Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less by Greg McKeown | Book Review


Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less by Greg McKeown is all about keeping things simple and focused in life and work. It's like sorting out what's super important from what's not-so-important, making smart decisions, and putting the important stuff first.

(Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less oleh Greg McKeown adalah tentang menjaga segala sesuatunya tetap sederhana dan fokus dalam kehidupan dan pekerjaan. Hal ini seperti memilah apa yang penting dari apa yang tidak terlalu penting, membuat keputusan cerdas, dan mendahulukan hal-hal penting.)


BOOK REVIEW

Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less talks about figuring out what really matters in life and work. McKeown helps readers choose where to spend their time and energy wisely for living a meaningful life.

One big idea in the book is understanding that you can't do everything. McKeown says knowing this helps you make better choices that match what's most important to you. By realizing you have to give some things up, you can make decisions knowing what you'll gain and lose.

The book challenges the idea that being busy all the time equals success. McKeown wants readers to think about what they truly value, instead of just doing what everyone else is doing. Essentialism suggests focusing on what really matters instead of trying to do everything.

Being mindful, or paying attention to the present moment, is a big part of Essentialism. It helps you feel more satisfied with what you're doing. The book says we should be aware of how we're living and not just going through the motions.

Learning to say "no" to things that aren't important is a big lesson from the book. McKeown gives tips on turning down opportunities that don't fit with what you want most. Saying no helps you stay focused on what really counts, without spreading yourself too thin.

Essentialism wants to help readers live without regrets. By helping you focus on what matters most, the book helps you make choices that match your values. This way of living makes you feel proud and satisfied.

(Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less berbicara tentang mencari tahu apa yang benar-benar penting dalam hidup dan pekerjaan. McKeown membantu pembaca memilih tempat untuk menghabiskan waktu dan energi mereka dengan bijak untuk menjalani kehidupan yang bermakna.

Salah satu gagasan besar dalam buku ini adalah pemahaman bahwa kita tidak bisa melakukan semua hal. McKeown mengatakan mengetahui hal ini membantu kita membuat pilihan yang lebih baik dan sesuai dengan hal yang paling penting bagi kita. Dengan menyadari bahwa kita harus melepas beberapa hal, kita dapat membuat keputusan dengan mengetahui apa yang akan kita dapat dan buang.

Buku ini menantang gagasan bahwa menjadi sibuk sepanjang waktu sama dengan kesuksesan. McKeown ingin pembaca memikirkan apa yang benar-benar mereka hargai, dibandingkan hanya melakukan apa yang dilakukan orang lain. Esensialisme menyarankan untuk berfokus pada hal yang benar-benar penting daripada mencoba melakukan segalanya.

Menjadi mindful, atau memperhatikan momen saat ini, adalah bagian besar dari Esensialisme. Hal ini membantu kita merasa lebih puas dengan apa yang kita lakukan. Buku ini mengatakan bahwa kita harus menyadari bagaimana kita hidup dan tidak hanya sekedar bertindak.

Belajar mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak penting adalah pelajaran besar dari buku ini. McKeown memberikan tips untuk menolak peluang yang tidak sesuai dengan keinginan. Mengatakan tidak membantu kita tetap fokus pada hal yang benar-benar penting, tanpa membuat diri kita melakukan terlalu banyak hal.

Esensialisme ingin membantu pembaca hidup tanpa penyesalan. Dengan membantu kita untuk fokus pada hal yang paling penting, buku ini membantu kita membuat pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai kita. Cara hidup seperti ini membuat kita merasa bangga dan puas.)

NOTES FROM THE BOOK

The author shares a method that consists of three steps: Explore, Eliminate, and Execute. In the Explore part, you figure out what really matters by asking yourself important questions about what inspires you, what you're good at, and what's important in the world.

Then, in the Eliminate part, you wait for the best opportunities and only say yes to the ones that fit perfectly with your goals. The 90% Rule helps you make decisions without getting stuck or settling for less. If something isn't a clear yes, it's a no.

Next, you cut out the stuff that's not important and confidently say no to what others expect from you. The idea is to focus on just a few key things and go all in on them.

Making decisions gets easier when you ask yourself, "If I didn't already have this opportunity, how much would I want it?" If the answer is not much, it's probably best to let it go. You can also try a reverse pilot to quietly test if something is worth your time. If it's not making a big difference, you can ditch it.

Finally, in the Execute phase, you set up a plan to tackle obstacles. The book says it's important to take care of yourself by managing stress, getting enough sleep, and keeping mentally healthy. This helps you stay focused on what really matters.

(Penulis membagikan sebuah metode dengan tiga langkah: Explore, Eliminate, dan Execute. Di bagian Explore, kita mencari tahu apa yang benar-benar penting dengan mengajukan pertanyaan penting kepada diri sendiri tentang apa yang menginspirasi kita, apa yang kita kuasai, dan apa yang penting di dunia ini.

Kemudian, di bagian Eliminate, kita menunggu peluang terbaik dan hanya mengatakan ya pada peluang yang paling sesuai dengan tujuan kita. Aturan 90% membantu kita membuat keputusan tanpa terjebak atau menerima hasil yang lebih sedikit. Jika ada sesuatu yang belum tentu ya, berarti tidak.

Selanjutnya, kita membuang hal-hal yang tidak penting dan dengan percaya diri mengatakan tidak terhadap apa yang orang lain harapkan dari kita. Idenya adalah untuk fokus pada beberapa hal penting saja dan menyelesaikannya secara menyeluruh.

Membuat keputusan menjadi lebih mudah ketika kita bertanya pada diri sendiri, "Jika saya belum memiliki kesempatan ini, seberapa besar saya menginginkannya?" Jika jawabannya tidak banyak, mungkin lebih baik dibiarkan saja. Kita juga dapat mencoba uji coba terbalik untuk menguji secara diam-diam apakah ada sesuatu yang sepadan dengan waktu kita. Jika tidak membuat perbedaan besar, kita bisa membuangnya.

Terakhir, pada fase Execute, kita menyiapkan rencana untuk mengatasi hambatan. Buku ini menyebutkan bahwa penting untuk menjaga diri sendiri dengan mengelola stres, cukup tidur, dan menjaga kesehatan mental. Ini membantu kita tetap fokus pada hal yang benar-benar penting.)


THE FAVORITES

■ The book does a great job of making its message easy to understand. McKeown explains Essentialism in a way that makes sense, so readers can use the ideas in their own lives.

■ It's cool how the book gives practical examples, like the kids' screen time system. These examples show how Essentialism works in different situations, giving readers ideas they can actually try out.

■ One thing I really like about the book is how it focuses on our choices. It's empowering to know we get to decide how we spend our time and energy. This lets us do things that really matter to us.

■ McKeown challenges the idea that being busy all the time is good. He says we should question what society tells us about success and do things in a way that's more meaningful to us.

■ I appreciate that the book gets its point across without dragging on. It's short and to the point, which makes it easier to understand. This makes it more likely that people will actually use its ideas in their lives.

(■ Buku ini berhasil membuat pesannya mudah dipahami. McKeown menjelaskan Esensialisme dengan cara yang masuk akal, sehingga pembaca dapat menggunakan ide-ide tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

■ Menarik sekali bagaimana buku ini memberikan contoh praktis, seperti sistem waktu pemakaian perangkat pada anak-anak. Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana Esensialisme bekerja dalam berbagai situasi, yang memberikan pembaca ide-ide yang sebenarnya dapat mereka coba.

■ Satu hal yang sangat aku sukai dari buku ini adalah bagaimana buku ini berfokus pada pilihan-pilihan kita. Sungguh menguatkan mengetahui bahwa kita dapat memutuskan bagaimana kita menggunakan waktu dan energi kita. Ini memungkinkan kita melakukan hal-hal yang benar-benar berarti bagi kita.

■ McKeown menantang gagasan bahwa sibuk sepanjang waktu itu baik. Dia mengatakan kita harus mempertanyakan apa yang dikatakan masyarakat tentang kesuksesan dan melakukan hal-hal dengan cara yang lebih bermakna bagi kita.

■ Aku mengapresiasi bahwa buku ini mampu menyampaikan maksudnya tanpa bertele-tele. Singkat dan langsung pada sasaran, sehingga lebih mudah dipahami. Hal ini membuat pembaca lebih mungkin untuk benar-benar menggunakan ide-idenya dalam kehidupan mereka.)


CONCLUSION

Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less by Greg McKeown is great book because it's super clear and delivers a powerful message. McKeown makes sure the ideas of Essentialism are easy to understand and use in real life. He even gives examples, like the kids' screen time system, to show how it works. The book talks a lot about making your own choices, which is empowering. McKeown says we don't have to be busy all the time to be successful. Plus, the book isn't too long, so it gets its point across without dragging on.

(Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less karya Greg McKeown adalah buku yang bagus karena sangat jelas dan menyampaikan pesan yang kuat. McKeown memastikan ide-ide Esensialisme mudah dipahami dan dapat digunakan dalam kehidupan nyata. Dia bahkan memberikan contoh, seperti sistem waktu pemakaian perangkat anak-anak, untuk menunjukkan cara kerjanya. Buku ini berbicara banyak tentang membuat pilihan kita sendiri, yang memberdayakan. McKeown mengatakan kita tidak harus sibuk sepanjang waktu untuk menjadi sukses. Ditambah lagi, buku ini tidak terlalu panjang, sehingga dapat menyampaikan maksudnya tanpa bertele-tele)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.