Spell Sweeper by Lee Edward Fodi | Book Review

 


Welcome to another book review! Today I'm going to share my thoughts on a book titled Spell Sweeper by Lee Edward Fodi. This middle-grade fantasy is full of magic and adventure, and I had read it for Neverland Bookclub's reading challenge, "book with magic school" theme in April. I listened to the audiobook narrated by Sandy Rustin on Storytel while also reading the e-book edition on Play Books.

Spell Sweeper introduces us to Cara Moone, a young wizard who didn't quite succeed in wizard school. Instead, she becomes a Magical Occurrence Purger, or MOP. We'll join Cara on her journey as she discovers her own unique abilities and faces exciting and sometimes messy challenges. This book is packed with humor, making it a fun and unpredictable ride through a world where magic can be both amazing and chaotic.

(Welcome to another exciting book review on my blog! Aku bakal membagikan review dan pendapat aku tentang buku menarik berjudul Spell Sweeper oleh Lee Edward Fodi. Buku fantasi middle-grade ini penuh dengan keajaiban dan petualangan, dan aku membacanya untuk reading challenge bertema "buku dengan sekolah sihir" yang diadakan Neverland Bookclub pada bulan April. Aku mendengarkan audiobook yang dinarasikan oleh Sandy Rustin di Storytel sambil membaca edisi e-booknya di Play Books.

Spell Sweeper memperkenalkan kita pada Cara Moone, seorang penyihir muda yang tidak begitu berhasil di sekolah sihir. Sebaliknya, dia menjadi Magical Occurrence Purger, atau MOP. Kita bakal mengikuti Cara dalam perjalanannya menemukan kemampuan uniknya sendiri dan menghadapi tantangan yang mengasyikkan dan terkadang kacau. Buku ini dikemas dengan humor, yang menjadikannya perjalanan yang menyenangkan dan tak terduga melalui dunia di mana sihir bisa menjadi luar biasa sekaligus kacau.)


BOOK INFORMATION

Title            : Spell Sweeper

Author        : Lee Edward Fodi

Narrator      : Sandy Rustin

Length        : 436 pages

Language    : English

Format        : Audiobook (storytel), E-book (play books)

GR rating    : 4.10

My rating    : 3.75


SYNOPSIS 

Spell Sweeper is an exciting and imaginative book for middle-grade readers that combines fantasy, adventure, and friendship in a magical world. In this story by Lee Edward Fodi, we meet Cara Moone, a young wizard who didn't do well in wizard school and got sent to become a MOP (Magical Occurrence Purger), whose job is to clean up the dangerous residue of wizards' spells.

As the story unfolds, something unexpected happens. Harlee Wu, who is believed to be the Chosen One destined to save the magical world, accidentally creates a rift there. Now it's up to Cara and her team to fix the mess and save the day.

(Spell Sweeper adalah buku yang menarik dan imajinatif untuk pembaca middle-grade yang menggabungkan fantasi, petualangan, dan persahabatan di dunia sihir. Dalam cerita oleh Lee Edward Fodi ini, kita bertemu dengan Cara Moone, seorang penyihir muda yang tidak berprestasi di sekolah sihir dan dikirim untuk menjadi MOP (Magical Occurrence Purger), yang tugasnya membersihkan residu berbahaya dari mantra penyihir.

Saat cerita dimulai, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Harlee Wu, yang diyakini sebagai Yang Terpilih yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia sihir, secara tidak sengaja menciptakan celah di dalamnya. Sekarang bergantung Cara dan timnya untuk memperbaiki kekacauan dan menyelamatkan dunia.)


CHARACTERS

Spell Sweeper by Lee Edward Fodi takes readers on a captivating journey of character development, focusing on the main character, Cara Moone. Fodi skillfully brings Cara to life, making her relatable and lovable for readers of all ages.

When we first meet Cara, her grumpy demeanor and the constant stream of bad luck she experiences may make it difficult to connect with her. However, as the story progresses, we begin to understand the reasons behind her grumpiness and the challenges she faces. This deeper understanding allows us to empathize with Cara and root for her as she grows and changes throughout the book.

Cara's journey also explores the theme of being an underdog. Fodi skillfully portrays the obstacles faced by individuals who are overlooked or underestimated. Through Cara's experiences, we witness the power of determination and resilience. As she embraces her unique abilities and takes on the role of a spell sweeper, Cara learns to believe in herself and overcome challenges. This powerful message of self-belief and perseverance resonates with readers, reminding them of their own inner strength.

Spell Sweeper is a book that teaches us the importance of understanding others and believing in ourselves. Lee Edward Fodi's storytelling captures the complexities of Cara's character, making her journey one that readers will remember long after they finish the book.

(Spell Sweeper oleh Lee Edward Fodi membawa pembaca dalam perjalanan pengembangan karakter yang menarik, berfokus pada karakter utama, Cara Moone. Fodi dengan terampil menghidupkan Cara, menjadikannya menarik dan menyenangkan bagi pembaca dari segala usia.

Ketika kita pertama kali bertemu Cara, sikapnya yang pemarah dan nasib buruk yang terus-menerus dialaminya mungkin membuat kita sulit untuk relate dengannya. Namun, seiring berjalannya cerita, kita mulai memahami alasan di balik sifat pemarahnya dan tantangan yang dihadapinya. Pemahaman yang lebih dalam ini memungkinkan kita untuk berempati dengan Cara dan mendukungnya saat dia tumbuh dan berubah di sepanjang buku.

Perjalanan Cara juga mengangkat tema underdog. Fodi dengan terampil menggambarkan kendala yang dihadapi oleh individu yang diabaikan atau diremehkan. Melalui pengalaman Cara, kita menyaksikan kekuatan tekad dan keteguhan. Saat dia menerima kemampuannya yang unik dan berperan sebagai spell sweeper, Cara belajar untuk percaya pada dirinya sendiri dan mengatasi tantangan. Pesan kuat tentang kepercayaan diri dan ketekunan ini cocok dengan pembaca, mengingatkan kita akan kekuatan diri sendiri.

Spell Sweeper adalah buku yang mengajarkan kita pentingnya memahami orang lain dan percaya pada diri sendiri. Gaya bercerita Lee Edward Fodi menangkap kompleksitas karakter Cara, membuat perjalanannya menjadi salah satu yang akan diingat oleh pembaca setelah mereka menyelesaikan bukunya.)


WRITING STYLE AND CHAPTER FORMAT

Lee Edward Fodi's writing style in Spell Sweeper is captivating and adds a special touch to the story. The way the author writes is engaging and easy to understand, making it a great read for both kids and adults. Fodi finds a perfect balance between using descriptive language and keeping the story moving smoothly, which grabs your attention right from the start.

One thing that stands out about Fodi's writing style is the humor he infuses throughout the book. The jokes and witty moments bring a sense of fun to the story, even when the characters are facing challenges. The humor not only entertains us but also makes the reading experience more enjoyable and engaging.

The chapter format in Spell Sweeper is designed with middle-grade readers in mind. The chapters are shorter in length, which makes it easier to read and follow along. Additionally, the chapters are divided strategically, sometimes including interesting facts about the wizardry world or giving us a glimpse into the main character's past. This keeps us interested and prevents us from getting bored.

However, in the last few parts of the story, the narration can be a bit unclear when it comes to indicating scene changes. This can sometimes confuse readers momentarily and disrupt the flow of the story. Having clearer transitions between scenes would improve the reading experience and make it easier to follow along.

(Gaya penulisan Lee Edward Fodi di Spell Sweeper ini menarik dan menambahkan sentuhan khusus pada ceritanya. Cara penulis menulis buku ini engaging dan mudah dipahami, menjadikannya bacaan yang bagus untuk anak-anak dan orang dewasa. Fodi menampilkan keseimbangan antara penggunaan bahasa deskriptif dan menjaga agar cerita tetap mengalir lancar, yang menarik perhatian kita sejak awal.

Satu hal yang menonjol dari gaya penulisan Fodi adalah humor yang dia tanamkan di sepanjang buku. Gurauan dan momen lucu menghadirkan kesan menyenangkan pada cerita, bahkan saat karakter menghadapi masalah. Humor tidak hanya menghibur kita tetapi juga membuat pengalaman membaca lebih menyenangkan dan menghibur.

Format bab dalam Spell Sweeper dirancang dengan memperhatikan target usia pembaca yaitu middle-grade. Bab-babnya lebih pendek, yang membuatnya lebih mudah untuk dibaca dan diikuti. Selain itu, bab-babnya dibagi secara strategis, terkadang menyertakan fakta menarik tentang dunia sihir atau memberi kita gambaran sekilas tentang masa lalu karakter utama. Hal ini membuat kita tertarik dan mencegah kita dari kebosanan.

Namun, di beberapa bagian terakhir cerita, narasinya bisa sedikit tidak jelas ketika menunjukkan perubahan adegan. Hal ini terkadang bisa membingungkan pembaca sesaat dan mengganggu alur cerita. Transisi yang lebih jelas antar adegan akan meningkatkan pengalaman membaca dan membuatnya lebih mudah untuk dipahami.)


IMPORTANT LESSON

One of the important things I learned from Spell Sweeper by Lee Edward Fodi is that teenagers have their own problems and feelings that adults sometimes don't understand. The main character, Cara, who is around 13-14 years old, goes through many challenges, and it can be hard for her to share her feelings with the adults around her like her parents, family members, or teachers. This book reminds us that teenagers are just like us, with their own worries and struggles, and we should never underestimate them.

As someone older than the main character, it brought back memories of when I was around that age and felt like nobody understood me. This book is a great reminder for adults, like teachers, parents, siblings, or even people around the same age as the main character, to listen and show empathy when someone wants to share their feelings. We should remember that everyone deserves to be heard and understood, no matter their age.

Spell Sweeper shows us that it's important to be there for teenagers, to give them a safe space where they can talk about their problems. Sometimes, adults might not realize the difficulties teenagers face or the emotions they go through. This book encourages us to have empathy and to take the time to listen to teenagers when they want to open up. By doing so, we can build stronger connections and create a supportive environment for them to feel understood and valued.

(Salah satu hal penting yang aku pelajari dari Spell Sweeper oleh Lee Edward Fodi adalah bahwa remaja memiliki masalah dan perasaannya sendiri yang terkadang tidak dimengerti oleh orang dewasa. Karakter utama, Cara, yang berusia sekitar 13-14 tahun, mengalami banyak tantangan, dan sulit baginya untuk berbagi perasaannya dengan orang dewasa di sekitarnya seperti orang tua, anggota keluarga, atau gurunya. Buku ini mengingatkan kita bahwa remaja sama seperti kita, dengan kekhawatiran dan permasalahan mereka sendiri, dan kita tidak boleh meremehkan mereka.

Sebagai seseorang yang lebih tua dari karakter utama, buku ini mengingatkan aku ketika aku berusia seumuran Cara dan merasa tidak ada yang memahami aku. Buku ini adalah pengingat yang bagus untuk orang dewasa, seperti guru, orang tua, saudara kandung, atau bahkan orang yang seumuran dengan karakter utama, untuk mendengarkan dan menunjukkan empati ketika seseorang ingin berbagi perasaan. Kita harus ingat bahwa setiap orang berhak untuk didengar dan dipahami, tak peduli berapa pun usianya.

Spell Sweeper menunjukkan kepada kita bahwa keberadaan kita penting untuk seorang remaja, untuk memberi mereka ruang aman tempat mereka dapat membicarakan masalah mereka. Terkadang, orang dewasa mungkin tidak menyadari kesulitan yang dihadapi remaja atau emosi yang mereka alami. Buku ini mendorong kita untuk memiliki empati dan meluangkan waktu untuk mendengarkan remaja ketika mereka ingin terbuka. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan menciptakan lingkungan yang mendukung agar mereka merasa dipahami dan dihargai.)


STRENGTHS AND WEAKNESSES

One of the great things about Spell Sweeper is that the main character, Cara Moone, is not your typical hero. She's a failed young wizard, which makes her relatable and interesting. It's inspiring to see her journey unfold and how she overcomes challenges.

Another strong aspect of the book is how it explores the dynamics of power and the sacrifices made by those in authority. The story shows us that seeking personal glory can have consequences, and it reminds us of the importance of empathy and working together as a team.

In the last few chapters of Spell Sweeper, there are some surprising revelations that had me on the edge of my seat. It was exciting to finally understand why the characters did what they did, and it all started to make sense. The author did a great job of explaining their actions and motivations.

I also loved the satisfying ending of Spell Sweeper. As the characters faced their fears and overcame obstacles, they discovered their own strengths and grew as individuals. Each character had a meaningful resolution, and the ending left me feeling hopeful about their future.

However, there are a couple of weaknesses in the book that I should mention. The narration in the last few parts of the story was a bit unclear, especially when it came to transitioning between scenes. Sometimes it was hard to follow along and it temporarily confused me.

Another issue I noticed was an inconsistency in the portrayal of the magic system. The book mentions that wizards' cheeks glow when they use magic, but the main character often talks about her freckles glowing without doing any magic. It made me wonder if the glowing body part was meant to be a joke or if there was some deeper meaning to it.

While the main characters' stories were wrapped up nicely, there was one thing that left me curious. The villain of the story didn't make an appearance at all, and I was left wanting to know more about his motives, backstory, and what he looked like. His absence added to the unique structure of the book, but it also made me wonder about the untapped potential his inclusion would have brought.

(Salah satu hal menarik tentang Spell Sweeper adalah karakter utamanya, Cara Moone, yang bukan tipikal hero. di buku fantasi umumnya. Dia penyihir muda yang gagal, hal ini membuatnya relatable dan menarik. Kisah perjalanannya dan bagaimana dia mengatasi tantangan sangat inspiratif.

Aspek lain yang kuat dari buku ini adalah bagaimana buku ini mengeksplorasi dinamika kekuasaan dan pengorbanan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Ceritanya menunjukkan kepada kita bahwa mencari keuntungan pribadi ada konsekuensinya, dan mengingatkan kita akan pentingnya empati dan bekerja sama sebagai tim.

Dalam beberapa chapter terakhir dari Spell Sweeper, ada beberapa pengungkapan mengejutkan yang membuat aku terus excited membaca bukunya. Sangat menyenangkan akhirnya bisa memahami mengapa karakter melakukan apa yang mereka lakukan, dan semuanya bisa masuk akal. Penulis melakukan tugasnya yang cermat untuk menjelaskan tindakan dan motivasi mereka.

Aku juga suka akhir yang memuaskan dari Spell Sweeper. Saat karakter menghadapi ketakutan mereka dan mengatasi rintangan, mereka menemukan kekuatan mereka sendiri dan berkembang sebagai individu. Setiap karakter mendapatkan akhir yang berarti, dan bagian akhir ini membuat aku merasa optimis tentang masa depan mereka.

Namun, ada beberapa kelemahan dalam buku ini yang bakal aku sebutkan juga. Narasi di beberapa bagian terakhir cerita agak kurang jelas, terutama ketika harus beralih antar adegan. Terkadang sulit untuk diikuti dan untuk sejenak membuat aku bingung.

Masalah lain yang aku temukan adalah ketidakkonsistenan dalam penggambaran magic system. Buku ini menyebutkan bahwa pipi penyihir akan bersinar ketika mereka menggunakan sihir, tetapi karakter utama sering berbicara tentang frecklesnya yang bersinar tanpa melakukan sihir apa pun. Hal ini membuat aku bertanya-tanya apakah bagian tubuh yang bersinar ini dimaksudkan sebagai jokes atau apa ada makna yang lebih dalam.

Sementara cerita para karakter utama dibungkus dengan apik, ada satu hal yang membuat aku penasaran. Tokoh villain dari cerita tidak muncul sama sekali, dan aku ingin tahu lebih banyak tentang motif, latar belakang, dan seperti apa penampilannya. Ketidakhadiran karakter ini menambah struktur unik buku, tetapi itu juga membuat aku bertanya-tanya tentang potensi yang belum dimanfaatkan dari penyertaannya.)

 

CONCLUSION

Spell Sweeper by Lee Edward Fodi is an amazing fantasy book for kids that tells the story of an underdog hero and explores important themes. Although it has a few small problems, like unclear scene changes and inconsistencies in the magic system, the book has many strong points that make it a must-read. Lee Edward Fodi's imaginative storytelling and well-developed characters will transport readers into a magical world they won't want to leave.

(Spell Sweeper oleh Lee Edward Fodi adalah buku fantasi menarik untuk anak-anak yang menceritakan kisah hero yang tidak diunggulkan dan mengeksplorasi tema-tema penting. Meskipun memiliki beberapa masalah kecil, seperti perubahan adegan yang tidak jelas dan ketidakkonsistenan dalam sistem sihir, buku ini memiliki banyak kelebihan yang membuatnya harus dibaca. Gaya bercerita imajinatif Lee Edward Fodi dan karakter yang dikembangkan dengan baik akan membawa pembaca ke dalam dunia sihir yang tidak ingin mereka tinggalkan.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.