Monthly Highlight : October 2019



Meskipun di beberapa wilayah sudah mengalami hujan deras dan bahkan negara tetangga sempat mengalami hujan badai, namun di kota tempat tinggal saya masih stabil, tetap panas seperti musim panas. Bahkan rasanya tidak jauh berbeda seperti suhu di Surabaya yang mencapai 37 derajat. Satu-satunya waktu yang sejuk adalah setelah pukul 12 malam hingga sebelum pukul 7 pagi, selain itu sudah membuat gerah dan rasanya ingin tidur di dalam lemari es saja. Gerimis sempat turun sebentar, membuat bau tanah favorit saya muncul. Rasanya sudah berjuta-juta tahun tidak mencium bau tanah saat gerimis turun setelah seharian yang terik.

Kadang saya berpikir, orang-orang yang tinggal di daerah panas seperti Sidoarjo dan Surabaya adalah orang-orang yang kuat, saya tidak pernah betah berada di kedua kota tersebut tanpa adanya kipas angin atau AC. Mungkin juga saya terlahir untuk tinggal di kutub utara, agar tiap hari bisa makan es serut dan tidak perlu beli kipas angin. Haha.

Selain itu target blogging saya bulan Oktober ini tercapai, malah lebih. Saya merencanakan akan menghasilkan 6 post di bulan ini. Namun, saya bisa membuat 7 post, hore. Sebuah kemajuan buat saya yang kadang kehilangan kata-kata untuk menyampaikan isi pikiran saya yang sudah penuh sesak. Mungkin karena saking banyaknya, saya jadi bingung mau mengetik apa dan menyampaikan yang mana, haha. 

1. Buku : Essentialism


Satu lagi buku yang saya selesaikan bulan ini adalah Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less oleh Greg McKeown. Dalam buku ini ditegaskan mengenai less but better, mengerjakan hal-hal lebih sedikit namun membawa perubahan yang signifikan. Essentialism juga menekankan mengenai memfokuskan energi pada lebih satu atau dua hal saja dibandingkan menyebarkan energi kita pada banyak hal yang kita sendiri tidak memahaminya. Menurut saya essentialism bukan tentang meng-cut semua hal yang ada di kehidupan kita hingga tersisa satu atau dua hal saja di masing-masing area, namun mengetahui sebenarnya apa “inti” dari hal-hal yang kita kerjakan. Penting buat kita untuk mengetahui apa yang penting bagi kehidupan kita dan mengontrol kemana energi kita habiskan. Essentialism malah mengharuskan kita untuk lebih banyak mengeksplor kehidupan untuk memutuskan mana yang sebenarnya penting dan esensial yang perlu kita lakukan, dan mana yang perlu kita tinggalkan.

2. Kehidupan

Bulan ini Spotify memberikan rekomendasi playlist yang berisi lagu-lagu yang sering saya dengarkan di masa lalu,salah satunya adalah Meteor (TM Revolution) yang menjadi salah satu theme song serial gundam favorit saya waktu sekolah, haha. Gara-gara ini saya jadi menonton kembali serial ini. Jika di masa lalu saya menonton serial ini karena mas-mas karakter dan mobile suit yang keren-keren, kali ini saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Serial Gundam ini membuat saya merenung belakangan ini. 

Sebenarnya kita hidup untuk apa.

Meskipun di dunia nyata ini tidak ada peperangan dengan mobile suit dan sejenisnya, namun rasanya semua konflik yang ada pun hampir sama.

Mengapa kita bertengkar? Untuk apa kita mati-matian membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah? Untuk apa kita ingin dianggap dan diakui orang lain? Untuk apa kita memaksa orang lain untuk setuju dengan kita? Sebenarnya kita ingin kehidupan yang seperti apa? 

Apakah kita hidup untuk menyakiti orang lain? Mempengaruhi orang lain? Mewujudkan tujuan pribadi? Mendapatkan kekayaan berlimpah? 

Tidak bisakah kita berdamai? Dengan diri sendiri dan orang lain.

Tidak bisakah kita hidup dalam kedamaian? 

Dengan mempercayai satu agama tertentu, berasal dari keturunan keluarga tertentu atau mengenakan atribut tertentu, tidak membuat kita jadi lebih baik dari orang lain yang berbeda dengan kita. Manusia terlahir berbeda satu sama lain, tidak ada yang bisa memilih ingin dilahirkan dengan wujud seperti apa, dengan orang tua yang mana dan berasal dari suku apa. Kita bisa memberikan label buruk pada orang lain yang tidak kita kenal yang terlihat berbeda dari kita, namun apa gunanya? Kita semua sama. Kita manusia.  

Baca juga : What is Happiness?

3. Product Empty : Lip on Lip Velvet Matteness Matte Nude


Lipstik favorit saya yang sudah sampai titik darah penghabisan adalah Lip On Lip shade Nude. Produk ini jadi favorit karena tidak membuat bibir kering saya makin kering. Karena warnanya nude, bisa saya tumpuk dengan lipstik lain yang warnanya saya suka namun membuat kering. Jika pakai lipstik ini saja, rasanya bakal cepat hilang, dia bakal transfer kemanapun, gelas, sedotan, bahkan tangan ibu, haha. Jadi, saya perlu lipstik lain untuk bagian atasnya agar tidak transfer parah. Menurut saya, karena saya punya beberapa shade dari brand ini, yang paling melembabkan hanya shade Nude ini, yang lainnya tidak begitu melembabkan, bahkan shade peony lebih terasa kering. Sehingga saya bakal repurchase untuk shade ini saja.

4. Playlist : HELP, Meteor, Yasashisa de Afureru you ni


Saya rasa semua lagu yang saya dengarkan di bulan ini bukan lagu-lagu baru, semuanya sudah dirilis sejak lama. HELP adalah single pertama dari flumpool setelah hiatus, dirilis bulan Mei tahun ini. HELP merupakan lagu yang mengungkapkan perasaan vokalis selama menjalani perawatan. Liriknya pun favorit saya sekali. Saya share translate dari lirik dan bagian interview lagu ini di akun twitter saya beberapa waktu lalu dalam rangka Mental Health Awareness Day. Meminta bantuan itu bukanlah sebuah kesalahan. Meski ada orang-orang yang tidak mau, namun pasti ada orang lain yang bersedia membantu.

Meteor adalah single milik T.M Revolution yang jadi opening song serial gundam favorit saya waktu sekolah. Spotify merekomendasikannya bersama lagu-lagu lain dalam playlist Repeat Rewind. Gara-gara lagu ini muncul, saya jadi menonton gundam lagi, dan saya baru ingat bahwa saya dulu pernah bercita-cita jadi pilot gundam, haha. Selain itu saya juga menyukai versi piano cover oleh Pan Piano yang enak buat tidur siang, hihi.

Lagu ketiga adalah satu lagu hits dari JUJU berjudul Yasashisa de Afureru You ni yang sudah di-cover beberapa artis juga. Lagu ini melengkapi hal-hal penting yang saya pelajari bulan ini mengenai kehidupan, baik dari serial yang saya tonton maupun orang-orang yang ada di kehidupan saya, dan saya belajar untuk menjadi seperti itu. Sehingga tampaknya tema bulan ini adalah kindness. “Everything around you is filled by kindness”

Udara yang cukup panas membuat saya hanya menggunakan pakaian yang itu-itu saja, yang kainnya tipis dan nyaman. Sisi positifnya adalah dimanapun kita menggantung pakaian, bakal kering dalam waktu singkat, sehingga tidak perlu susah payah jemur pakaian di tempat jemuran, serta saya jadi lebih rajin minum air putih karena gampang sekali haus. Semoga bulan November ini gerimisnya bertambah ya, lebih sering, dan agar udaranya tidak begitu panas. Agar saya bisa tidur nyenyak kapanpun berapa lamapun dan saya bisa pakai selimut lagi. Jadi, bagaimana kondisi di tempat kalian? Apakah sudah turun hujan? Sudah turun salju? Atau masih panas seperti di kota saya? Share di kolom komentar ya.


-------

Saya menyelesaikan draft blog ini kemarin tepat di akhir Oktober. Ketika akan mengeposnya hari ini, hujan benar-benar turun, bukan hanya gerimis yang hanya 1-2 menit saja, tapi hujan yang sebenarnya. Bau hujan. Udara jadi segar. Saya pun jadi mengantuk lagi. Terima kasih.



Title picture by lailiving, photo by Monica Galentino, Sara Kurfess

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.