca orang dapat berubah seiring waktu. Jika toko buku tidak memiliki buku yang diinginkan seseorang, mereka mungkin tidak akan berbelanja di sana lagi.

■Masalah ekonomi atau kejadian tak terduga: Terkadang, hal-hal terjadi di luar kendali toko buku. Masalah ekonomi, seperti resesi, atau kejadian tak terduga, seperti pandemi, dapat membuat toko buku sangat sulit bertahan. Ketika orang memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan atau tidak dapat mengunjungi toko karena sesuatu seperti lockdown, toko buku akan sulit untuk terus berjalan.

 

DAMPAK DITUTUPNYA TOKO BUKU

■Hilangnya tempat pembelajaran: Toko buku adalah tempat khusus di mana orang-orang yang menyukai buku dan pengetahuan bisa berkumpul. Ketika toko buku tutup, berarti tidak ada lagi ruang fisik bagi orang untuk bertemu, berbicara, menghadiri event, dan merasakan kebersamaan. 

■Kurangnya akses ke buku dan bahan bacaan: Toko buku penting karena mereka memiliki berbagai macam buku dan bahan bacaan untuk dinikmati semua orang. Saat toko buku tutup,  berarti semakin sedikit pilihan untuk menemukan dan mendapatkan berbagai buku. Ini bisa menjadi masalah, terutama bagi orang yang mengandalkan toko buku untuk menemukan buku baru atau menemukan jenis buku tertentu. 

■Dampak pada penulis dan penerbit lokal: Toko buku penting bagi penulis dan penerbit lokal karena mereka menyediakan platform bagi mereka untuk berbagi karya dengan pembaca. Ketika toko buku tutup, semakin sulit bagi penulis dan penerbit lokal untuk menjual buku mereka dan terhubung dengan pembaca. Hal ini dapat mempersulit mereka untuk mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk terus berkarya. 

■Hilangnya mata pencaharian dan menurunnya perputaran uang: Ketika toko buku tutup, orang-orang yang bekerja di sana akan kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat mempersulit mereka untuk mencari nafkah dan menghidupi diri sendiri dan keluarga mereka. Selain itu, penutupan toko buku juga dapat memengaruhi bisnis lain di sekitarnya yang mengandalkan pelanggan yang datang ke toko buku tersebut. Ketika ada lebih sedikit orang yang mengunjungi daerah tersebut, hal itu dapat menyebabkan lebih sedikit uang yang dibelanjakan  masyarakat, yang mempengaruhi ekonomi lokal dan kesempatan kerja.

 

KERJA SAMA DAN KOLABORASI UNTUK MEMPERTAHANKAN TOKO BUKU

■Toko buku dan pemerintah daerah: Toko buku dapat bekerja sama dengan lembaga pemerintah daerah untuk mengakses hal-hal terkait pendanaan. Mereka dapat bekerja sama dalam proyek-proyek seperti program membaca, kampanye literasi, atau upaya merevitalisasi toko buku. Toko buku bisa mendapatkan bantuan keuangan dan keuntungan dari kebijakan dan program yang mendukung bisnis lokal.

■Toko buku dan lembaga pendidikan: Toko buku dapat menjalin kerja sama dengan sekolah, perguruan tinggi, dan universitas untuk kepentingan kedua belah pihak. Mereka dapat menawarkan diskon bagi siswa, mengadakan kunjungan oleh penulis, atau memberikan daftar buku yang direkomendasikan. Institusi pendidikan juga dapat merujuk siswa, guru, dan orang tua ke toko buku untuk mendapat buku pelajaran, materi akademik, dan buku bacaan lain.

■Perpustakaan dan toko buku: Perpustakaan dan toko buku memiliki tujuan yang sama untuk mendorong semangat baca dan memberantas buta huruf. Mereka dapat bekerja sama dengan mengatur program bersama, berbagi sumber daya, dan saling mempromosikan. Toko buku dapat merekomendasikan pelanggan untuk mengunjungi perpustakaan untuk mendapatkan lebih banyak buku atau layanan perpustakaan, sementara perpustakaan dapat menyarankan toko buku untuk membeli buku. Perpustakaan juga dapat menyediakan ruang bagi toko buku untuk mengadakan acara dengan penulis atau klub buku.

■Toko buku dan penulis lokal: Toko buku dapat membangun hubungan dengan penulis di komunitas mereka dengan menyelenggarakan acara peluncuran buku, penandatanganan penulis, atau diskusi. Kolaborasi ini bermanfaat bagi toko buku dan penulis lokal. Toko buku bisa menarik lebih banyak pelanggan dan penjualan, sementara penulis mendapatkan perhatian dan dukungan dari pelanggan toko buku.

■Toko buku dan bisnis lokal: Kafe atau restoran dapat menyediakan ruang bagi toko buku untuk mengadakan acara sastra, dan toko buku dapat mempromosikan tempat-tempat tersebut sebagai tempat membaca yang nyaman. Bisnis lokal lainnya seperti toko suvenir atau butik dapat bekerja sama dengan toko buku untuk membuat produk yang terkait dengan buku atau menawarkan penawaran khusus terkait pembelian produk dari kedua belah pihak.

 

APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MEMBANTU

■Berbelanja di toko buku lokal: Usahakan untuk mengunjungi dan membeli dari toko buku lokal. Dengan melakukan ini, kita membantu mereka tetap buka dan berkembang.

■Beri tahu orang lain tentang toko buku favorit: Bagikan pengalaman positif dengan orang lain baik secara langsung maupun melalui media sosial. Bagikan tentang buku yang kamu temukan dan rekomendasikan penulis tertentu yang bukunya bisa didapat di toko buku setempat sekaligus pengalaman berbelanja di toko tersebut. Dengan menyebarkan hal ini, kita dapat membangkitkan minat dan mendorong lebih banyak orang untuk mengunjungi toko buku.

■Hadiri acara di toko buku: Bergabunglah dengan acara penulis, klub buku, dan lokakarya yang diselenggarakan oleh toko buku. Dukung penulis lokal dengan menghadiri penandatanganan buku mereka. 

■Bergabung dengan klub buku: Melalui klub buku, kita bisa mengetahui dan mendapatkan rekomendasi buku-buku baru. Contohnya saat aku mengikuti challenge Neverland Bookclub, aku membaca buku-buku baru seperti The War That Saved My Life dan Na Willa yang keduanya akhirnya aku beli buku fisiknya di toko buku.

■Menggunakan media sosial: Ikutilah dan berinteraksi dengan toko buku lokal di media sosial. Sukai, komentari, dan bagikan postingan mereka untuk membantu mereka menjangkau lebih banyak orang. Media sosial adalah sarana yang pas untuk mempromosikan toko buku dan terhubung dengan sesama pecinta buku.

 

PENUTUP

Penutupan permanen toko buku adalah kenyataan menyedihkan yang memengaruhi masyarakat kita dan dunia sastra secara keseluruhan. Dampaknya signifikan, karena kita kehilangan pusat intelektual, akses ke beragam bahan bacaan, dukungan untuk penulis dan penerbit lokal, peluang ekonomi, dan keterlibatan masyarakat. Namun, ada harapan. Dengan menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi budaya, dan masyarakat, kita dapat bekerja untuk mempertahankan toko buku fisik. Kemitraan ini dapat melibatkan dukungan keuangan, inisiatif kolaboratif, dan advokasi pentingnya toko buku. Selain itu, sebagai individu, kita dapat memainkan peran penting dengan berbelanja di toko buku lokal, menyebarkan pengalaman berbelanja, menghadiri acara, bergabung dengan klub buku, terhubung di media sosial, dan menjadi sukarelawan. Bersama-sama, kita dapat membuat perbedaan dan memastikan bahwa kecintaan pada buku yang tak ternilai terus berkembang di masyarakat kita untuk generasi mendatang.

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.